BAB I
PENDAHULUAN
berjalan seimbang dengan tuntutan zaman. Keadaan ini bukan saja menjadi
tantangan bagi para pendidik tetapi juga bagi peserta didiknya dalam menghadapi
masa depan.
pendekatan belajar yang terkadang terlalu mencolok antara seorang siswa dengan
hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa
demikian, siswa yang berkategori di luar rata-rata itu tidak mendapat kesempatan
yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari hal inilah
1
2
untuk siswa dalam belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
seseorang yang memiliki minat belajar dalam dirinya maka ia akan mencapai
keinginan atau cita-citanya, tetapi jika seorang siswa tidak memiliki minat dalam
belajar maka siswa tersebut tidak akan bisa mencapai keinginan atau cita-citanya.
diri sendiri ataupun dari luar diri. Semakin besar keinginan mencapai harapan
akan semakin kuat juga minat yang mendorong. Di mana anak dengan minatnya
itu bisa melihat bahwa sesuatu yang dia lihat akan mendatangkan keuntungan atau
bahwa minat yang disadari terhadap bidang pelajaran akan menjaga pikiran siswa
sehingga siswa bisa menguasai pelajaran. Minat belajar siswa sangat dibutuhkan
yang diajarkan.
Kurangnya minat belajar dapat dialami oleh siswa disebabkan oleh faktor-
dengan harapan. Salah satu cara mengatasi minat belajar ini adalah dengan
menciptakan inovasi-inovasi baru yang dilakukan dan digunakan para guru dalam
proses pengajaran. Salah satu aspek yang mempengaruhi proses belajar mengajar
yang bervariasi. Metode mengajar adalah suatu cara penyampaian materi dalam
materi pelajaran, maka cara mengajar guru harus efektif dan efisien. Di dalam
konvensional yang hanya memakai metode ceramah dan penugasan. Hal ini
terlalu sering dilakukan sehingga membuat siswa merasa bosan dan cepat lupa isi
materi yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti sama sekali dengan materi
yang disampaikan. Hal ini dapat berdampak kepada minat belajar sejarah siswa di
kelas.
tentang materi yang sedang dibahas, sementara siswa hanya sebagai objek pasif
dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa tidak
Pada observasi awal dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru
pendidikan sejarah diketahui bahwa kurang nya minat belajar siswa terhadap mata
masalah yang terjadi disekolah tersebut salah satunya yaitu kurangnya penerapan
satu metode saja di kelas, siswa akan merasa jenuh ketika belajar dengan guru
Konvensional. Oleh sebab itu dengan adanya metode yang bervariasi bisa
4
Make A Match.
mencari pasangan. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Dengan melihat situasi dan kondisi tersebut perlu usaha untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu adalah STAD, Jigsaw,
Investigasi, Kelompok, Make A Match, TGT dan Struktural (Rusman, 2014: 213-
225).
ajak mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas
waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin (Rusman, 2013:
223).
Dalam hal ini siswa diminta untuk mencari pasangan dari kartu yang
diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu
upaya pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah. Tipe make A match atau
adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai topik dalam suasana
yang menyenangkan. Tipe ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
peserta didik meningkat minat belajar sejarahnya serta meningkatkan interaksi dan
mampu memotivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dimana guru yang tidak
kurang aktif, guru yang jarang menggunakan alat bantu mengajar, dan ketuntasan
memberikan peranan aktif kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar,
hal ini membantu siswa untuk mendapatkan pengertian–pengertian dari topik dan
mengkondisikan siswa agar belajar secara aktif atas dasar kemampuan dan
keyakinan sendiri serta dapat mengembangkan kreativitas siswa dan minat dalam
2. Masih kurang nya berbagai metode yang digunakan oleh guru sehingga
terkait dengan topik sangat luas dan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
minat belajar sejarah siswa, maka penelitian ini difokuskan pada penerapan
kooperatif konvensional terhadap minat belajar pada mata pelajaran sejarah siswa
sebagai berikut:
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
dan pengalaman serta bahan masukan dalam proses belajar mengajar suatu
hari nanti.
b. Bagi guru, peneliti ini memberikan pengetahuan kepada guru untuk lebih
c. Bagi siswa, adanya penelitian ini siswa dapat lebih berminat dalam
pembelajaran sejarah.
penelitian ini, maka peneliti perlu menguraikan istilah yang mendukung judul
sebagai berikut:
dimulai dengan teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang
lama atau biasa disebut dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode
ini telah digunakan sebagai alat komunikasi antara guru dan peserta didik
3. Minat Belajar
kreativitas.