SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
SENY ABDURRAHMAN
2384202130064
2015
BAB I.
PENDAHULUAN
pekerti yang luhur dan moral yang baik, maka fungsi pendidikan harus betul-betul
diperluas dan diperhatikan sebagai hak asasi manusia yang mendasar, modal
landasan budaya damai dan sebagai jalan utama menuju masyarakat belajar
sepanjang hayat. Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan
bahwa guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar, kemudian
ceramah menjadi pilihan utama dalam stategi belajar. Akibatnya proses mengajar
cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap pasif siswa,
tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada semua mata
mulai dari yang sederhana sampai yang rumit dalam kehidupan sehari-hari.
masalah dalam hal matematika karena lupa akan konsep pelajaran yang
Dalam pengajaran matematika, setiap guru yang berada di sekolah baik yang
sangat berharap siswanya benar-benar aktif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini
terlihat jelas dari upaya Para guru yang terus berusaha menyusun dan menerapkan
berbagai model belajar yang variasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam
belajar matematika.
MTs Al- Hilaal Naira merupakan sekolah menengah pertama yang ada di
mampu menghasilkan output atau lulusan yang mampu bersaing dan handal
lainnya. MTs Al-Hilaal Naiara Kecamatan Banda memiliki tiga tingkatan kelas,
yaitu kelas VII, yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas VII A dan Kelas VII B;
kelas VIII, yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas VIII A dan kelas VIII B; kelas
IX, yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas IX A dan Kelas IX B. Dalam kegiatan
pembelajaran Matematika di kelas, guru pada MTs Al Hilaal Naira Kecamatan
Banda selalu menerapkan beberapa metode belajar aktif seperti, tanya jawab,
seperti ini belum dapat menunjang aktifitas belajar secara maksimal, hal ini
terlihat dari prestasi belajar matematika yang dicapai siswa kelas VII MTs Al-
Hilaal Naira yang masih rendah. Berkaitan dengan masalah tersebut, pada
siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa
bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham, 3) Keaktifan
dalam kelas VII MTs Al-Hilaal Naira Kecamatan Banda masih kurang. Oleh
kerana itu perlunya adanya variasi model pembelajaran alternatif yang dapat
mambantu siswa kelas VII MTs Al Hilaal Naira untuk memahami pelajaran
yang baru dan meninggalkan cara-cara lama dalam mengelola dan menjalankan
dengan alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran M-APOS Terhadap Hasil belajar Operasi
Aljabar Untuk Siswa Kelas VII MTs Al-Hilaal Naira, Kecamatan Banda”.
B. Rumusan masalah
dirumuskan pada penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh model pembelajaran
M-Apos terhadap hasil belajar operasi aljabar untuk siswa kelas VII MTs Al-
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh model
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
yang sama akan tetapi dengan metode dan teknik analisa yang berbeda, sehingga
Manfaat praktis yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
sekolah.
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Secara umum belajar dapat diartika sebagai proses perubahan tingka laku
belajar jika orang tersebut telah mendapatkan hasil atau terjadinya perubahan
tingka laku berupa perubahan dalam hal ini pengetahuan ketrampilan, sikap emosi
didalamnya ada dua subyek yaitu pengajar dan peserta belajar. Tugas dan
aktif dari dua subyek pengajaran tersebut. Dalam konteks pengajar, pengajar
belajar sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan
mengajar (terjadi proses pengajaran). Interaksi tidak datang begitu saja dan tidak
dengan efektif.
2. Hasil Belajar Matematika
Menurrut Kimble dan Garmezy (Ali, 1987), sifat perubahan perilaku dalam
belajar bersifat permanen, dengan demikian hasil belajar dapat didefinisikan dari
diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan proses dari
seseorang, dimana hasil belajar dipengaruhi oleh inteligensi dan penguasaan anak
hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan atau
proses belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil
1. Teori APOS
mental yang dilakukan oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematis. Ed
objek (object), dan skema (scheme) yang disingkat menjadi APOS (Dubinsky &
menggunakan siklus ADL (aktivitas, diskusi kelas, latihan soal) yang merupakan
pembelajaran berdasarkan siklus ADL meliputi tiga fase, yaitu fase aktivitas, fase
fase aktivitas. Kegiatan pada fase tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya
melalui aktivitas. Kendala itu terutama terjadi ketika mahasiswa menyusun suatu
konsep pada program komputer. Misalnya karena terjadi sedikit kesalahan dalam
pengetikan menyebabkan program yang disusun tidak jalan dan mahasiswa tidak
dapat menarik kesimpulan dari konsep yang termuat dalam program itu.
Akibatnya pada fase diskusi kelas mahasiswa lebih tertarik untuk mendiskusikan
yang termuat dalam program komputer tersebut. Padahal tujuan dari penyusunan
program komputer pada aktivitas itu adalah mahasiswa dapat memahami materi
atau konsep. Lebih jauh lagi kegagalan dalam penyusunan program menyebabkan
adalah pemberian tugas. Tugas yang diberikan disusun dalam suatu lembar kerja.
Pada lembar kerja tersebut disusun serangkaian perintah yang memiliki peran
Kesiapan untuk belajar merupakan hal yang sangat penting untuk dapat
satu cara untuk memotivasi siswa belajar mandiri sebelum pembelajaran, sehingga
saat pembelajaran siswa telah memiliki kesiapan belajar yang dapat mendukung
tercapainya hasil belajar yang lebih baik. Pemberian tugas diharapkan dapat
M-APOS
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan disposisi berpikir
kreatif adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang menekankan
dan M-APOS.
melaksanakan kegiatan atau proses matematika (doing math) atau tugas matematis
(mathematical task). Hal senada juga disampaikan Devlin‟s Angel dalam Siegel
(2010) bahwa berpikir matematis adalah cara melihat sesuatu, baik dari segi
Selanjutnya Del Mas dalam Sumarmo (2010) juga menjelaskan bahwa pengertian
Komunikasi, 4) Pemecahan Masalah, dan 5) Koneksi. Hal ini juga sesuai dengan
yang tinggi cenderung belajar lebih baik. Mereka mampu memantau, mengatur
dan mengevaluasi proses belajarnya secara efektif (Hargins dalam Sumar mo,
2004) Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Darr dan Fisher dalam
Ratnaningsih, N. (2007) bahwa kemampuan berpikir mempunyai korelasi yang
sesuai dengan keperluan atau tujuan belajar individu yang bersangkutan; (2)
Operasi aljabar adalah operasi yang terdiri dari Variabel, konstanta, faktor
dan suku.
1. Variabel
1 1
Contoh: x - y = 10, suku 10 merupakan konstanta sedangkan, x dan y
2 5
2. Konstanta
(bilangan konstanta/tetap).
Contoh: Pada bentuk 2x2 + 5x – 6, suku – 6 merupakan konstanta.
3. Faktor
Faktor adalah bilangan yang membagi habis suatu bilangan lain atau suatu
hasil kali.
Contoh: (2x – 5) (3x + 15) memiliki faktor (2x – 5) dan (3x + 15)
atau abc.
Suku adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan dengan tanda +
atau tanda –
Suku Banyak adalah bentuk aljabar yang terdiri dari dua suku atau lebih.
Dua suku disebut binom, tiga suku disebut trinom, dan seterusnya. Bentuk aljabar
X3
Contoh: 2a, 3b, 2x2, 5xy,
2y
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
Contoh: 3p + 2p,
7p2 – 4p2
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
Contoh: 2p + 3 q.
3p2 + 5p
C. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar
bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan
Contoh:
a. – 4ax + 7ax
= (- 4 + 7) ax = 3ax
b. (- 3x + 2) + (- 5x + 1)
= (- 3- 5) x + (2 + 1)
= - 8x + 3
c. 5 – (-3a + 2)
= 3a + (5 – 2)
= 3a + 3
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan
k(ax) = kax
Contoh:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
= (3 + 42) x -6 + 6 = 45x
Pada perpangkatan bentuk aljabar suku satu, suku dua sampai suku n
koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga pascal. Pola koefisien segitiga
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
(a + b) (a + b)
= a2 + ab + ab + b2
= a2 + 2ab + b2
Koefisien: 1 2 1
E. Kerangka Berpikir
dengan pembelajaran M-APOS ini khususnya materi operasi bentuk aljabar dapat
dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi dalam menyelesaikan soal-
soal latihan yang diberikan melalui tes akhir. Siswa dikatakan mengalami
soal dan memperoleh hasil yang lebih baik dari latihan –latihan sebelumnya maka
jika konsep dasar diterima siswa secara salah maka sangat sukar untuk
pembelajaran di kelas karena model ini mudah untuk di terapkan dan siswa juga
lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan minat yang tinggi dari
siswa, proses belajar juga akan efektif dan mampu menciptakan suasana yang
kondusif. Hal ini apabila didukung dengan guru yang berkualitas, media belajar
matematika.
E. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hasil optimal yang
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dimulai dari bulan
September 2015 samapai dengan Oktober 2015 dan berlokasi pada MTs Al-Hilaal
1. Variabel Penelitian.
Variabel yang termuat dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. ”Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
2014). ”Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas, hasilnya akan terlihat pada variabel
ini akan diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran M-APOS dan
Konvensional). Sementara bahan dan jenis tes yang diberikan pada kedua
sebagai berikut:
(X) O1
(- ) O2
Keterangan:
R = Random
D. Instrumen Penelitian
fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaan
lebih muda dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
1. Instrumen Pembelajaran
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarah kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Dalam
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mangacu
pada kompetensi dasar yang harus dicapai, ( Setiawan S, 2014). LKS disusun
2. Instrumen Tes
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Dalam penelitian ini akan
dilaksanakan dua kali tes, yaitu pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk uraian. Tes
uraian dipilih untuk melihat sejauh mana siswa dapat mencapai setiap indikator
berpedoman pada kriteria yang dikemukakan oleh Prabawanto (2013) yang telah
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs AL-Hilaal
1. VIIa 38 orang
2. VIIb 38 orang
Jumlah 76 orang
b. Sampel
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas, yaitu kelas
VII A dan kelas VII B MTs Al-Hilaal Naira Tahun ajaran 2015/2016.
1. Tahap Persiapan
Siswa (LKS)
2. Tahap Pelaksanaan
kedua kelas
a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif (tes siswa berupa hasil pretest dan
b. Mengolah dan menganalisa data kuantitatif berupa hasil pretest dan hasil
postest.
4. Tahap Pembuatan Kesimpulan
data, maka dilakukan pengolahan dan analisa data tersebut. Untuk Menganalisis
rentang nilai
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
berdistibusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Keterangan:
x 2 = chi kuadrat
h = banyaknya interfal
oi= frekuensi
(Surdjana, 1992:273)
Dan, x 2 hitung=¿
yang homogeni.
dansesudah treatmen, maka digunakan rumus t-tes (uji t), dengan rumus
x́1 −x́2
t hitun g=
1 1
s
√ +
n1 n2
Ho : μ1=μ1
Ha : μ1 ≠ μ1
Keterangan :
signifikan a = 0,05.
DAFTAR PUSTAKA
SPS.UPI.
Arnawa, M.I. (2009). Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam
Matematika.FMIPA. UPI.
Masohi.
DAFTAR ISI
PRAKATA....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
E. Kerangka Berpikir..................................................................... 16
F. Hipotesis Penelitian................................................................... 16
D. Instrumen Penelitian............................................................. 21
G. Analisa Data......................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN