DISUSUN OLEH
NAMA : ASNAWAR
STANBUK : A22120140
KELAS : E
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
A. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN TAK LANGSUNG (INDIRECT
INSTRUCTION)
a. Problem Solving
b. Case Studies
Studi kasus atau Case Studies merupakan cerita atau scenario yang sering
disajikan dalam bentuk naratif dan digunakan sebagai sarana untuk
menganalisis dan diskusi. Studi kasus sering ditekankan kepada kejadian
actual saat itu.
d. Inquiry
Istilah lain dalam bahasa Inggris yang bearti menemukan adalah find,
discover, dan invent. Kata find menunjuk kepada makna menemukan
sesuatu yang hilang. Kata discover menunjuk kepada makna menemukan
sesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ditemukan oleh oranglain.
e. Reflective Discussion
f. Writing to Inform
g. Concept Formation
h. Concept Mapping
i. Concept Attainment
j. Close Procedure
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa dapat di manfaatkan oleh guru untuk
mengetahui kemampual siswa. Bertanya dalam kegiatan pembelajaran interaktif di pandang
sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan siswa.
Louisel dan Descamps dalam Abdul Majid (2014:85), berpendapat bahwa pertanyaan dalam
proses pembelajaran memiliki tiga tujuan pokok, yaitu:
Meningkatkan tingkat berpikir siswa
Mengecek pemahaman siswa
Meningkatkan partisipasi belajar siswa
Sementara Ahmad Sabari dalam Abdul Majid (2014:85) memaparkan tentangsyarat- syarat
yang harus di perhatikan oleh seorang guru dalam penggunaanmodel pembelajaran
interaktif yaitu sebagai berikut:
i. Siswa dapat aktif mengambil bagian untuk berbuat bagi dirinya, dan
tidak hanya melihat orang lain, tanpa dirinya melakukan
l. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
m. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil kesimpulan.
o. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.
q. Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin
misalnya. Cenderung memadang metode eksperimen sebagai suatu
pemborosan dan memberatkan.
D. STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI
1. Pengertian strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu,kemandirian,peningkatan diri. Belajar mandiri juga
bisadilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Perubahan
paradigmadalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada pengajar menjadi
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student Centered learning) diharapkan dapat
mendorongmahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. dalam proses
maka mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk belajar secara mandiri ! dan
padaakhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas mahasiswa.
3. Tempat Belajar
4. Waktu Belajar
6. Cara Belajar
a. Menetapkan Tujuan
b. Membuat Rencana
c. Mengikuti Rencana dan Mengukur Kemajuan Diri
d. Membuahkan Hasil Akhir
e. Menunjukkan Kecakapan Melalui Penilaian Autentik
1. Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang
cepat, untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan
masing- masing dalam kondisi belajar yang cocok.
2. Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa oleh
program belajar mandiri mungkin dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam
kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan, dan tingkah laku
pribadi.
9. Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu siswa dapat menjadi guru bagi
dirinya sendiri.
2. Strategi pembelajaran mandiri tidak cocok untuk semua pembelajar atau semua
pengajar. Amatan menunjukkan bahwa karena perbedaan gaya belajar dan
mengajar, kira-kira 20% siswa lebih menyukai belajar dalam kelompok melalui
ceramah dan kegiatan interaksi daripada melalui kegiatan perseorangan.
4. Strategi pembelajaran mandiri sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim
yang rinci di antara staf pengajar yang terlibat. Juga, koordinasi dengan
pelayanan penunjang (sarana, media, percetakan, dan lain-lain) mungkin
diperlukan atau bahkan merupakan suatu keharusan. Semuanya ini berlawanan
dengan ciri pengajaran tradisional yang hanya dilakukan oleh seorang guru saja.
5. Bila strategi ini diterapkan kepada siswa yang belum dewasa, ia belum bisa
belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
6. Apa yang di dapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka
perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.
1. PENGERTIAN ESENSIAL
Esensial dapat diartikan untuk katabenda.Untukkatabenda,esensial
diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pengertian ini merujuk pada
Merriam Webster Dictionary. Disebutkan bahwa essentialissome
thingnecessary, indispen sable,or unavoid able(esensial adalah sesuatu yang
perlu, sangat diperlukan, atau tidak dapat dihindari).
2. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar -
mengajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Djamarah dan Zain berpendapat
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar- belajar atau membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi optimis sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar-mengajar seperti
yang diharap.
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan
iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas.
Suasana emosional dan hubungan sosial yang positif artinya ada hubungan yang
baik antara guru dengan siswa.
.
MENAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang diupayakan oleh seorang
guru untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian
tujuan pembelajaran yang maksimal
LINGKUNGAN BELAJAR KONDUSIF
Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar di sekolah dalam
suasana berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan belajar yang
kondusif ini perlu diciptakan dan dipertahan- kan agar pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik efektif dan efisien, sehingga tujuan tercapai secara
optimal.
TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
Tujuan pengolahan kelas untuk mengontrol tingkah laku peserta didik sesuai
yang dikehendakioleh guru, peran guru dalam pendekatan iniyaitu menciptakan
dan mempertahankan kedisiplinan peserta didik. dalam kegiatan pembelajaran,,
kedisiplinan merupakan faktor penentu dalam menciptakan suasana belajar yang
kondusif.