Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan


masyarakat madani yang mampu menguasai,mengembangkan,mengendalikan,dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output pendidikan belum mampu
berjalan seimbang dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan
terhadap disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Keadaan ini
menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta
didiknya dalam menghadapi masa depan.
Tujuan pendidikan adalah mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu
kegiatan sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya pendidikan berada dalam
suatu proses kesinambungan dan kontinuitas dalam setiap jenis dan jenjang
pendidikan.
Adapun tujuan pembelajaran matematika yaitu pembelajaran matematika melatih
siswa intuk mengembangkan kemampuan dan menarik kesimpulan, kreatif, mampu
menyelesaikan masalah dan mengkomunikasikan gagasan serta menata cara berfikir,
pembentukan keterampilan dan bisa mengubah tingkah laku siswa. Perubahan
tingkah laku siswa akan terlihat pada akhir proses pembelajaran yang mengacu pada
hasil belajar. Sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya suatu prosas pembelajaran.
Proses pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
hendaknya banyak melibatkan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa
harus diberi kesempatan untuk bertanya, menjelaskan, bediskusi, menanggapi dan
berpendapat, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator, sehingga diharapkn
proses pmbelajaran matematika lebih bermakna.

Page 1
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi matematika
kelas XI SMK Tunas Karya Pekanbaru pada tanggaL 12 April 2013 diperoleh
informasi bahwa masih banyak siswa yg pasif saat belajar matematika.
Pada saat pneliti melakukan observasi, metode yang digunakan guru adalah metode
pembelajaran langsung. Setelah guru menjelaskan dan kemudian guru juga
menuliskan pokok materi dipapan tulis dan siswanya mencatat, setelah selesai
mencatat kemudian guru menjelaskan pokok materinya kemudian guru memberikan
contoh soal dan kemudian setelah siswa dianggap mengerti guru memberikan soal
latihan kepada siswa . Guru hanya diam saja tanpa memberikan bimbingan atau
arahan kepada siswa dan setelah selesai siswa diminta untuk presentasi dan siswa lain
jika mau bertanya dipersilahkn untuk bertanya, Sedangkan guru hanya duduk
melihar dan membiarknnya saja. Hal ini mengakibatkan siswa hnya menerima
penjelasan dari temannya saja tanpa penjelasan dari guru tersebut dan membuat siswa
kurang memahami materi tersebut. Sehingga ketika mengerjakan soal latihan masih
banyak siswa yang tidak mau mengerjakanya dan lebih banyak mencontek jawaban
teman yang diaanggap pintar oleh siswa tersebut. Sehingga jawaban siswa rata-rata
hampir sama. Siswa juga tidak mau bertanya tentang materi yang belum mereka
pahami, hasil belajar siswa kurang memuaskan dan metode pembelajaran yang
digunakan adalah metode ceramah.
Hasil belajar matematika siswa tidak hanya dipengaruhi oleh siswa itu
sendiri,tetapi juga tidak lepas dari proses pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan
hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan terlihat bahwa guru
melakukan metode pembelajaran yang hampir sama setiap kali mengajar, yaitu
menjelaskan materi, memberikan contoh soal, kemudian memberikan latihan dan
penugasan. Guru juga pernah membentuk siswa bekerja kelompok, namun dalam
kelompok tersebut tidak tercipta kerja sama antar siswa, dan kebanyakan siswa hanya
pasif dalam kegiatan belajar kelompok dan hanya terdapat beberapa siswa saja yang
aktif bertanya dan menjawab. Guru juga mengalami kesulitan pada saat penyampaian
materi pembelajaran, karena siswa kebanyakan tidak memiliki buku paket yang
digunakan, sehingga proses penyampaian materi pembelajaran pun sangat lambat.

Page 2
Guru matematika kelas XI SMK Tunas Karya telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar, yaitu antara lain guru memberikan motivasi secara lisan
pada awal pembelajaran. Motivasi diberikan agar siswa aktif dalam menyampaikan
pendapat dan kesulitannya terhadap materi pembelajaran. Selain itu,guru juga
berusaha memberi jeda waktu untuk siswa bertanya tentang materi yang kurang
dipahami. Namun hal ini belumlah berjalan efektif, hal ini dikarenakan siswa belum
memiliki keberanian untuk berbicara menyampaikan permasalahannya.
Dari permasalahan yang telah dikemukakan diatas, perlu diterapkan suati
strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran,sehingga siswa dapat aktif mengemukakan gagasannya, baik dalah
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya. Salah
satu strategi yang dapat menggaktifkan siswa adalah strategi belajar aktif yaitu
strategi Everyone is a Teacher Here (ETH).
Menurut Melvin (2010:181) menyatakan bahwa strategi belajar aktif tipe ETH
merupakan strategi yang mudah untuk mendapatkan partisipasi yang luas dalam kelas
dan pertanggungjawaban individual. Strategi ETH memberikan kesempatan bagi
setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi peserta lainnya. Sisiwa
menjelaskan konsep atau memberikan pertanyaan di depan kelas sehingga siswa lain
menangkap maksud atau idenya. Keunggulan dari srategi belajar tipe ini adalah
semua siswa ikut terlibat dalam pembelajaran, siswa juga dilatih untuk percaya diri
tampil di depan kelas, dan bisa membantu teman lain yang masih kurang paham.
Strategi belajar aktif tipe ETH adalah salah satu strategi yang dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa.strategi belajar aktif tipe ETH ini
memungkinkan siswa untuk berfikir tentang apa yang diperoleh dengan lainnya,
dalam arti jika siswatelah bisa menjelaskan dengan baik suatu materi pada siswa lain,
maka bisa dikatakan siswa tersebut menguasai materi itu. Strategi belejar aktif di
desai untuk menghidupkan kelas, kegiatan belajar yang menyanangkan dan
meningkatkan keterlibatan mental dan fisik. Keterlibatan secara mental dan fisik ini
meningkatkan partisipasi yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

Page 3
Model pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk berkerja sama dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Trianto (2010:56) menyatakan
bahwa didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tapi heterogen dalam segi
kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dansatu sama lain saling membantu.
Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang paling peneliti anggap tepat
untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan strategi belajar
aktif tipe ETH dalam pembelajarab kooperatif untuk meningkatkan minat dan hasil
belajar matematika siswa kelas XI SMK Tunas Karya Pekanbaru khususnya pada
materi pokok fungsi invers.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah , penulis mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kurang adanya minat belajar pada diri siswa,
2. Karena tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran masih rendah sehingga
hasil belajar pun kurang memuaskan.
3. Kesulitan guru dalam pengadaan bahan ajar , sehingga berpengaruh pada
efektifitas proses pembelajaran di kelas.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang diteliti, maka
penulis membatasi penelitian ini pada masalah: penerapan strategi belajar aktif tipe
ETH dalam pembelajaran kooperatif untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMK Tunas Karya, Pekanbaru.

Page 4
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar balakang diatas,maka permasalahan yang akan dibahas dalam


penelitian ini adalah; “ Apakah penerapan strategi belajar aktif tipe (ETH) dalam
pembelajaran kooperatif dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI SMK Tunas Karya Pekanbaru tahun pelajaran 2012/2013
pada materi pokok fungsi invers ?”

E. Solusi Pemecahan Masalah

Dari rumusan masalah diatas dapat dirumuskan solusi pemecahan masalah dari
penelitian ini adalah: Memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas XI SMK Tunas Karya Pekambaru tahun pelajaran
2012/2013 melalui penerapan strategi belajar aktif tipe (ETH) dalam pembelajaran
kooperatif pada matreri pokok fungsi invers.

F. Manfaat Penelitian
1. Siswa, melalui menerapan strategi belajar aktif tipe (ETH) dalam
pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan pertisipasi,minat,dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika juga meningkatnya hasil
belajar matematika siswa.
2. Guru, penerapan strategi belajar aktif tipe ETH dalam pembelajaran
kooperatif diharapkan menjadi sumber alternatif bagi guru yang cocok
diterapkan di SMK Tunas Karya Pekanbaru,
3. Penulis, sebagai pembuka cakrawala ilmu pengetahuan bagi penulis dalam
berkarya,disamping sebagai pengalaman yang berguna sebagai bekal apabila
berkecimpung dalam dunia pendidikan.

Page 5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI
1. Proses Pembelajaran
Menurut Paul (dalam Oemar, 2010:90)membagi kegiatan belajar siswa
dalam proses belajar mengajar antara lain:
a. Kegiatan visual seperti membaca, memperhatikan gambar, dan mengamati
percobaan.
b. Kegiatan lisan seperti bertanya,memberi saran,dan diskusi
c. Kegiatan mendengarkan seperti mendengarkan uraian,diskusi, atau pidato
d. Kegiatan menulis seperti membuat laporan, mengerjakan tes
e. Kegiatan menggambar seperti membuat grafik, diagram dan pola
f. Kegiatan mental seperti memecahkan soal, menganalisa,dan mengingat
g. Kegiatan emosional seperti minat, semangat, tenang,atau merasa bosan
Dari semua kegiatan belajar tersebut hampir semua terdapat dalam
pembelajaran aktif tipe ETH. Misalnya kegiatan visual dilakukan pada saat siswa
membaca lembat bacaan, memperhatikan diagram yang dibuat di depan kelas.
Kegiatan lisan seperti saat siswa bertanya pada teman.kegiatan mendengarkan seperti
mendengarkan uraian yang disampaikan teman di depan kelas.kegiatan menulis
seperti mencatat materi. Kegiatan menggambar seperti menggambar diagram atau
grafik.kegiatan mental seperti presentasi, memecahkan soal. Kegiatan emosional
seperti perasaan gugup saat presentasi.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulakan bahwa bejajar adalah suatu proses
mental yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang dilakukan dengan sengaja
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Menurut Oemar (2010:57) pembelajaran adalah kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi,materian,fasilitas,perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Page 6
Dari pengertian yang disampaikan oleh para ahli, dapat disimpulkan
pembelajaran adalah upaya mempersiaapkan siswa untuk menjadi sisiwa yang baik
atausuatu proses yang membantu siswa dalam memahami arti atau maksud dari
pelajaran atau materi yang dipelajari.

2. Hasil Belajar Matematika


Menurut Muhibbin (2010:136) hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor,yaitu:
a. Faktor internal, meliputi intelegensi,minat,bakat, motivasi,dan kemampuan
berfikir siswa.
b. Faktor eksternal, seperti keberadaan para guru, kepala sekolah,dan teman-
teman sekelas
c. Faktor pendekatan belajar menyangkut strategi atau kiat melaksanakan
pendekatan serta metode belajar yang digunakan untuk menunjang efektivitas
dan efisiensi prosees pembelajaran.
Oemar mengatakan bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek.
Hasil belajar akan tampak pada perubahan setiap aspek tersebut yang meliputi
pengetahuan, pemahaman ,emosional, hubungan sosial,sikap, dll.
Berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh
faktor interen dan ekstern yang dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

Page 7
3. Strategi Belajar Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH)
Pertanayan sederhana yang dikemukakan Melvin, yang menjadi paham belajar
aktif, sebagai berikut:
Apa yang saya dengar, saya lupa
Apa yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat
Apa yang saya dengar,lihat dan diskusikan dengan orang lain, saya mulai
pahami
Apa yang saya dengar,lihat,diskusikan dan lakukan saya dapat pengetahuan
dan keterampilan.
Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya
Pembelajaran bukan hanya memberikan seluruh informasi apa saja
yang dianggap perlu oleh guru. Proses belajar tidak hanya melalui guru menuju
siswa, tetapi siswa juga bisa saling mengajar sesama siswa lainnya. Strategi belajar
aktif tipe ETH adalah salah satu teknik intrusional dari belajar aktif (active learning)
yang termasuk dalam pembelajaran teman sebaya (peer teaching). Tipe ini
memberikan kesempatan siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lainnyasesuai
dengan yang dikatakan Melvin , bahwa sebuah mata pelajaran baru benar-benar
dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain. Dengan
strategi ini siswa dapat dengan aktif menjelaskan pada teman, bertanya pada guru,
berdiskusi dengan siswa lain, menanggapi pertanyaan dan berargumentasi. Semakun
banyak aktivitas yag dilakukan maka pemahaman siswa semakin bertambah, jika
pemahaman bertambah maka hasil belajar akan meningkat.
Melvin mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe
ETH adalah sebagai berikut.
a. Bagikan kartu indeks pada setiap siswa. Mintalah siswa menuliskan
pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari atau didiskusikan.
b. Kumpulkan kartu,kemudian kocok kartu dan bagikan pada tiap siswa. Minta
siswa membaca pertanyaan yang ada di tangannya dan memikirkan
jawabannya.

Page 8
c. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka dapatkan
dan memberikan jawabannya serta menjelaskan pada teman-temannya.
d. Setelah memberikan jawaban, mintalah siswa lain untuk memberi tambahan
atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartunya itu.

4. Model Pembelajaran Kooperatif


Menurut Triato pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dengan sistem pengelompokan/tim kecil antara (4-6) orang
siswa yang sederajat tapi heterogen.setiap kelompok akan mempeoleh
penghargaan jika kelompok tersebut mampu menunjukkan prestasi yang
diprasyaratkan.
Sedangkan peran guru dalam proses pembelajaran kooperatif menurut
Isjoni (2009:92) adalah sebagai fasilitator,mediator,director-motivator,dan
evaluator. Sebagai fasilitator guru harus memiliki sikap antara lain: mampu
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan nyaman, membantu
kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran
belajar mereka. Sebagai mediator guru berperan sebagai penghubung dalam
menjembatani dan mengaitkan materi pelajaran yang sedang dibahas melalui
pembelajaran kooperatif melalui permasalahan yang nyata ditemukan di
lapangan. Sebagai director-motivator , guru membimbing dan mengarahkan
jalannya diskusi, tapi tidak memberikan jawaban. Sebagai evaluator, guru
berperan dalam penilaian kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsug.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif (isjoni), yaitu: (a)setiap anggota
memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung antar siswa, (c) setiap
anggota kelompok bertanggungjawab atas kelompok danbelajarnya, (d) guru
membantu mengembangkan kemampan interpersonal kelompok,(e) guru
berinteraksi pada kelompok pada saat diperlukan saja.

Page 9
5. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe (ETH) Dalam
Pembelajaran Kooperatif
a. Tahap Persiapan
 Guru memilih materi yg mau disajikan yaitu fungsi invers,
 Membuat RPP,kartu indeks,dan LKS
 Membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-6 orang
sesuai ketantuan.
b. Tahap Penyajian Kelas
1. Kegiatan awal
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
 Guru memberikan motivasi dan apersepsi
 Guru menyampaikan model atau strategi apa yang digunakan.

2. Kegiatan inti
 Masing-masing anggota kelompok membuat prtanyaan mengenai materi
yang telah disajikan
 Mengorganisasikan siswa dalam kelompoksesuai dengan pembagian pada
pembelajaran kooperatif.
 Guru membagikan LKS untuk dikerjakan pada kelompok masing-masing.
 Siswa membaca dan memahami materi LKS secara individu
 Guru membimbing siswa yang tidak paham denga materi pada LKS saat
siswa berdiskusi dengan kelompoknya
 Guru membagikan kartu indeks didiskusikan
 Siswa mengumpulkan kartu dan diedarkan secara acak ke kelompok lain.
 Guru meminta tiap kelompok mendiskusikan dan memikirkan jawaban dari
pertanyaan yang ada dalam kartu indeks.
 Guru memilih perwakilan msing-masing kelompok untuk menyampaikan
jawaban pertanyaan dalam indeks.

Page
10
 Hasil pesentasi dibahas bersama siswa dan kelompok lain diminta
memberikan tanggapan.

3. Kegiatan akhir
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
 Menyampaikan materi yang akan dipelajari berikutnya
 Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

c. Penghargaan Kelompok
Langkah – langkah dalam pemberian penghargaan kelompok yaitu:
1. Menghitung Skor Individu Dari Kelompok
Kriteria pengskorannya seperti pada tabel berikut;
Skor Tes Nilai
Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5
10 poin hingga 1 dibawah skor awal 10
Sama dengan skor awal sampai dengan 10 20
poin diatasnya
Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30
Nilai sempurna(tidak derdasarkan skor awal) 30

2. Memberi Penghargaan Presentasi Kelompok


Menurut Slavin(1995) dalam isjoni (2009:77), berdasarkan rata-rata nilai
perkembangan yang diperoleh terdapat tiga tingkat yang diberikan untuk
penghargaan kelompok yaitu:
a. Kelompok dengan rata-rata 15 sebagai kelompok baik
b. Kelompok dengan rata-rata 20 sebagaikelompok hebat
c. Kelompok debgan rata-rata skor 25 sebagai kelompok super.

Page
11
DAFTAR PUSTAKA

Page
12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Tunas Karya Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI
Semester : Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Standar Kompetensi : Menentukan Komposisi Dua Fungsi Dan Invers Suatu Fungsi
Kompetensi Dasar : Menentukan Invers Suatu Fungsi
Indikator :Menentukan Fungsi Invers Dari Fungsi Komposisi Dan
Nilainya.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan rumus komposisi fungsi dari dua fungsi yang
diberikan.
2. Siswa dapan menentukan rumus fungsi invers dari fungsi komposisi
3. Siswa dapat menentukan nilai fungsi komposisi dan fungsi invers dari
fungsi komposisi tersebut

B. Materi Ajar
Materi Pokok : Komposisi dua fungsi dan fungsi invers
Sub. Materi Pokok : Fungsi invers dan fungsi komposisi
Uraian materi
 Fungsi invers dari fungsi komposisi
Sifat-sifat fungsi invers dari fungsi komposisi:
1. Jika h(x) = (g ° f)(x) maka
h-1(x) = (g ° f)-1(x) = (f-1 ° g-1)(x) = f-1(g-1(x))

Page
13
2. Jika h(x) = (f ° g)(x) maka
h-1(x) = (f ° g)-1(x) = (g-1 ° f-1)(x) = g-1(f-1(x))

C. Strategi Dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Kooperatif
Strategi Pembelajaran Belajar Aktif Tipe ETH
Metode Pembelajaran : Ceramah,Diskusi Kelompok,tanya jawab, dan
penugasan.
D. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran untuk melihat kesiapan siswa dengan
mengucapkan salam.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mencari nilai fungsi
invers dari fungsi komposisi dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilaksanakan. (fase 1)
c. Guru menyampaikan apersepsi mengenai materi yang sudah dipelajari
yaitu menggambarkan grafik fungsi invers dan grafik fungsi asalnya.
(fase 2)
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya materi
fungsi invers dan fungsi komposisi dengan mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari. (fase 3)
e. Guru menyajikan konsep materi sifat-sifat fungsi invers dari fungsi
komposisi. (fase 4)
f. Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok yang telah
disepakati sebelumnya, yang terdiri dari 9 kelompok. Setiap kelompok
beranggotakan 5 orang. (fase 5)

Page
14
2) Kegiatan inti (65 menit)
a. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan untuk
mendalami atau memahami materi fungsi invers dan fungsi komposisi.
(fase 6)
b. Guru meminta siswa membaca dan memahami materi fungsi invers
dan fungsi komposisi tersebut secara individu.
c. Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompokya membahas materi
fungsi invers dan fungsi komposisi yang ada pada LKS dengan
anggota kelompoknya. Pada saat berdiskusi, guru mengontrol jalannya
diskusi kelompok dan memberikan bantuan kepada siswa jika
diperlukan.
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bagi yang
belum paham tentang materi yang ada pada LKS.
e. Guru memberikan kertas indeks kepada siswa melalui ketua
kelompok.
f. Guru meminta siswa membuat partanyaan yang dituliskan di kartu
indeks tersebut sesuai indikator pada materi tentang fungsi invers dan
komposisi. Pada saat membuat pertanyaan, guru berkeliling
membimbing siswa yang membuat pertanyaan agar pelajaran dapat
diarahkan dengan benar.
g. Guru meminta siswa mengumpulkan kembali kartu indeks kepada
ketua kelompok, kemudian setiap kelompok mendapatkan kartu dari
kelompok lain yang berisi pertanyaan yang telah dibuat. Pembagian
kartu tersebut berdasarkan nomor kartu yang didapat oleh masing-
masing kelompok setelah nomor kartu dikocok oleh guru terlebih
dahulu.
h. Guru meminta siswa mengerjakan soal dari kartu indeks yang mereka
dapat secara individu.

Page
15
i. Guru meminta siswa bekerja dan berdiskusi dengan anggota
kelompoknya untuk mencari jawaban yang dianggap paling benar dari
hasil kerja individu. Pada saat diskusi guru mengontrol jalannya
diskusi dan memberi bantuan saat diperlukan.
j. Guru meminta perwakilan dari beberapa kelompok untuk
mempresentasikan jawaban pertanyaan yang ada pada kartu indeks.
Kelompok yang mempresentasikan dipilih melalui undian . pada saat
mempresentasikan , guru berperan sebagai mediator lingkungan
belajar. (fase 7)
k. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberi
tanggapan atau respons tentang materi yang di diskusikan.
l. Guru memberikan penghargaan atau reward kepada kelompok yang
presentasi dan siswa yang bertanya.

3) Kegiatan Akhir (15 menit)


a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi mengenai fungsi
invers dan fungsi komposisi dari diskusi kelompok yang
dipresentasikan.
b. Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi
tersebut dirumah, karena pertemuan berikutnya akan mengadakan
ulangan harian.
c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page
16
E. Sumber Belajar
Buku paket Matematika SMK kelas XI semester genap, Lembar Kerja Siswa

F. Bahan dan Alat


Buku Paket,spidol, penghapus,kartu indeks

G. Penilaian
Teknik penilaian : tugas individu
Bentuk Instrumen : uraian

Pekanbaru,12 april 2013


Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Rahmaniati , S.Pd Rudi Rahmanto


NPM: 116411557

Page
17
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(LKS)

Nama Siswa :
Kelas :
Nama Sekolah : SMK Tunas Karya Pekanbaru :

Kompetensi Dasar :Menentukan Invers suatu fungsi


Indikator : Menentukan fungsi invers dari fungsi komposisi dan nilainya

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan rumus komposisi fungsi dari dua fungsi yang
diberikan
2. Siswa dapat menentukan rumus fungsi invers dan fungsi komposisi
3. Siswa dapat menentukan nilai fungsi komposisi dan fungsi invers dari
fungsi komposisi tersebut

B. Deskriptif Materi
 Fungsi invers dan Fungsi Komposisi
Sifat-sifat fungsi invers dan fungsi komposisi:

1. Jika h(x) = (g ° f)(x) maka


h-1(x) = (g ° f)-1(x) = (f-1 ° g-1)(x) = f-1(g-1(x))

2. Jika h(x) = (f ° g)(x) maka


h-1(x) = (f ° g)-1(x) = (g-1 ° f-1)(x) = g-1(f-1(x))

Page
18
contoh soal:
1. Diketahui rumus ƒ(x) = x+2 dan g(x) = 4-2x , tentukan (ƒ ° g)-1 (x) dan (ƒ ° g)-
1
(2) ?
jawab:
 Cara pertama
(f o g)(x) = f(g(x))
(f o g)(x) = f (4-2x)
(f o g)(x) = (4-2x)+2
(f o g)(x) = 6-2x
y= 6-2x
2x = 6 – y
X= 6-y
2
(f o g)-1(x) = 6-y
2
(f o g)-1(2) = 6-2 = 2
2

 Cara kedua
F(x)= x + 2 g(x) = 4-2x
y=x+2 y = 4-2x
y–2=x 2x = 4-y
x – 2 = f-1 (x) x= 4-y
2
g-1(x) = 4 - y
2

Page
19
Berdasarkan sifat fungsi invers dari fungsi komposisi
Bahwa;
(f ° g)-1(x) = (g-1 ° f-1)(x) = g-1(f-1(x))
Maka :
(f ° g)-1(x) = g-1(f-1(x))
(f ° g)-1(x) = g-1(x - 2)
(f ° g)-1(x) = 4- ( x – 2 )
2
(f ° g)-1(x) = 6 – x
2
(f ° g)-1(2) = 6 – 2
2
=2

C. Kegiatan siswa
1. Diketahui rumus ƒ(x) = x-1 dan g(x) = 2x, tentukan (g o ƒ) -1(x) dan
(g o ƒ)-1(2) nya…?
Jawab :
 Cara kedua
ƒ(x) = x – 1 g(x) = 2x
y = …. - …. y = .....
y+…=x 2x = 4-y
x + … = ƒ-1(x) x= y
….
g-1(x) = y

Page
20
Berdasarkan sifat fungsi invers dari fungsi komposisi
Bahwa;
(g ° f)-1(x) = (f-1 ° g-1)(x) = f-1(g-1(x))

Maka :
(g ° f)-1(x) = f-1(g-1(x))

(g ° f)-1(x) = f-1 y
……

(g ° f)-1(x) = y + ….
……

(g ° f)-1(x) = y + ….
….
(g ° f)-1(2) = …+…
….
= …..

Page
21

Anda mungkin juga menyukai