Penelitian Tindakan
Kelas
Petronela Tuto, S. Pd
Peningkatan Aktivitas &
Hasil Belajar Kimia pada
Siswa Kelas XI MIA – 3
Melalui Penerapan Model
Inkuiri Berbasis Android
Latar Belakang
Pelajaran kimia merupakan salah satu dari pelajaran dalam rumpun sains yang
merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan yang lain, seperti kedokteran, farmasi,
dan lain-lain. Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap
siswa dalam waktu relatif terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan salah satu
mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa. Salah satunya dalam materi
persamaan termokimia, sehingga banyak siswa gagal dalam belajar kimia. Pada
umumnya siswa cenderung belajar dengan hafalan daripada secara aktif mencari
untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia.
Dalam mempelajari kimia, siswa dihadapkan pada tiga dunia, yaitu dunia nyata
(makroskopik), dunia atom (mikroskopik), dan dunia lambang. Dunia nyata adalah
sesuatu yang dapat diamati menggunakan pancaindera. Setiap benda tersusun
atas jutaan partikel yang sangat kecil yang disebut atom. Itulah yang disebut
dunia atom. Dunia atom sangat kecil sehingga kita tidak dapat mengunakan
pancaindera untuk mengamatinya. Namun, justru melalui dunia atom inilah dapat
dijelaskan misteri di balik fakta-fakta kehidupan.
Masalah yang menarik untuk diperhatian tentang ilmu kimia adalah meskipun ilmu
kimia banyak memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, tetapi banyak fakta
menunjukkan bahwa ilmu kimia dipandang ilmu yang sulit, tidak menarik untuk
dipelajari. Kondisi ini tentunya perlu disikapi secara serius oleh guru melalui
intervensi dalam bentuk desain pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
serta berbasis pada kebutuhan belajar siswa.
Rumusan Masalah
Memberikan pengalaman
01 belajar bagi peserta didik 03 Pencapaian tujuan penelitian
ini dapat memberikan
sumbangan berharga bagi
Mendorong kemandirian belajar siswa, guru, orang tua, sekolah
02 melalui imlementasi model dan pemerintah, dalam upaya
peningkatan kualitas proses
inkuiri
pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan jaman yang
berpihak pada peserta didik.
me mb e r th e moments
Re
Kajian Teori
Untuk dapat disebut sebagai model pembelajaran, terdapat lima unsur
penting yang harus dimiliki suatu model pembelajaran, yaitu (1)
Sintaks, (2) Sistem social, (3) Prinsip reaksi, (4) Sistem Pendukung, (5)
Hakikat Dampak instruksional dan dampak pengiring (Joyce & Weill, 2004
Model
Serupa dengan lima komponen yang menjadi syarat suatu model
Pembelajaran pembelajaran, Arends (2007) mengemukakan 4 hal yang menjadi ciri
khusus dari suatu model pembelajaran, yaitu (a) Rasional teoritik yang
logis yang disusun oleh perancangnya, (b) Landasan pemikiran tentang
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan bagaimana siswa belajar
untuk mencapai tujuan tersebut, (c) Aktivitas guru dan siswa yang
diperlukan agar model tersebut dapat terlaksana dengan efektif, dan
(d) Lingkungan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Model Inquiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa
bahwa siswa memiliki andil besar dalam menentukan suasana dan model
c) Inquiry lesson
Tahapan ini merupakan tingkatan dimana keterlibatan aktif siswa
menjadikan kunci pokoknya. Guru hanya akan berperan sebagai
pengawasan dan pembimbinng. Siswa akan diminta untuk melakukan
sendiri penelitian atau eksperimen (sesuai kebutuhan materi yang
dibahas).
d) Inquiry lab
Dalam tahap ini, proses pembeljaran di fokuskan pada eksperimen,dimana
siswa dengan bimbingan dari guru menguji teori yang telah dipelajari.
Meskipun menggunakan kata “laboratorium”, tahapan ini bukan bearti
hanya diperuntukkan bagi pelajaran sain. Dalam kegiatan inquiry lab
setidaknya terdapat tiga jenis pembelajaran yang dapat dilakukan : 1).
Guided inquiry lab, 2). Bounded inquiry lab, 3). Free inquiry lab.
Langkah-
langkah
e) Hypothetical inquiry
pembelajaran
Proses pembelajaran yang pada dasarnya merupakan riset yang dilakukan
inquiry untuk memperdalam pemahaman serta keakuratan suatu teori atau
feomena. Dalam proses ini siswa membangun hipotesis yang berasal dari
pengujian yang telah mereka laukan pada tahapan sebelumnya. Tujuan
langkah utama dari proses pembelajaran ini ialah menemukan penjelasan
yang kemudian diikuti dengan munculnya solusi/jawaban darp
permasalahan/fakta yang di angkat dalam materi/topic pembelajaran. Siswa
diberi kesempatan untk mengenali, mamahami, menguji, dan akhirnya
membuat hipotesis untuk setiap permasalahan yang disajikan
Aplikasi android merupakan suatu media yang tergolong dalam media
pembelajaran bentuk elektronik, karena produk aplikasi android
Pemanfaatan tersebut dijalankan pada smarphone dan gadget bersistem operasi
Aplikasi Hp android. Yang mana smarphone dan gadget tersebut salah satu
Android teknologi komunikasi. Atas dasar tersebut media pembelajaran
dalam berbasis aplikasi android dikatakan sebagai media elektronik.
Media pembelajaran android dapat dikembangkan secara kreatif dan
pembelajaran
inovatif agar siswa lebih tertarik dengan mudah menerima materi
pelajaran yang ada di media pembelajaran android tersebut. Adanya
pengembangan media pembelajaran berbasis android dapat
memberikan angin segar bagi pendidikan di Indonesia. Sifat media
pembelajaran yang praktis, fleksibel, dan bersifat personal akan
meningkatkan minat, motivasi, dan daya kreatif siswa dalam
melakukan proses pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (2005 : 20) hakikat hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Menurut Nana Sudjana (2005 : 38) hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam
Hasil diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
Belajar lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap
Siswa hasil belajar yang dicapai
77%
Hasil Observasi
41%
Aktivitas Siswa 34%
17%
Siklus I & II 23%
5%
Siklus 2
Siklus I
Baik Kurang Tidak Baik
Di
ag
Hasil penelitian ra
m
80.1
76.3
Frekuensi 36
32
peningkatan 36
22
nilai siswa 0.889
Siklus II
0.61
Siklus I & II Siklus I
Jumlah Siswa Tuntas Nilai Rata - Rata Ketuntasan
Klasikal
Simpulan
● Penerapan model inkuiri berbasis android dalam pembelajaran kimia
khususnya pada materi teori tumbukan dan laju reaksi telah secara
signifikan meningatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MIA – 3
SMAN 1 Nubatukan
● Aktivitas siswa kelas XI MIA - 3 SMAN 1 Nubatukan pada fase pra siklus
sebesar 27,8% dan mengalami peningkatan secara signifikan setelah
diterapkan tindakan penelitian pada siklus I & II dengan akumulasi
peningkatan sebesar 49,2%
● Penerapan model inkuiri berbasis android dalam pembelajaran kimia
khususnya pada materi teori tumbukan dan laju reaksi mendorong
peningkatan dari aspek nilai rata - rata yakni pada siklus I sebesar 76 dan
meningkat pada siklus II menjadi 80,1 dengan total ketuntasan klasikal
pada siklus II sebesar 88,90%.
Saran
Berdasarkan uraian simpulan di atas maka peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
● Bagi Guru Kimia
Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang berbasis pada
aktivitas mencari dan menemukan secara mandiri hal – hal yang dibutuhkan
dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan konten pembelajaran
kimia oleh karena itu, guru dapat merekayasa situasi belajar untuk
memaksimalkan kerja siswa melalui integrasi piranti teknologi seperti
perangkat android dalam proses pembelajaran.
Saran
● Bagi Pihak Sekolah
Bagi pihak sekolah agar mendorong para guru untuk secara berkelanjutan
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses belajar melalui
implementasi model pembelajaran serta integrasi fasilitas teknologi yang
memudahkan peserta didik dalam belajar