PENDAHULUAN
pengajaran di sekolah.
ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Walaupun
ini ditunjukkan antara lain dengan nilai raport siswa untuk berbagai mata
1
termotivasi untuk belajar yaitu: (1) sistem pengajaran yang monoton; (2) tidak
muncul variasi pengajaran; (3) tidak adanya sikap kompetisi sesama siswa;
(4) belum cukup alat peraga; (5) kurang adanya praktik di lapangan; (6) tidak
setiap siswa menyusun pengertiannya sendiri, hal ini tidak berarti masing-
siswa mengulang kembali jawaban yang ‘benar’. Oleh karena itu, guru dalam
pengetahuan siswa. Salah satu aspek yang harus diusahakan guru adalah
cara mengkaitkan data baru ke dalam struktur pengetahuan yang sudah ada
2
Untuk mengatasi hal ini siswa perlu disiapkan belajar di rumah sebelum
metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting tetapi karena mengajar
itu bermaksud untuk menimbulkan efek belajar pada diri siswa. Seperti
1984). Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang sangat
berpengaruh dalam belajar mengajar adalah guru, karena itu harus betul-betul
membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Tugas utama guru
dibutuhkan kepandaian guru dalam mengelola kelas, oleh karena itu perlu
dicari alternatif metode lain yang dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi
selama proses belajar mengajar salah satu metode tersebut adalah metode
tanya jawab.
mengajar dimana guru dan murid aktif bersama, guru bertanya murid mencari
tujuan pertanyaan yang digunakan guru adalah agar siswa belajar, artinya
3
(Hasibuan, 1988). Tujuan ini dapat tercapai jika pertanyaan yang digunakan
pertanyaan yang singkat, pertanyaan yang jangan meminta jawaban “ya” atau
pertanyaan yang baik adalah pertanyaan diajukan kepada seluruh kelas dan
kemudian baru menunjuk salah satu anak untuk menjawab, bila seorang anak
tak sanggup menjawab maka berikanlah giliran pada anak yang lain.
dapat belajar lebih banyak seorang guru tidak banyak mengajar mereka. Pada
metode tanya jawab ini menuntut siswa untuk berperan aktif dalam
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
2006).
4
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Mata Pelajaran
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
belajar mengajar antara guru dengan siswa tidak sesuai dengan sistem cara
5
belajar siswa aktif, dimana guru sebagai fasilitator sedangkan siswa aktif
belum optimal. Pada penggunaan strategi tersebut, strategi tanya jawab belum
teks saja.
yang dapat membuat siswa aktif dan prestasi belajarnya meningkat secara
signifikan. Oleh karena itu dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
metode tanya jawab ini guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena
6
Metode tanya jawab ialah suatu cara mengajar yang dapat
sedang diterangkan guru. Dalam metode tanya jawab itu, pada umumnya guru
d. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang
sedang dibicarakan
kembali.
terencana, siswa diantarkan untuk berpikir kritis, kreatif dan lebih terlatih
dalam siswa yang pasif, hal ini terjadi karena siswa menganggap bahwa
7
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang sulit dan
1. Perumusan Masalah
masalah yang perlu dipecahkan melalui tindakan kelas adalah mencakup hal-
sebagai berikut:
8
1. Prosedur kerja dalam penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus
2. Masing- masing siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu 1) Menyusun
sendiri.
1. Tujuan Penelitian
adalah:
9
2. Kemanfaatan Hasil Penelitian
dapat diperbaiki.
10
BAB II
A. Kajian Pustaka
orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
kehidupan kognitif mereka. Mereka akan terbantu menjadi orang yang kritis
menganalisis suatu hal karena mereka berpikir dan bukan meniru saja
(Suparno, 1997).
Anggapan lama yang mengatakan bahwa anak itu tidak tahu apa-apa,
penilaian dari siswa, hanya akan menjadikan siswa tidak kreatif dan lebih
11
pasif. Pendidik perlu menyadari bahwa anak, meski kecil, sudah punya satu
pemikiran dalam taraf mereka. Hal ini yang perlu dibantu perkembangannya.
beda untuk setiap murdi. Ini yang dapat menjadi hambatan, terlebih bila
berhadapan dengan kurikulum yang sudah baku, yang menuntut agar banyak
bahan bukan sangat penting karena tekanannya pada siswa mengerti dan
dan kondisi setiap sekolah tidak sama. Ada beberapa sekolah yang tidak
kreatifitas murid. Dalam situasi seperti ini, menurut Suparno (1997) kita tidak
perlu menjadi idealis untuk melaksanakan prinsip ini secara ketat. Lebih baik
dalam situasi itu mencoba beberapa hal yang dapat dikerjakan. Dalam situasi
yang konkret, kita perlu memilih hal-hal yang dapat dilakukan dalam
akan tetap menggunakan sistem yang ada, sejauh itu membantu murid lebih
12
aktif mengembangkan pengetahuan mereka. Kadang dalam situasi tertentu,
mengantuk dan bosan, lebih baik diberi waktu bagi siswa untuk
siswa untuk mengekspresikan apa yang mereka ketahui dan yang tidak
oleh guru, dan lain-lain. Semua ini data menantang siswa untuk berpikir dan
a. Perencanaan kegiatan
13
3) Menggalang kepemimpinan oleh siswa, kerjasama antar siswa,
c. Kegiatan siswa
mengajar.
d. Teknik mengajar
sumber-sumber lain.
14
2) Menggalakkan siswa untuk saling membandingkan dan mendebat ide
pembagian kerja.
dan analisis
bukti baru.
metode tanya jawab ini guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena
sedang diterangkan guru. Dalam metode tanya jawab itu, pada umumnya guru
15
f. Tanya jawab menyebabkan siswa lebih aktif dibandingkan metode
i. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang
sedang dibicarakan
kembali.
terencana, siswa diantarkan untuk berpikir kritis, kreatif dan lebih terlatih
tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa sehingga siswa dapat
16
memperoleh pengetahuan dna meningkatkan kemampuan berpikir,
merupakan suatu hal yang tidak mudah. Sebab itu seorang guru perlu
sendiri (Bolla, Jonh. I, & Pah, D.N, 1984). Ada beberapa alasan
mengapa keterampilan bertanya ini sangat perlu dimiliki guru dan calon
17
mengeluarkan pendapat. Ketiga, menggalakkan penerapan gagasan
CBSA sekarang ini yang menuntut siswa lebih banyak terlibat secara
hanya dipakai untuk mengevaluasi hasil belajar siswa (Bolla, Jonh. I, &
perubahan sikap pada guru dan siswa. Perubahan pada guru ialah, dari
adalah untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap
18
pokok bahasan atau konsep, mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus
tersebut diatas, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian guru
lanjut
19
a. Mengulang pertanyaan sendiri
akan diulang.
20
yang jawabannya terlalu mudah. Kedua, pertanyaan yang
pertanyaan diatas, dapat saja dijawab serentak oleh siswa, jika guru
berinteraksi selanjutnya.
d. Pertanyaan ganda
hanya sanggup menyesuaikan satu dari semua tugas itu, dan karena
pertanyaan
menjawabnya.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
hasil penelitian itu berupa aneka macam aneka macam cara (observasi,
proses dimana melalui proses ini guru dan siswa menginginkan terjadinya
bentuk kajian yang bersifat refleksif oleh pelaku tindakan yang dilakukan
action research), karena dari analisis dan refleksi setiap akhir kegiatan
dilakukan tindakan yang berdasarkan hasil analaisis dan refleksi yang dibuat
kerja siklus dalam suatu penelitian yang terdiri dari 4 tahap, yaitu:
22
Gambar 3.1. Alur Kerja PTK
Sumber: Soedarsono, 2001
B. Lokasi Penelitian
ada 21 siswa.
C. Peran penelitian
penelitian. Jadi pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat penuh.
23
Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat sekaligus
Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data tentang minat
observer.
Data minat belajar digali dari sumber primer yang merupakan data
angket tes minat belajar dan observasi minat siswa di dalam kelas ketika
Data kemampuan berpikir kritis analitis siswa diperoleh dari tes yang
memenuhi indikator yang ada pada lembar observasi berpikir kritis analitis
atau pihak lain. Selain itu data sekunder dalam penelitian ini adalah daftar
presensi siswa.
24
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
siswa atas pertanyan guru, dan perilaku siswa sebagaimana yang terjadi
3. Kuesioner
diberikan dua kali dalam penelitian, yaitu diberikan pada awal atau
sebelum pelaksanaan tindakan serta diberikan pula pada akhir siklus yang
terakhir.
4. Catatan lapangan
25
data yang berkaitan dengan situasi kelas atau subjek. Catatan lapangan ini
ditulis oleh observer yang terdiri dari empat orang yang dilatih tentang
F. Analisis Data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil observasi minat,
hasil angket minat, hasil obsrevasi kemampuan berpikir kritis analitis, dan
Skor total
Nilai ketercapaian = Skor maksimal x 100
2. Jawaban angket minat dari siswa dihitung dengan skala likert yang
penelitian ini digunakan skala 1-4, yaitu sangat benar (SB) = 4, benar
(B) = 3, tidak benar (TB) = 2, dan sangat tidak benar (STb) = 1. Dalam
menjawab angket ini siswa hanya memberikan tanda cheklist () pada
26
Cara menghitung data hasil angket minat adalah dengan
Skor total
Skor rata-rata = Jumlah siswa
beberapa metode yang terdiri dari tiga komponen yang dilakukan secara
berurutan, yaitu:
1. Reduksi data
terkumpul dari siklus I dan siklus II. Data hasil obsrevasi yang berupa
data minat dan berpikir kritis analitis siswa akan dikumpulkan dan
digabungkan. Kemudian dari data tersebut akan dipilih yang sesuai untuk
2. Display data
Display data merupakan haisl dari proses reduksi data. Display data
Sehari-hari.
siklus kegiatan yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari
27
empat tahap kegiatan, yaitu 1) Menyusun rencana tindakan; 2) Melaksanakan
1. Siklus I
diajarkan.
28
5) Memberikan tes diakhir pelajaran yang dimaksud untuk mengetahui
b. Pemberian Tindakan
berakhir.
pembelajaran.
c. Pelaksanaan Observasi
29
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana
tindakan.
hasil tes yang diberikan setiap akhir siklus, dan untuk mengetahui
lapangan.
berupa data jawaban tes siswa, angket minat awal, lembar observasi baik
dikelas dengan catatan lapangan, maka data tersebut diolah dan dianalisis
serta direfleksi.
2. Siklus II
30
a. Rencana tindakan II disusun berdasarkan dari hasil analisis dan
menyusun bahan yang akan diajarkan yaitu pada kompetensi dasar 3.1
Sehari-hari.
2. Pemberian tindakan
31
diskusi dengan tanya jawab. Pada saat pelaksanaan tindakan ini
observer.
3. Pelaksaaan observasi
hasil dari tes yang diberikan setiap akhir siklus, serta untuk
32
Berdasarkan data tentang perilaku siswa yang diperoleh pada
pemberian tindakan yang berupa data jawaban tes siswa, angket minat
awal, lembar observasi baik minat maupun berpikir kritis analitis dan
berikutnya.
33
BAB IV
A. Hasil Temuan
1. Siklus 1
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
34
Tahap 1: 14 Agustus 2017 jam ke 1 dan 2: menjelaskan dan diskusi tentang nilai-
nilai Pancasila sila ke-1 dan ke-2 serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
bel masuk berbunyi, peneliti berada di depan kelas dan mengucapkan salam serta
yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dibahas. Memberitahukan
judul materi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari serta ditulis di papan
tentang hal-hal yang belum dimengerti. Peneliti sebagai guru menjadi fasilitator
dari diskusi siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
materi pembelajaran yang telah dipelajari secara lisan sebanyak 5 soal sebagai
latihan.
35
Pada akhir siklus kesatu (Tahap 2), siswa mengerjakan tes dengan
kehidupan sehari-hari sebanyak 10 soal yang diambil dari buku paket dan buku
penunjang yang relevan. Tes tersebut diberikan dengan tujuan untuk mendapatkan
data prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Lembar tes
siswa dikumpulkan untuk dikoreksi dan diberi nilai, kemudian dikembalikan agar
informasi tentang kesulitan belajar yang dihadapi dan komentar terhadap proses
c. Pengamatan
sehubungan dengan tindakan yang diberikan. Data prestasi belajar siswa diperoleh
36
7 ERISKA MAWAR
4 Belum Gagal
SARI
8 FANI FLORAIN 7 Belum Kurang
9 FEBI PUTRI
7 Belum Kurang
RAHMADHANI
10 GIOVANA
7 Belum Kurang
ADERITUS
11 INDAH MONIKA
8 Tuntas Cukup
SARI
12 LALITHA
INDRASWARI 8 Tuntas Cukup
DEVI
13 LINDA SUSANTI 8 Tuntas Cukup
14 NIKATUS
7 Belum Kurang
PITASARI
15 PUGO WAHYUDI 7 Belum Kurang
16 RISKI ARDANI 8 Tuntas Cukup
17 SAPUTRI ADINDA
10 Tuntas Memuaskan
PANGESTI
18 SEPTIAN SILFI
8 Tuntas Cukup
ADE ANGGRENI
19 SUGENG ADI
8 Tuntas Cukup
LESMANA
20 WAHYU HADI
8 Tuntas Cukup
SUMANTORO
21 YUSUF TRI
5 Belum Kurang
MUKTI
Jumlah 150
Rata-rata 7,14 Belum Cukup
Sumber: data diolah dari lapangan.
Dari tabel 4.1. dapat diketahui nilai rata-rata tes yang dicapai siswa adalah
7,14 dan kualifikasi penguasaan cukup. Hasil analisis ketuntasan belajar siswa
sebagai berikut: siswa yang mengikuti tes sebanyak 21 siswa, siswa yang tuntas
Persentase banyak siswa yang tuntas belajar adalah 47,82%. Persentase banyak
Dari data nilai tes Siklus 1 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
dilaksanakan kurang berhasil karena persentase siswa yang tuntas belajar adalah
37
47,82% atau kurang 75%. Siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 11 siswa dan
perlu adanya program perbaikan untuk membantu kesulitan belajar. Nama siswa
15, 21.
d. Refleksi
belajar siswa adalah 47,37% atau kurang dari 75%. Peneliti berusaha mencari
soal tentang penerapan nilai-nilai Pancasila. Siswa masih rancu membedakan nila-
pembelajaran kurang memahami, kurang teliti dan tidak diberi tugas. Metode
mengajar yang diterapkan peneliti kurang efektif. Oleh karena itu untuk
jawab mandiri dalam bentuk cerdas cermat agar prestasi belajar siswa meningkat.
kesulitan belajar yang dihadapi dan komentar terhadap proses pembelajaran yang
diterapkan peneliti.
2. Siklus II
a. Perencanaan
38
Dari hasil refleksi pada siklus kesatu, proses pembelajaran yang dilakukan
kurang berhasil. Siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal tes. Prestasi
belajar siswa masih kurang memuaskan (kurang dari 75%). Nilai rata-rata tes
adalah 7,17.
pembelajaran.
d. Menyiapkan soal-soal latihan dan tugas rumah (PR) tentang penerapan nilai-
e. Menyiapkan soal-soal tes kompetensi dalam bentu cerdas cermat tentang nilai-
dari buku paket dan buku penunjang yang relevan sebanyak 20 soal.
dengan pokok bahasan yang sama dengan siklus kesatu. Peneliti menerapkan
yang dilakukan siswa meliputi tugas di kelas dan di rumah dengan menyelesaikan
b. Pelaksanaan
39
Pada pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan peneliti pada tanggal 4
bel masuk berbunyi, peneliti berada di depan kelas dan mengucapkan salam serta
yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dibahas. Memberitahukan
judul materi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari serta ditulis di papan
materi pelajaran nilai-nilai Pancasila sila ke-4 dan ke-5 secara ceramah dan
diajukan dan bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Peneliti sebagai
guru menjadi fasilitator dari diskusi siswa serta memberi kesempatan kepada
40
Menjawab pertanyaan materi pembelajaran yang telah dipelajari secara lisan
Pada akhir siklus kedua (Tahap 2), siswa diajak tanya jawab mandiri
hari sebanyak 20 soal yang dalam bentuk cerdas cermat. Tes tersebut diberikan
dengan tujuan untuk mendapatkan data motivasi dan daya serap belajar siswa
kehidupan sehari-hari sebanyak 10 soal untuk mengujur data hasil belajar siswa.
Lembar tes siswa dikumpulkan untuk dikoreksi dan diberi nilai, kemudian
Malang untuk mencari informasi tentang kesulitan belajar yang dihadapi dan
c. Pengamatan
sehubungan dengan tindakan yang diberikan oleh guru. Data prestasi belajar siswa
diperoleh dari hasil belajar yang berupa nilai rata-rata tugas dan nilai tes.
Nilai Ketuntasa
No Nama Rata-rata n Belajar Kualifikasi
Tes (Tes)
Tugas
41
Bagus
2 6,8 6 Belum Kurang
Endar
Riki
5 8 8 Tuntas Cukup
Andrian
Dari tabel 4.2. dapat diketahui nilai rata-rata tugas yang dicapai siswa
adalah 7,98, sedangkan nilai rata-rata tes adalah 8,26 dan termasuk dalam
berikut: siswa yang mengikuti tes sebanyak 21 siswa, siswa yang tuntas belajar
sebanyak 18 siswa, siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa. Persentase banyak
42
siswa yang tuntas belajar adalah 82,6%. Persentase banyak siswa yang belum
Dari data nilai tes Siklus II menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
dilaksanakan sudah berhasil karena persentase siswa yang tuntas belajar adalah
82,6% atau lebih dari 75%. Siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 4 siswa dan
perlu adanya program perbaikan untuk membantu kesulitan belajar. Nama siswa
yang mengikuti program perbaikan adalah siswa nomer absen 2, 10, 21. Siswa
yang tuntas belajar sebanyak 18 siswa, sehingga kelompok ini perlu diberi
program pengayaan.
d. Refleksi
Data tentang hasil belajar siswa yang diperoleh setelah pemberian tindakan
Berdasarkan temuan penelitian pada Siklus II, hasil belajar yang diperoleh
siswa mengalami peningkatan 1,06 atau 10,6 % dari siklus I. Peningkatan hasil
belajar siswa tampak dari perubahan nilai rata-rata tes. Pada siklus I, nilai rata-rata
Ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 48% dan ketuntasan belajar
siswa pada siklus II adalah 82,6%. Kenaikan prestasi belajar siswa diduga
peneliti menerapkan metode ceramah dan metode tanya jawab, sedangkan pada
siklus II, peneliti menekankan pada penerapan metode tanya jawab mandiri.
siswa adalah 82,6% atau lebih dari 75%. Pencapaian target keberhasilan proses
43
pembelajaran telah melebihi batas minimal keberhasilan kelas sehingga peneliti
B. Pembahasan
hari.” Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan metode ceramah yang
82,6% atau lebih dari 75%. Yang jelas adalah bahwa setelah melalui tahap-
tahap dua siklus yang dilaksanakan dengan menerapkan metode tanya jawab
siswa.
44
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut :
Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 82,6%
B. Saran
1. Bagi Guru :
45
a. Guru sebaiknya menerapkan pembelajaran metode tanya jawab
2. Untuk Siswa :
46
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, S, dan Pah, D.N. 1999. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut
Jakarta:Depdikbud.
Bolla, Jonh. I., dan Pah, D.N. 1984. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut.
Depdikbud.
47
LAMPIRAN
48
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 1.1 Bersyukur kepada Tuhan 1.1.1Memahami tiga contoh
Yang Maha Esa atas pelaksanaan sila kesatu
nila-nilai Pancasila dan kedua dari sila
secara utuh sebagai satu Pancasila dalam kehidupan
kesatuan dalam sehari-hari.
kehidupan sehari-hari .
2 2.1 Bersikap penuh tanggung 2.1.1 Melakukan dua kegiatan
jawab sesuai nilai-nilai yang sesuai dengan sila
Pancasila dalam kesatu dan kedua dari sila
kehidupan sehari-hari. Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
3 3.1 Menganalisis penerapan 3.1.1Menemukan tiga contoh
nilai-nilai Pancasila pelaksanaan sila kesatu
dalam kehdupan sehari- dan kedua dari sila
hari Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
4 4.1Menyajikan hasil analisis 4.1.1 Menerapkan dua kegiatan
pelaksanaan nilai- yang sesuai dengan sila
nilaiPancasila dalam kesatu dan kedua dari sila
kehidupan sehari-hari. Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
1. Setelah mendiskusikan cerita, siswa mampu menemukan tiga
contoh pelaksanaan sila kesatu dan kedua dari sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu menerapkan dua kegiatan
yang sesuai dengan sila kesatu dan kedua dari sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
49
3. Dengan tanya jawab, siswa mampu menganalisis penerapan
nilai Pancasila sila kesatu dalam kehidupan sehari-hari.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua Guru memberikan salam dan mengajak 10 menit
n semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing. Religius
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama. dilanjutkan lagu
Nasional “Bagimu Negeri (Padamu
Negeri)”. Nasionalis
Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Pembiasaan Membaca 15 menit.
Literasi
Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Selamatkan
Makhluk Hidup”. Nasionalis
Guru menyampaikan tahapan kegiatan
yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi,
50
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Communication
Inti Guru bersama siswa mendiskusikan 115 menit
pengamalan nilai Pancasila. Nasionalis
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila
“Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai
berikut.
1. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
2. Toleransi, penghormatan kepada
agama atau kepercayaan lain
3. Kerukunan antarumat beragama
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila
“Kemanusian yang adil dan beradab”
sebagai berikut.
1. Persamaan derajat
2. Menghargai hak asasi manusia
3. Solidaritas setia kawan antarsesama
manusia
4. Perdamaian
Siswa melanjutkan kegiatan dengan
mengamati gambar dan
mencocokkannya dengan nilai-nilai yang
diminta. Guru memberi waktu sekitar 2
menit dan mendiskusikannya. Satu orang
siswa bisa menyampaikan hasilnya dan
guru dapat memberi penguatan.
Communication
Siswa secara individu harus menemukan
contoh pengamalan sila kesatu dan
51
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kedua dalam kehidupan sehari-hari dan
penerapannya. Mandiri
Guru menerangkan daftar periksa yang
akan digunakan dalam penilaian.
Tulisan siswa dinilai dengan daftar
periksa yang terdapat di halaman
penilaian.
Guru memberikan tanya jawab untuk
menganalisis tentang penerapan nilai
Pancasila sila kesatu dam bentuk soal
cerita. Mandiri
Siswa melakukan perenungan dengan
menjawab pertanyaan yang terdapat
dalam Buku Siswa.
Guru dapat menambahkan pertanyaan
perenungan berdasarkan panduan yang
terdapat pada lampiran Buku Guru.
Penutup Bersama-sama siswa membuat 15 menit
kesimpulan / rangkuman hasil belajar
selama sehari Integritas
Bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Menyanyikan lagu daerah “Garuda
Pancasila”
52
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) Religius
53
LAMPIRAN 1
F. MATERI
Mengidentifikasi sikap yang mencerminkan sila ke-1 dan ke-2
serta menyebutkan langkah perbaikan atas sikap yang belum
mencerminkan sikap dari kedua sila.
KD. 3.1
Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2) Sila Kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradap
Lambang: Rantai
Contoh:
Menghomati hak asasi manusia
Tidak membeda-bedakan teman
Mengembangkan sikap peduli dan gotong royong
3) Sila Ketiga
54
Persatuan Indonesia
Lambang: Pohon beringin
Contoh:
Cinta tanah air
Mengutamakan persatuan
Rela berkorban demi kepentingan bangsa
4) Sila Keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Lambang: Kepala banteng
Contoh:
Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah
Tidak memaksakan pendapat/kehendak
Menghormati pendapat orang lain
Melaksanakan dan mentaati hasil musyawarah
Mengutamakan semangat kekeluargaan
Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
5) Sila Kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lambang: Padi dan kapas
Contoh:
Bersikap adil terhadap sesama
Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
Suka bekerja keras
Menghargai hasil karya orang lain
Suka menolong
Menghormati hak orang lain
55
G. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah
56
LAMPIRAN 2
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Arie Sandy v v v
2 Bagus Endar v v v
3 Iqbal Alan v v v
4 Mita Ariska v v v
5 Riki Andrian v v v
6 Yopan. F v v v
7 Barit v v v
8 David v v v
9 Dewi. L v v v
10 Devi Nur. S v v v
11 Dwi Aprilia v v v
12 Fauzia. R v v v
13 Ikhwatul v v v
14 Lafi Bustoni v v v
15 M. Afis v v v
16 Adi Widodo v v v
17 Arwani v v v
18 Nuzron v v v
19 Nevi Regita v v v
20 Nuriyah v v v
21 Putri Najemah v v v
57
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Penilaian
1. PPKn
Tulisan siswa dinilai dengan daftar periksa
LAMPIRAN 3
58
Data Nilai Tes Siklus 1
Jumlah 50165
Rata-rata 7,14 Belum Cukup
59
(RPP) SIKLUS II
Pembelajaran : 4
60
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 1.1.1Memahami tiga contoh
Maha Esa atas nilainilai pelaksanaan sila ketigan dan
1 Pancasila secara utuh sebagai keempat dari sila Pancasila
satu kesatuan dalam dalam kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari .
2.1 Bersikap penuh tanggung 2.1.1Melakukan refleksi terkait
jawab sesuai nilai-nilai penerapan sila ketiga dan
2
Pancasila dalam kehidupan keempat dari sila Pancasila.
sehari-hari.
3.1 Menganalisis penerapan nilai- 3.1.1Menemukan tiga contoh
nilai Pancasila dalam pelaksanaan sila ketiga dan
3
kehdupan sehari-hari keempat dari sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil analisis 4.1.1Melakukan refleksi terkait
pelaksanaan nilai-nilai penerapan sila ketiga dan
4
Pancasila dalam kehidupan keempat dari sila Pancasila
sehari-hari.
C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
1. Setelah mengamati gambar situasi, siswa mampu menemukan
tiga contoh pelaksanaan sila ketiga dan keempat dari sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu melakukan refleksi terkait
penerapan sila ketiga dan keempat dari sila Pancasila dengan
benar.
Nasionalis
61
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
62
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
63
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Lampiran 1
64
F. MATERI
Menemukan sikap yang mencerminkan sila ke-3 dan ke-4 serta
merefleksi sikap diri yang belum sesuai dengan sila tersebut
dan usaha untuk memperbaikinya.
RANGKUMAN MATERI PKn
TEMATIK KELAS 6
KD. 3.1
Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Sila Kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradap
Lambang: Rantai
Contoh:
Menghomati hak asasi manusia
Tidak membeda-bedakan teman
Mengembangkan sikap peduli dan gotong royong
3) Sila Ketiga
Persatuan Indonesia
65
Lambang: Pohon beringin
Contoh:
Cinta tanah air
Mengutamakan persatuan
Rela berkorban demi kepentingan bangsa
4) Sila Keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Lambang: Kepala banteng
Contoh:
Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah
Tidak memaksakan pendapat/kehendak
Menghormati pendapat orang lain
Melaksanakan dan mentaati hasil musyawarah
Mengutamakan semangat kekeluargaan
Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi
5) Sila Kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lambang: Padi dan kapas
Contoh:
Bersikap adil terhadap sesama
Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
Suka bekerja keras
Menghargai hasil karya orang lain
Suka menolong
Menghormati hak orang lain
G. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab mandiri
(cerdas cermat), penugasan dan ceramah
66
Lampiran 2
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Arie Sandy v v v
2 Bagus Endar v v v
3 Iqbal Alan v v v
4 Mita Ariska v v v
5 Riki Andrian v v v
6 Yopan. F v v v
7 Barit v v v
8 David v v v
9 Dewi. L v v v
10 Devi Nur. S v v v
11 Dwi Aprilia v v v
12 Fauzia. R v v v
13 Ikhwatul v v v
14 Lafi Bustoni v v v
15 M. Afis v v v
16 Adi Widodo v v v
17 Arwani v v v
18 Nuzron v v v
19 Nevi Regita v v v
20 Nuriyah v v v
21 Putri Najemah v v v
67
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Penilaian
1. PPKn
Tulisan dinilai dengan daftar periksa
Pengayaan
Semua soal siswa dikumpulkan di pojok kelas dan siswa lain dapat
memilihnya untuk dikerjakan di waktu luang.
Remedial
Kegiatan dapat dilakukan untuk beberapa siswa sekaligus.
68
Data Nilai Tes Siklus II
Nilai
Ketuntasan
No Nama Rata-rata Kualifikasi
Tes Belajar (Tes)
Tugas
1 Arie Sandy 7,5 7,5 Tuntas Cukup
2 Bagus Endar 6,8 6 Belum Kurang
3 Iqbal Alan 8 8 Tuntas Cukup
4 Mita Ariska 8 8 Tuntas Cukup
5 Riki Andrian 8 8 Tuntas Cukup
6 Yopan. F 8,3 9 Tuntas Baik
7 Barit 8,3 9 Tuntas Baik
8 David 6,2 7.5 Tuntas Cukup
9 Dewi. L 8,3 9 Tuntas Baik
10 Devi Nur. S 8,3 6 Belum Kurang
11 Dwi Aprilia 8,3 9 Tuntas Baik
12 Fauzia. R 8,5 8 Tuntas Cukup
13 Ikhwatul 7,5 7.5 Tuntas Cukup
14 Lafi Bustoni 7,3 7.5 Tuntas Cukup
15 M. Afis 9,1 10 Tuntas Memuaskan
16 Adi Widodo 7,5 9 Tuntas Baik
17 Arwani 9,1 10 Tuntas Memuaskan
18 Nuzron 8,8 9 Tuntas Baik
19 Nevi Regita 7,8 9 Tuntas Baik
20 Nuriyah 8,4 9.5 Tuntas Memuaskan
21 Putri 7,5 6 Belum Kurang
Najemah
Jumlah 172,2 156,5
Rata-rata 7,98 8,23 Tuntas Baik
Sumber: data diolah dari lapangan.
69