Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN MENULIS

TEKS ULASAN/RESENSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 58


PALEMBANG MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

oleh:
Elvi Sulfadyati, Liesna Andriany, Sarippudin Lubis
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Angakatan III
Universitas Islam Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa indonesia yang masih berpusat pada guru disebabkan karena model
dan media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif dan bervariatif sehingga dalam proses
pembelajaran, pendidik harus dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran
sehingga peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran tidak hanya berpusat
pada guru, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dengan memilih model pembelajaran problem based learning (PBL) penggunaan media
berbasis TPACK menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran karena PBL memiliki sintak seperti pada sintak ke 3 yaitu
membimbing penyelidikan individu maupun kelompom yang sangat baik untuk meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran berbasis
proyek dan pemecahan masalah serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didikPenggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang terabaikan oleh pendidik ketika
pembelajaran juga memengaruhi rendahnya kemampuan peserta didik tersebut. Hal tersebut
terjadi karena kurangnya penguasaan guru terhadap pembuatan LKPD dan penguasaan guru
terhadap IT sehingga merasa kesulitan mencari informasi ketika membuat LKPD.
Guru tidak menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat juga
berperan penting terhadap rendahnya kemampuan menganalisis isi dan makna pada teks
fantasi. Pemilihan model yang mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
dibutuhkan pemahaman guru terhadap jenis dan karakteristik model pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dibutuhkan praktik pembelajaran yang tepat dengan
memerhatikan penggunaan model, metode, dan media pembelajaran. Hal ini juga penting
untuk dibagikan karena banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang serupa
sehingga praktik ini diharapkan mampu memotivasi diri sendiri dan menjadi referensi atau
inspirasi bagi rekan guru lain.

PEMBAHASAN
Saya sebagai pendidik tentunya bertanggung jawab penuh dalam hal permasalahan ini.
Tanggung jawab saya dalam menerapkan model atau metode yang tepat dan sesuai dengan
materi serta karakteristik siswa akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Selain itu,
pemanfaatan IT juga penting dalam pembelajaran sebagai penerapan pendekatan TPACK yang
ditekankan dalam kurikulum merdek saat ini. Namun, ada beberapa tantangan yang harus saya
hadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Tantangan itu menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara agar
tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dengan optimal. Seperti menggunakan media
pembelajaran yang bervariatif berbasis TPACK dan model pembelajaran yang sangat tepat
yaitu model Problem based learning (PBL) sehingga pembelajaran yang disajikan tidak hanya
berpusat pada guru saja.
Hal lain yang menjadi tantangan ialah kemampuan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran dan kemampuan pendidik dalam menguasai model pembelajaran yang tepat
menjadi tantangan dalam proses praktik yang dilaksanakan. Dibutuhkan perencanaan yang
tepat ketika praktik sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dan pendidik
memahami dampak pemilihan model pembelajaran terhadap hasil belajar. Perencanaan
tersebut harus memerhatikan kondisi lingkungan sekolah sehingga tidak ada gangguan ketika
praktik Guna mencapai tujuan pembelajaran, ada beberapa pihak yang terlibat dalam praktik
pengajaran yang saya lakukan, yaitu Kepala sekolah SMP Negeri 58 Palembang, rekan sejawat
di SMP Negeri 58 Palembang, dan peserta didik kelas VIII SMP negeri 58 Palembang.
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan tersebut,
yaitu:
1) Strategi yang digunakan adalah :
a. Menggunakan media pembelajaran gambar dan berbasis TPACK (PPT,
Video pembelajaran)
b. Menggunakan model pembelajaran PjBL;
1) Pengenalan masalah (Penentuan Pertanyaan Mendasar)
2) Mendesain perencanaan proyek
3) Menyusun jadwal pembeuatan proyek
4) Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi pengalaman belajar
c. Penilaian dilakukan dari beberapa poin yaitu berupa sikap spritual, sikap
sosial, Pengetahuan, dan keterampilan.
2) Perencanaan Pembelajaran yang Baik
Langkah-langkah yang dihadapi dalam mengahadapi tantangan tersebut ialah harus adanya
perencanaan yang baik sebelum memulai proses pembelajaran. Perencanaan inilah yang
tertuang dalam perangkat pembelajaran. Kegiatan yang terencana akan memperoleh hasil yang
lebih baik jika penerapannya sesuai dengan yang direncanakan, meskipun akan ada
penyesuaian nantinya jika situasi dan kondisi di kelas tidak seperti yang diharapkan dalam
perencanaan tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariana
(2018:117) yang menyatakan bahwa perangkat pembelajaran bukan hanya formalitas semata
tapi jika kelengkapan perangkat pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran secara
efektif, akan mampu meningkatkan tingkat pemahaman siswa dan hasil belajar siswa akan
mengalami perubahan menjadi lebih baik, sehingga hal tersebut dapat mengurangi kesulitan
belajar siswa.
3) Pemilihan Model Pembelajaran
Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan praktik adalah informasi-informasi
yang diperoleh dari dosen, guru pamong, dan teman sejawat kelompok PPG sehingga diperoleh
pemahaman terhadap model pembelajaran yang tepat untuk menganalisis isi dan makna teks
fantasi.
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan
memahami karakteristik peserta didik, karakteristik materi pembelajaran, dan berdiskusi
dengan rekan sejawat. Berdasarkan hal tersebut, digunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL). Salah satu model pembelajaran yang relevan dengan kurikulum merdeka ialah
Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran
yang menuntut keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan terampil dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Semakin aktif peserta didik dalam keterampilan
berpikirnya, semakin besar pula peluang masalah untuk diselesaikan (Salhuteru, 2021:540).
Melalui penerapan model pembelajaran PBL, peserta didik dapat membentuk 4 keterampilan
yang dituntut dalam kurikulum merdeka, yaitu critical thinking, communication, colaboration,
dan creativity (Indarta et al., 2022)
4) Pemilihan Media Pembelajaran
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan
memilih media pembelajaran yang dirasa tepat guna dan sesuai dengan karakteristik peserta
didik. Dalam hal ini, guru memilih media pembelajaran berbasis powerpoint dan juga video
pembelajaran yang baik bagi peserta didik.
Kemajuan zaman yang diiringi oleh kecanggihan teknologi mendukung penggunaan
media yang bervariasi dalam pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah media audio visual. Media audio visual adalah media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mampu memberikan pengalaman belajar yang
lebih baik karena meliputi suara dan gambar. Untuk menunjang kesuksesan media ini haruslah
dengan sarana dan prasarana yang memadai dan layak untuk difungsikan. Media audio visual
bertujuan untuk memberikan pengaruh dalam menunjang interaksi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas. Selain itu, penggunaan media audio
visual dalam pembelajaran juga dapat mendukung terlatihnya kebiasaan dalam penggunaan
IPTEK dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, agar wawasan tentang pendidikan
menjadi lebih luas.
5) Pemilihan Metode Pembelajaran
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan
memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran. Dalam hal ini,
guru menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya-jawab, dan diskusi.
Proses pembuatan metode ini dimulai dengan mempelajari metode-metode dalam
pembelajaran, kemudian memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan
dasar dan kebiasaan peserta didik. Selanjutnya melihat karakter materi dengan mempelajari
materi pembelajaran yang terdapat pada buku guru dan buku siswa; Sumber daya yang
diperlukan dalam pemilihan metode pembelajaran ini antara lain pemahaman guru terhadap
metode-metode pembelajaran dan pemahaman guru terhadap materi pembelajaran.
6) Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah
dengan mengaitkan materi yang dipelajari dengan kebutuhan sehari-hari peserta didik dan
memberikan pemahaman tentang unsuru-unsuru cerita di lingkungan sekitar pesera didik
Sumber daya yang diperlukan dalam meningkatkan motivasi belajar antara lain
pemahaman guru terhadap motivasi belajar dan kreativitas guru dalam merancang kegiatan-
kegiatan yang mampu meningkatkan antusias peserta didik dalam belajar.

KESIMPULAN
Dampak Hasil yang dicapai dari penggunaan media yang berbasis TPACK berupa
powerpoint, video pembelajaran, LKPD serta dipadukan dengan model pembelajaran PBL
dalam proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Hal ini dapat dilihat dari obervasi evaluasi
yang dilakukan penulis serta hasil belajar peserta didik.
Berdasarkah hasil belajar peserta didik antara lain yaitu peserta didik telah mencapai
KKM proses pembelajaran Bahasa Indonesia antara lain 87% peserta didik dinyatakan tuntas,
karena telah melewati KKM yang telah ditentukan yaitu 70,71. Ada beberapa dengan rincian
peserta didik yang mendapat nilai 100 yaitu sebanyak 12 orang dan yang mendapat nial 80
yaitu sebanyak 7 orang. Rata-rata nilai 90,76. Sementara pada aspek penilaian sikap yang
menunjukkan keaktifan peserta didik, sebanyak 18 peserta didik termasuk kategori sangat baik
dan 4 peserta didik termasuk kategori baik pada aspek percaya diri dalam aspek kegiatan
bertanya, menyampaikan pendapat, dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki di depan
orang banyak.
Dari keseluruhan tahapan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan refleksi praktik baik
ini maka hasil yang tercapai adalah dengan penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK
dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dinilai berhasil untuk meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas VIII.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, N. (2015). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.
Jannah, A. R., Rahmawati, I., & Reffiane, F. (2020). Keefektifan Model PBL Berbantu Media
Audio-Visual Terhadap Hasil Belajar Tema Indahnya Keberagaman Di Negeriku.
Jurnal Pendidikan PGSD, 8(3), 342–350.

Anda mungkin juga menyukai