Anda di halaman 1dari 17

PLANTAE

A. CIRI UMUM DAN KLASIFIKASI PLANTAE


Ilmu yang mempelajari dunia tumbuh-tumbuhan disebut botani. Kingdom plantae disebut juga dunia
tumbuhan karena beranggotakan berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai ciri umum sebagai berikut:
1. Tersusun atas sel eukariotik
2. Merupakan organisme multiseluler
3. Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
4. Mempunyai klorofil, yaitu klorofil a dan b sehingga mampu berfotosintesis
5. Menyimpan makanan cadangan dalam bentuk zat tepung (amilum)
6. Bersifat autotroph karena dapat membuat makanan sendiri
Untuk mempelajari tumbuhan yang sangan beraneka ragam diperlukan ilmu taksonomi. Ilmu taksonomi
merupaka ilmu tentang klasifikasi, identitas, dan tata nama makluk hidup. Ilmu ini bertujuan untuk
mempermudah pengenalan dan pembelajaran terhadap makluk hidup serta mempermudah dalam
mengomunikasikannya kepada orang lain. Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus.
Dunia tumbuhan digolongkan menjadi 3 divisi utama yaitu Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta.
Tumbuhan dapat dibagi menjadi menjadi tumbuhan yang berpembuluh (Tracheophyta) hidup di darat dan
tumbuhan yang tidak berpembuluh (Atracheophyta) hidup di antara habitat darat dan air.

Atracheophyta Bryophyta -hepaticopsida (lumut hati) , -Anthocerotopsida (lumut tanduk)


Tumbuhan tak Tumbuhan
-Bryopsida (lumut daun)
berpembuluh lumut

Plantae
-Psilophtinae (paku purba), -Lycopodinae (paku kawat), -
Tumbuhan Pteridophyta Equisetinae (paku ekor kuda), -Filicinae (paku benar)
Tumbuhan
paku
Tracheophyta
Tumbuhan Gymnospermae -cycadinae, -glinkgoinae,
berpembuluh tumbuhan -gnetinae, -coniferinae
Spermatophyta berbiji terbuka
Tumbuhan
berbiji
Angiospermae
tumbuhan -monocotyledoneae,
berbiji tertutup -dicotyledoneae

Terdapat 2 metode yang digunakan untuk menentukan klasisikasi makluk hidup yaitu:
a. Metode fenetik, merupakan metode yang menggunakan keseluruhan kesamaan di antara organisme untuk
menentukkan hubungan kekerabatan di antara organisme dan Menyusun organisme. Metode ini dikenal
dengan taksonomi numerik (taksonometri) yang berperan sebagai metode atau kemiripan sifat antargolongan
makhluk hidup.
b. Metode filogenetik, merupakan metode yang membahas hubungan kekerabatan antara berbagai macam
organisme melalui analisis molekuler dan morfologi. Dalam meode ini digunakan metode pendekatan
sistematika yang disebut kladistik..
B. BRYOPHYTA TUMBUHAN LUMUT
Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang menghasilkan sel kelamin (gamet).
Gamet jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh
arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium didukung oleh arkegoniofor. Sporofit
merupakan badan pembentuk spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan spermatozoid).
1. Ciri-ciri
a. Berwarna hijau karena memiliki klorofil
b. Gametofit lebih dominan daripada klorofil
c. Hidup di tempat basah atau tempat lembab dan terlindungi dari cahaya matahari
d. Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang, daun) ke Cormophyta (dapat
dibedakan antara akar, batang, daun)

2. Struktur tubuh
a. Akar, mempunyai akar semu yang disebut rizoid, berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat)
serta menyerap air dan unsur hara
b. Batang
-lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut. Tubuhnya berbentuk
lembaran (talus)
-lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal
c. Daun
-lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun sederhana,
berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut didalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas
Sistem transportas tumbuhan lumut, air masuk ke tubuh bryophyta secara imbisi. Imbisi adalah proses
penyerapan air oleh dinding sel dan plasma sel dari luar sel. Selanjutnya air tsb didistribusikan ke bagian
bagian tubuh secara difusi.

3. Klasifikasi
a. Hepaticopsida (lumut hati)
1. Generasi gametofitnya berupa talus dan berbentuk lembaran-lembaran seperti hati
2. Talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu
3. Sporofitnya selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina
4. Contohnya: Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan
Riccardia indica

b. Anthocerotopsida (lumut tanduk)


1. Generasi gametofitnya berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh
2. Sporofitnya tertancap di dalam gametofit, tetapi kapsul sporofitnya berada di luar talus berbentuk seperti
tanduk (horn)
3. Pangkal kapsul sporofit dilindungi oleh involucrum
4. Contohnya: Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, falioceros, dan Leiosporoceros

c. Bryopsida (lumut daun)


1. Generasi gametofitnya berupa talus yang bentuknya seperti tumbuhan kecil
2. Talusnya mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun yang tersusun spiral
3. Sporofit tumbuh pada gametofitnya atau pada tumbuhan lumut itu sendiri serta bersifat sebagai parasite
terhadap gametofitnya
Contohnya: Polytrichum commune, Dichodontium, camphylopus, Polytrichum hiperboreum, Sphagnum
palustre, Spaghnum squarrosum

4.Reproduksi
Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi megagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara
generasi spororfit (2n) dan generadi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora, sedangkan generasi
gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam
siklus hidup pertumbuhan lumut
Reproduksi generative melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina
Reproduksi vegetative dilakukan dgn 2 cara:
1. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora
2. Membentuk mangkuk gemma (gemma cup)
C. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan paku merupakantumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana.
1. Ciri-ciri
a. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
b. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa
tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
c. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini kemudian berkumpul di permukaan bawah
dari helaian daun.
d. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi
sporofit.
e. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut
sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
f. Tidak berbunga.
g. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

2. Struktur tubuh
a. Akar: Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat
dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
b. Batang: Pada sebagian jenis tumbuhan paku batang tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat
pendek sekitar 0,5 m, akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku
tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.
c. Daun: Bentuknya selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan
susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.
Berdasarkan bentuk daun. Daun dibagi menjadi 2 jenis yaitu
1. Berdasarkan ukuran dan susunan anatominya:
-mikrofil: berbentuk kecil, berbentuk seperti rambut/ sisik, tdk bertangkai, tdk bertulang dau, sel”nya blm
mengalami diferensiasi
-makrofil: berbentuk besar, bertangkai daun, bertulang daun, serta sel”nya mengalami difenansiasi
membentuk jaringan tiang, jaringan bunga karanng, tulang daun, dan stomata
2. Berdasarkan fungsinya:
-tropofil (daun steril): daun khusus untuk fotosintesis
-sporofil (daun fertile): untuk fotosintesis dan menghasilkan spora. Spora tersusun dalam sporangium.
Berdasarkan susunan dan letaknya, ada 4 bntuk susunan sporangium pada tumbuhan paku sebagai berikut:
(1). Sorus, sporangium yg terletak di permukaan daun
(2). Sinangium, sporangium yg terletak di ketiak daun
(3). Strobilus, kumpulan sporangium di ujung batang/ cabang batang
(4). Sporokarpium, sporangium yg terletak dlm badan buah

3. Klasifikasi
a. Psilophyta (paku purba), mrpkn tumbuhan paku yang paling sederhana. Contoh Psilotum sp
b. Lycopodiinae (paku kawat), berbentuk sisik dan terletak tersebar pada batang , contoh selaginella caudata dan
lycopodium clavatum
c. Equisetinae (paku ekor kuda), contoh equisetum sp
d. Filicinae (paku sejati), mempunyai daun sempurna, contoh drtopteris sp, pteris sp, Marsilea crenata, suplir
(adiantum sp)
Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, tumbuha paku dpt dibedakan menjadi 3 sebagai berikut:
1. Paku homospora, tumbuhan paku yang hanya menghasilkan 1 jenis spora

2. Paku heterospora, tumbuhan paku yang mempunyai makrospora untuk mindividu berkelamin betina dan
mikrospora untuk individu berkelamin jantan. Contoh selaginella sp dan Marsilea crenata

3. Paku peralihan, tumbuhan paku yang dpt menghasilkan 2 macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina.
Namun, spora-spora yg dihasilkan tsb mempunyai bentuk da ukuran seragam. Contoh equisetum debile

4. Reproduksi
Reproduksi generative tumbuhan paku dilakukan melalui peleburan spermatozoid dan ovum. Produksi
vegetatifnya dgn membentuk spora.
D. SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Istilah spermatophya berasal dari Bahasa Yunani sperma yang berarti biji dan phyta berarti biji. Maka
arti dari spermathophyta tumbuhan yang berbiji
1. Ciri-ciri
a. Memiliki biji sebagai alat reproduksi.
b. Termasuk dalam kelompok cormophyta berbiji.
c. Memiliki alat kelamin yang jelas dan bisa menghasilkan embiro.
d. Bersifat fotoautotrof.
e. Memiliki berkas pembuluh. Habitat di darat dan ada juga yang mengapung di air.

2. Struktur tubuh spermatophyta


Tanaman berbiji ini terbagi menjadi akar, batang, dan daun. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
a. Akar, Akar tanaman berbiji berbentuk akar serabut dan ada juga yang memiliki akar tunggang. Sel akar sudah
mengalami diferensiasi mejadi epidermis, korteks, dan silinder pusat yang didalamnya ada xilem dan floem.
b. Batang, Batang spermatophyta merupakan batang berkayu atau berair. Batang tumbuhan ini sudah
mengalami modifikasi menjadi stolon, rhizoma, dan umbi. Sel-selnya juga mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan silinder pusat.
c. Daun, Sel daun tanaman berbiji sudah mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil. Sementara itu,
mesofil daun tersusun dari jaringan tiang dan bunga karang.

3. Klasifikasi
berdasarkan letak daun buah yang melindungi biji, klasifikasi spermatophyta terbagi menjadi gymnospermae
dan angiospermae.
a. Gymnospermae Gymnospermae merupakan tanaman yang bakal bijinya dilindungi oleh daun buah, namun
tersusun dalam strobilus.
Berdasarkan struktur strobilus, kelompok tanaman ini terbagi menjadi empat macam:
a. Cycadinae: ciri khusus tanaman ini yaitu mirip seperti pohon kelapa. Batang berbentuk tiang, daun majemuk
menyirip, daun terusus berjejal di ujung batang, daun muda masih menggulung dan sporofil ada di strobilus
jantan dan betina. Cycadinae umumnya berumah satu. Contohnaya Dioon sp. Ginkgoinae: ciri tanaman ini
berumah dua, termasuk pohon meranggas, daun lebar berbentuk kipas dengan tulang daun mirip rusuk yang
menonjol. Contohnya Ginggo biloba.
b. Gnetinae: ciri-cirinya yaitu berumah dua, ada yang memiliki cabang banyak ada yng sedikit, tulang daun
menyirip, dan bunga bersusun berkarang. Contohnya melinjo. Coniferinae: ciri-cirinya batang besar berkayu,
daun mirip jarum, berumah satu dan dua, stobilus berina lebih besar dari jantan, serta terlebtak di ketiak daun
atau ujung batang. Contohnya cemara dan pinus.
b. Angiospermae Tanaman ini memiliki bakal biji tumbuh dalam daun buah. Angiospermae dibagi menjadi dua
jenis yaitu monokotil dan dikotil.
a. Monokotil: cirinya memiliki satu daun lembaga, akar serabut, tulang saun sejejar atau melengkung, batang tak
bercabang dengan ruang jelas, tidak berkambium, dan perhiasan bunga berjumlah 3 atau kelipatan.
Contohnya jahe, lengkuas, kencur, pohon pisang, anggrek, dan lain sebagainya.
b. Dikotil: cirinya memiliki dua daun lembaga, akar tunggang, tulang daun menyirip atau menjari, batang
bercabang dengan ruas tidak jelas, memiliki kambium, dan perhiasan bunganya sejumlah 2, 4, 5, atau
kelipatan. Contohnya karet, beringin, kacang tanah, kopi, jati, dan lain sebaginya.

4. Reproduksi spermatophyta
Gymnospermae Tanaman ini menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora akan
berkembang menjadi gametofit jantang dan serbuk sari. Sedangkan megaspora berkembang menjadi
gametofit betina. Bakar biji atau megaspora memiliki struktur mikofil dan kentong serbuk sari sebagai organ
reproduksi. Penyerbukan akan terjadi ketika ada bantuan angin. Angiospermae proses pembuahan
angispoermae disebut sebagai pembuahan ganda. Hal ini dikarenakan ada dua sel pserma yang melebur
dalam kantong embrio. Satu sel sperma akan menjadi zigot, sedangkan sisanya menjadi endospermae.

E. PERANAN TUMBUHAN LUMUT, PAKU, DAN SPERMATOPHYTA

Peranan tumbuhan paku, diantaranya ialah: 

-Sebagai tanaman hias: suplir (Adiantum), paku sarang burung (Asplenium nidus) dan paku tanduk rusa. 

-Sebagai sayur: semanggi (Marsilea crenata) 

-Sebagai obat: Dryopteis, Lycopodium 

-Sebagai pupuk hijau: Azolla pinnata, yang bersimbiosis dengan alga biru Anabaena azollae sebagai pengikat
nitrogen
Peranan tumbuhan lumut, diantaranya ialah: 

-Obat hepatitits (Marchantia polimorpha)

-Pengganti kapas (Spaghnum) 

-Menahan pengikisan tanah oleh air 


-Sebagai vegetasi perintis 
Peranan tumbuhan spermatophyta, daintaranya ialah: 
-Bahan untuk industri kertas, korek api, perabot tumah tangga, dan lainnya
-Sebagai tanaman hias 
-Sebagai bahan obat 
-Sebagai bahan terpentin: getah pinus
-Sebagai bahan makanan 
ANIMALIA

A. CIRI CIRI UMUM ANIMALIA


1. Hewan bersifat multiseluler, sel” bersifat eukariotik, tdk memiliki dinding sel
2. Hewan bersifat heterotrof
3. Hewan mampu bergerak secara aktif
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual
5. Hewan mempunyai bentuk tubuh dan bentuk organ” yang bervariasi
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusunnya
a. Berdasarkan simetri tubuh (simetri radial dan simetri bilateral)
b. Berdsarkan lapisan penyusunnya (diploblastic dan tripblastik)

B. CIRI-CIRI DAN KLASIFIKASI INVETEBRATA (TAK BERTULANG BELAKANG)

a. ciri utama hewan invertebrata adalah mereka tidak memiliki tulang belakang atau tulang
punggung.
b. Selain itu invertebrata juga merupakan organisme multiseluler. Ini artinya invertebrata tidak
memiliki dinding sel.
c. Invertebrata juga tidak memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang keras. Sedangkan rangka luar
(eksoskeleton) yang keras.
d. Karena rangka tulang sederhana itulah kebanyakan hewan invertebrata memiliki ukuran tubuh
yang kecil dan juga bergerak cenderung lamban.

1. Porifera atau Sponsa, hewan yang memiliki tubuh berpori. Porifera berasal dari kata porus (lubang
kecil). Pori” pada porifera disebur ostium. System saluran air pada porifera:

a. Tipe asconoid, tipe yg pling sederhana


b. Tipe syconoid, lubang” ostium dihubungkan dgn saluran yg bercabang” ke rongga” yg
berhubungan langsung dgn spongosol
c. Tipe leuconoid/rhagon, lubang” dihubungkan dgn saluran yg bercabang” ke rongga yg sdh tdk
berhubungan dgn spongosol

Contohnya spons, spons air tawar (spongilla), sycon, dan lain-lain.

2. Coelenterata atau Cnidaria, hewan yang memiliki tubuh berongga. Berasal dari kata coelos yang
berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu:

a. Kelas hydrozoa
b. Kelas scyphozoa
c. Kelas anthozoa

Contohnya anemon laut, Physalila, Hydram dan lain-lain.

3. Platyhelminthes,  hewan yang memiliki tubuh pipih atau bentuk simetri bilateral dan tidak
mempunyai rongga tubuh (Selom). Dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

a. Kelas turbellaria (cacing berambut getar), berbentuk seperti tongkat


b. Kelas trematoda (cacing isap), hidup di hati, [aru-paru dan usus
c. Kelas cestode (cacing pita), cacing pipih dan panjang menyerupai pita

Contohnya cacing pita dan cacing hati.

4. Nemathelminthes, hewan yang memiliki tubuh gilig atau silindris. Contohnya cacing peru dan
cacing kremi.
5. Annelida, hewan yang memiliki tubuh bulat memanjang dan beruas-ruas.hidup di berbagai tempat
yaitu di air laut, air tawar, dan daratan. Dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

a. Kelas polychaeta (cacing berambut banyak)


b. Kelas oligochaeta (cacing berambut edikit)
c. Kelas hirudinea (lintah)

Contohnya cacing tanah dan lintah.

6. Mollusca, hewan yang memiliki tubuh lunak, tp sebagian hewan molusca memiliki cangkang untuk
menutupi tubuh lunaknya. Dibagi menjadi 5 kelas yaitu:

a. Kelas Amphineura
b. Kelas gastropoda
c. Kelas scaphopoda
d. Kelas cephalopoda
e. Kelas pelecypoda (lamellibranchiate atau Bivalvia)

Contohnya cumi-cumi, siput, keran, dan lain-lain.

7.  Arthopoda, hewan yang memiliki tubuh yang beruas-ruas. Contohnya nyamuk, belalang, lebah,
ulat, dan kepiting. Dibagi menjadi 4 kelas yaitu:

a. Kelas crustacea
b. Kelas arachnida
c. Kelas myriapoda
d. Kelas insecta (serangga)

8. Echinodermata, hewan yang memiliki tumbuh yang dipenuhi oleh duri. Dibagi menjadi 5 kelas
yaitu:

a. Kelas asteroidea
b. Kelas echinoidea
c. Kelas Ophiuroidea
d. Kelas Crinoidea
e. Kela holothuroidea

Contohnya bintang laut, teripang, landak laut, dan lain-lain


C. CIRI-CIRI DAN KLASIFIKASI VETEBRATA (BERTULANG BELAKANG)

Veterbrata diartikan sebagai hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang merupakan
bagian dari rangka. Dengan demikian hewan yang memiliki rangka termasuk hewan vetebrata.

 Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
 Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
 Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon pengendali.
 Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu tubuh dingin sesuai
dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
 Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di sebelah vertran
dan di belakang.
 Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
 Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.
a. PISCES
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang
berfungsi menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces
berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu :

 Agnatha (Ikan tanpa rahang): Ordo Agnatha, Contoh species Petromyzon, ikan lamprey,
Polistrotema (ikan hag), Contoh species Polistrotema (ikan hag)
 Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, Contoh species : Ikan Hiu Berkepala Bison (Heterodontus
sp), Ikan hiu martil (Spyrna tudes), Ikan hiu Berkepala anjing (Squalus acanthias), Ikan Pari
(Dasyatis sabina), Ikan cucut macan (Sphyrna blochii)
 Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol. Vertebrata
pisces
b. AMPHIBIA
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis
Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya
hidup di air dan ada hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang
lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang, paru-paru dan memiliki suhu
badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh
(eksternal). Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :

 Ordo Stegoephalia: Contoh Spesiesnya adalah Ichtyopsis


 Ordo Caudata: Contoh spesiesnya adalah Cryptobranchus (Salamander sungai), Hynobius
(Salamander yang hidup di dataran Asia), Megalobatrachus maximus (Salamander yang biasa
dimakan di Jepang)
 Ordo Anura: Contoh Spesiesnya adalah Rana sp. (Katak), Polypedates leucomystax (Katak pohon),
Microhyla (Kintel), Bufo Marinus (Katak besar)
Agar Grameds dapat memahami lebih dalam mengenai hewan Amphibia, buku Why? The Reptiles and
Amphibian- Reptilia dan Amfibi oleh YeaRimDang berisi berbagai penjelasan serta pemahaman yang dikemas
dalam bentuk gambar sehingga lebih mudah dan menarik untuk dibaca.
c. REPTILIA
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik
berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari
lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur
sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang. Reptilia dibagi menjadi 4 Ordo :

 Ordo Chelonia
 Rhynchocephalia
 Squamata
 Crocodilia
Jika Grameds ingin mengetahui berbagai jenis hewan reptil, buku Reptilpedia oleh Christina Wilsdon
membahas satu persatu jenis reptil secara detail beserta foto penuh warna dan fakta menari mengenai reptil.

d. AVES
Aves  memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh
berbulu yang membentuk sayap dan digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan.
Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur aves bercangkang dan
memiliki kuning telur yang besar. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang
membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa. Aves dibagi menjadi
beberapa Ordo :

 Ordo Colombiforines
 Ordo Coracaiiformes
 Ordo Grana Cares
 Ordo Nato Tores
 Ordo Rapaces
Dalam memahami hewan jenis aves ini, Grameds dapat membaca buku berjudul Aves Invertebrata – Jelajah
Dunia Hewan yang ditulis oleh Genevieve De Becker yang menjelaskannya dengan mudah dan juga menarik.

e. MAMMALIA
Ciri khas dari mammalia adalah kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di
daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.

Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas
dengan lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun
sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri
kelamin.

Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm
(suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang
dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya. Macam-macam ordo hewan mamalia :
 Ordo Insectivora
 Ordo Phalidata
 Ordo Chiroptera
 Ordo Marsupialia
 Ordo Prosboscidae
 Ordo Artidactyea

D.PERAN INVETEBRATA DAN VETEBRATA DALAM KEHIDUPAN

Sumber pangan/makanan
Anggota kelompok Mollusca (seperti kerang hijau, cumi, gurita), Crustacea (udang-udangan), dan beberapa
Insekta (serangga) menjadi sumber makanan yang kaya protein khususnya bagi manusia. Anggota kelompok
pisces (ikan mas, mujair, lele dsb), anggota aves (unggas) dan anggota mamalia (kambing, sapi, kerbau).

Sebagai bahan sandang.


Misalnya vertebrata yaitu kain wool yang berasal dari bulu domba serta dari bulu alpaca dan lain sebagainya
serta kulit domba dan kulit sapi serta kulit buaya dapat dibuat baju, tas dan sepatu dan lain sebagainya.
Kemudian contoh dari invertebrata yaitu kepompong bisa dibuat menjadi kain sutra.

Sebagai obat atau bidang kesehatan


Misalnya yaitu daging kelelawar yang dipercaya sebagai obat asma, empedu ular serta daging penyu yang
konon katanya bisa untuk obat berbagai penyakit dan lain sebagainya. Dari kalangan invertebrata digunakan
sebagai terapi kesehatan, seperti penggunaan lintah dan akupunktur menggunakan sengatan lebah.

Sebagai alat transportasi


Misalnya kuda, sapi atau kerbau yang dapat dipakai sebagai penarik gerobak transportasi di beberapa tempat,
sebagai penarik delman wisata di daerah wisata dan lain sebagainya.

Bidang Pertanian
Misalnya yaitu burung hantu yang akan memangsa tikus yang merupakan hama pertanian dan lain sebagainya.
Kemudian bisa membantu penyerbukan untuk tanaman pertanian, seperti yang dilakukan oleh lebah, kupu-
kupu, dan serangga lain.
Membantu menyuburkan, menggemburkan, aerasi tanah, seperti yang dilakukan oleh cacing tanah.

Bidang peternakan
Peternakan susu contohnya kambing dan sapi. Peternakan madu diambil dari lebah madu.  
EKOSISTEM

A. PENYUSUN EKOSISTEM
1. Komponen penyusun ekosistem
a. Komponen abiotic, merupakan sekelompok benda tak hidup baik secara kimia ataupun fisik yang
menjadi medium atau substat atau tempat hidup makluk hidup dalam suatu ekosistem. Contohnya:
air, udara, cahaya matahari,tanah, letak geografis,iklim, pH (Derajat keasaman)
b. Komponen biotik, merupakan semua jenis makhluk hidup. Misalnya manusia, hewan dan juga
tumbuhan. Menurut fungsinya komponen biotik dibedakan menjadi:
(1) Produsen, yaitu organisme yang dapat Menyusun organic (mengandung bahan kehidupan) dari
bahan anorganic (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi makanan. Organisme tsb
mampu membuat makananya sendiri dengan bantuan energi cahaya matahari sehingga disebut
juga autotrof. Organisme yang berperan antara laon tumbuhan yang memiliki klorofil, seperti
tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri dan ganggang hijau-biru
(2) Konsumen, meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri sehingga
untuk memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini juga
disebut heterotrof. Organisme yang berperan ini dibedakan menjadi 3 yaitu
herbivoran,karnivoran, dan omnivora
(3) Pengurai (decomposer), merupakan organisme atau makhluk hidup yang berfungsi
menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati. Pengurai berfungsi sebagai
penghubung peredaran zat dari konsumen ke produsen. Prganisme yang berperan antara lain
makhluk hidup yang berukuran kecil yang hidup di tanah, air, maupun di udara, contohnya,
bakyeri dan jamur saprofit

2. Satuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem


a. Individu, merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem (makhluk hidup tunggal) yang
dapat hidup secara fisiologis. Misalnya seekor rusa, seekor kelinci, sebatang pohon kelapa
b. Populasi, merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya sekelompok rusa di hutan di padang rumput
c. Komunitas, merupakan kumpulan beberapa jenis populasi yang saling berinteraksi pada daerah dan
waktu. Misalnya di suatu kolam populasi ikan berinteaksi dengan populasi plankton maka terjadi
perpindahan bahan makanan dari plankton ke tubuh ikan
d. Ekologi, merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya
e. Ekosistem, merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Berdasarkan
proses terbentukannya ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, misalnya ekosistem hutan, laut,
sungai dan rawa
2. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang terbentuk secara sengaja oleh manusia. Misalnya
ekosistem sawah, kolam, dan kebun
f. Bioma, merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan
astronomisnya. Jenis bioma sangat ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya,
misalnya bioma hutan hujan tropis
g. Biosfer, merupakan system ekolois global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan
antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur lifosfer (batuan), hidrosfer (Air) dan atmosfer
(udara) bumi. Bisofer merupakan keseluruhan bioma yang ada dibumi
h. Habitat adalah tempat yang sesuai bagi makhluk hidup untuk melakukan segala aktivitasnya

3. Interaksi antarkomponen biotik yang terjadi dalam ekosistem


a. Hubungan symbiosis, yaitu hubungan sangat era tantara 2 jenis organisme yang hidup saling
berdampingan. Symbiosis yg terjadi dibagi menjadi 3 macam yaitu symbiosis mutualisme,
symbiosis komensalisme dan symbiosis parasitisme
b. Hubungan kompetisi, merupakan jenis interaksi antarorganisme yang saling bersaing karena
memiliki kebutuhan yang sama, misal kompetisi beberapa jenis burung di hutan yang memakan
jenis serangga yang sama. Hubungan kompetisi terjadi jika dlm suatu ekosistem terjadi
ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan dan ruang. Hubungan kompetisi baik
terjadi dalam hubungan individu-individu dalam 1 spesies (intraspesifik) maupun individu-individu
yang berbeda spesies (intespesifik)

B. POLA -POLA INTERAKSI DALAM EKOSISTEM


1. Arus energi dan daur materi
2. Rantai makanan dan jarring-jaring makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energi melalui kegiatan makan dan dimakan pada
sederetan organisme. Jarring-jaring makanan merupakan gabungan dari beberapa rantai makanan
3. Piramida ekologi
Piramida ekologi merupakan sebuah diagram yang menunjukkan jumlah relative dlm rantai
makanan atau jaringjaring makanan
Organisme dlm klmpk ekologis yg terlibat dlm rantai mknan digolongkan dlm tingkat” trofik.
Trofik 1= tumbuhan yang membuat makanan
Trofik 2= hewan herbivora/ organisme yang memakan tumbuhan
Trofik 3= karnivora yg secara langsung memakan hewan herbivora
Trofik 4- hewan karnivora yg memakan hewan karnivora di trofik ke-3
Ada 3 jenis piramida ekologi yaitu:
a. Piramida jumlah, menunjukkan jumlah organisme yg berada di dlm suatu daerah (areal)
tertentu yg dikelompokka dan dihitung berdasarkan taraf rofik. Piramida jumlah umumnya
berbentuk menyempit ke atas, tetapi dpt terjadi piramuda terbalik yaitu dasar piramida lebih
kecil dripada tingkat atasnya
b. Piramida biomassa, merupalan penggambaran yg lebih realistic yg dibandingkan dgn piramida
jumlah. Biomassa adalah berat kering suatu organisme. Berfungsi untuk mrnggambarkan
perbaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu yang diukur dlm gram.
c. Piramida energi, merupakan gambaran yg paing baik ttg aliran energi dlm ekosistem krn tdk
bergantung pada ukuran dan jumlah individu, tetapi menggambarkan besarnya energi pada
taraf trofik.
4. Daur biogeokimia
Daur biogeokimia merupalan suatu proses atau perputaran (siklus) yg didalamnya berlangsung
penggunaan dan pelepasan unsur unsur anorganik yg esensial bagi tubuh dgn melibatkan peristiwa
biologis, geologis dan kimia. Daur biogeologis meliputi:
a. Daur air, yang mengalami evaporasi (transpirasi) proses menguapnya air dan menjadi awan yg
kemudian akan menjadi titik” air (hujan), infiltrasi (perkolasi) merupakan proses air yg bergerak
melalui por” tanah dan batuan menuju permukaan air tanah, air permukaan merupakan air yg
bergerak di atas permukaan tanah, berdekatan dgn aliran utama
b. Daur karbon
c. Daur nitrogen
d. Daur fosfor
e. Daur sulfur
LINGKUNGAN

A. PERUBAHAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN


1. Konsep keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan secara alami dpt berlansung krn ada beberapa hal, yaitu komponen-
kompenen yg ada terlibat dlm aksi-reaksi dan beberaoa berperan sesuai kondisi keseimbangan,
pemindahan energi (arus-energi) dan siklus biogeokimia dpt berlangsung. Keseimbangan
lingkungan dpt terganggu apabila terjadi perubahan yang melebihi daya lentingnya.
2. Factor” yang mengakibatkan perubahan lingkungan
a. Perubahan lingkungan akibat factor alam, misalnya seperti banjir bandang, gunung Meletus,
tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin putting beliung, dan
perubahan musim
b. Perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia, misalnya seperti pembukaan lahan untuk
pemukiman, pertanian, industry, dan sarana transportasi, aktivitas pertanian yg diikuti dgn
peningkatan penggunaan pestisida dan pupuk kimia yg berlebihan krn dpt mengakibatkan
resistansi hama, terbunuhnya organisme bukan sasaran, serta adanya residu pestisida pada hasl
panen, penggunaan pupuk kima yg berlebihan dpt mengakibatkan terganggunanya penyerapan
air oleh akar dn terjadiny eutrofikasi. Eksploitasi sumber daya laut yg tidak ramah lingkungan
misalnya pemakaian bahan peledak dpt merusak erumbu karang, penggunaan pukat harimau
dapat menganggu regenerasi ikan
3. Dampak perubahan lingkungan, perubahan lingkungan akibat factor alam bersifat mendadak dan
sulit diatasi serta pada umumnya menimbulkan dampak serius bagi keseimbangan lingkungan

B. PENCEMARAN LINGKUNGAN BESERTA DAMPAKNYA


Polusi atau pencemaran lingkungan adalah msuknya/dimasukannya makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu uang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dt berfungsi lagi sesuai dgn peruntukannya. Suatu zat disebut
polutan jika memenuhi kriteria berikut:
1. Jumlahnya melebihi batas normal
2. Berada pada tempat yang tidak semestinya
3. Berada pada waktu yang tidak tepat
Berdasarkan zat pencemarannya, pencemaran lingkungan dibedakan menjadi:
1. Pencemaran kimiawi: polutan zat kima, baik organi maupun anorganik. Contoh zat radioaktif,
unsur-unsur logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr) dan detergen
2. Pencemaran biologis: polutan berupa berbagai macam mikroorganismepenyebab penyakit. Contoh
eschdfichis coli, entamoeba coli, salmonella typhosa, berbagai cacing parasite
3. Pencemaran fisik: polutan berupa kaleng-kaleng, botol, plastic, dan karet
Berdasarkan lokasi yang tercemat, pencemaran lingkungan dibedakan menajdi:
1. Pencemaran air: limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah industry, limbah pertambangan
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran tanah: limbah domestic, limbah industry, limbah pertanian

Anda mungkin juga menyukai