PENDAHULUAN
berjalan seimbang dengan tuntutan zaman. Keadaan ini bukan saja menjadi
tantangan bagi para pendidik tetapi juga bagi peserta didiknya dalam menghadapi
masa depan.
pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan
hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa
demikian, siswa yang berkategori di luar rata-rata itu tidak mendapat kesempatan
yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari hal inilah
untuk siswa dalam belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Tujuan dalam kaitan ini adalah tujuan pembelajaran, hal ini
maka ia akan mencapai keinginan atau cita-citanya, tetapi jika seorang siswa tidak
memiliki minat dalam belajar maka siswa tersebut tidak akan bisa mencapai
diri sendiri ataupun dari luar diri. Semakin tinggi keinginan meraih harapan akan
semakin kuat pula minat yang mendorong. Di mana anak dengan minatnya itu
bisa melihat bahwa sesuatu yang dia lihat akan mendatangkan keuntungan atau
bahwa minat yang disadari terhadap bidang pelajaran akan menjaga pikiran siswa
sehingga siswa bisa menguasai pelajaran. Minat belajar siswa sangat dibutuhkan
yang diajarkan.
Kurangnya minat belajar dapat dialami oleh siswa disebabkan oleh faktor-
dengan harapan. Salah satu cara mengatasi minat belajar ini adalah dengan
menciptakan inovasi-inovasi baru yang dilakukan dan digunakan para guru dalam
proses pengajaran. Salah satu aspek yang mempengaruhi proses belajar mengajar
yang bervariasi. Metode mengajar merupakan suatu jalan atau cara dalam
materi pelajaran, maka cara mengajar guru harus efektif dan efisien. Di dalam
konvensional yang hanya memakai metode ceramah dan penugasan. Hal ini
terlalu sering dilakukan sehingga membuat siswa merasa bosan dan cepat lupa isi
materi yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti sama sekali dengan materi
yang disampaikan. Hal ini dapat berdampak kepada minat belajar sejarah siswa di
kelas.
seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang
sedang dibahas, sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan
pada siswa.
Pada observasi awal dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru
pendidikan sejarah diketahui bahwa kurang nya minat belajar siswa terhadap mata
masalah yang terjadi disekolah tersebut salah satunya yaitu kurangnya penerapan
satu metode saja di kelas, siswa akan merasa jenuh ketika belajar dengan guru
Konvensional. Oleh sebab itu dengan adanya metode yang bervariasi bisa
meningkatkan minat belajar sejarah pada siswa yaitu dengan menggunakan
Make A Match.
mencari pasangan. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Dengan melihat situasi dan kondisi tersebut perlu usaha untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu adalah STAD, Jigsaw,
Investigasi, Kelompok, Make A Match, TGT dan Struktural (Rusman, 2014: 213-
225).
ajak mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas
waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin (Rusman, 2013:
223).
Dalam hal ini siswa diminta untuk mencari pasangan dari kartu yang
diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu
upaya pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah. Tipe make A match atau
yang menyenangkan. Tipe ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
peserta didik meningkat minat belajar sejarahnya serta meningkatkan interaksi dan
mampu memotivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dimana guru yang masih
guru yang jarang menggunakan alat bantu mengajar, dan ketuntasan klasikal yang
kooperatif ini.
memberikan peranan aktif kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar,
hal ini membantu siswa untuk mendapatkan pengertian–pengertian dari topik dan
mengkondisikan siswa agar belajar secara aktif atas dasar kemampuan dan
keyakinan sendiri serta dapat mengembangkan kreativitas siswa dan minat dalam
1. masih kurangnya minat belajar siswa terutama pada mata pelajaran sejarah,
belajar.
2. Masih kurang nya berbagai metode yang digunakan oleh guru sehingga
terkait dengan topik sangat luas dan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
minat belajar sejarah siswa, maka penelitian ini difokuskan pada penerapan
kooperatif konvensional terhadap minat belajar pada mata pelajaran sejarah siswa
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar perubahan minat belajar siswa pada mata
2. Untuk mengetahui seberapa besar perubahan minat belajar siswa pada mata
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
pengalaman serta bahan masukan dalam proses belajar mengajar suatu hari
nanti.
c. Bagi guru, peneliti ini memberikan pengetahuan kepada guru untuk lebih
d. Bagi siswa, adanya penelitian ini siswa dapat lebih berminat dalam
pembelajaran sejarah.
penelitian ini, maka peneliti perlu menguraikan istilah yang mendukung judul
sebagai berikut:
dimulai dengan teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang
lama atau biasa disebut dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode
ini telah digunakan sebagai alat komunikasi antara guru dan peserta didik
kreativitas.