PENDAHULUAN
Dengan kata lain metode ini digunakan dalam konteks pendekatan secara personil
antara guru dengan siswa supaya siswa tertarik dan menyukai dengan materi yang
diajarkan. Suatu pelajaran tidak akan pernah berhasil jika tingkat antusias siswa
serap siswa sangatlah berbeda, siswa satu dengan yang lainnya tentunya ada
perbedaan tidak semuanya bisa dikatakan sama rata. nah disini tuntutan bagi Guru
dapat menyerap semua materi pelajaran secara sempurna dan bisa dikatakan
Sebagaimana yang telah diulas diatas bahwasanya daya serap siswa sangatlah
pembelajaran.
"Strategi Pembelajaran adalah pola umum perbuatan gutu dan siswa dalam
oleh seorang guru untuk menghadapi perbedaan daya serap siswa sehingga tujuan
1
pembelajaran bisa tercapai dengan sempurna. Dengan kata lain bahwa Metode
siswa tidak akan berhasil dalam belajarnya jika metode pelajaran kurang tepat
dengan kata lain siswa kurang tertarik dengan proses belajarnya. jika siswa sudah
senang dengan metode pelajaran yang dibawakan oleh guru maka siswa akan
metode mengajar, penggunaan metode atau alat yang sesuai dan sebagainya.
semua ini diupayakan agar siswa termotivasi untuk belajar sehingga dapat
mendukung pencapaian tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah
satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar
metode sebagai alat motivasi intrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai
alat untuk mencapai tujuan. dengan demikian metode mengajar adalah strategi
penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pengajaran yang tepat
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang
dibicarakan mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa sebab berpikir
itu sendiri adalah bertanya menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan
2
yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik
Negeri 1 Ratahan bahwa dalam belajar siswa cenderung pasif dan tidak bergairah
dalam belajar, siswa hanya menerima begitu saja materi pelajaran yang diberikan
gurunya. tidak terlihat adanya interaksi dari siswa, seharusnya dalam prses belajar
mengajar adanya umpan balik antara guru dengan siswa. Hal diatas dapat terjadi
karena guru hanya aktif memberi informasi saja, sedangkan siswa secara pasif
suasana kelas menjadi tidak hidup. demikian juga guru, mungkin kurang siap
terhadap bahan yang akan disampaikan yang akhirnya guru bertanya seenaknya.
Hal ini menyebabkan siswa malah menjadi bingung dan bahkan siswa malas
belajar. dengan demikian otomatis hasil belajar siswa menjadi rendah. Berbagai
cara dapat dilakukan guru untuk memotivasi siswa dalam belajar, salah satunya
siswa salah satunya adalah metode tanya jawab. selain itu, Plato mengatakan
Salah seorang tokoh pendidikan mengatakan bahwa bertanya adalah salah satu
seni yang indah dalam belajar mengajar. Metode tanya jawab dapat dilaksanakan
secara klasikal maupun secara kelompok, antara guru dengan siswa atau antara
siswa dengan siswa. pertanyaan dapat berasal dari siswa, guru, ataupun buku-
3
buku sumber pertanyaan -pertanyaan yang akan diajukan oleh guru, hendaknya
berkeinginan untuk meneliti masalah ini dengan judul “Pengaruh Metode tanya
Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa, guru bertanya dan siswa
menjawab atau siswa bertanya dan guru menjawab, dalam komunikasi ini terlihat
hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa'' (R. Ibrahim,
1996 : 106). Memberi pertanyaan kepada siswa merupakan kegiatan yang tidak
dapat dipishkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pertanyaan yang diajukan siswa
pada dasarnya bertujuan agar siswa lebih meningkatkan belajarnya dan berfikir
terhadap pokok bahasan yang sedang dipelajari, disamping masih ada tujuan lain
yang masih tersembunyi. Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru
secara rutin, sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan dapat melaksanakan
keterampilan bertanya pada situasi yang tepat. Pemberian pertanyaan yang efektif
dan efisien akan dapat menimbulkan perubahan tingkah laku, baik dari guru
maupun dari murid. Perubahan dari guru yang sebelumnya aktif memberikan
4
tinggi antara guru dan siswa. Dalam menggunakan metode tanya jawab guru harus
B. FOKUS PENELITIAN
A. RUMUSAN MASALAH
B. HIPOTESA
Metode tanya jawab memiliki peran terhadap motivasi belajar siswa SMA
Negeri 1 Ratahan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Metode Belajar Tanya Jawab terhadap Motivasi Belajar Siswa dan untuk
D. MANFAAT PENELITIAN
5
Hasil Penelitian ini di harapkan :
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memperinci seluruh hasil tulisan kegiatan penelitian dan data atau
informasi yang telah diperoleh dalam proposal ini, penulis menguraikan atas
beberapa BAB, SUB BAB dan topic-topik uraian, sehingga terjadi uraian yang
sistematis yang terdapat dalam tulisan ini. Adapun sistematika penulis penelitian
ini, adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
6
2.1. Pentingnya Membangkitkan Belajar Anak
Menilai Tanya Jawab dan Tindak Lanjut, Prinsip Metode Tanya Jawab, Bentuk-
Bab ini berisikan Paparan Data dan Hasil Penelitian Pentingnya Meotde belajar
7
BAB II
KAJIAN TEORI
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat
Besar Bahasa Indonesia, 2007: 845) “peranan adalah bagian dari tugas utama
”peranan adalah suatu aspek dinamika berupa pola tindakan baik yang abstrak
maupun yang kongkrit dan setiap status yang ada dalam organisasi”.
tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu
(Berlo1961: 153) Analisis terhadap perilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga
8
Peranan menurut Poerwadarminta adalah “tindakan yang dilakukan
perangkat tingkah laku yang diharapkan, dimiliki oleh orang atau seseorang yang
ada padanya
akibat.
2. suatu pola tindakan yang dilakukan baik secara individual maupun secara
9
2.1.2. Pengertian Metode
berasal dari kata methodos yang terdiri dari kata metha yaitu melewati,
Metode artinya cara atau jalan yang akan dilalui atau ditempuh. Sedangkan
menurut istilah metode ialah cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai
sebuah tujuan.
logos. Kata logos berarti ilmu atau bersifat yang ilmiah. Jadi metodologi adalah
ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh suatu kebenaran dengan
menggunakan penelusuran dengan urutan atau tatacara tertentu sesuai dengan apa
Ada dua hal penting dalam metode yaitu cara dalam melakukan sesuatu
dan sebuah rencana dalam pelaksanaannya. Adapun fungsinya sebagai alat untuk
mencapai sebuah tujuan. Kita akan fokuskan pembahasan kali ini secara tuntas
1. KBBI
tertentu.
10
2. Drs.Agus M. Hardjana
3. Titus
4. Almadk
berbagai prinsip yang logis terhadap suatu penemuan dan penjelasan kebenaran.
6. Hebert Bisno
dengan baik dan benar agar bisa diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin
7. Macquarie
Metode merupakan suatu cara dalam melakukan sesuatu terutama suatu hal
8. Rosdy Ruslan
11
Rosdy Ruslan mengemukakan metode sebagai kegiatan ilmiah yang
berhubungan dengan cara kerja dalam memahami suatu subjek maupun objek
9. Wiradi
Menurut Wiradi. Metode merupakan seperangkat langkah dari apa yang harus
10. Ostle
teratur yang digunakan dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
Max Siporin, metode ialah suatu orientasi kegiatan yang mengarah pada
12
Hamid Darmadi mengemukakan metode sebagai jalan atau cara yang harus
Menurutnya metode merupakan suatu model cara yang bisa dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses pembelajaran yang baik.
Definisi Belajar menurut Para Ahli
1. NASUTION
2. ERNEST H. HILGARD
atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi
3. NOTOATMODJO
Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup
13
4. AHMADI A.
5. OEMAR H.
Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
6. CRONBACH
7. WINKEL
8. NOEHI NASUTION
suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa
perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya
9. SNELBECKER
Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling
sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa
14
10. WHITERINGTON
tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam
situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi
akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-
perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan
13. Anni (2004:4)
15
Suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
15. Slameto (2003:2)
16. Trianto (2010:16)
Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak
disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan
Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi
adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
Memor y 1987 )
16
Suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan,
tersebut.
integrasi, kebebasan, dan individual. Prinsip-prinsip ini adalah dasar atau landasan
Secara etimologi kata motivasi berasal dari kata ”motif” yang berarti
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin ”movere” yang bermakna bergerak,
17
Secara etimologi para pakar mengungkapkan bahwa menurut Mc. Donald
motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
kesenangan
kekuatan-kekuatan individu.
18
formal, informal dan nonformal.
sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang dilandasi
adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
belajar adalah :
Daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar
hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa
19
2.2. TUJUAN DAN FUNGSI MOTIVASI
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu.
Sedang fungsi motivasi, menurut Prof. Dr. Oemar hamalik (2009 : 175) adalah :
pekerjaan
Motivasi seseorang siswa, mahasiswa, guru dan dosen bersumber dari diri
sendiri dan dari luar diri sendiri. Motivasi yang berasal dari diri sendiri disebut
Motivai intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar disebut Motivasi ekstrinsik
20
a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang
motif ekstrinsik adalah motif yang timbul akibat rangsangan dari luar.
tujuan yang dapat dilalui dengan satu-satu jalan adalah belajar, dorongan belajar
diantaranya adalah :
5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua
dan guru
6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi
21
Tugas seorang guru dan dosen disini dituntu sebagai motivator untuk
primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme
manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan fisik, dan
sebagainya.
2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security); seperti terjaminnya
3) Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi antara lain kebutuhan akan dicintai,
kawan, kerjasama
22
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti antara lain kebutuhan
manusia. Oleh karena minat adalah salah satu aspek psikis yang ada pada setiap
manusia. Apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka orang tersebut
Usaha yang dilakukan oleh seorang tersebut, dapat terjadi karena adanya
penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan.
maka dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk belajar naik sepeda.
Walaupun anak tersebut telah beberapa kali terjatuh dari sepedanya, akan tetapi
mereka tetap berusaha dan mencari jalan bagaimana cara untuk dapat naik sepeda
dengan lancar.
23
Begitu juga siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar,
maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran yang
dipelajarinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat dan perhatian dalam diri seseorang
siswa terhadap apa yang dipelajarinya. Mereka tidak akan dapat menguasai materi
pelajaran yang dipelajarinya itu dengan baik. Oleh karena itu, minat belajar siswa
sangat perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di sekolah.
Untuk mengetahui dengan jelas masalah minat tersebut, berikut ini akan
dikemukakan beberapa pendapat tentang pengertian minat oleh para ahli sebagai
berikut :
keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau
suatu kesiapan berbuat bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
tertentu tujuannya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau dengan kata
24
lain bahwa minat itu mengarah kepada pemusatan perhatian secara maksimal
sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini
apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk
penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat,
Untuk mengetahui lebih jelas pengaruh minat terhadap siswa dalam belajar,
terlebih dahulu penulis mengemukakan pendapat para ahli tentang belajar itu
sendiri. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku
dan jiwanya, tidak hanya dengan pikirannya saja, setelah guru menyajikan bahan
pelajaran dengan segala macam usaha dan upaya maka sekarang menjadi tugas
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, yang baru secara
25
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
komponen badan termasuk fisik dan psikis. Kegiatan tersebut, dilakukan secara
aktif dan disengaja dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang baru.
pendorong atau minat dalam diri setiap siswa yang belajar. Dengan demikian,
adanya minat dalam diri siswa yang belajar, mereka dapat memusatkan
dipusatkan kepada bidang studi yang dipelajarinya, keadaan kelas dapat menjadi
tenang. Sebab siswa tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan hal-hal yang
berlangsung dengan baik dan siswa pun dapat mencapai tujuan belajar
satu faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan dalam belajar. Oleh karena itu,
jika sekiranya siswa tidak memiliki minat atau kurang perhatian untuk menerima
26
pelajaran, guru sedapat mungkin mengusahakan membangkitkan minat siswa
melalui berbagai cara atau metode. Karena akibat dari siswa yang tidak memiliki
minat belajar, mereka tidak dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
Fungsi minat dalam belajar, merupakan faktor yang sangat penting untuk
dibahas. Mengingat pentingnya hal tersebut, para ahli sepakat bahwa minat
Ditinjau dari segi kepentingan pendidikan dan belajar, pemilihan jenis perhatian
untuk belajar, merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh guru terhadap
siswanya. Salah satu usaha untuk membimbing perhatian anak didik yaitu melalui
kegunaannya pun juga merupakan hal yang penting, The Liang Gie mengatakan
27
apa yang dipelajarinya itu. Belajar dengan perasaan yang tidak gembira, akan
Seorang siswa dalam belajar diusahakan adanya minat dan perhatian yang
besar terhadap semua bidang studi yang dipelajarinya. Guru harus mengusahakan
agar materi yang dipelajari siswa dapat menjadi milik rohani, yang berguna dalam
tidak jarang diantara siswa yang tidak berminat terhadap bidang studi yang
sehingga tujuan yang diinginkan dalam belajar tidak tercapai secara maksimal.
sebab seperti:
masyarakat
ilmunya.
aktivitas. Oleh karena itu, setiap guru sebagai pendidik sekaligus sebagai pengajar
28
peserta didik menaruh minat terhadap sesuatu, karena belum mengerti akan
kegunaan hal tersebut. Oleh karena itu, setiap guru dituntut agar selalu
samping perasaan mereka mendapat manfaat dari pekerjaan dan kegiatan mereka
dengan sungguh-sungguh.
hubungan yang erat antara pikiran subyek dengan obyek yang sedang diselidiki,
individu, tanpa adanya minat, akan sulit untuk mengarahkan perhatian seseorang
Dari uraian di atas, dapat memberikan pengertian kepada penulis bahwa minat
sebagai suatu aktivitas psikologis mempunyai fungsi yang amat penting dalam
belajar. Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, keberadaan minat dalam diri
setiap siswa sangat dibutuhkan. Dengan adanya minat tersebut, siswa dapat
berhasil dalam belajarnya. Dengan demikian, tujuan yang akan dicapai dalam
1. Menentukan Topik
29
2. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
Pelaksanaan
2. Mengkomunikasikan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi
3. Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
siswa
30
9. Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
1. Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan
pendapatnya.
Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
2. Membutuhkan waktu yang banyak dalam proses tanya jawab dari guru
untuk siswa.
31
Tanya Jawab
Faktor Pendukung
aktifikas siswa lebih mandiri, (3) hubungan guru dan siswa di bantu media.
Faktor Penghambat
DIKEHENDAKI
32
a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus
pokok persoalan.
pembelajaran khusus.
khusus.
belum dipahami.
33
7. Materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
sebagai berikut:
34
3) Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk
3. Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib. Agar penggunaan metode tanya
jawab menjadi efektif, ada beberapa hal penting yang perlu mendapat
a. Pertanyaan yang berhubungan dengan pokok atau topik materi yang dibahas.
Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan adalah bagian-bagian atau hal-hal
penting dari topik atau pokok materi itu. Usahakanlah tidak menanyakan
35
f. Pertanyaan yang tidak terlampau mengehendaki jawaban atau fakta
g. Pertanyaan yang dapat menumbuhkan respons bagi siswa untuk mencari dan
menemukan jawabannya.
B. Cara bertanya
yang didahului dengan pertanyaan yang berisi dan mendekati informasi sesuai
b) Pemusatan (focusing)
Dilihat dari scope (lingkup materi) yang ditanyakan, ada pertanyaan luas
dan ada pertanyaan sempit. Dari pertanyaan luas itu kita perlu memberi tekanan
pada bagian-bagian tertentu yang penting dalam bentuk pertanyaan. Inilah yang
36
c) Pemberian tuntunan (prompting)
d) Mengadakan Pelacakan
diberikan siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi
kepada siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang
dapat digunakan guru, yakni: (a) klarifikasi, (b) meminta siswa memberikan
meminta jawaban yang lebih relevan, (f) meminta contoh, dan (g) meminta
(1) Mulailah dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan akrab dengan
siswa. Hindarkan suasana yang tegang atau yang dapat membuat siswa
(2) Penyampaian pertanyaan dengan tenang tetapi bersemangat dan dengan suara
yang jelas.
(3) Usahakan supaya tidak sering mengulang pertanyaan, agar semua siswa
37
(4) Apabila terpaksa menggunakan istilah asing yang belum diketahui siswa
dalam rangkaian suatu kalimat, jelaskanlah arti istilah itu, tetapi bukan
(6) Dalam kenyataan, pada akhir penjelasan bagian topik atau topik tertentu, guru
(8) Rangsanglah agar banyak siswa yang bertanya terhadap apa yang dibahas,
1. Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan atau mencari
jawaban.
siswa lainnya.
38
5. Penguatan verbal: seperti dengan kata-kata: baik, benar, bagus, tepat, atau
sempurna.
benar atau bagus, ketika itu juga mengacungkan jempol atau mengangguk-
Selain itu dipandang penting pula tindak lanjut dari tanya jawab, antara lain:
penting tertentu yang kiranya perlu mendapat penekanan dan kaitan satu
39
2) Memberi tugas tertentu lebih lanjut kepada siswa dengan tujuan agar
dibahas.
a. Penyebaran (distribution)
lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut :
1) Klasifikasi
40
Guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa
Guru dapat meminta siswa mengemukakan alasan atau pendapat yang telah
Suatu saat guru dapat meminta kepada para siswa untuk memberikan
pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh teman mereka. Siswa yang lain
4) Meminta ketepatan jawaban
6) Meminta Contoh
41
Guru dapat meminta siswa itu untuk memeberikan ilustrasi atau contoh
Guru dapat meminta siswa untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang
pendapatnya tadi.
Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat digunakan
Kata-kata yag biasa digunakan biasanya: siapa, apa, di mana, kapan, definisi,
yang telah diketahuinya. Yang dituntut dari siswa lebih dari sekadar mengingat
42
kembali informasi, yaitu kemampuan memberikan deskripsi dengan kata-kata
suatu masalah dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau suatu proses.
pilih, manfaatkan, tulis sutau contoh, berapa banyak, yang mana, apakah.
Contoh:
4) Pertanyaan Analisis
43
b. Mempertimbangkan dan menganalisis informasi, agar diperoleh kesimpulan atau
kejadian yang dapat mendukung atau menolak suatu kesimpulan atau alasan
tertentu.
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: identifikasi, apa motif atau sebab-
Contoh:
c.Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil setelah membaca karya sastra itu?
5) Pertanyaan Sintesis
dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif. Dalam pertanyaan ini siswa
dituntut untuk:
b. Membuat ramalan.
44
a. Untuk menghasilkan komunikasi asli:
3) Apa yang akan terjadi jika Yesus tidak menebus dosa kita?
b. Memecahkan masalah.
6) Pertanyaan Evaluasi
melalui penggunaan proses-proses mental yang tinggi. Dalam hal ini siswa
pemecahan masalah, suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isyu tertentu
evaluasi, berikan pendapatmu, yang mana gambar yang paling baik, apakah Anda
dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya
45
(pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau
diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran
46
ingatan yang meminta jawaban yang bersifat pengungkapan kembali dapat
diperoleh atau dikemukakan dioleh dalam suasana yang serius dan pemusatan
jawaban yang salah segera dapat dikoreksi pertanyaan akan merangsang siswa
sehingga dapat didengar, ditelaah dan dinilai oleh guru siswa juga diajak berani
bermasyarakat.
47
kesempatan ikut berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar
mengajarnya
1. Langkah-langkah Penggunaan
2. Pelaksanaan
b. Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya
c. Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
e. Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk
suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara
parasiswa
48
h. Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
mengungkapkan fakta-fakta saja.
Gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup
cermat.
kembali.
sudah diketahui murid-murid akui bila anda sendiri tidak tahu, tetapi
49
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
yang menurut Bogdan dan Tailor yang di kutip oleh Mendeong (2003) bahwa
berupa kata-kata tertulis atau Lisan dari Orang-orang atau Prilaku yang
diamatinya.
merupakan Sumber Informasi dari data yang ada, yaitu Siswa SMA Negeri 1
50
mengnalisa Jawabanya sesuai apa yang menjadi Permasalahan dan di ambil
Kesimpulanya.
Permasalahan yang di teliti. Namun bagi Penulis langkah ini jauh sebelum
ada di SMA Negeri 1 Ratahan untuk mendapatkan Data yang lebih Akurat
51
Akademis bagi Penulis dalam menentukan Kesimpulan sekaligus dalam
beberapa Guru yang ada di SMA Negeri 1 Ratahan. Untuk mendukung hasil
52
BAB IV
mengambil Sampel sebanyak 5 orang Guru di SMA Negeri 1 Ratahan, baik yang
Peranan Metode Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa. Karna itu beberapa
53
Respon dari Mereka adalah : Guru memberikan pertanyaan, dan murid
memberikan jawabanya
Ada yang menjawab semacam interaksi dua arah dalam Kelas saat dalam
Apa yang membedakan minat Belajar siswa saat di bawah Binaan Guru PAK
Baik.
54
BAB V
A. Kesimpulan
dengan nmetode tersebut murid bisa mejadi lebih aktif dan dan tidak
metode “Tanya jawab” kita sedang menciptakan ruang kelas yang lebih
B. Saran
55
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1986.
1971.
1979.
Surabaya,Usaha Nasional.
Pustaka, 1966.
BInaAksara. 1986
10) Sudirman N, Drs. Dkk, Ilmu Pendidikan, Bandung, Remaja karya, 1987.
56
12) Soetarno, H, Drs. M.Pd, Ilmu Keguruan Dasar-Dasar Kependidikan
13) Sutomo, Drs. Teknik Penelitian Pendidikan. Surabaya, Bina Ilmu 1984.
16) Winkel, E.S. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta, PT.
Gramedia. 1984.
Gramedia. 1984.
57