Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak didik. Mereka
harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, disampingkan
mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid
yang merupakan proses pengajaran (proses belajar-mengajar) itu dilakukan oleh guru di
sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode tertentu.

Dalam dunia pendidikan, kita tidak akan lagi asing mendengar kata-kata atau istilah-
istilah mengenai strategi, metode, teknik, taktik dan yang lainnya. Guru yang berperan
penting didalamnya, tidak hanya melihat pada satu titik ataupun arah saja. Bukan hanya
melihat pada arah murid saja, akan tetapi melihat pada segala aspek yang bisa membuat
murid mampu mengerti suatu ilmu yang akan dia ajarkan.

Berkenaan dengan semua itu, guru yang memiliki tugas mulia yaitu menyampaikan
suatu ilmu kepada murid, tentu berusaha keras bagaimana ia mampu menyampaikan suatu
ilmu tersebut kepada murid. Entah itu dari strateginya, materinya, medianya, metodenya,
atau yang lainnya. Disini, kami akan membahasa secara singkat berkaitan tentang
bagaimana seorang guru melakukan pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja metode pembelajaran?
2. Apa pengertian dari teknik pembelajaran?
3. Apa saja teknik pembelajaran itu?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui metode pembelajaran!
2. Untuk memahami pengertian dari teknik pembelajaran!
3. Untuk mengetahui apa saja tekknik pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN

Ada beberapa factor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode pembelajaran.
Berikut kami uraikan :

1. Siswa atau Murid : Pemilihan suatu metode pembelajaran, harus menyesuaikan


tingkatan jenjang pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekankan pada perbedaan
jenjang pendidikan ini adalah pada kemampuan peserta didik, apakah sudah mampu
untuk berpikir abstrak atau belum. Penerapan suatu metode yang sederhana dan yang
kompleks tentu sangat berbeda, dan keduanya berkaitan dengan tingkatan kemampuan
berpikir dan berperilaku peserta didik pada setiap jenjangnya.dari segi intelektual pun
sama ada perbedaan yang ditunjukkan dari cepat dan lambatnya tanggapan anak
didik terhadap rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek
psikologis juga ada perbedaan yaitu adanya anak didik yang pendiam, terbuka,
dan lain-lain.

2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai : Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang
dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi
penyeleksian metode yang harus digunakan. Metode yang dipilih guru harus
sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik.
Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

3. Faktor materi pembelajaran : Materi pelajaran memiliki tingkat kedalaman, keluasan,


kerumitan yang berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang
tinggi biasanya menuntut langkah-langkah analisis dalam tataran yang beragam.
Analisis bisa hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun analisis secara mendalam.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu memberikan arahan praktis untuk
mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelajaran.

4. Situasi belajar mengajar : Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak
selamanya sama. Maka guru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan
situasi yang diciptakan.

5. Fasilitas belajar-mengajar : Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses


pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran. Bagi sekolah yang telah
memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap, ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi
suatu kendala. Namun demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran
dengan standar yang diharapkan. Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu
hambatan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang tetap mampu menjangkau
tujuan pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan
komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.Fasilitas
merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak di sekolah. Lengkap
tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

6. Faktor alokasi waktu pembelajaran : Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga
harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar yang baik adalah
penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan
dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti. Kegiatan pembukaan, inti, dan
penutup disusun secara sistematis.

7. Guru : Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.


Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam
memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki pengalaman mengajar
yang memadai. Tetapi ada juga yang tepatmemilihnya namun dalam
pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya kepribadian dan dangkalnya
penguasaan atas metode yang digunakan.

8. Kelebihan dan Kelemahan Metode : Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan
masing masing. Hal ini juga harus diperhatikan oleh guru. Jumlah anak didik di kelas
dan kelengkapan fasilitas memiliki andil untuk menentukan tepat tidaknya suatu
metode dipergunakan untuk membantu proses mengajar. Metode yang digunakan
paling tepat untuk mengajar tergantung dari kecermatan guru dalam meilihnya.
Penggabungan metode pun tidak luput di pertimbangkan berdasarkan kelebihan dan
kelemahan metode yang manapun juga . Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik
kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi
kelemahan metode tersebut.

Metode yang digunakan guru dalam setiap kali pertemuan kelas telah melalui seleksi
yang berkesesuain dengan perumusan tujuan instruksional khusus. Biasanya guru selalu
menggunakan metode lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk
mencapai tujuan yang lain sesuai dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan.

Berikut ini beberapa metode yang bisa dipakai dalam pembelajaran :

a) Metode Ceramah, yaitu metode yang digunakan seorang guru, yang mana guru
menyampaikan hal-hal menarik antusias siswa untuk belajar. Sedangkan seorang murid
hanya menjadi pendengar aktif. Metode ceramah terkadang menjadi metode yang
kurang efektif sebab siswa hanya dituntut mendengar. Kurang adanya pola komunikasi
antar murid dan guru.

b) Metode Tanya Jawab atau metode komunikasi antar guru dan murid, dengan guru
mempertanyakan kepada murid berkenan dengan materi-materi sebelumnya pernah
dibahas, dan murid menjawab pertanyaan guru atau sebaliknya guru menjawab
pertanyaan murid.Metode ini baik digunakan untuk mengulas pelajar yang telah lalu.
Ini metode sangat penting dalam pembelajaran. Manakala murid lupa dengan
pembelajaran lalu dengan proses tanya jawab murid akan mengingat-ngingat
pembelajaran lalu. Tanya jawab tak harus langsung dari murid bertanya kepada guru.
Namun bisa juga antar murid dan murid dengan diadakan diskusi di kelas. Di samping
efektif menjadikanmurid berfikir mendalam. Kondisi kelas yang semula suram menjadi
berapi-api, dengan sesi-sesi tanya jawab dan beradu argumen.

c) Metode diskusi, merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan
guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdbatkan topik
permasalahan tertentu. Kebanyakan metode ini dipergunakan oleh mahasiswa dengan
mahasiswa atau sebaliknya mahasiswa dengan dosen. Namun di sisi lain metode
diskusi ini mempunyai keterbatasan yaitu: menyita waktu yang cukup lama
mewajibkan para siswa/mahasiswa mengetahui latar belakang masalah tersebut atau inti
permasalahan dan sangat merugikan bagi siswa/mahasiswa yang malu untuk berbicara.
Dengan metode diskusi ini para siswa lebih bisa diskriminasi, toleransi dalam
memecahkan masalah.

Dari ketiga metode pembelajaran diatas hanyalah sebagian kecil yang diambil dari
berbagai macam metode pembelajaran. Berdasarkan beberapa metode yang telah
dipaparkan di atas mengesimpulkan metode yang serasi dengan pembelajaran berbasis
kompetensi dalam pengembangan bahasa arab, yaitu: dengan menerapkan metode diskusi
dengan bahasa pengantar bahasa arab memungkinkan siswa untuk memaksa kemauan
siswa berbicara bahasa arab yang berujung pada kebiasaan. Sampai metode diskusi telah
berjalan efektif. Guru diharap mampu menerapkan metode deduktif dengan uraian bab-bab
dalam gramatika arab yang lalu diterapkan dalam berbicara yang benar menurut kaidah
yang berlaku.

B. PENGERTIAN TEKNIK PEMBELAJARAN

Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah pengetahuan tentang cara
mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.

Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah suatu cara strategi atau
taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu
mengajar pada bagian pelajaran tertentu.

Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya
Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi
yang benar-benar berlaku di dalam pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu
objektif.

Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih
haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang
digunakan.

C. MACAM- MACAM TEKNIK PEMBELAJARAN

1. Teknik Diskusi

Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau


lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah
satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman
yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari
topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan
menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.

Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara
dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai
pendengar.

2. Teknik Kerja Kelompok

Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam
kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas
tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.

3. Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi

a. Tehnik penemuan

Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses


mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang
dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-
golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan
prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri,
guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.

b. Tehnik simulasi

Tehnik simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku


seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar dapat
menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat
sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.

4. Tehnik Inquiry

Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas
meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-
masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka
mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat
laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno
sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.

Tehnik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara


maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
5. Tehnik eksperimen dan demonstrasi

a. Tehnik Eksperimen

Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa
diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan
itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.

b. Tehnik Demonstrasi

Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur


atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

6. Teknik Karya Wisata

Teknik karya wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan


mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari
atau menyelidiki sesuatu.

7. Teknik Ceramah

Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan
pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Metode pembelajaran adalah cara pelaksanaan proses pengajaran atau soal
bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murud di sekolah.
Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan
bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didik. Tekhnik yang dipilih haruslah
sesuai dengan pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.

B. SARAN
Dari uraian diatas penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisan
makalah oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah
pemilihan metode daan teknik pembelajaran yang telah penulis buat ini..
DAFTAR PUSTAKA

Sobrry, s dan pupuh, f, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka cipta
Suryosubroto,2009, cetakan kedua, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta : PT. rineka
cipta Hlm. 140

Anda mungkin juga menyukai