Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG

MEMAHAMI STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN ALAT


REPRODUKSI
SEHUBUNGAN DENGAN PEMBENTUKAN BIJI

Dosen Pengampuh: Bpk. Prof. Dr. H. Andi Tanra Tellu. M.S

KELOMPOK IX
NANDA SUDIN DJAFAR_A22130159
MARIFA ABIDJALA_A22120163
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
A. Menggambarkan alat Reproduksi dalam daur hidup
Angiospermae
1. PENGERTIAN ANGIOSPERMAE

Angiospermae berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan
sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae
merupakan golongan tumbuhan yang dapat menghailkan biji. Serta dilindungi dengan karpel
atau daun buahnya serta pembuahannya ganda. Memiliki alat perkawinan yang berupa bunga
atau disebut juga Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.

2. CIRI-CIRI ANGIOSPERMAE

Hampir semua tumbuhan angiospermae memiliki bunga. Jika dibandingkan dengan yang
lainnya tumbuhan angiospermae memiliki jenis spesies paling banyak yaitu lebih kurang sekitar
300.000 spesies. Tumbuhan angiospermae sangat penting bagi makhluk hidup baik manusia
maupun hewan karena tumbuhan ini kerap dijadikan sebagai sumber makanan. Berikut ini
beberapa ciri-ciri angiospermae yang perlu kamu ketahui Grameds: Mempunyai akar tunggang
dan serabut, Contoh tumbuhan angiospermae yang berakar tunggang adalah pohon mangga,
sedangkan tumbuhan berakar serabut yang termasuk angiospermae ialah anggrek.
3. SISTEM REPRODUKSI ANGIOSPERMAE

Ada sekitar 270.000 spesiel Angiospermae yang dikenal pada hari ini,
Angiospermae mencangkup semua tumbuhan yang mempunyai bunga dan
menghasilkan biji tertutup di dalam sebuah karpel.

4. RERPRODUKSI VEGETATIF

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan
dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang
identik (sifat sama) dengan induknya. Reproduksi vegetatif dibagi lagi menjadi dua
yaitu vegetatif alami dan vegetative buatan.
5. RERPRODUKSI VEGETATIF ALAMI

✓ Tunas adalah bakal individu baru yang muncul di batang bagian bawah. Contoh : pohon pisang
dan beberapa jenis palem.
✓ Rhizoma atau akar rimpang adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh : Jahe,
lengkuas, sansivera, bunga tasbih, kunyit, dan alang-alang.
✓ Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Contoh : tanaman
stroberi, arbei, dan pegagan.
✓ Umbi Akar adalah pembengkakan pada bagian akar karena perubahan fungsi dan sebagai
cadangan makanan. Contoh : Dahlia, wortel, dan lobak.
✓ Umbi Batang adalah pembengkakan pada bagian batang karena perubahan fungsi dan sebagai
cadangan makanan. Contoh : ubi jalar dan kentang.
✓ Umbi lapis adalah modifikasi batang beserta daun yang memperlihatkan struktur berlapis-lapis.
Contoh : Bawang merah, bawang bombai, dan bunga bakung.
✓ Tunas adventif adalah tunas yang muncul selain di batang. Contoh : akar sukun,cemara, dan daun
cocor
6. RERPRODUKSI VEGETATIF BUATAN

✓ Cangkok adalah mengelupas kulit tangkai dan dibalut dengan tanah, serta dibungkus dengan sabut kelapa
atau plastik. Salah satu keunggulan cangkok adalah membuat tumbuhan cepat berbuah, tumbuhan dapat
memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah tanaman mudah roboh dan
tidak tahan kering. Contoh : mangga, jeruk dan jambu air.
✓ Merunduk adalah membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga tumbuh akar. Keuntungan dari
perkembangbiakan merunduk adalah menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama dengan induknya.
Sedangkan kekurangannya adalah susah mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak. Contoh : bunga
almanda.
✓ Mengenten adalah memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang
sejenis dan berbeda sifat. Kelebihan dari mengenten adalah cepat berproduksi, bisa memperoleh tanaman
yang kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon. Kekurangannya adalah jenis pohon yang disambung
jumlahnya terbatas. Contoh: jeruk, mangga, kakao, belimbing, dan karet.
✓ Okulasi adalah menempel mata tunas dari tanaman ke batang tanaman lain sejenis. Salah satu kelebihan
okulasi adalah memperoleh tanaman dengan produktifitas tinggi, penyiapan benih yang lebih singkat.
Kelemahannya adalah terkadang hasil okulasi kurang normal dan belum tentu ada keserasian antara batang
bawah dengan batang atas. Contoh : bougenvile dan puring.
7. REREPRODUKSI GENERATIF

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina. Bunga
adalah alat reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan angiospermae. Fungsi bunga adalah sebagai
wadah menyatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji.

8. BERDASARKAN KELENGKAPANNYA

Bunga Lengkap: Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai
bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati,
dan bunga sepatu. Bungadak Lengkap: Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.
Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.

9. BERDASARKAN ALAT REPRODUKSINYA

Bunga sempurna: Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga
memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.Bunga tidak sempurna:
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga
memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa.
10. MANFAAT ANGIOSPERMAE

Beberapa contoh tumbuhan angiospermae, diantaranya Durian, Jambu, Mangga, Rambutan, Apel,
Pir, Tomat, Terong, Jagung, Pepaya, Semangka, Stoberi, Alpukat, Kelengkeng, Anggur, Kunyit,
Jahe, Lengkuas, Temulawak, Bawang merah, Bawang putih, Bawang Bombay, Kentang Ubi jalar,
Cocor bebek, Bunga mawar, Pegagang, Kemesek, Rotan, Bambu, Jati, Meranti, Kaktus. Berikut ini
beberapa manfaat angiospermae dalam kehidupan sehari-hari Grameds:

• Sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, contoh tumbuhan padi.


• Sebagai sumber protein, contoh kacang hijau.
• Sebagai sumber lemak, contoh kelapa.
• Sebagai sumber vitamin dan mineral, contoh tomat.
• Sebagai bahan sandang atau pakaian, contoh kapas.
• Sebagai bahan pemberi rasa nikmat pada makanan atau minuman, contoh kopi.
• Sebagai bahan bangunan, contoh pohon jati.
2. Menggambarkan alat Reproduksi dalam daur hidup Gymnospermae

.
1. PENGERTIAN GYMNOSPERMAE

Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (non vaskuler) dan tumbuhan
berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh yaitu lumut, sedangkan tumbuhan
berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji
sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae). Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering
disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi
peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat
pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).

Tumbuhan berbiji ini dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji tertutup dengan
daging buah atau daun buah (karpelum) misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu,
pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada
mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap
divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan
tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak.
2. CIRI-CIRI GYMNOSPERMAE

Salah satu ciri tumbuhan Gymnospermae ialah mempunyai berkas pengangkut yakni
berupa xylem serta floem. Tapi, xylem pada Gymnospermae tidak mempunyai
pembuluh kayu melainkan hanya trakeid saja. Trakeid ialah sel xylem yang berfungsi
sebagai penunjang. Sementara, floem pada tumbuhan Gymnospermae tak ada sel
pengiring.

3. KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE
4.
Jika dilihat dari klasifikasi taksonomi, gymnospermae termasuk dalam kingdom
plantae (Tumbuhan). Dapat dibedakan menjadi 2 (dua) subdivisi yaitu tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
4. KELAS CYCADIDAE

Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang mirip dengan tumbuhan palem. Hanya saja
mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Cycadidae
dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian selatan, china
bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau semak dengan
pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya. Jika dilihat dari letaknya betina pada
jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini memiliki jenis tumbuhan yang
dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan terpisah dalam satu individu.

5. KELAS KONIFER

Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat reproduksi
terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum sehingga sering disebut
pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan ada sebagian yang perdu.
Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp) dan Damar (Agathis
alba). Tanaman konifer ini memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada
bagian rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding rujung betina. Kemudian bentuk
rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina
memiliki sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik.
6. KELAS GINKODIDAE

Anggota dari divisi Ginkgophyta yang masih ada hingga kini ialah Ginkgo biloba (Ginkgo).
Tumbuhan ginkgo berasal dari cina. Tumbuhan ginkgo berupa pohon besar, yang mana
ketinggiannya bisa mencapai > 30 meter. Daunnya bertangkai panjang serta lebar menyerupai
kipas, dengan belahan yang berlekuk pada bagian dalam. Tulang daun menggarpu. Tumbuhan
ginkgo berumah 2 atau alat kelamin jantan serta betina tidak berada dalam satu pohon.
Tumbuhan ini mempunyai biji yang berkulit keras, berwarna kuning, berukuran kira-kira
sebesar kelereng, serta mempunyai aroma yang tidak enak.

7. KELAS GNETOPHYTA

Divisi gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun secara majemuk, daunnya
berhadapan. Seluruh pembuluh ada pada kayu sekunder, tidak pada saluran resin. Contoh dari
divisi ini ialah Gnetum gnemon atau melinjo. Alat kelaminnya ada pada satu pohon atau
berumah satu, namun letak bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bijinya berbentuk bulat
telur serta biasanya akan berubah menjadi merah setelah masak. Bagian daun muda, biji dan
bunga melinjo bisa dimanfaatkan sebagai sayur.
8. SISTEM REPRODUKSI GYMNOSPERMAE

Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji
terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan
dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus
betina. Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa
spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak
anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari
setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.

Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat
satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga
mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang
arkegonium. Contoh: Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya
ada satu embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa
arkegonia.
9. GYMNOSPERMAE
Gymnospermae memiliki banyak spesies yang tersebar di beberapa wilayah salah satunya
Indonesia. Contoh dari tumbuhan berbiji terbuka ini sebenarnya biasa kita temui pada industri-
industri kertas, obat, bahkan juga makanan, adapun tanaman hias. Tumbuhan jenis ini sering
dimanfaatkan dalam kehidupan kita.

Cemara, biasanya digunakan sebagai bahan bangunan untuk membuat rumah atau bangunan.
Cemara kipas merupakan cemara yang berasal dari genus Thuja dan keluarga Cipressaceae,
banyak yang menyebut pohon cemara kipas ini dengan sebutan tanaman cakar ayam. Cemara jenis
ini merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan dapat ditemukan di rawa-rawa.
Berbagai manfaat yang dapat digunakan dari pohon ini diantaranya sebagai obat penyakit rematik,
psoriasis dan cystitis. Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat pagar ataupun
perahu. Seiring berjalannya waktu, pohon cemara jenis ini dijadikan sebagai tanaman hias. Cemara
Pinsil adalah jenis cemara yang berasal dari wilayah mediterania yang termasuk dalam keluarga
Cupressaneae.

Pinus yang memiliki nama latin Pinus Mercusii atau Casuarina Equisetifolia atau Pinus Longaeva
merupakan tumbuhan yang menghasilkan getah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia sendiri terdapat banyak pinus jenis Mercusii. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh
dari pohon pinus diantaranya adalah getahnya dapat diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan
sabun dan cat, selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam industri parfum.
3. Menjelaskan Megaspora tidak meninggalkan tumbuhan induk yang diploid dan Menjelaskan
Perkembangan Biji sebagai satuan penyerbukan

1. Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Terjadi di dalam kepala sari. Di
dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk
sari (mikrospora) yang diploid. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya
ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang diploid.

Adapun tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai berikut:


a. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
B. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok
menjadi satu (tetrad).
c. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid.
Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan inti generatif.
d. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti sperma yang dikenal
dengan inti generatif I dan inti generatif II.
2. Megasporogenesis

Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung di dalam ovarium


(bakal buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal biji (ovulum) yang mengandung sel induk
megaspora.

Tahapan megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi:

a. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami pembelahan
meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
b. Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga menghasilkan 4
megaspora haploid.
c. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
d. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis tanpa
sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid.
e. 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid,
dan 1 ovum.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai