Anda di halaman 1dari 17

MAKALAHBOTANI

TANAMAN ANGIOSPERMAE

DISUSUN OLEH:

1. SITI DEWI NURYEMI (O1A114046)


2. YUDHISTIRA (O1A115077)
3. SEPTINA LUFFIHEDIANA (O1A115137)
4. LA ODE MASRUN (O1A116021)
5. RAMNDANI (O1A116149)
6. WA ODE RIZKI AMELIA (O1A116186)
7. MARDIATI RAHMAH TAWARA (O1A117102)
8. SRI DEVI FEBRIANTI (O1A117125)
9. WA ODE SITTI AYU NURTATI (O1A117131)
10. ANDI MUAMMARZAYED (O1A117137)
11. YUSNIAR (O1A120056)
12. YUYUN APRILIA (O1A120057)

KELOMPOK : VI (ENAM)

KELAS : B
DOSEN :DIAN MUNASARI SOLO, S.Farm., M.Si

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam
Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari
100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga.Sebagian besar
makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya
wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji
Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung.Angiospermae
dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan
dikotil. 
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan
Graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain.Daun, batang, bunga dan akar monokotil
bersifat spesifik.Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang
dengan berkas pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki
akar serabut.Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan
dikotil.Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan
penghasil makanan.Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan
daun menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota 4, 5 atau
kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tanaman Angiospermae?
2. Apa saja ciri-ciri dan morfologi tanaman Angiospermae?
3. Apa saja klasifikasi tanaman angiospermae?
4. Bagaimana daur hidup tanaman Angiospermae?
5. Bagaimana reproduksi tanaman angiospermae?
6. Apasaja manfaat tanaman angiospermae dalam bidang farmasi?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Angiospermae


2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan morfologi Angiospermae.
3. Untuk mengetahui klasifikasi tanaman Angiospermae
4. Untuk mengetahui daur hidup tanaman Angiospermae. 
5. Untuk mengetahui reproduksi tanaman angiospermae
6. Untuk mengetahuimanfaat tanaman angiospermae dalam bidang farmasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Angiospermae

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti
bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan
berbiji yang tertutup tertutup.Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya
selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan
bakal buah. Kemudian bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh
menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan
biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji
terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari
250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini.
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang
merupakan 80% tumbuhan saat ini.Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan
monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida
(sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal,
antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh
pada batang, dan struktur akar. Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang
sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada
bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon).Keping lembaga pada tumbuhan
berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).

B. Ciri-ciri dan Morfologi Angiospermae

1. Ciri-ciri Angiospermae
Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam
megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari
harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum.
Pada umumnya daun dan buah berdaging tebal, misalnya pada manga, jeruk, dan
semangka.Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang panjang daun buah
berupa kulit polong yang tipis.Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak
kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif).Dormansi yang dimaksud di
sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat
(Dorman). Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda
perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk
melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada
embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi
klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan
memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).

Ciri Khusus Angiospermae


            Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri
terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak
pada bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
a. Bunga
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki
tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah.Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga
yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam.Ada
daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip,
menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita.
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu
tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik.Contohnya
adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac) dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.Contohnya adalah
bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga
memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik
saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga
salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari
biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja
biasa disebut sebagai bunga betina.

b. Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa
pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus).Benang sari telah berevolusi untuk
dapat beradaptasi denganpenyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri.Adaptasi
ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.
 Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya
terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di
saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal
antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam.Pada Gymnospermae waktu yang
diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
 Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga
mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol
oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan
beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah
berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak
diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
 Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat
berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji.Ukuran yang
mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya
kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses
kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang
jauh lebih luas.
 Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang
sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan
cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga
memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam
perkembangannya.

2. Morfologi Angiospermae
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada
yang berupa    tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya
wolffia, hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom.
Tubuh Angiospermae terdiri dari akar, batang, daun dan bunga.Akarnya ada yang
serabut danada pula yang tunggang, ada batang yang berkambium serta ada pula yang
tidak memiliki cambium.Angiospermae memiliki pembuluh xilem yang diperkuat oleh
serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan daunnya juga mempunyai
beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.

C. Klasifikasi Tanaman Angiospermae


a. Monokotil
Klasifikasi tumbuhan yang termasuk kelas monocotyledoneae menjadi beberapa
familia sebagai berikut:
 Liliaceae, contohnya Gloriosa superba (kembang sungsang), Lilium longflorum
(lili gereja).
 Poaceae/Graminae (rumput-rumputan), contohnya: Zea mays (jagung) dan Oryza
sativa (padi), Bambusa sp (bambu).
 Zingiberacaeae (jahe jahean), contohnya Zingiber officinale (jahe) dan Alpina
galanga (laos).
 Amarylianceae, contohnya Agave centala (kantala), Agave sisalana (sisal).
 Musaceae, contohnya: Musa paradisiaca (pisang), kurma (Phoenix).
 Arecaceae/Palmae, contohnya: Coccos nucifera (kelapa), Areca cathecu (pinang).
 Orchidaceae, contohnya: Phalaeonopsis amabilis (anggrek bulan), Cattleya,
Dendrobium, Phalaenopsis, Arundina, Vanda, Epiden drum, Laelia, Oncidium,
dan vanili (Vanilla planifolia).
 Araceae, contohnya: Coloscasia esculenta (talas).
 Magnoliaceae, contohnya: Magnolia grandiflora, Arenaria, D. carophylus,
Agrostemma.
b. Dikotil
 Mimosaceae, contohnya: Mimosa pudica (putri malu).
 Malvaceae, contohnya: Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu).
 Bombusaceae, contohnya: Durio zibberthinus (durian).
 Euphorbiaceae, contohnya: Monihot utilisima (ketela pohon).
 Rubiaceae, contohnya: Morinda citrofolia (mengkundu).
 Apocynaceae, contohnya: Plameria acuminata (kamboja).
 Covulvulaceae, contohnya: Ipomea reptans (kangkung).
 Papillionaceae, contohnya: Phaseolus radiatus (kacang hijau).
 Caesalpiniaceae, contohnya: Caesalpinia pulcherima (kembang merak).
 Urticaceae, contohnya: Ficus elastica .
 Rutaceae, contohnya: Citrus nobilis (jeruk keprok).
 Myertaceae, contohnya: Psidium guajava (jambu batu).
 Verbenaceae, contohnya: Tectona grandis (jati).
 Labiateae, contohnya: Coleus tuberotus (kentang hitam).
 Cruciferae, contohnya: Brassica oleracea (kubis), sawi(B. rugosa). lobak
(Raphanus sativus), sawi tanah (Nasturtium heterophylum).
 Leguminosae, contohnya: flamboyan (Delonix regia), akasia (Accacia
farnesiana), kembang merak (Caesalpinia pulcherrima).
 Papaveraceae, contohnya: deruju atau celangkringan (Argemone mexicana) dan
Papaver somniverum.
 Osaceae, contohnya: mawar (Rosa hybrida), apel (Malus sylvestris), aprikot
(Prunus armeniaca, P. domestica).

Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil. Perbedaan dua
kelas ini adalah :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
9. Tipe berkas pengangkut
- Monokotil : Kolateral tertutup
- Dikotil : Kolateral terbuka

D. Daur Hidup Angiospermae


Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi
gametofit (2n) yang dominan.Seperti pada gymnospermae, generasi gametofit pada
Angiospermae juga mengalami reduksi.Angiospermae bersifat herospora. Bunga sporofit
akan menghasilkan megaspore dan mikrospora.
            Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut:
 Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk
mikrospora (2n)
 Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan
mikrospora yang haploid (n)
 Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa
butir serbuk sari yang haploid (n)
 Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah
secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel
megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
 Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau
sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali berturut-
turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma,
disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan
tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar
yang bersatu disebut Inti Kandung Lembaga Sekunder (2n).
 Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh
(tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua
inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara
kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti
sperma II (n).
 Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami degenerasi.
Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n). Inti sperma II (n)
membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n).
pembuahan dada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
 Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan
makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji,
disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah
yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang
sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.

E. Reproduksi Angiospermae
1. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
a. Gametogenesis 
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin).Terjadi di bagian bunga.
b. Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae)
atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae). 

Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
 Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga
yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami
 Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga
lain tapi masih satu individu.
 Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal
dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
 Bastar ( hibridogami) yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2) Berdasar Faktor yang membantu:
 Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk
sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki  mahkota bunga.
 Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
 Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
 Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga
yang mekar di malam hari.
 Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga
yang menghasilkan nektar / polen / madu.
 Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
 Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
 Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga
yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan
benang sari atau putik tidak matang bersamaan.
 Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
 Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
c. Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari,
selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di
dalam ovula.Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium
dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan
menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut
jugaembriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan
perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan
biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan
berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk
sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi
pada tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:  
 peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
 peleburan inti sperma >< kandung lembaga sekunder, menghasilkan
endosperm (untuk cadangan makanan).
 Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
2. Reproduksi Vegetatif
Yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi)     gamet jantan dan
betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah      menghasilkan keturunan yang identik
(sifat sama) dengan induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif  tumbuhan tanpa
bantuan manusia.
Organ vegetatif yang berperan antara lain :
 Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar  secara horisontal
dalam tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
 Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi),
daun kaki kuda (Centela asiatica)
 Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-
lapis. Misal: bawang merah (Allium cepa).
 Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar,
kentang.
 Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan
sebagainya.
 Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor
Bebek.
 Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup.
Misal : bunga tasbih, gladiol.
b. Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.
 Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
 Mencangkok
 Menempel (okulasi)
 Menyambung
 Menyetek
 Merunduk
 Kultur Jaringan 
Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan
sifattotipotensi .Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel tanaman yang
dapat tumbuh menjadi individu baru.

F. Manfaat Tanaman Angiospermae dalam Bidang Farmasi

Berikut beberapa manfaat tanaman angiospermae dalam bidang farmasi:


 Zingiber officinale (Jahe) senyawanya yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan,
adalah gingerol, beta-caroten, capsaicin, asam cafeic, curcumin dan salicilat
 Garcinia mangostana L.(Manggis) golongan senyawa fenol yang terkandung dalam
ekstrak kulit manggis menunjukkan aktivitas antibakteri, antiradang, dan antioksidan.
Sifat antibakteri flavonoid secara umum disebabkan senyawa ini mempunyai
kemampuan mengikat protein ekstraseluler dan protein integral yang bergabung
dinding sel bakteri. Akibat mekanisme tersebut, permeabilitas dinding sel terganggu
sehingga dinding sel pecah karena tidak mampu menahan tekanan sitoplasma.
Senyawa tanin dalam ekstrak kulit manggis diduga memiliki sifat antimikroba karena
kemampuannya dalam menginaktif protein enzim, dan lapisan protein transpor
 Persea Americana (Alpukat)Kombinasi unik dari buah alpukat, seperti vitamin C dan
E, karotenoid, selenium, seng, pitosterol dan omega-3 asam lemak membantu
mencegah peradangan. Ini menunjukkan bahwa alpukat dapat membantu mencegah
atau mengurangi risiko penyakit osteoarthritis dan rematik. Di dalam alpukat
terkandung folat, kalium, lemak monosaturated, dan serat yang sangat tinggi. Lemak
monosaturated di dalam alpukat mengandung asam oleat, berfungsi untuk
meningkatkan tingkat lemak di dalam tubuh dan membantu mengendalikan diabetes.
 Curcuma zanthorrhiza (Temulawak), Xanthorrhizol adalah senyawa sesquiterpenoid
tipe bisabolane yang diekstrak dari rimpang temulawak. Xanthorrhizol telah
ditetapkan memiliki berbagai aktivitas biologis seperti sistem imunitas atau
pertahanan tubuh, antikanker, antimikroba, antiinflamasi, antioksidan,
antihiperglikemik, antihipertensi, antiplatelet, nefroprotektif, hepatoprotektif,
estrogenik dan efek antiestrogenik
 Orthosiphon Aristatus (Kumis Kucing) ekstrak etil asetat daun kumis kucing mampu
menghambat bakteri patogen (Peudomonas aeruginosa, Aeromonas hydrophilla,
Staphylococcus aureus) dan sel kanker kolon. Yam, et al. (2013), melaporkan bahwa
ekstrak metanol daun kumis kucing menghasilkan kadar antioksidan yang tinggi dan
tidak bersifat toksik. Penelitian oleh Maheswari, et al. (2008) menunjukkan ekstrak
metanol daun kumis kucing (200 mg/kg) memiliki aktivitas hepatoprotektif yang
diujikan pada tikus. Selain itu, Prayoga (2008) membuktikan ekstrak etanol daun
kumis kucing memiliki efek antiinflamasi .
 Nama biasa :Tomat Nama Latin :Solanum lycopersicum . Manfaat = Mencegah
kankerMengontrol tekanan darahMenjaga kesehatan jantungSenyawa :senyawa dalam
buah tomat di antaranya solanin (0,007 %), saponin, asam folat, asam malat, asam
sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin,
mineral dan histamin

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Angiospermae adalah tumbuhan yang berbiji tertutup.
2. Ciri utama tumbuhan angiospermaeadalah memiliki bunga. Sel kelamin jantan dari
angiospermae adalah benang sari sedangkan sel kelamin betina adalah putik
3. Angiospermae dibedakan menjadi dikotil dan monokotil. Angiospermae ini memiliki
beberapa ordo dan kelas yang hamper seluruhnya mudah untuk dijumpai.
4. Generasi gametofit pada Angiospermae mengalami reduksi, Angiospermae bersifat
herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspore dan mikrospora.
5. Dalam siklus hidupnya Angiospermae mengalami pembuahan ganda atau lebuh lazim
disebut dengan pergiliran keturunan antra pembuahan (perkembangbikan secara
generative dan vegetative).
6. Beberapa tanaman angiospermae yang bermanfaat dalam bidang farmasi yaitu Jahe,
Manggis, Alpukat, Temulawak, Kumis Kucing dan Tomat

DAFTAR PUSTAKA

Adi Y.S., 2001, Keanekaragaman Hayati, File Upiedu : Bandung


Akmalia, T.S., 2014, Identifikasi Tumbuhan Angiospermae dengan Kunci Determinasi Berbasis
Flash Sebagai Media Belajar, UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Hasanuddin., 2018, Botani Tumbuhan Tinggi, Syiah Kuala University Press: Banda Aceh
Http://princesssaccharifera.blogspot.com/2011/05/caesalpiniaceae-beautifull-flower.html. Diakses
20 Januari 2014

Tjitrosoepomo, 1984, Botani Umum, Angkasa :Bandung

Tjitrosoepomo G., 2005, Taksonomi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

HASIL DISKUSI

1. Bagaimana mekanisme daur hidup tanaman Angiospermae ?


( Pertanyaan dari : Irfandy Ariza Riyadi-O1A120022-Kelas A )
Jawaban :

Siklus Hidup Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) akan dijelaskan dalam uraian
berikut ini. Angiospermae (tanaman berbiji tertutup) atau dikenal juga sebagai tanaman
berbunga merupakan tanaman yang paling banyak dan beragam.Angiospermae
memproduksi dan menghasilkan gametofit jantan dan betina sehingga dapat melaksanakan
fertilisasi atau pembuahan ganda.Sama dengan gymnospermae, generasi gametofit pada
Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae bersifat herospora dan bunga
sporofit akan menghasilkan megaspora dan mikrospora. Siklus hidup Angiospermae
diawali dengan penyerbukan dan berakhir dengan pembentukan buah yang berisi biji yang
berkecambah menjadi tanaman (Sporofit) baru sampai dewasa dan berbunga, dan disebut
menyelesaikan satu siklus penuh.

Siklus hidup Angiospermae dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Benang sari sampai terbentuknya Sel Sperma

 Bunga pada tumbuhan (Sporofit, 2n) memiliki Benang Sari, yang


merupakan alat kelamin jantan.
 Benang Sari umumnya terdiri dari tangkai sari dan kepala sari yang
biasanya terdiri dari empat kotak sari (Mikrosporangia).
 Di dalam Mikrosporangia terdapat Sel Induk Mikrospora.
 Sel Induk Mikrospora mengalami pembelahan secara meiosis dan
menghasilkan Mikrospora yang haploid (n)
 Mikrospora ini mengalami pembelahan mitosis dan menghasilkan gametofit
jantan berupa butir Serbuk Sari.
 Bila terjadi penyerbukan, Serbuk Sari akan berkecambah menjadi Buluh
Serbuk Sari.
 Inti Buluh Serbuk Sari akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua
inti, yaitu satu inti generatif dan satu inti vegetatif, membelah lagi secara
kariokinesis sehingga membentuk dua inti, yaitu satu inti Sel Sperma I dan
satu inti Sel Sperma II.

2. Tahap Putik sampai terbentuknya Sel Telur

 Bunga pada tumbuhan (Sporofit, 2n) memiliki Putik yang merupakan alat kelamin
betina.
 Salah satu bagian Putik adalah bakal buah yang di dalamnya terdapat bakal biji
(Megasporangia).
 Pada Megasporangia terdapat Sel Induk Megaspora.
 Sel Induk Megaspora mengalami pembelahan secara meiosis dan menghasilkan
empat sel Megaspora (n). Satu sel Megaspora hidup, sedangkan tiga lainnya akan
mengalami degenerasi (mati).
 Megaspora yang hidup akan membentuk gametofit betina atau disebut juga
Kantung Embrio.
 Inti sel Kandung Embrio membelah tiga kali berturut-turut secara mitosis,
menghasilkan delapan inti yang akan tumbuh menjadi satu ovum (Sel Telur), dua
sinergid, tiga antipoda, dan dua intipolar yang bersatu, disebut Inti Kandung
Lembaga Sekunder. Sinergid dan Antipoda adalah inti cadangan yang akan
menghilang setelah terjadi pembuahan. Ilmuwan belum mengetahui fungsi spesifik
dari sinergid dan antipoda sehingga masih diteliti sampai saat ini.

3. Tahap Pembuahan sampai membentuk Biji


Pada Angiospermae, terjadi pembuahan ganda seperti dijelaskan berikut ini.
 Pembuahan pertama terjadi antara Sel Telur dengan Sel Sperma I, menghasilkan
Zigot (2n) yang bersifat diploid yang akan berkembang menjadi Embrio.
 Pembuahan kedua terjadi antara Inti Kandung Lembaga Sekunder dengan Sel
Sperma II, menghasilkan Endosperma (3n) yang bersifat triploid dan berfungsi
sebagai cadangan makanan bagi Embrio.
 Embrio, Endosperma dan selaput biji akan membentuk Biji. Ovarium akan
berkembang menjadi buah yang melindungi Biji dan membantu pemencarannya.
 Biji yang terletak di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi tanaman (Sporofit)
baru, dan siklus Angiospermae ini akan terus berulang.

2. Apakah ada tanaman Angiospermae yang manfaatnya telah terstandarisasi dan


terbukti dalam bidang kefarmasian ?
( Pertanyaan dari : Kezia Azzahra Nabila-O1A120025-Kelas A )
Jawaban :
Zingiber officinale (Jahe), Garcinia mangostana L.(Manggis), Persea Americana
(Alpukat), Curcuma zanthorrhiza (Temulawak),Orthosiphon Aristatus (Kumis
Kucing),dan Solanum lycopersicum(Tomat). Tanaman-tanaman tersebut telah diuji
senyawa dan khasiatnya dalam bidang kefarmasian baik melalui media buatan ataupun
percobaan yang dilakukan pada hewan.Akan tetapi, untuk tanaman yang sudah
terstandarisasi ataupun telah diuji secara klinis dan dipasarkan masih sangat sedikit.Sejauh
ini di Indonesia produk langsung dari tanaman masih sangat sedikit yang mencapai ke
tahap fitofarmaka.Terdapat berbagai macam rimpang yang sudah banyak di uji, seperti
tolak angin dari PT. Sidomuncul yang sudah terstandarisasi yang baru sampai dalam tahap
jamu.

3. Bagaimana menentukan penempatan pembagian famili pada tanaman tersebut ?


( Pertanyaan dari : Alyzha Zaulya-O1A120062-Kelas B )
Jawaban :
Cara menentukan penempatan pembagian family pada tanaman yaitu dengan
determinasi.Kunci determinasi adalah petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan
family, ordo, genus atau spesies pada hewan dan tumbuhan.Determinasi ini terdiri dari dua
baris dan berisi deskripsi dari ciri-ciri organisme yang disajikan dengan ciri yang
berlawanan.Yang dapat melakukan determinasi ini adalah hanya orang-orang yang
menguasai ilmu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai