PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya tujuan pembangunan dalam bidang pendidikan adalah untuk
membangkitkan kualitas hidup manusia secara utuh dan menyeluruh. Di samping itu
Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan dasar dan memberikan andil
yang sangat besar dalam kemajuan bangsa. Mengingat peranan matematika yang
sangat penting itu, maka siswa dituntut untuk menguasai pelajaran matematika secara
kurikulum, peranan guru-guru bidang studi, penambahan sarana dan prasarana untuk
penting, di mana hasil belajar anak didik bukan hanya dipengaruhi oleh penguasaan
guru terhadap materi pelajaran, tetapi juga metode mengajar yang digunakan oleh
1
menentukan dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
merupakan salah satu tugas utama guru. Namun dalam proses pembelajaran di kelas
bersifat pasif, sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada
mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mereka
butuhkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dituntut agar guru mata pelajaran
khususnya matematika selain menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan juga
harus dapat memberikan motifasi untuk belajar dengan tenang, senang dan
kemampuan siswa dalam mengajar soal matematika. Hal ini terlihat dari banyaknya
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan rendahya prestasi belajar siswa (nilai)
baik dalam ulangan harian, ulangan semester, maupun Ebtanas. Padahal dalam
kontinyu berupa latihan soal. Tetapi dalam pelaksanaannya latihan tidak sepenuhnya
2
penerapannya, perlu disadari bahwa, tidak setiap metode dan pendekatan sesuai
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sullivan (Upu, 2003 : 7) yang
pada guru yang mengakibatkan siswa menjadi malas dan kurang bergairah dalam
dapat dilihat pada prestasi siswa yang rendah. Bukti menunjukkan bahwa banyak
siswa yang tidak mampu mengerjakan soal yang sedikit dibuat oleh guru pada saat
ulangan harian maupun ulangan semester. Bentuknya mirip (sedikit berbeda) dengan
Dengan melihat hasil belajar matematika siswa tersebut, maka seorang guru
dalam proses belajar. Khususnya yang akan diberikan solusi dalam menelaah maksud
dari masalah yang diberikan oleh guru adalah dengan menggunakan problem posing.
vensional dalam proses kegiatanya dalam membangun struktur kognitif siswa. Proses
3
ini dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang telah dimilikinya dengan
gambaran bahwa problem posing merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam
B. Rumusan Masalah
adalah “Apakah hasil belajar matematika Siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 11
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar matematika pada siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 11 Makassar
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
4
2. Bagi Guru
profesionalismenya.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah, untuk dapat dijadikan bahan
pelajaran.