Materi Tumbuhan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• mengidentifikasi ciri-ciri umum plantae.
• membedakan tumbuhan lumut, paku dan biji berdasarkan ciri-cirinya.
• mengklasifikasi pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan
biji.
• menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku dan
biji.
• membuat charta perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan lumut,
tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
• menemukan peranan berbagai jenis tumbuhan tertentu yang ada di
lingkungannya terhadap ekonomi dan lingkungan.
• menyajikan data contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai ekonomi
tinggi untuk berbagai kebutuhan.
• membuat tabel hasil penggalian informasi pemanfaatan plantae.
Sulisetijono Biologi UM
(e.g., conifer)
Gymnosperm
Bryophytes (Lumut)
(Pterydophyta / Paku)
Tumbuhan berpembuluh tak berbiji
Charophyceans (sekelompok dengan alga hijau)
Radiation of
flowering plants
filogeni tumbuhan
Sulisetijono Biologi UM
3
TUMBUHAN
Embriophyta → Kingdom Plantae
• Tumbuhan Tidak Berpembuluh (non-tracheophyta,
Thallophyta → Lumut - Bryophyta
• Tumbuhan Berpembuluh (tracheophyta- Cormophyta)
1. tidak berbiji (spora) → paku; Pteridophyta)
2. berbiji -- Spermatophyta
a. Terbuka (Gymnospermae – Pinophyta)
b. Tertutup (Angiospermae – Magnoliophyta)
1) Dikotil - Magnoliopsida
2) Monokotil - Liliopsida
Sulisetijono Biologi UM
Pengelompokan Plantae
meliputi
menggunkan
yaitu
Sulisetijono Biologi UM
Ciri Kingdom Plantae
multiseluler; eukariotik
memiliki jaringan & organ yang berkembang baik
berklorofil yang terbungkus dalam kloroplas
fotosintetik (autotrof)
menyimpan makanan dlm bentuk tepung/amilum
berdinding sel tersusun selulosa
melindungi perkembangan embrio
memiliki pergiliran keturunan
mampu mengkolonisasi daratan
Sulisetijono Biologi UM
DASAR PENGELOMPOKAN TUMBUHAN
Sulisetijono Biologi UM
• HEPATICOPSIDA – MACHANTIOPSIDA (Lumut Hati)
Klasifikasi • ANTHOCEROPSIDA (Lumut Tanduk)
• BRYOPSIDA (Lumut Sejati)
Marchantia Anthoceros
HEPATICOPSIDA – MACHANTIOPSIDA (Lumut Hati) ANTHOCEROPSIDA (Lumut Tanduk)
Sulisetijono Biologi UM
• Filoida → satu / beberapa lapis sel, dan mengandung kloroplas.
• Kaulokoid → selapis sel epidermis, lapisan korteks, dan silinder pusat.
• Belum ditemukan xilem dan floem → non vaskular. Hanya
tumbuh memanjang dan tidak tumbuh membesar
• Generasi gametofit yang dominan daripada sporofit
• Sporofit (berumur pendek hingga tahunan), melekat dan setidaknya
sebagian bergantung pada gametofit (sel-sel kaki menembus dan
memperoleh nutrisi dari gametofit), menghasilkan spora
• Gametofit umumnya bertahan lama (beberapa bersifat sementara -
berumur pendek), dengan fase berfilamen muda (protonema) diikuti
oleh struktur berfiloida atau talioid yang menghasilkan gametangium
• Gametangium ➔ anteridium dan arkegonium
• HABITAT: tanah, tembok, bebatuan lapuk, menempel di kulit pohon
(epifit), tempat lembab (higrofit)
Sulisetijono Biologi UM
Gametofit :
• menghasilkan gamet
• bersifat haploid (n)
• merupakan tumbuhan lumut itu sendiri
• dominan
• hidup bebas
Sporofit :
• menghasilkan spora
• bersifat diploid (2n), berupa sporogonium
• sporogonium → kaki (foot), tangkai (seta),
kapsula
• tumbuh pada gametofit
• tidak dominan
• umur pendek
Siklus Hidup/Pergiliran Generasi Tumbuhan Lumut
meliputi:
1) Fase gametofit: fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
• Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur
gametangium.
• Gametangium penghasil permatozoid → Anteridium
• Gametangium penghasil → Arkegonium
2. Seksual
Peleburan spermatozoid (sel gamet ♂) dan ovum (sel
gamet ♀). Spermatozoid dihasilkan oleh anteridium, ovum
dihasilkan oleh arkegonium
Berdasarkan keberadaan anteridium dan arkegonium
lumut:
1. HOMOTALUS/HOMOTALIK (berumah satu): anteridium dan
arkegoniumnya pada satu talus
2. HETEROTALUS/HETEROTALIK (berumah dua): pada satu
talus hanya memiliki arkegonium saja atau anteridium saja
HOMOTALUS HETEROTALUS
Lumut Hati (Hepaticopsida) Liverworts
• Tubuh berupa talus berbentuk lembaran, pipih,
melebar, tepi berlekuk dan berlobus, spt organ hati
manusia
• Tidak dapat dibedakan bentukan seperti batang
Lunularia cruciata (kaulokoid) dan daun (filoida), punya mangkok
gemma → Lunularia & Marchantia; ada yang
berfiloida (Jungermannia)
• Tumbuh mendatar & melekat pada subtrat dengan
rizoid
• Habitat lembab terutama daerah hutan hujan tropis;
Marchantia polymorpha ada di permukaan air → Riccia fluitans
• Reproduksi:
o seksual: anteridium penghasil sperma dan arkegonium penghasil
ovum peleburan sperma + ovum
o aseksual: fragmentasi, apospori, gemma cup
Sulisetijono Biologi UM
Marchantia polymorpha
Anteridium pada Marchantia
Male thallus
Sterile jacket
layer
Spermatogenous
tissue
Drawing of longitudinal
section through
antheridiophore, Stalk
Mostly male thalli showing sunken
with antheridiophores antheridia & air
from above chambers
Longitudinal section
of antheridium
Struktur alat kelamin
(anteridium dan
arkegonium) pada semua
anggota Marchantiopsida
adalah sama.
Perbedaan yang mencolok
pada keduanya karena
adanya alat atau struktur
tambahan seperti
gametangiofor, atau adanya
involukrum dan lain-lain.
• Pada Marchantiopsida anteridium mungkin dengan tangkai
pendek(Marchantia, Riccia dan Pellia) atau mungkin dengan tangkai
yang panjang (Porella sp.)
• Pada Marchantia, Riccia dan Pellia anteridia terdapat di dalam ruang
anteridia (antheridial chamber). Ruang anteridia terdapat suatu
lubang kecil (air pore) yang menghubungkan ruang anteridia dengan
udara luar. Pada Marchantia dan Pellia lubang kecil tersebut disebut
ostiol.
• Anteridia dengan tangkai panjang, dan tangkai tersusun oleh 2
deretan sel. Jaket anteridia terdiri atas selapis sel pada bagian atas
sedang di bagian bawah terdiri atas 2-3 lapis sel.
Arkegonium pada Marchantia
Pada Marchantia disekitar deretan
arkegonia terdapat alat tambahan
dengan struktur yang pipih dan
berfungsi sebagai pelindung →
involukrum (perikhaetium).
Involukrum (perikhaetium) :
struktur yang pipih dan berfungsi
sebagai pelindung
Dijumpai suatu bungkus yang berasal
dari dasar tiap-tiap arkegonia dan
bentuk seperti leher baju disebut
periginium. Periginium berkembang
setelah terjadinya pembuahan.
Arkegonium dan sporogonium
diselubungi oleh periginium tersebut
Gemmae Cup = mangkok gemma/kupula
Marchantia polymorpha
gemmae
gemma tunggal
dengan 2 meristem
Sulisetijono Biologi UM
Perkembangan Gemma
Persebaran gemma:
• rambut-rambut berpapila kecil, dalam
gemma cup → mensekresikan lendir.
• Lendir terdebut membengkak menyerap air
→ terputusnya gemma dr tangkai.
• Air bantu penyebaran gemma.
Perkecambahan gemma :
• gema di tanah lembab,
• sel rizoid ventral berkembang →rizoid.
• dua titik pertumbuhan aktif →2talus muda
berkembang.
• Bagian tengah gemma kematian dan rusak
Marchantia
SPOROGONIUM
Sporofit Marchantia
Sporofit Marchantia
Sporofit (Sporogonium)
Sporofit (Sporogonium)
Anthoceros punctatus
Anthoceros sp.
Ciri-ciri Umum
❖ Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya.
❖ Gametofit berupa talus sederhana berbentuk cakram lebar, tipis
dengan tepi bertoreh, dosiventral, tidak ada rusuk tengah dan tidak
ada percabangan menggarpu,
❖ tumbuh melekat pada tanah dengan rizoid yang berada pada
bagian ventral.
❖ Pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan gametofit.
❖ Struktur anatomi talus (gametofit) homogen, tiap sel mengandung
satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar.
❖ Pada sisi ventral talus ➔ stoma dengan dua sel penutup yang
berbentuk ginjal.
❖ Berdasarkan analisis asam nukleat, berkerabat paling dekat
dengan tumbuhan berpembuluh
❖Stoma hampir selalu terisi lendir, dan masuk koloni ganggang biru Nostoc.
❖Lumut tanduk ada homotalik dan heterotalik.
❖Spogoronium → kaki dan kapsul (tidak ada seta), dinding sporogonium
termasuk epidermis terdiri atas sel-sel yang mengandung kloroplas dan
punya stomata.
❖Kapsul spora berbentuk seperti tanduk, jika masak dapat pecah dengan
arah membujur seperti buah polongan.
❖Sepanjang poros bujur kapsula → jaringan sel-sel steril -- kolumela.
❖Arkespora selain membentuk spora juga membentuk sel-sel steril →
pseudoelater
❖Habitatnya: daerah kelembapan tinggi. contoh: Anthoceros leavis
• Cara Berkembang Biak
secara aseksual dan seksual seperti pada umut hati, yaitu :
1. Perkembangbiakan secara aseksual
• Fragmentasi
• Pembentukan kuncup (gemma)
• Pembentukan umbi (tuber)
• Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk
mempertahankan diri terhadap kekeringan
• Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit tanpa melalui
pembentukan spora. Misalnya gametofit tersebut terdiri dari
beberapa sel dari sporofit (mungkin bagian dinding sporogonium)
yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi gametofit
2. Perkembangbiakan secara seksual
• membentuk anteridium dan arkegonium, yang terkumpul
pada suatu lekukan sisi atas talus. Hasil fertilisasi → zigot →
embrio → sporogonium, diikuti sel bagian bawah yang
membelah secara terus-menerus membentuk kaki
sporogonium, berfungsi sebagai alat penghisap.
• Contoh lumut tanduk : Anthoceros punctatus, Phaeoceros
laevis, Folioceros, Leiosporoceros.
Sporofit Anthoceros
Struktur sporogonium pada Anthoceros agak
berbeda dengan yang lain.
Sporogonium terdiferensiasi menjadi 3 daerah yaitu:
kapsula, daerah interkalar (intermedier), dan Kaki.
Seta tidak dijumpai pada Anthoceros.
Kapsula
Bagian terdalam (tengah) dari kapsula adalah suatu
jaringan steril yang padat disebut kolumela. Sel-
selnya memanjang, tersusun vertikal.
Setelah sel induk spora mengalami pembelahan
meiosis terbentuklah sporatetrad. Di antara tetrad
dan spora yang masak terdapat pseudoelatera,
(merupakan sel steril yang bentuknya tak teratur,
berfungsi nutritif.).
Bagian terluar adalah dinding kapsula, terdiri atas
beberapa lapis sel. Bagian terluar dinding kapsula
adalah epidermis. Di sebelah dalam epidermis
terdapat jaringan klorenkimatis dan berfung siuntuk
fotosintesis.
Struktur sporogonium pada Anthoceros agak berbeda
dengan yang lain.
s - spore
c - columella
t - tetrad
sp - sporocyte
i - involucre
g - gametophyte
f - foot
m - meristematic zone
s.t. - sporogenous tract
Polytrichum commune,
hairy-cap moss
Filoida Polytrichum
Polytrichum sp - Polytrichum sp - Polytrichum sp - section of perigonium
archegonium antheridium tip
Arkegonium Lumut Daun Anteridium Lumut Daun
Polytrichum.
Funaria hygrometrica
Funaria hygrometrica
Funaria hygrometrica
PROSES PERKEMBANGAN LUMUT DAUN
Sulisetijono Biologi UM
Siklus Hidup Lumut Daun
Peranan Lumut bagi Kehidupan
Pembalut atau
pengganti kapas
Menyerap air dan
melembapkan tanah
Hiasan
• lumut gambut disebut sphagnum, mengandung 400 millyar ton
karbon → menurunkan kadar gas rumah kaca (GRK/greenhouse
gases). Gambut dipanen, dikeringkan → sebagai bahan bakar
• Sphagnum juga → sebagai mulsa (soil conditioner) &
pembungkus bahan hasil industri; bahan dasar pembalut
luka
• Lumut gambut di rawa digunakan pupuk penyubur tanah
• Marchantia → sebagai indikator daerah yang lembab dan
obat penyakit hati
• Lumut berfungsi menyerap air → mengurangi kemungkinan
banjir di musim hujan dan kekeringan di musin kemarau
• Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut
kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang
gersang.