Anda di halaman 1dari 15

A.

“ STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN TAK LANGSUNG ( INDIRECT


INSTRUCTION ) ”

1 . Pengertian Strategi Pembelajaran Tidak Lansung

Strategi pembelajaran tak langsung (indirect instructional) ini merupakan


hasil dari Carl Roger. pembelajaran harus didasarkan kepada hubungan yang positif,
bukan semata-mata didasarkan atas penguasaan materi pembelajaran belaka.
Pembelajaran tak langung merupakan kebalikan dari pembelajara langsung.
Pembelajaran tak langsung lebih banyak berpusat pada siswa. Dengan pembelajaran
yang berpusat pada siswa, maka kecepatan belajar ditentukan oleh siswa itu sendiri,
sehingga siswa tidak diharuskan menyelesaikan secepatnya bagian-bagian yang sulit
dipelajari.Hal ini harus diperhatikan oleh seorang guru dalam menentukan metode
pembelajarannya agar sesuai dengan system tersebut.

2. Metode- metode Indirect Instructional

1) Problem Solving Pemecahan masalah (Problem Solving) pada dasarnya


merupakan belajar dengan menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir
secara sistematis, logis, teratur dan teliti.
2) Case Studies Studi kasus atau Case Studies merupakan cerita atau scenario
yang sering disajikan dalam bentuk naratif dan digunakan sebagai sarana untuk
menganalisis dan diskusi. Studi kasus sering ditekankan kepada kejadian actual
saat itu.
3) Reading For meaning Beberapa peneliti menyatakan bahwa memahami bahan
yang dibaca merupakan suatu proses membangun yang diharapkan mucul
makna.
4) Inquiry Istilah lain dalam bahasa Inggris yang bearti menemukan adalah find,
discover, dan invent.
5) Reflective Discussion Diskusi mendalam atau reflective discussion mendorong
siswa untuk berfikir dan membicarakan tentang materi yang diamati siswa
didengarkan atau dibaca. Seorang siswamemulai diskusi dengan memberikan
pertanyaan yang membutuhkan siswa untuk merefleksikan dan
menginterpretasikan film, pengalaman, membaca atau merekam cerita atau
ilustrasi.
6) Writing to Inform Menulis yang melaporkan informasi lain atau writing to
inform dapat bervariasi dalam masalah isi dan formatnya.
7) Concept Formation Konsep adalah kategori yang digunakan untuk
mengelompokan peristiwa ide atau obyek yang serupa.
8) Concept Mapping Pemetaan konsep mapping merupakan konsep khusus dari
jarinan diagram untuk menyelidiki pengetahuan, mengumpulkan dan
mendiskusikan informasi.
9) Concept Attainment Attainment Concept merupakan strategi pembelajaran
tidak langsung yang menggunakan proses penyelidikan. Strategi tersebut
didasarkan pada konsep Jerome Brunner.
10) Close Procedure Close Procedure adalah teknik yang mengghapus beberapa
kata dari paragraph menurut jumlah bentuk kata atau kriteria lain yang
bervariasi.

3. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Tidak Lansung

1) Dengan melakukan observasi terhadap objek pelajaran. Dilakukan dengan cara


mengamati secara langsung objek baik menggunakan alat indera ataupun
menggunakan alat bantu.
2) Setelah melakukan observasi yaitu dengan menganalisis fakta yang
didapatkan dari hasil observasi.
3) Dapat disimpulkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
4) Harus menjelaskan hasil yang telah ditemukan. Melakukan perbandingan
dengan fakta-fakta lainnya.

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Tidak Langsung

A. Kelebihan dari pembelajaran tidak langsung diantaranya adalah :

 Dapat meningkatkan kreativitas siswa

 Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memperoleh dan memahami


informasi dengan sendirinya

 Dapat meningkatkan motivasi belajaar siswa, karena mereka harus


mendapatkan informasi sendiri, guru hanya membimbingnya.

 Dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam


kegiatan pembelajaran.

 Dapat memudahkan siswa untuk mengingat informasi yang mereka


dapatkan, karena mereka sendiri yang menemukannya

 Dapat memancing ketertarikan dan rasa penasaran siswa.

B. Kelemahan dari pembelajaran tidak langsung diantaranya adalah

 Strategi pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna

 Siswa dapat menjadi kurang kendali karena kurangnya control dari guru

 Hasil pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran tidak langsung


sulit diprediksi, karena kemampuan siswa tidak sama

 Strategi pembelajaran tak langsung kurang sesuai untuk pembelajaran


menekankan kepada penyajian informasi secara detail

 Kurang sesuai untuk pembelajaran yang menekankan pada hafalan


B. “STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF”

1. Pengertian Model Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran interaktif merupakan suatu pendekatan yang merujuk pada


pandangan konstruktivis dimana pembelajaran interaktif ini menitikberatkan pada
pertanyaan siswa sebagai ciri setralnya dengan cara menggali pertanyaansiswa.
Majid (2013: 84) mengemukakan bahwa pembelajaraninteraktif dirancang untuk
menjadikan suasana belajar mengajar berpusat pada siswa agar aktif membangun
pengetahuannya melalui penyelidikan terhadap pertanyaan yang mereka ajukkan
sendiri.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Interaktif

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa dapat dimanfaatkan oleh guru


untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Bertanya dalam kegiatan pembelajaran
interaktif di pandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan
menilai kemampuan siswa. Louisel dan Descamps dalam Abdul Majid (2014:85),
berpendapat bahwa pertanyaan dalam proses pembelajara memiliki tiga tujuan
pokok, yaitu:

1) . Meningkatkan tingkat berpikir siswa

2) . Mengecek pemahaman siswa

3). Meningkatkan partisipasi belajar siswa

3. Langkah - Langkah Modl Pembelajaran Interaktif

Berdasarkan pengertian strategi pembelajaran interaktif, lebih jelas akan


dipaparkan bagaimana prosedur atau tahap-tahap dalam penerapan strategi
pembelajaran interaktif. Menurut Majid, (2013: 88-90) tahap-tahap pelaksanaan
strategi pemnelajaran interaktif ada tujuh, yaitu:

 Tahap 1 : Persiapan (Preparation)

Pada tahap kegiatan awal pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan
siswa mencari latar belakang topik yang akan dibahas dalam kegiatan
pembelajaran.

 Tahap 2 : Pengetahuan awal (Before vie)

Pada tahap pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa mengenal
hal
-hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang akan di
dipelajari.
 Tahap 3 : Kegiatan (Exploratory)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ketiga ini adalah menampilkan
kegiatan yang memancing rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya siswa
di dorong untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
topic kegiatan yang di maksud.

 Tahap 4 : Pertanyaan siswa (Children question)

Setelah melakukan kegiatan ekplorasi melalui berbagai kegiatan demonstrasi


atau fenomena, pada tahap ini masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk
membuat pertayaan dalam kelompoknya, kemudian siswa membacakan
pertanyaan yang dibuat dalam kelompoknya tersebut.

 Tahap 5 : Penyelidikan (Investigation)

Dalam proses penyelidikan akan terjadi interaksi antara siswa denganguru, siswa
dengan siswa, siswa dengan media, serta siswa dengan alat. Pada tahap ini siswa
diberikan kesempatan untuk menemukan kosep melalui pengumpulan,
pengorganisasian dan mengnalisis data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang
oleh guru

 Tahap 6 : Pengetahuan akhir (After views)

Pada tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang diperolehnya.

 Tahap 7 : Refleksi (Reflectio).

Tahap akhir adalah refleksi, yaitu kegiatan berfikir tentang apa yang baru
terjadi atau baru saja dipelajari.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Interaktif

Menurut Renny dalam Abdul Majid (2014:91) kelebihan pembelajaran


interaktif adalah:

 Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingintahuannya


pada objek yang akan dipelajari.

 Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan yang


diajukan olehguru.

 Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan


investigasi.

 Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas


belajar.

 Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran


aktif.
 Hasil belajar lebih bermakna.

 Adapun kekurangan dari model pembelajaran ini sangat bergantung pada


kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
C. “ STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPERIMEN ”

1. Pengertian Metode Eksperimen

Eksperimen dapat didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk


menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu hipotesis.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari .

2. Ciri-ciri metode eksperimen

1) Metode mengajar siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan dan


penarikan kesimpulan terhadap sesuatu yang sedang diuji kebenarannya.

2) Metode yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam


mengembangkan pengetahuan siswa dalam pembelajaran tertentu.

3) Metode yang membantu siswa dalam memproses informasi secara aktif,


sehingga membantu mereka dalam belajar akan beradaptasi dengan
lingkungannya.

4) Metode yang mengarahkan siswa untuk mempelajari lingkungan belajar


sebagai ekologi.

5) Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat ilmiah.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Eksperimen

1) Persiapan alat bantu (alat eksperimen).

2) Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam


pembelajaran.

3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja atau pedoman


eksperimen yang disusun secara sistematis. Sehingga dalam pelaksanaannya
dan penyusunan laporan siswa tidak kesulitan.

4) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi,


tanya jawab, dan penugasan.

5) Membuat kesimpulan

4. Karakteristik Metode Eksperimen dikemukakan oleh Winataputra (Triadi, 2011),


yaitu:

1. Ada alat bantu yang digunakan


2. Siswa aktif melakukan percobaan

3. Tempat dikondisikan

4. Ada pedoman untuk siswa

5. Ada topik yang dieksperimenkan

6. Ada temuan-temuan.

7. Guru membimbing.

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen

 Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau
buku.

 Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi


(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

 Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

 Siswa memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen.

 Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan untuk
percobaan.

 Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir


ilmiah.

6. Kelemahan Metode Eksperimen

 Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik


berkesempatan mengadakan ekperimen.

 Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.

 Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil kesimpulan.

 Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan


siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.

 Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.
 Memerlukan keterampilan/kemahiran dari pihak guru dalam menggunakan
serta membuat alat- alat eksperimen.

 Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin misalnya.
Cenderung memadang metode eksperimen sebagai suatu pemborosan .

D. " STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI "

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Mandiri

belajar mandiri atau kemandirian dalam belajar adalah “the ability to take charge of
one’s learning” (Holec, 1981) yaitukemampuan seseorang dalam bertanggung jawab
atas proses pembelajarannya. Belajar mandiri disebut juga sebagai self directed
learningatau independent learning atau self regulated learning. Harrison (1978),
melihat self directed learning sebagai proses pengorganisasian instruksi, yaitu
memfokuskan perhatian siswa pada tingkat otonomi atas proses instruksional.

2. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Mandir

* Tujuan Berbentuk Piramid


* Sumber dan Media Belajar
* Tempat Belajar
* Waktu Belajar
* Tempo dan Irama Belajar
* Cara Belajar
* Evaluasi Hasil Belaja

3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Mandiri

* Menetapkan Tujuan
* Membuat Rencana
* Mengikuti Rencana dan Mengukur Kemajuan Diri
* Membuahkan Hasil Akhir
* Menunjukkan Kecakapan Melalui Penilaian Autentik

4. Keunggulan Strategi Pembelajaran Mandiri

1. Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun
yang cepat, untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan
masing- masing dalam kondisi belajar yang cocok.

2. Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa oleh
program belajar mandiri mungkin dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam
kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan, dan tingkah laku
pribadi.

3. Program belajar mandiri dapat menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah


kepada siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk
berlangsungnya interaksi antar siswa.

4. Kegiatan dan tanggung jawab pengajar yang terlibat dalam strategi


pembelajaran mandiri berubah karena waktu untuk penyajian menjadi
berkurang dan ia mempunyai waktu lebih banyak untuk memantau siswa
dalam pertemuan

5. kelompok dan untuk konsultasi perseorangan.

6. Membentuk siswa yang mandiri dan bertanggung jawab.

7. Siswa mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang diselesaikan.

8. Siswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam hal penelusuran


literatur, penelitian, analisis dan pemecahan masalah, jika dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya siswa berkelompok menjadi semakinbertambah,
karena melalui kelompok tesebut siswa akan belajar tentang kerja sama,
kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

9. Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu siswa dapat menjadi guru bagi
dirinya sendiri.

5. Kelemahan Strategi Pembelajaran Mandiri

1. Kurang terjadi interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau antara


pembelajar dengan pembelajar apabila program belajar mandiri dipakai sebagai
metode satu-satunya dalam mengajar.

2. Strategi pembelajaran mandiri tidak cocok untuk semua pembelajar atau semua
pengajar. Amatan menunjukkan bahwa karena perbedaan gaya belajar dan
mengajar, kira-kira 20% siswa lebih menyukai belajar dalam kelompok melalui
ceramah dan kegiatan interaksi daripada melalui kegiatan perseorangan.

3. Kurangnya disiplin diri, ditambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan


kelambatan penyelesaian program oleh beberapa siswa. Kebiasaan dan pola
perilaku baru perlu dikembangkan sebelum dapat berhasil dalam belajar
mandiri. Karena alasan ini, lebih baik menetapkan batas waktu (mingguan atau
bulanan) yang dapat disesuaikan oleh siswa menurut kecepatannya masing-
masing.

4. Strategi pembelajaran mandiri sering menuntut kerja sama dan perencanaan


tim yang rinci di antara staf pengajar yang terlibat. Juga, koordinasi dengan
pelayanan penunjang (sarana, media, percetakan, dan lain-lain) mungkin
diperlukan atau bahkan merupakan suatu keharusan. Semuanya ini berlawanan
dengan ciri pengajaran tradisional yang hanya dilakukan oleh seorang guru
saja.

5. Bila strategi ini diterapkan kepada siswa yang belum dewasa, ia belum bisa
belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).

6. Apa yang di dapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka
perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.

E. " ESENSIAL DAN PENGELOLAAN KELAS "

1. PENGERTIAN ESENSIAL
Esensial dapat diartikan untuk katabenda.Untukkatabenda,esensial
diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pengertian ini merujuk
pada Merriam Webster Dictionary. Disebutkan bahwa essentialissome
thingnecessary, indispen sable,or unavoid able(esensial adalah sesuatu yang
perlu, sangat diperlukan, atau tidak dapat dihindari).
2. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-
mengajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Djamarah dan Zain berpendapat
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar- belajar atau membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi optimis sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar-mengajar seperti
yang diharap.
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim
atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana
emosional dan hubungan sosial yang positif artinya ada hubungan yang baik
antara guru dengan siswa.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha guru untuk menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang kondusif agar tercapai kondisi yang optimal
sesuai dengan yang diharapkan dan mengendalikannya apabila terjadi gangguan
dalam pembelajaran.
 MENAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang diupayakan oleh seorang
guru untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian
tujuan pembelajaran yang maksimal
 LINGKUNGAN BELAJAR KONDUSIF
Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar di sekolah dalam
suasana berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan belajar yang
kondusif ini perlu diciptakan dan dipertahan- kan agar pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik efektif dan efisien, sehingga tujuan tercapai secara
optimal.
 TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
Tujuan pengolahan kelas untuk mengontrol tingkah laku peserta didik sesuai
yang dikehendakioleh guru, peran guru dalam pendekatan iniyaitu menciptakan
dan mempertahankan kedisiplinan peserta didik. dalam kegiatan pembelajaran,,
kedisiplinan merupakan faktor penentu dalam menciptakan suasana belajar
yang kondusif.

Anda mungkin juga menyukai