I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
menyiapkan generasi visioner dan mampu bertumpu pada kaki sendiri salah
Mengingat banyaknya peserta yang kehilangan konsep materi dimasa itu. Pada
saat penerapan kurikulum merdeka sudah tentu membawa efek dan perubahan
independent.
pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik dalam belajar sehingga
1
2
strategi atau media bahan ajar yang digunakan oleh guru. Tidak bisa dipungkiri
bahwa pengembangan media bahan ajar memegang peranan yang sangat penting
dalam proses belajar. Semakin meningkat minat belajar peserta didik maka
menyesuaikan diri. Peserta Didik tidak akan terpisahkan dari penggunaan alat
teknologi dengan bijak akan mendapatkan manfaat yang positif dan dapat
bidang Pendidikan dapat dinilai dari salah satu aspeknya yaitu perkembangan
bahan ajar yang tidak optimal. Tidak hanya dalam bentuk buku cetak, tetapi juga
dalam bentuk materi pembelajaran elektronik, yang mana yang mana telah kita
3
ketahui bahwa saat ini, para remaja sangat aktif dalam menggunakan android yang
menggunakan android.
dikelas X, telah diperoleh informasi dari guru Kimia, bahwa pembelajaran yang
sering digunakan guru pada saat proses pembelajaran kimia adalah ceramah,
diskusi dan presentasi, dan problem solving. Adapun bentuk bahan ajar yang
sering digunakan guru adalah buku paket dan modul, dan jenis bahan ajar yang
sering digunakan adalah gambar dan power point. Berdasarkan angket analisis
guru dan peserta didik, banyak kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan
bahan ajar karena sulit menyesuaikan bahan ajar dengan kemampuan peserta
didik, 60% peserta didik tidak memahami konsep kimia dalam pembelajaran
berdasarkan nilai hasil ujian semester sebelumnya. Ilmu kimia menjadi salah satu
ilmu yang dianggap sulit oleh peserta didik Sekolah Menengah Atas. Masih
terdapat banyak peserta didik yang tidak mampu memahami konsep-konsep kimia
sebagai guru kimia disekolah ini mengungkapkan bahwa hasil belajar kimia
sangat rendah dapat terjadi karena peserta didik kehilangan konsep yang telah
dipelajari saat masa pandemi, hal tersebut dapat dibuktikan melalui hasil analisis
ulangan harian dengan rata-rata 62,35 dari 34 peserta didik dikelas X pada materi
4
Sistem Periodik unsur yang merupakan materi fondasi belajar kimia dan banyak
bahan ajar kimia peserta didik dalam pembelajaran, maka respon peserta didik
terhadap penggunaan bahan ajar kimia untuk peserta didik kelas X mendapatkan
Perolehan hasil data awal angket minat belajar peserta didik dan data akhir minat
belajar peserta didik diperoleh dengan nilai persentase 62,35% dengan kriteria
“tinggi” dan data akhir minat belajar peserta didik diperoleh dengan jumlah
82,80% dengan kriteria “sangat tinggi”. Dengan adanya bahan ajar yang
dengan adanya bahan Ajar ini peserta didik dapat terbantu mencapai tujuan
konten dan jenis materi pembelajaran yang telah dipergunakan di awal serta media
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Merujuk hasil rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut :
telah dikembangkan.
kimia.
6
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
a) Bagi guru
konsepnya. Selain itu, dapat pula dijadikan rujukan bagi pendidik lainnya untuk
android.
7
A. Kajian Teori
1. Bahan Ajar
Menurut Jazuli (2017) Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis yang dapat digunakan oleh peserta didik sehingga tercipta suatu
kondisi yang memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. Bahan ajar
merupakan segala bentuk bahan yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang
(2008) menjelaskan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat sarana atau alat
secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan
pembelajaran, asal relavan dengan pokok bahasan pembelajaran. Bahan ajar yang
memiliki desain dan urutan yang teratur, menjelaskan intruksional yang akan
dicapai, motivasi peserta didik untuk belajar, dan secara umum cenderung kepada
peserta didik secara individual yang dapat ditekuni peserta didik secara mandiri
karena sistematis dan lengkap. Guru harus memiliki bahan ajar yang sesuai
7
8
ajar adalah suatu perangkat sarana atau alat yang berisikan materi pembelajaran
yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu pendidik dalam
1) Bahan cetak (printed), seperti hand out buku modul, lembar kerja siswa
(LKS), brosur, leaflet, wallchart, foto atau gambar, model/ maket, dsb.
2) Bahan ajar dengar (audio), seperti kaset, radio, piringan hitam, audio
3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual), seperti vidio compact disk, film,
dan lain-lain.
bahwa secara garis besar bahan ajar terbagi menjadi bahan ajar cetak (terdiri dari
buku, modul, LKS, dll). Bahan ajar non cetak (terdiri dari bahan ajar dengar,
pendang dengar, multi interaktif dan bahan ajar berbasis web). Bahan ajar non
penggelaran proses belajar dan pembelajaran menurut Siti Aisyah dkk (2020). tiga
1) Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua
2) Bahan ajar merupakan pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan
pembelajaran. Sebagai alat evaluasi maka bahan ajar yang disampaikan harus
sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar yang ingin dicapai oleh guru.
pelajaran.
2. Android
aplikasi inti”. Android menurut Satyaputra dan Aritonang (2014) adalah sebuah
sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Sistem operasi dapat diilustrasikan
yang menarik dan baru dalam dunia pendidikan, aplikasi android telah memberi
penggunaan aplikasi android sebagai media pembelajaran tidak hanya dinilai satu
kepada peserta didik dan harus mampu merangsang peserta didik untuk selalu
mengingat apa yang sudah dipelajari serta mempu memberi rangsangan belajar
bagi peserta didik. Dengan demikian, penggunaan aplikasi android sebagai media
interaktif, yaitu:
menilai isi dari program itu sendiri, apakah program itu tela memenuhi
d) Integrasi media, yaitu media itu harus bisa mengintegrasikan aspek tujuan
(belajar) dia akan merasa telah belajar sesuatu dengan nyaman dan
menyenangkan.
3. Pemahaman Konsep
makna dari materi pelajaran yang telah dipelajari (Sudjana, 1992) dan Muntori
sifat dan uraian suatu konsep, kemampuan menjeaskan sebuah bersifat abstrak
untuk memecahkan suatu masalah. Menurut KBBI (online) konsep adalah satu
idea tau gambaran dari objek melalui suatu proses yang digunakan untuk
dalam mengonstruksi suatu konsep yang ada berdasarkan pengetahuan dasar yang
dengan pengetahuan yang baru. Menurut Kilpatrick dan Findel (2001), indikator
pemahaman konsep dibagi menjadi tujuh, antara lain: (1) kemampuan menyatakan
12
konsep (7) kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu
konsep.
dapat digolongkan dalam tiga segi yang berbeda yaitu pemahaman translasi,
a) Translasi;
ide/konsep yang dinyatakan dengan cara yang berbeda dari aslinya, misalnya
hubungan yang digambarkan dalam bentuk simbol, tabel, peta, formula ke bentuk
bahasa verbal. (3) Kemampuan menerjemahkan konsep dalam bentuk visual atau
sebaliknya.
Contoh transalasi dalam ilmu kimia pada materi Sifat keperiodikan Unsur
antara lain; Penentuan hubungan antara konfigurasi electron dengan letak unsur
dengan nomor atom 25 sebagai berikut: [Ar] 4s2 3d5. Dari konfigurasi tersebut,
13
Peserta didik dapat menetukan letaknya dalam sistem periodik melaui hubungan
maka peserta didik dapat mengetahui bahwa unsur Mn terletak pada periode ke-4
karena kulit tertinggi dan terakhirnya 4 dan peserta didik dapat mengetahui
b) Interpretasi;
bahan ide yang direkam, diubah atau disusun dalam bentuk lain. Indikator
dalam bentuk suatu data. (3) Kemampuan untuk membuat batasan (qualification)
Contoh interpretasi dalam ilmu kimia pada materi sifat keperiodikan unsur,
misalnya ketika peserta didik diberikan data, peserta didik diharapakn dapat
(Ei) (kJ/mol)
Dari tabel pengionan diatas, mulai dari Ei1 sampai dengan Ei6. Peserta didik
data Ei diatas bahwa sebuah proses pengionan dengan lebih besar terdapat pada
14
tahap pengionan ke-6 pada data. Hal ini menunjukkan bahwa elektron ke-6 sudah
sangat sulit dilepaskan. Pengionan lebih mudah terjadi hingga sampai tahap ke-5.
Dengan demikian, atom unsur ini memiliki 5 elektron valensi yang terletak dikulit
c) Extrapolasi;
kecenderungan yang akan terjadi. (3) Kemampuan menyisipkan satu data dalam
Contoh extrapolasi dalam ilmu kimia pada materi sifat keperiodikan unsur,
misalnya; peserta didik dapat meramlakan Urutan jari-jari atom 12Mg, 20Ca, 38Sr,
Mg Ca Sr Ba
dan 38Sr. Berdasarkan gambar pada langkah dua dapat kita lihat jika
jumlah kulit bertambah dari Mg ke Ba. Sehingga, jari-jari atom Mg < Ca <
Sr < Ba.
Langkah 5 : Grafik hubungan antara nomor atom dengan jari-jari atom
jari-jari atom
60
50
40
30
20
10
0
Mg Ca Sr Ba
E. Kerangka Pikir
konsep kimia mereka tidak ada apalagi kurang optimlanya pembelajaran pada
masa pandemi. Selaitu itu, motivasi siswa jadi berkurang yang tidak memacu
dirinya untuk mandiri dalam belajar secara mandiri. Hal ini yang terjadi di SMA
adalah tidak adanya bahan ajar yang menarik digunakan dalam pembelajaran serta
pembelajaran. Siswa dalam kelas hanya bermain gadget dalam pembelajaran dan
kebutuhan dari murid itu sendiri seperti kesiapan, minat, dan gaya belajar murid.
Secara umum untuk kesiapan belajar peserta didik di SMAN 1 Sendana kelas X,
hampir semua siswa telah kehilangan pemahaman konsep dalam pembelajaran hal
tersebut terlihat dari analaisis assemen diagnostik kognitif yang telah diberikan,
kemudian minat terhadap pelajaran kimia kurang, untuk gaya belajar peserta didik
17
dikelas tersebut dominan peserta didik memiliki gaya belajar kinestetik kemudian
pengembangan bahan ajar kimia berbasis android pada mata pelajaran sistem
tingkat pemahaman kimia siswa tinggi maka siswa lebih mudah untuk
melanjutkan materi-materi yang lain. Untuk itu perlu dikembang suatu bahan ajar
berupa Lembar kerja dan buku lainnya. Bahan ajar seperti modul memiliki
siswa,, dan disajikan dalam bentuk portofolio serta dilengkapi dengan perpaduan
antara text, gambar, animasi maupun video yang menggunakan link barcode.
Penyajian bahan ajar dengan bantuan android bertujuan agar mempermudah siswa
dalam memahami hal-hal yang abstrak atau yang membutuhkan visualisasi dalam
materi Sistem Periodik Unsur. Selain itu siswa dapat belajar mandiri dan mampu
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian R & D (Riset &
Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah Bahan Ajar Kimia
berbasis Android.
Sulawesi Barat.
C. Desain penelitian
yang akan dikembangkan, untuk keadaan sekolah yang menjadi objek dalam
19
20
penelitian ini. Dalam tahap pendefinisian ini terbagi menjadi beberapa langkah,
yaitu:
a) Analsis awal-akhir
ini juga dikenal dengan tahap analisis kebutuhan yang dimaksud dalam
serta alternatif perangkat yang relavan untuk mencapai tujuan akhir yang tertera
dalam kurikulum. Tahap ini melalui proses, wawancara dan penyebaran angket
yang diberikan kepada siswa. Dan juga tahap ini menetapkan sekumpulan
prosedur untuk menentukan isi dalam satuan perangkat pembelajaran yang akan
dikembangkan. Tahap ini juga bertujuan untuk merinci isi materi ajar secara garis
besar.
materi pelajaran yang cukup sulit karena sifatnya yang abstrak. peserta didik
pemahaman konsep yang diterima oleh peserta didik dalam pembelajaran hal
tersebut terlihat dari tes diawal materi pembelajaran yang diberikan oleh murid
itu sendiri yang menunjukkan rata-rata siswa memiliki nilai yang sama-sama
rendah. Hal ini dikarenakan kelas X di SMA Negeri 1 Sendana merupakan kelas
pengelompokan nilai rapor tiap semester. Dari hasil Analisis assemen diagnostik
link yang dibagikan oleh guru BK untuk mengetahui, latar belakang, pekerjaan
orang tua, pergaulan siswa dan lain-lainya. Hasilnya menunjukkan karakter yang
beragam yang dipetakan oleh guru, misalnya, dominan orang tua peserta didik,
dominan peserta didik begadang kalau malam hanya untuk bermain gadget
mengikuti pelajaran, disamping itu pula berdasarkan hasil analisis gaya belajar
peserta didik kebanyakan memiliki gaya kinestetik, kemudia visual dan sedikit
audio. Hasil observasi yang dilakukan peserta didik cenderung pasif dalam
berbasis flash. Produk yang berupa bahan ajar pembelajaran tersebut diharapkan
dapat menarik perhatian peserta didik dan membuat peserta didik lebih aktif
c) Analsisi Materi
Analisis materi ini dilakukan untuk menentukan konten dari materi yang
akan dimuat dalam bahan ajar adalah materi sifat keperiodikan unsur yang
dikembangkan. Yang mana materi ini merupakan materi yang cukup dianggap
sulit bagi siswa untuk dipahami secara mendalam karena banyaknya konsep-
konsep kimia yang harus dipahami. Bagian-bagian utama dalam bahan ajar
dianalisis dengan mengidentifikasi dan menyusun bagian penting dari bahan ajar
secara sistematis. Materi yang dimuat dalam bahan ajar disusun menggunakan
22
berbasis android yang akan memudahkan siswa dalam mengaksses materi ataupun
tugas-tugas yang akan dikerja oleh peserta didik secara mandiri dan flexible.
d) Analisis tugas
Pada kegiatan ini, guru membuat soal pada bahan ajar yang merujuk ada
cenderung tidak memiliki pengetahuan awal materi, dan minat belajar kimia
kurang, sedangkan gaya belajar peserta didik dominan kinestetik, kemdian diikuti
visual dan sedikit audiao. Analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk
memastikan apakah isi bahan ajar memenuhi seluruh aspek kompetensi yang
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan draft Bahan ajar. Tahap
ini terdiri dari beberapa langkah yaitu: Merencanakan materi, menganalisis CP,
maka dibutuhkan beberapa tanggapan dari para ahli yang bertujuan untuk
antara lain:
23
Pada proses ini para ahli yang kompetensi melakukan validasi untuk menilai
bahan ajar yang dibuat dengan demikian hasilnya dapat dilakukan revisi atau
Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba dikelas untuk mengetahui
memberikan perlakukan yang berbeda. Adapun desain uji coba yang digunakan
yaitu ‘Post test only design. Dalam desain ini dilakukan satu kali, yaitu setelah
pemberian perlakuan.
Keterangan :
X = treatment yang diberikan kepada kelompok yang menggunakan bahan
ajar yang dikembangkan
O1 = Hasil post-test yang menggunakan bahan ajar yang dikembangkan
O2 = Hasil post test yang tidak menggunakan bahan ajar yang
dikembangkan
dilakukan :
Define
Design
Development
Disseminate
D. Subjek Penelitian
Subjek yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dosen Kimia
Universitas Negeri Makassar sebagai pakar yang menilai produk yang akan
SMA Negeri 1 Sendana sebagai praktisi yang akan menilai Bahan Pembelajaran
Kimia berbasis android. Adapun subjek uji coba yang terakhir adalah peserta
E. Batasan Istilah
1) Bahan ajar adalah perangkat sarana atau alat yang berisikan materi
2) Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Sistem
suatu konsep yang ada berdasarkan pengetahuan dasar yang dimiliki dengan
4) Penilaian pakar adalah penilaian yang diberikan oleh pakar atau ahli terhadap
5) Penilaian praktisi adalah penilaian yang akan diberikan oleh peserta didik dan
mengumpulkan data yaitu angket tes, pedoman wawancara dan lembar obeservasi.
1. Wawancara
wawancara dengan guru mata pelajaran dengan tujuan untuk memperoleh data
yang telah berjalan selama ini disekolah, dimulai dari analisis kurikulum dan
karaterisitik peserta didik serta media pembejaran serta model atau strategi yang
sesuai dengan keadaan disekolah, sehingga peneliti dapat menyusun dan dan
mengembangkan bahan ajar yang dianggap relevan dengan informasi awal yang
diteirma.
2. Validasi ahli
dengan pengembangan bahan ajar yang dibuat. Dalam penelitian ini ada tiga
peserta didik.
Data validasi perangkat dari para ahli dianalisis secara deskriptif dengan
menelaah hasil penilaian para ahli terhadap bahan ajar yang dikembangkan
sehingga hasil yang telah diperoleh dapat digunakan sebagai masukan untuk
menggunakan skala Likert yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun pada
penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kualitas bahan ajar
yang dibuat yang diisi oleh guru kimia melalui forum komunitas belajar MGMP
Kimia.
penggunaan bahan ajar yang dikembangkan dengan melakukan uji coba terbatas
dikembangkan dan kelas yang lain tidak menggunakan bahan ajar berbasis
android. Selanjutnya tak lupa peneiti memberikan free test dan post tes selesai
pembelajaran dilakukan.
28
G.Instrumen Penelitian
1. Lembar Validasi
ajar seperti kelayakan isi, penyajian, Bahasa dan grafik. Tujuannya agar
indikator karakteristik pengembangan bahan ajar yang akan dinilai oleh validator
dapat tercapai seperti tampilan penyajian, tata Bahasa yang digunakan serta
desainnya bahan ajar yang akan dikembangkan. Berikut adalah kisi-kisi lembar
validasi bahan ajar berbasis android yang akan divalidasi oleh pakar atau tim
ahli.
Pada lembar validasi ini, kuisioner dibagikan kepada praktisi untuk dinilai
terkait dengan pengembahan bahan ajar berbasis android yang akan digunakan
kelayakan kuisioner penilaian oleh pakar atau ahli. Tujuanya adalah sebagai
masing indicator dari aspek tersebut yang disusun berdasarkan skala Likert
Dalam penelitian ini, lembar tes hasil belajar yang dimaksud adalah tes
dicapai. Lembaran tes ini diuji coba kepada peserta didik setelah menggunakan
penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantatif diperoleh dari
angket dan data kualitatif diperoleh dari respon atau saran dari praktisi setelah
menggunakan bahan ajar interaktif berupa bahan ajar kimia berbasis android.
Teknik analisis data untuk kelayakan media menggunakan analisis data deskriptif.
Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat relevansi oleh tiga orang
digunakan untuk menghitung koefisien validitas isi yang didasarkan pada hasil
∑𝑆
V=
𝑛 (𝑐−1)
Keterangan :
V = indeks kesepakatan pakar mengenai validitas butir
∑ = Selisih skor yang ditetapkan setiap pakar dengan skor terendah
dalam kategori yang dipakai
s = r- Io
r = Skor tetapan rater
Io = Angka penilaian terendah
n = Banyaknya pakar
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi
30
Syarat uji Aiken setelah dilakukan perhitungan, yaitu; jika V ≥ 0,4 maka
indeks kesepakatan pakar dikatakan valid. Jika dari hasil analsisis yang
didapatkan dikatakan valid maka bahan ajar yang dikembangkan dapat siap
diujicobakan dilapangan. Jika terdapat isi yang belum Langkah yang digunakan
adalah melakukan revisi kembali sesuai dengan saran dari para pakar dengan
rumus:
∑𝐴
PRS = ∑ x 100 %
𝐵
Keterangan :
PRS : Persentase banyaknya kelayakan setiap aspek yang divalidasi
∑A : Total skor yang diperoleh setiap aspek yang dinyatakan dalam angket
∑B : Skor maksimum dari setiap aspek pada angket penilaian
untuk setiap pernyataan dapat kita lihat dengan kriteria skor penilaian yang
Persentase Kriteria
76 – 100 Sangat kurang
51 – 75 Kurang
26 – 50 Baik
0 – 25 Sangat baik
Sumber Ridwan (2015)
31
Penilaian kuesioner respon guru terhadap bahan ajar berbasis android yang
ditetapkan.
Setelah itu, maka kita dapat lakukan Langkah penentuan kategori untuk
No Rumus Klasifikasi
1 X > Xi + 1.8 + x sbi Sangat baik
2 Xi + 0.6 x sbi < X ≤ Xi + 1.8 x sbi Baik
3 Xi - 0.6 x sbi < X ≤ Xi + 0.6 x sbi Cukup
4 Xi – 1.8 x sbi < X ≤ Xi – 0.6 x sbi Kurang
5 X ≤ Xi – 1.8 x sbi Sangat kurang
Sumber widoyoko (2009)
32
Keterangan :
X = skor empiris
Xi (rerata ideal = ½ (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
Sbi (simpangan baku ideal) =1/6 (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
soal tes pemahaman konsep dan diukur hasil belajarnya untuk melihat tingkat
b) Memberikan skor
c) Mengolah Skor
peserta didik.
peserta didik setelah belajar menggunakan bahan ajar kimia berbasis android,
33
maka bahan ajar kimia berbasis android yang telah dikembangkan dapat
rata-rata gain. Skor gain (g) yang diperoleh merupakan hasil dari perbandingan
Keterangan :
S post = Rata-rata skor post test
S pre = Rata-rat skor pre test
S maks = Skor maksimal
N g = gain ternormalisasi
nilai tersebut dikonversikan ke dalam interpretasi nilai gain seperti pada tabel
dibawah ini:
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Jazuli Dkk, 2017. Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Android Sebagai
Media Interaktif. Jurnal Lensa.
Siti Aisyah, 2014. Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Salaka.
DAFTAR LAMPIRAN
Aspek
pemahaman Indikator pemahaman konsep Nomor soal
konsep
Translasi Kemampuan menerjemahkan atau
mengubah simbol tertentu menjadi simbol
lainnya 1 Translasi tanpa adanya
perubahan makna. Symbol berupa kata-
kata diubah menjadi gambar atau bagan
atau grafik.
Interpretasi Kemampuan untuk menafsirkan atau
menjelaskan makna yang terdapat di
dalam simbol , baik symbol verbal
maupun non verbal.
Ekstrapolasi Kemampuan untuk meramalkan atau
memprediksi kecenderungan yang ada
menurut data hasil pengamatan yang
disajikan dalam bentuk table atau grafik
melalui pola-pola keteraturan hasil
pengamatan.