Anda di halaman 1dari 6

TUGAS IPA

Cases Base ( Kasus-kasus Pembelajaran Konstektual)

Disusun oleh:

ANGGOTA KELOMPOK 1 :

1. SITI MAJIDAH JAYADI (A1G120155)


2. SAFITRI JOKO ( A1G120145 )
3. SELVY SYAFIRA ASRIL ( A1G120152 )
4. SALNAWATI (A1G120147 )
5. SUPRIANTO (A1G120162)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
1. Memberikan Kasus

Yaitu : “Kesulitan guru dalam pemilihan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai”.

2. Mengidentifikasi Informasi Kunci Pada Kasus

Berdasarkan permasalahan yakni kesulitan guru dalam pemilihan metode pembelajaran yang
sesuai dikarenakan penyebabnya seperti pemilihan metode yang kurang relevan dengan tujuan
pelajaran dan materi pelajaran, guru kurang terampil dalam menggunakan metode pembelajaran,
guru sangat terikat pada satu metode saja, kurangnya hubungan komunikasi antara guru dengan
siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi menjadi vakum, dan lain
sebagainya.

Berdasarkan data di lapangan yang bersangkutan terkait kesulitan guru dalam pemilihan
penggunaan metode pembelajaran yang sesuai yakni bertempat di sekolah SDN II NII desa
Wawobungi Kec. Lalonggasumeeto Kab. Konawe kota Kendari bahwa alasan guru sulit dalam
memilih metode pembelajaran tersebut dikarenakan:

1) Fasilitas yang kurang memadai di sekolah, seperti buku cetak, alat peraga, dll. Sehingga
dalam menggunakan metode pembelajaran menjadi sulit dan tidak efektif.
2) Biasanya guru tersebut bingung dalam memilih metode pembelajaran karena kurangnya
pemahaman mengenai konsep serta penerapan metode pembelajaran.
3) Sedikitnya murid, sehingga pada saat melakukan metode pembelajaran contohnya diskusi
kelompok menjadi kurang efisien karena jumlah siswanya yang sedikit.

3.Menggali nilai-nilai dalam kasus

Metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ialah ”suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran
berakhir.

Adapun hasil dari penelitian yang lain bahwa semua guru (berjumlah 10 orang guru)
menghadapi berbagai kendala dalam menerapkan metode pembelajaran pada pembelajaran
tematik berdasarkan kurikulum 2013. Hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa
menunjukkan bahwa terdapat beberapa kegiatan yang belum maksimal dilakukan oleh guru
diantaranya dalam perancangan pelaksanaan pembelajaran guru kurang memahami dan
mengingat langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada moetode pembelajaran.
Sehingga guru kurang mampu dalam menstimulus siswa untuk menemukan sendiri masalah yang
ada pada materi pembelajaran, dalam pengawasan kelas guru kurang mampu mengarahkan siswa
yang kurang pintar untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam kelompok, terkendala dalam
menyediakan alat dan bahan jika diperlukan dalam melakukan proyek. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa guru menyatakan kendala yang dihadapi guru adalah guru kurang
menyiasati waktu yang tersedia, guru kurang mampu dalam menguasai teknologi, pengelolaan
dan pengawasan kelas yang tidak dapat berjalan dengan maksimal dan ketidakaktifannya siswa
dalam proses pembelajaran.

Dalam buku Jamil Suprihatiningrum 2016 mengatakan bahwa semua metode pembelajaran
adalah baik, selama sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa. Siswa yang aktif
tidak akan cocok jika diajar dengan metode ceramah, karena mereka akan bosan dan jemu. Guru
dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran dalam mengoperasionalkan strategi
pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :

 Kesesuaian dengan tujuan, karakteristik materi, dan karakteristik siswa.


 Bersifat luwes, fleksibel, artinya dapat di padu padankan dengan metode – metode lain
untuk mewujudkan tujuan pembelajaran
 Memiliki fungsi untuk menyatukan teori dengan praktik sehingga mampu mengantarkan
siswa pada pemahaman materi dan kemampuan praktis.
 Penggunaannya dapat mengembangkan materi.

4. Melakukan Analisis & Argumentasi


Menurut kelompok kami sebagai pendidik yang profesional, sudah seharusnya guru harus pintar-
pintar dalam memilih metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didiknya. Supaya apa yang
diajarkan kepada peserta didiknya bisa dipahami dan bermanfaat, sehingga tujuan pembelajaran
pun bisa tercapai secara efektif dan efisien. Dan juga peran metode pembelajaran memang sangat
penting dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, guru atau pendidik harus
benar-benar memilih metode pembelajaran apa yang cocok untuk diterapkan untuk peserta
didiknya.

Dari sini guru atau pendidik harus mengerti karakter peserta didik, tingkat pemahamannya,
sekaligus harus memiliki taktik tersendiri supaya metode pembelajaran yang diterapkan itu tidak
terasa membosankan. Solusi lainnya yang dapat membantu menghadapi kesulitan dalam
pemilihan metode pembelajaran meliputi seorang guru harus terampil dalam mengelola kelas
sesuai dengan karakteristik siswa, guru seharusnya dapat mampu untuk menguasai konsep atau
teori metode pembelajaran dengan baik dan benar, serta selalu mengevaluasi diri sebagai seorang
pendidik dari segi cara mengajar apakah sudah tepat atau baik selalu berusaha untuk
memperbaikinya.

5. Meringkas Solusi & Tindakan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa solusi dari kesulitan guru dalam
pemilihan metode pembelajaran yang sesuai adalah dengan cara memahami karakter peserta
didik dan harus menguasai konsep metode pembelajaran dengan baik dan tepat.

Cara memahami karakter peserta didik antara lain:

1. Kenali Temperamen Siswa

Ada sebagian siswa yang tampak antusias dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Ada
pula karakter siswa yang cenderung berhati-hati saat beradaptasi dengan lingkungan baru, namun
semakin santai seiring waktu. Dan, ada karakter siswa yang lambat beradaptasi serta rentan
menampilkan ledakan emosi. Jika sudah mengetahui temperamen siswa akan semakin mudah
memahami karakteristik para siswa.
2. Amati Siswa selama Proses Belajar

Guru perlu memperhatikan bagaimana siswa berkomunikasi apakah mengajukan pertanyaan,


aktif dalam diskusi, hingga bagaimana tingkat kesulitannya dalam mengerjakan tugas. Raut
muka juga mampu menunjukkan apakah siswa sudah memahami materi pelajaran atau belum.

3. Komunikasi Dua Arah

Bagaimana mengembangkan komunikasi dua arah yang baik? Guru dapat memulai dengan
bertanya tentang pendapat siswa, misalnya. Alih-alih menjelaskan, Guru dapat mengajak siswa
untuk aktif berpikir dengan bertanya 'kenapa' atau 'bagaimana.'

4. Menyertakan Siswa pada Program Pengenalan Diri

Jika karakteristik siswa dapat dipahami melalui observasi, bakat dan minat memerlukan cara
pemahaman yang berbeda. Bakat siswa tampak dari kemampuannya, prestasinya, bahkan tes
intelegensinya. Sedangkan minat siswa tampak pada hobinya, kegiatan ekstrakurikuler yang
diikutinya, kegiatan yang disukainya, maupun tes minat yang diambilnya.

Untuk dapat menguasai konsep atau metode pembelajaran dengan baik dan tepat maka guru
harus melatih dirinya dalam menerapkan metode pembelajaran seperti menonton di youtube apa
dan bagaimana konep metode pembelajaran serta cara atau bentuk metodenya seperti apa, cari
referensi lain atau sumber bacaan yang dapat menambah pengetahuan, usahakan metode
pembelajaran harus selalu diupdate dengan tujuan menjaga kesenjangan perlakuan terhadap
peserta didik.

REFERENSI:
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/memahami-karakteristik-siswa-sebagai-peserta-didik-saat-belajar-
mengajar

Nasution, M. K. (2018). Penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa. Studia
Didaktika, 11(01), 9-16.

Ardiana, D. P. Y., Widyastuti, A., Susanti, S. S., Halim, N. M., Herlina, E. S., Nugroho, D. Y., ... &
Yuniwati, I. (2021). Metode pembelajaran guru. Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai