Anda di halaman 1dari 6

BEST PRACTISE DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA STAR

(situasi-tantangan-aksi-refleksi)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM


MENYELESAIKAN SOAL HOTs DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA
MATERI STATISTIKA KELAS XII MIPA SMAN 2 PULANG
PISAU

Oleh
DAHLIANI, S.Pd
NIM. 2330111720600

PENDIDIKAN PROFESI GURU


(PPG) DALAM JABATAN ANGKATAN
II
LPTK UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT 2023
A. JUDUL
Judul laporan best practise adalah “Upaya Meningkatkan Kemampuan Perserta Didik
Dalam Menyelesaikan Soal HOTs Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) Pada Materi Statistika Kelas XII MIPA SMAN 2 Pulang Pisau”
B. PENDAHULUAN
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah pada peserta didik kelas XII MIPA
SMAN 2 Pulang Pisau pada materi Statistika dengan permasalahan kemampuan peserta
didik dalam menyelesaikan soal-soal HOTs antara lain :
1. Kemampuan belajar peserta didik yang berbeda- beda
2. Peserta didik masih kesulitan dan tidak memahami penyelesaian dari soal HOTs
3. Kesalahan keterampilan peserta didik dalam proses penyelesaian jawaban serta kesalahan
penulisan jawaban
4. Peserta didik masih kurang terlatih berpikir tingkat tinggi akibat dari pemilihan soal yang
tidak tepat
Dari latar belakang masalah diatas maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam
proses pembelajaran sehingga permasalahan dari kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan soal-soal HOTs dapat diatasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena melihat banyak guru-guru lain mempunyai
permasalahan yang sama terutama guru-guru eksakta. Sehingga diharapkan selain
bermanfaat untuk diri sendiri juga bisa bermanfaat untuk rekan-rekan guru lainnya. Untuk
mengatasi permasalahan yang ingin diatasi, maka peran seorang guru harus diperhatikan dan
disadari oleh guru itu sendiri maupun peserta didik khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Peran sebagai guru harus lebih aktif dan bertanggung jawab melakukan perbaikan dalam
proses pembelajaran sehingga permasalah yang timbul dapat diatasi dengan melakukan
inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran seperti pemanfaatan media, bahan ajar,
penentuan metode dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan peserta didik.
Kemudian juga peran guru sebagai fasiliator untuk membimbing peserta didik dalam proses
pembelajaran dan sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan harapan yang
diinginkan dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam mengatasi permasalahan yang ada selalu timbul tantangan-tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan-tantangan tersebut antara lain :
1) Peserta didik yang beragam baik dari segi pengetahuan dan keterampilan
2) Guru dan peserta didik belum terbiasa dengan model pembelajaran PjBL
3) Membutuhkan fasilitas dan peralatan (media) yang sesuai dengan kondisi sekolah
serta peserta didik
4) kemampuan guru serta peserta didik dalam penggunaan media yang belum memadai
5) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan suatu permasalahan project
6) Beberapa peserta didik terlihat kurang aktif dalam kerja kelompok, sehingga
dikhawatirkan tidak bisa memahami topik secara keseluruhan
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses praktik ini adalah guru sebagai subjek utama
yang melakukan praktik dan peserta didik yang menjadi sampel dalam proses pembelajaran.
C. PEMBAHASAN
Untuk melakukan aksi penyelesaian masalah maka ada beberapa langkah-langkah
yang harus dilakuan seperti :
1). Pemilihan model Pembelajaran
Sebelum memilih suatu model pembelajaran perlu diperhatikan strategi yang
dilakukan guru untuk memilih model pembelajaran. Seperti model pembelajaran project
based learning (PjBL) karena model pembelajaran ini menurut Prananda, M. R.,dkk.(2020)
mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTs) peserta didik dibandingkan
dengan kelas non Project Based Learning. Model project based learning (PjBL) mempunyai
6 langkah dalam proses pelaksanaannya dan guru harus mempelajari dan menguasai langkah-
lankah tersebut yaitu :
 Menentukan pertanyaan mendasar atau penugasan tugas proyek
 Mendesain perencanaan proyek.
 Monitoring dan evaluasi peserta didik dan perkembangan proyek yang
dijalankan
 Pengujian hasil.
 Evaluasi pengalaman.
Dalam pemilihan model juga diperhatikan sumber daya yang diperlukan antara lain
pemahaman atau kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dan pemahaman terhadap materi, pemahaman dan kemampuan peserta didik
mengikuti model pembelajaran PjBL.
2). Pemilihan Metode Pembelajaran
Strategi yang digunakan adalah memilih metode pembelajaran meliputi metode
diskusi kelompok, tugas project, presentasi dan tanya jawab. Dalam proses pemilihan metode,
guru menyesuaikan model pembelajaran dan mempelajari metode yang sesuai untuk
digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik. Kemudian
Sumber daya yang diperlukan adalah pemahaman atau kemampuan guru dalam
menyesuaikan metode pembelajaran yang dipilih dengan kemampuan peserta didik dalam
mengikuti metode pembelajaran tersebut
3). Pemilihan Media Pembelajaran
Adapun strategi pemilihan media yaitu dengan memilih media yang sesuai dengan
model Project Based Learning (PjBL) dan sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
dipelajari sehingga memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan suatu tugas project
seperti penggunaan laptop dan aplikasi Microsoft excel. Proses pemilihan media diawali
dengan materi pembelajaran yaitu statistika tentang penyajian data berupa table distribusi
frekuensi dan bentuk-bentuk diagram. Dengan model pembelajaran PjBL berbantuan
Microsoft excel maka diperlukan media LKPD dan media laptop dalam penyelesaiannya
serta media printer untuk mencetak hasil project dan media karton untuk memjang hasil
project. Dan sumber daya yang diperlukan adalah keterampilan dan kemampuan guru serta
peserta didik dalam menggunakan media yang dipergunakan.
Dari hasil yang didapatkan pada praktik pengalaman belajar dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan berbantuan Microsoft excel
menunjukan bahwa :
1) Sebagian besar peserta didik sudah mampu menyelesaikan soal HOTs yang
dibuktikan dengan sebagian besar peserta didik sudah mencapai KKM 75 dengan
kriteria baik
sekali sebanyak 10 orang (62,5%), baik sebanyak 4 orang (25%) dan kurang sebanyak
2 orang(15,5%) serta rata-rata nilai evaluasi mencapai 80,6.
2) Dari penilaian sikap juga menunjukan hasil yang baik sekali dan baik karena
memenuhi 3 kriteria dan 2 kriteria penilaian.
3) Diskusi kelompok berjalan dengan lancar dan sebagian besar peserta didik terlihat
aktif dan mampu menyelesaikan LKPD dengan saling bekerjasama memecahkan
permasalahan yang harus diselesaikan.
4) Pada kegiatan presentasi terlihat adanya pembagian tugas dan kemampuan
penyampaian presentasi yang baik walaupun ada satu kelompok yang masih ada pada
beberapa point penilaian yang mendapatkan nilai cukup.
Bedasarkan hasil diatas menunjukan dampak atau manfaat yang baik. Seperti pada
materi Statistika kelas XII melalui model pembelajaran PjBL ini, peserta didik dapat
membuat dan menghasilkan suatu produk dari data kelompok dalam table distribusi frekuensi
dan menyajikan data dalam berbagai bentuk diagram dengan tepat, peserta didik menjadi
lebih aktif, interaktif dan juga dapat memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas
penyelesaian tugas sehingga melatih peserta didik menjadi mandiri. Kemudian juga model
PjBL memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam kepada
peserta didik seperti yang disampaikan oleh Khoiruddin, A. dkk.(2021). Selain itu
manfaatnya juga dapat meningkatkan kemampuan keterampilan guru dan peserta didik dalam
penggunaan media pembelajaran serta kemampuan komunikasi peserta didik menjadi lebih
baik dalam penyampaian presentasi dan tanya jawab.
Respon terkait dengan strategi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Membimbing peserta didik dalam penyelesaian tugas project


Presentasi hasil project dengan berbantuan Microsoft excel

Memajang hasil project di dalam kelas


Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran terlihat sangat senang, tertarik,
dan menurut peserta didik materi lebih mudah dipahami kemudian dengan adanya
penggunaan media yang berbeda dari biasanya membuat mereka lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
Keberhasilan dari model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan
berbantuan Microsoft excel tidak lepas dari penguasaan guru terhadap materi dan model
pembelajaran beserta langkah-langkahnya,penguasaan metode serta media pembelajaran yang
dipergunakan harus sesuai dengan kemampuan guru serta peserta didik.
D. KESIMPULAN
Model pembelajaran project based learning (PjBL) dengan berbantuan microsoft
excel memberikan manfaat antara lain :
1. Mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTs) peserta didik
2. peserta didik menjadi lebih aktif, interaktif dan juga peserta didik mempunyai
kesempatan untuk memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas penyelesaian tugas
sehingga melatih peserta didik menjadi mandiri.
3. Meningkatkan kemampuan keterampilan guru dan peseta didik dalam penggunaan
media pembelajaran
4. Kemampuan komunikasi peserta didik menjadi lebih baik
Hal ini berarti model pembelajaran project based learning (PjBL) dapat dijadikan salah
satu model pembelajaran yang diterapkan di lingkungan SMAN 2 Pulang Pisau.

E. DAFTAR PUSTAKA
Khoiruddin, A. dkk.(2021). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Aksi dan
Reaksi Gaya SMK Negeri 7 Surabaya.e-jornal UNESA
Prananda, M. R., Proboningrum, D. I., Pratama, E. R., & Laksono, P. (2020, February).
Improving higher order thinking skills (hots) with project based learning (pjbl) model assisted
by geogebra. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1467, No. 1, p. 012027). IOP
Publishing. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1467/1/012027/meta

Anda mungkin juga menyukai