PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidupnya. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam dalam
potensi diri dan memiliki bekal dalam menghadapi perubahan zaman. Perubahan
mampu bertumpu pada kaki sendiri salah satunya adalah dengan mengubah
kurikulum merdeka sudah tentu membawa efek dan perubahan secara signifikan
mengenai guru dan murid di sekolah, baik dari segi administrasi, strategi
kemampuan berpikir peserta didik agar dapat memahami kembali materi yang
yang harus dimiliki oleh peserta didik seperti keterampilan berpikir diabad 21.
Pada abad ini, kemampuan berpikir sangat dibutuhkan dalam
berpikir yang dimaksud adalah kemapuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skill) atau biasa disingkat dengan kata HOTS. Menurut Sani (2019),
individu yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi mampu mengolah dan
menemukan solusi yang berguna pada masalah tersebut. Kemudian pendapat yang
sama dikatakan oleh Annuru et al. (2017), memberikan penjelasan bahwa HOTS
merupakan menggabungkan antara fakta yang ada dan sebuah ide dari tahap
dibutuhkan sebuah metode maupun media yang dapat memberikan ruang untuk
disekolah.
Sendana, ketika peserta didik diberikan tes hasil belajar, masih banyak yang
didik cenderung menghafal materi dan beberapa siswa bahkan tidak tertarik
dengan materi yang sedang dipelajari sehingga peserta didik terlihat jenuh
penyampaian informasi atau ceramah dari guru dan pemberian contoh soal,
selaian itu ditinjau dari media yang digunakan, guru hanya memanfaatan buku
paket disekolah sebagai bahan ajar. Penggunaan LKPD sebagai media
umumya tidak mengajak peserta didik untuk berpikir kritis terhadap materi yang
dipelajari dan kelihatan membosankan karena tidak adanya aktivitas yang dapat
communication, Creative).
suatu media pembelajaran seperti Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD yang akan
media LKPD yang mengadaptasi sebuah model pembelajaran yang sesuai untuk
LKPD salah satunya dengan model Problem Based Learning (PBL). Model PBL
adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dengan model
yang dianjurkan untuk diterapkan dalam Kurikulum Merdeka menurut Ariyani &
Kristin (2021). Model pembelajaran ini menitik beratkan pada masalah yang
disajikan oleh guru dan siswa memecahkan masalah tersebut dengan segala
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang, ilmu yang banyak
yang belum dipahami secara mendalam agar dipahami oleh peserta didik. Banyak
materi kimia yang memerlukan keterampilan berpikir kritis salah satunya pada
Negeri 1 sendana, hasil belajar menunjukkan banyak siswa yang tidak mencapai
nilai standar ketuntasan dan menurut analisis yang dilakukan soal tes pada level
mengerjakannya. Ha tersebut terlihat dari data bahawa dari 35 orang peserta didik
hanya 45% yang telah tuntas dan untuk analisis soal C4-C5 hanya 10 % peserta
ternyata merujuk kepada beberapa penjelasan diatas, hal ini didukung oleh
kritis peserta didik karena diperoleh hasil analisis uji N-Gain sebesar 0,824
berbasis PBL dapat memberikan efektivitas yang tinggi pada peserta didik.
Demikian pula Hilbertus Romi (2019) yang mengatakan bahwa pengaruh model
pembejaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan bepikir kritis
peserta didik dengan bantuan LKPD lalu diperkuat oleh Suyanta (2022), dengan
menerapkan model PBL pada pembelajaran kimia dengan bantuan LKPD, hal
mengevaluasi, serta menjelaskan suatu materi atau topik yang diajarkan khusunya
konten dan jenis materi pembelajaran yang telah dipergunakan di awal serta media
B. Rumusan Masalah
terhadap tes berpikir kritis (HOTS) peserta didik SMA Negeri 1 Sendana?
C. Tujuan Penelitian
Merujuk hasil rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang dapat
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
a) Bagi guru
Dapat dijadikan sebagai rujukan bagi pendidik lainnya untuk membuat dan