Anda di halaman 1dari 14

TUGAS REVIEW

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BIOLOGI

DOSEN PENGAMPUH : Dr. mursito S.Bialangi, M,.Pd

DISUSUN OLEH

NAMA : ASNAWAR

STANBUK : A22120140

KELAS : E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
A. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN TAK LANGSUNG (INDIRECT
INSTRUCTION)

1. Pengertian strategi pembelajaran tidak langsung

Strategi pembelajaran tak langsung (indirect instructional) ini merupakan


hasil dari Carl Roger. Roger mengaplikasikan strategi konselling tersebut
dalam pembelajaran. Dia meyakini bahwa hubungan manusia yang positif
dapat membantu individu berkembang. Oleh karena itu, pembelajaran harus
didasarkan kepada hubungan yang positif, bukan semata-mata didasarkan
atas penguasaan materi pembelajaran belaka. Pembelajaran tak langung
merupakan kebalikan dari pembelajara langsung. Pembelajaran tak langsung
lebih banyak berpusat pada siswa. Dengan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, maka kecepatan belajar ditentukan oleh siswa itu sendiri, sehingga
siswa tidak diharuskan menyelesaikan secepatnya bagian-bagian yang sulit
dipelajari.[4] Hal ini harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
menentukan metode pembelajarannya agar sesuai dengan system tersebut.

2. Metode- metode Indirect Instructional

a. Problem Solving

Pemecahan masalah (Problem Solving) pada dasarnya merupakan belajar


dengan menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis,
logis, teratur dan teliti. Metode tersebut mengandung perubahan dari
pemberian suatu masalah menuju suatu kesimpulan. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan
masalah secara rasional, lugas dan tuntas.

b. Case Studies

Studi kasus atau Case Studies merupakan cerita atau scenario yang sering
disajikan dalam bentuk naratif dan digunakan sebagai sarana untuk
menganalisis dan diskusi. Studi kasus sering ditekankan kepada kejadian
actual saat itu.

c. Reading For meaning

Beberapa peneliti menyatakan bahwa memahami bahan yang dibaca


merupakan suatu proses membangun yang diharapkan mucul makna. Proses
tersebut dapat diciptakan dengan membangun hubungan – hubungan yang
berkaitan, baik berupa pengalaman, pengetahuan, maupun informasi.

d. Inquiry
Istilah lain dalam bahasa Inggris yang bearti menemukan adalah find,
discover, dan invent. Kata find menunjuk kepada makna menemukan
sesuatu yang hilang. Kata discover menunjuk kepada makna menemukan
sesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ditemukan oleh oranglain.

e. Reflective Discussion

Diskusi mendalam atau reflective discussion mendorong siswa untuk


berfikir dan membicarakan tentang materi yang diamati siswa didengarkan
atau dibaca.

f. Writing to Inform

Menulis yang melaporkan informasi lain atau writing to inform dapat


bervariasi dalam masalah isi dan formatnya. Banyak pengalaman belajar
yang dapat mencapai puncak belajar dalam kegiatan menulis informasi
tersebut.

g. Concept Formation

Konsep adalah kategori yang digunakan untuk mengelompokan peristiwa


ide atau obyek yang serupa. Dngan membentuk konsep maka siswa akan
mampu mengirganisasi banyak informasi yang ditemui.

h. Concept Mapping

Pemetaan konsep mapping merupakan konsep khusus dari jarinan diagram


untuk menyelidiki pengetahuan, mengumpulkan dan mendiskusikan
informasi. Pemetaan konsep merupakan strategi yang digunakan untuk
mengembangkan peta konsep.

i. Concept Attainment

Attainment Concept merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yang


menggunakan proses penyelidikan. Strategi tersebut didasarkan pada konsep
Jerome Brunner.

j. Close Procedure

Close Procedure adalah teknik yang mengghapus beberapa kata dari


paragraph menurut jumlah bentuk kata atau kriteria lain yang bervariasi.

3. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Tidak Lansung

Dengan adanya model pembelajaran tidak langsung diharapkan siswa


mampu untuk melakukan observasi, menganalisis, dan memiliki gagasan
sendiri. Siswa tidak lagi hanya sekedar menghafal atau menirukan pendapat
dari orang lain termasuk dari guru mereka. Selain itu, model pembelajaran
ini akan merangsang kepercayaan diri dan keberanian dalam menyatakan
gagasan mereka.

Para siswa diijinkan untuk melakukan observasi sendiri baik dari


perpustakaan ataupun kenyataan yang ada disekitar lingkunggan mereka
untuk menerapkan model pembelajaran todak langsung ada beberapa yang
dapat dilakukan oleh para pengajar.Dengan melakukan observasi terhadap
objek pelajaran. Dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek
baik menggunakan alat indera ataupun menggunakan alat bantu.

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Tidak Langsung

1. Kelebihan dari pembelajaran tidak langsung yaitu dapat meningkatkan


kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam memperoleh dan
memahami informasi dengan sendirinya, dapat motivasi belajaar siswa,
karena mereka harus mendapatkan informasi sendiri, guru hanya
membimbingnya, meningkatkan keaktifan siswa untuk ikut berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran, memudahkan siswa untuk mengingat
informasi yang mereka dapatkan, karena mereka sendiri yang
menemukannya, dan dapat memancing ketertarikan dan rasa penasaran
siswa

2. Kelemahan dari pembelajaran tidak langsung yaitu strategi pembelajaran


ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna, siswa dapat
menjadi kurang kendali karena kurangnya control dari guru, hasil
pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran tidak langsung sulit
diprediksi, karena kemampuan siswa tidak sama, strategi pembelajaran tak
langsung kurang sesuai untuk pembelajaran menekankan kepada penyajian
informasi secara detail, dan Kurang sesuai untuk pembelajaran yang
menekankan pada hafalan.

B. STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF

1. Pengertian model pembelajaran interaktif

Pembelajaran interaktif merupakan suatu pendekatan yang merujuk pada


pandangan konstruktivis dimana pembelajaran interaktif ini menitikberatkan pada
pertanya an siswa sebagai ciri setralnya dengan cara menggali pertanyaansiswa.
Majid (2013: 84) mengemukakan bahwa pembelajaran interakti di rancang untuk
menjadikan suasana belajar mengajar berpusat pada siswa agar aktif membangun
pengetahuannya melalui penyelidikan terhadap pertanyaan yang mereka ajukkan
sendiri. Menurut Rohman & Amri (2013: 63) pembelajaran interaktif mene kankan
pada diskusi dan sharing diantara siswa.Diskusi dan sharing memberi kesempatan
siswa untuk bereaksi terhadapgagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru
atau teman sebaya,sertauntuk membangun cara berpikir dan merasakan.

2. Karakteristik model pembelajaran interaktif

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa dapat di manfaatkan oleh guru untuk
mengetahui kemampual siswa. Bertanya dalam kegiatan pembelajaran interaktif di pandang
sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan siswa.
Louisel dan Descamps dalam Abdul Majid (2014:85), berpendapat bahwa pertanyaan dalam
proses pembelajaran memiliki tiga tujuan pokok, yaitu:
 Meningkatkan tingkat berpikir siswa
 Mengecek pemahaman siswa
 Meningkatkan partisipasi belajar siswa

Menurut Suparman dalam Abdul Majid (2014:85), pembelajaran


interaktifmemilikikarakteristik sebagai berikut:

 Adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok, dan perseorangan

 Keterlibatan mental (pikiran, perasaan) siswa tinggi

 Guru berperan sebagai fasilitator, narasumber, dan manajer kelas


yangdemokratis.

 Suasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantang, dan tetap


terkendalioleh tujuan

Sementara Ahmad Sabari dalam Abdul Majid (2014:85) memaparkan tentangsyarat- syarat
yang harus di perhatikan oleh seorang guru dalam penggunaanmodel pembelajaran
interaktif yaitu sebagai berikut:

 Model pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkanmotivasi, minat


ataugairah belajar siswa.
 Model pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan siswauntuk
belajarlebih lanjut, seperti melakukan interaksi dengan guru dansiswa lainnya.
 Model pembelajaran harus mampu memberikan kesempatan bagi siswauntuk
memberikan tanggapannya terhadap materi yang disampaikan.

3. Langkah-langkah model pembelajaran interaktif

Berdasarkan pengertian strategi pembelajaran interaktif, lebih jelas akan


dipaparkan bagaimana prosedur atau tahap-tahap dalam penerapan strategi
pembelajaran interaktif. Menurut Majid, (2013: 88-90) tahap-tahap
pelaksanaan strategi pemnelajaran interaktif ada tujuh, yaitu Persiapan,
Pengetahuan awal, Kegiatan, Pertanyaan siswa, Penyelidikan, Pengetahuan
akhir, dan Refleksi.

Menurut mulyanta dan marlon leong adapun langkah-langkah dalam


penerapan strategi pembelajaran interaktif yaitu Kegiatan awal, Kegiatan
inti, dan Kegiatan akhir

4. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran interaktif

Kelebihan model pembelajaran interaktif sebagaimana dikemukakan oleh


Suprayekti dalam Abdul Majid (2014:91) adalah bahwa peserta didik belajar
mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba
menemukan jawaban terhadap pertanyaan sendiri dengan melakukan observasi atau
pengamatan. Dengan cara seperti itu, lalu peserta didik menjadi kritis dan aktif
belajar.

Adapun kekurangan dari pembelajaran interaktif yakni keberhasilan


pembelajaran bergantung pada kemampuan dan kecakapan guru sebagai fasilitator
dan manajer kelas dalam berkomunikasi multiarah untuk mengembangkan
dinamika kelompok. Kekurangan tersebut dapat di atasi atau diminimalkan dengan
memberikan pengertian kepada guru tentangdinamika kelompok.

C. STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

A. Pengertian Metode Eksperimen

Eksperimen dapat didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan


untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu
hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis
respon yang diharafkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga kondisi -
kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk keberhasilan ini, maka setiap
eksperimen harus dirancang dulu kemudian di uji coba .Metode eksperimen adalah
satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling tepat untuk menguji hipotesis
mengenai hubungan sebab akibat. Secara sistematis dan logis metode ini menjawab
pertanyaan dengan “ Jika penyelidikan dilakukan pada kondisi- kondisi yang
dikontrol dengan teliti, apakah yang akan terjadi?”(Sumanto, 1995:113). Metode
eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti
memanipulasi variable dan meneliti sebab-akibatnya.
B. Ciri-ciri metode eksperimen
Ciri - ciri metode eksperimen adalah metode yang membantu siswa dalam
memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda, Roestiyah
(2001) seperti:
 Metode mengajar siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan dan
penarikan kesimpulan terhadap sesuatu yang sedang diuji kebenarannya.
 Metode yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam
mengembangkan pengetahuan siswa dalam pembelajaran tertentu.
 Metode yang membantu siswa dalam memproses informasi secara aktif,
sehingga membantu mereka dalam belajar akan beradaptasi dengan
lingkungannya.
 Metode yang mengarahkan siswa untuk mempelajari lingkungan belajar sebagai
ekologi.
 Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat ilmiah.

C. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Eksperimen


 Persiapan alat bantu (alat eksperimen).
 Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
dalampembelajaran pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan
lembar kerja atau pedoman eksperimenyang disusun secara sistematis.
Sehingga dalam pelaksanaannya dan penyusunan laporansiswa tidak
kesulitan.
 Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan
diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
 Membuat kesimpulan.

D. Karakteristik Metode Eksperimen

Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan metode


ekperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa, seperti yang
dikemukakan oleh Winataputra (Triadi, 2011), yaitu Ada alat bantu yang
digunakan, siswa aktif melakukan percobaan, Guru membimbing, tempat
dikondisikan, ada pedoman untuk siswa, topik yang dieksperimenkan, dan ada
temuan-temuan.
E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen
 Kelebihan metode eksperimen
a. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya
menerima kata guru atau buku.

b. Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi


(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa


terobosan- terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

d. Siswa memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan


eksperimen.

e. Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan


untuk percobaan.

f. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan


berfikir ilmiah.

g. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang


bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.

h. Melalui eksperimen siswa dapat menghayati sepenuh hati dan


mendalam, mengenai pelajaran yang diberikan.

i. Siswa dapat aktif mengambil bagian untuk berbuat bagi dirinya, dan
tidak hanya melihat orang lain, tanpa dirinya melakukan

j. .Siswa dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk melaksanakan


langkah-langkah dalam cara berpikir ilmiah. Hal ini dilakukan melalui
pengumpulan data-data observasi, memberikan penafsiran serta
kesimpulan.

 Kelemahan Metode Eksperimen

k. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik


berkesempatan mengadakan ekperimen.

l. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.

m. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil kesimpulan.

n. Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena


guru dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.

o. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.

p. Memerlukan keterampilan/kemahiran dari pihak guru dalam


menggunakan serta membuat alat-alat eksperimen.

q. Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin
misalnya. Cenderung memadang metode eksperimen sebagai suatu
pemborosan dan memberatkan.
D. STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI
1. Pengertian strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu,kemandirian,peningkatan diri. Belajar mandiri juga
bisadilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Perubahan
paradigmadalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada pengajar menjadi
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student Centered learning) diharapkan dapat
mendorongmahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. dalam proses
maka mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk belajar secara mandiri ! dan
padaakhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas mahasiswa.

2. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Mandir

1. Tujuan Berbentuk Piramid

2. Sumber dan Media Belajar

3. Tempat Belajar

4. Waktu Belajar

5. Tempo dan Irama Belajar

6. Cara Belajar

7. Evaluasi Hasil Belaja

3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Mandiri

a. Menetapkan Tujuan
b. Membuat Rencana
c. Mengikuti Rencana dan Mengukur Kemajuan Diri
d. Membuahkan Hasil Akhir
e. Menunjukkan Kecakapan Melalui Penilaian Autentik

4. Keunggulan Strategi Pembelajaran Mandiri

1. Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang
cepat, untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan
masing- masing dalam kondisi belajar yang cocok.

2. Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa oleh
program belajar mandiri mungkin dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam
kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan, dan tingkah laku
pribadi.

3. Program belajar mandiri dapat menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah


kepada siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk
berlangsungnya interaksi antar siswa.

4. Kegiatan dan tanggung jawab pengajar yang terlibat dalam strategi


pembelajaran mandiri berubah karena waktu untuk penyajian menjadi
berkurang dan ia mempunyai waktu lebih banyak untuk memantau siswa
dalam pertemuan

5. kelompok dan untuk konsultasi perseorangan.

6. Membentuk siswa yang mandiri dan bertanggung jawab.

7. Siswa mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang diselesaikan.

8. Siswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam hal penelusuran


literatur, penelitian, analisis dan pemecahan masalah, jika dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya siswa berkelompok menjadi semakinbertambah, karena melalui
kelompok tesebut siswa akan belajar tentang kerja sama, kepemimpinan dan
pengambilan keputusan.

9. Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu siswa dapat menjadi guru bagi
dirinya sendiri.

5. Kelemahan Strategi Pembelajaran Mandiri

1. Kurang terjadi interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau antara


pembelajar dengan pembelajar apabila program belajar mandiri dipakai sebagai
metode satu-satunya dalam mengajar.

2. Strategi pembelajaran mandiri tidak cocok untuk semua pembelajar atau semua
pengajar. Amatan menunjukkan bahwa karena perbedaan gaya belajar dan
mengajar, kira-kira 20% siswa lebih menyukai belajar dalam kelompok melalui
ceramah dan kegiatan interaksi daripada melalui kegiatan perseorangan.

3. Kurangnya disiplin diri, ditambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan


kelambatan penyelesaian program oleh beberapa siswa. Kebiasaan dan pola
perilaku baru perlu dikembangkan sebelum dapat berhasil dalam belajar
mandiri. Karena alasan ini, lebih baik menetapkan batas waktu (mingguan atau
bulanan) yang dapat disesuaikan oleh siswa menurut kecepatannya masing-
masing.

4. Strategi pembelajaran mandiri sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim
yang rinci di antara staf pengajar yang terlibat. Juga, koordinasi dengan
pelayanan penunjang (sarana, media, percetakan, dan lain-lain) mungkin
diperlukan atau bahkan merupakan suatu keharusan. Semuanya ini berlawanan
dengan ciri pengajaran tradisional yang hanya dilakukan oleh seorang guru saja.

5. Bila strategi ini diterapkan kepada siswa yang belum dewasa, ia belum bisa
belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
6. Apa yang di dapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka
perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.

E. ESENSIAL DAN PENGELOLAAN KELAS

1. PENGERTIAN ESENSIAL
Esensial dapat diartikan untuk katabenda.Untukkatabenda,esensial
diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pengertian ini merujuk pada
Merriam Webster Dictionary. Disebutkan bahwa essentialissome
thingnecessary, indispen sable,or unavoid able(esensial adalah sesuatu yang
perlu, sangat diperlukan, atau tidak dapat dihindari).
2. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar -
mengajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Djamarah dan Zain berpendapat
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar- belajar atau membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi optimis sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar-mengajar seperti
yang diharap.
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan
iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas.
Suasana emosional dan hubungan sosial yang positif artinya ada hubungan yang
baik antara guru dengan siswa.
.

 MENAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang diupayakan oleh seorang
guru untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian
tujuan pembelajaran yang maksimal
 LINGKUNGAN BELAJAR KONDUSIF
Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar di sekolah dalam
suasana berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan belajar yang
kondusif ini perlu diciptakan dan dipertahan- kan agar pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik efektif dan efisien, sehingga tujuan tercapai secara
optimal.
 TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
Tujuan pengolahan kelas untuk mengontrol tingkah laku peserta didik sesuai
yang dikehendakioleh guru, peran guru dalam pendekatan iniyaitu menciptakan
dan mempertahankan kedisiplinan peserta didik. dalam kegiatan pembelajaran,,
kedisiplinan merupakan faktor penentu dalam menciptakan suasana belajar yang
kondusif.

Anda mungkin juga menyukai