Plantae
-Psilophtinae (paku purba), -Lycopodinae (paku kawat), -
Tumbuhan Pteridophyta Equisetinae (paku ekor kuda), -Filicinae (paku benar)
Tumbuhan
paku
Tracheophyta
Tumbuhan Gymnospermae -cycadinae, -glinkgoinae,
berpembuluh tumbuhan -gnetinae, -coniferinae
Spermatophyta berbiji terbuka
Tumbuhan
berbiji
Angiospermae
tumbuhan -monocotyledoneae,
berbiji tertutup -dicotyledoneae
Terdapat 2 metode yang digunakan untuk menentukan klasisikasi makluk hidup yaitu:
a. Metode fenetik, merupakan metode yang menggunakan keseluruhan kesamaan di antara organisme untuk
menentukkan hubungan kekerabatan di antara organisme dan Menyusun organisme. Metode ini dikenal
dengan taksonomi numerik (taksonometri) yang berperan sebagai metode atau kemiripan sifat antargolongan
makhluk hidup.
b. Metode filogenetik, merupakan metode yang membahas hubungan kekerabatan antara berbagai macam
organisme melalui analisis molekuler dan morfologi. Dalam meode ini digunakan metode pendekatan
sistematika yang disebut kladistik..
B. BRYOPHYTA TUMBUHAN LUMUT
Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang menghasilkan sel kelamin (gamet).
Gamet jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh
arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium didukung oleh arkegoniofor. Sporofit
merupakan badan pembentuk spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan spermatozoid).
1. Ciri-ciri
a. Berwarna hijau karena memiliki klorofil
b. Gametofit lebih dominan daripada klorofil
c. Hidup di tempat basah atau tempat lembab dan terlindungi dari cahaya matahari
d. Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang, daun) ke Cormophyta (dapat
dibedakan antara akar, batang, daun)
2. Struktur tubuh
a. Akar, mempunyai akar semu yang disebut rizoid, berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat)
serta menyerap air dan unsur hara
b. Batang
-lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut. Tubuhnya berbentuk
lembaran (talus)
-lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal
c. Daun
-lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun sederhana,
berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut didalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas
Sistem transportas tumbuhan lumut, air masuk ke tubuh bryophyta secara imbisi. Imbisi adalah proses
penyerapan air oleh dinding sel dan plasma sel dari luar sel. Selanjutnya air tsb didistribusikan ke bagian
bagian tubuh secara difusi.
3. Klasifikasi
a. Hepaticopsida (lumut hati)
1. Generasi gametofitnya berupa talus dan berbentuk lembaran-lembaran seperti hati
2. Talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu
3. Sporofitnya selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina
4. Contohnya: Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan
Riccardia indica
4.Reproduksi
Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi megagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara
generasi spororfit (2n) dan generadi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora, sedangkan generasi
gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam
siklus hidup pertumbuhan lumut
Reproduksi generative melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina
Reproduksi vegetative dilakukan dgn 2 cara:
1. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora
2. Membentuk mangkuk gemma (gemma cup)
C. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan paku merupakantumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana.
1. Ciri-ciri
a. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
b. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa
tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
c. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini kemudian berkumpul di permukaan bawah
dari helaian daun.
d. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi
sporofit.
e. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut
sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
f. Tidak berbunga.
g. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
2. Struktur tubuh
a. Akar: Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat
dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
b. Batang: Pada sebagian jenis tumbuhan paku batang tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat
pendek sekitar 0,5 m, akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku
tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.
c. Daun: Bentuknya selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan
susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.
Berdasarkan bentuk daun. Daun dibagi menjadi 2 jenis yaitu
1. Berdasarkan ukuran dan susunan anatominya:
-mikrofil: berbentuk kecil, berbentuk seperti rambut/ sisik, tdk bertangkai, tdk bertulang dau, sel”nya blm
mengalami diferensiasi
-makrofil: berbentuk besar, bertangkai daun, bertulang daun, serta sel”nya mengalami difenansiasi
membentuk jaringan tiang, jaringan bunga karanng, tulang daun, dan stomata
2. Berdasarkan fungsinya:
-tropofil (daun steril): daun khusus untuk fotosintesis
-sporofil (daun fertile): untuk fotosintesis dan menghasilkan spora. Spora tersusun dalam sporangium.
Berdasarkan susunan dan letaknya, ada 4 bntuk susunan sporangium pada tumbuhan paku sebagai berikut:
(1). Sorus, sporangium yg terletak di permukaan daun
(2). Sinangium, sporangium yg terletak di ketiak daun
(3). Strobilus, kumpulan sporangium di ujung batang/ cabang batang
(4). Sporokarpium, sporangium yg terletak dlm badan buah
3. Klasifikasi
a. Psilophyta (paku purba), mrpkn tumbuhan paku yang paling sederhana. Contoh Psilotum sp
b. Lycopodiinae (paku kawat), berbentuk sisik dan terletak tersebar pada batang , contoh selaginella caudata dan
lycopodium clavatum
c. Equisetinae (paku ekor kuda), contoh equisetum sp
d. Filicinae (paku sejati), mempunyai daun sempurna, contoh drtopteris sp, pteris sp, Marsilea crenata, suplir
(adiantum sp)
Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, tumbuha paku dpt dibedakan menjadi 3 sebagai berikut:
1. Paku homospora, tumbuhan paku yang hanya menghasilkan 1 jenis spora
2. Paku heterospora, tumbuhan paku yang mempunyai makrospora untuk mindividu berkelamin betina dan
mikrospora untuk individu berkelamin jantan. Contoh selaginella sp dan Marsilea crenata
3. Paku peralihan, tumbuhan paku yang dpt menghasilkan 2 macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina.
Namun, spora-spora yg dihasilkan tsb mempunyai bentuk da ukuran seragam. Contoh equisetum debile
4. Reproduksi
Reproduksi generative tumbuhan paku dilakukan melalui peleburan spermatozoid dan ovum. Produksi
vegetatifnya dgn membentuk spora.
D. SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Istilah spermatophya berasal dari Bahasa Yunani sperma yang berarti biji dan phyta berarti biji. Maka
arti dari spermathophyta tumbuhan yang berbiji
1. Ciri-ciri
a. Memiliki biji sebagai alat reproduksi.
b. Termasuk dalam kelompok cormophyta berbiji.
c. Memiliki alat kelamin yang jelas dan bisa menghasilkan embiro.
d. Bersifat fotoautotrof.
e. Memiliki berkas pembuluh. Habitat di darat dan ada juga yang mengapung di air.
3. Klasifikasi
berdasarkan letak daun buah yang melindungi biji, klasifikasi spermatophyta terbagi menjadi gymnospermae
dan angiospermae.
a. Gymnospermae Gymnospermae merupakan tanaman yang bakal bijinya dilindungi oleh daun buah, namun
tersusun dalam strobilus.
Berdasarkan struktur strobilus, kelompok tanaman ini terbagi menjadi empat macam:
a. Cycadinae: ciri khusus tanaman ini yaitu mirip seperti pohon kelapa. Batang berbentuk tiang, daun majemuk
menyirip, daun terusus berjejal di ujung batang, daun muda masih menggulung dan sporofil ada di strobilus
jantan dan betina. Cycadinae umumnya berumah satu. Contohnaya Dioon sp. Ginkgoinae: ciri tanaman ini
berumah dua, termasuk pohon meranggas, daun lebar berbentuk kipas dengan tulang daun mirip rusuk yang
menonjol. Contohnya Ginggo biloba.
b. Gnetinae: ciri-cirinya yaitu berumah dua, ada yang memiliki cabang banyak ada yng sedikit, tulang daun
menyirip, dan bunga bersusun berkarang. Contohnya melinjo. Coniferinae: ciri-cirinya batang besar berkayu,
daun mirip jarum, berumah satu dan dua, stobilus berina lebih besar dari jantan, serta terlebtak di ketiak daun
atau ujung batang. Contohnya cemara dan pinus.
b. Angiospermae Tanaman ini memiliki bakal biji tumbuh dalam daun buah. Angiospermae dibagi menjadi dua
jenis yaitu monokotil dan dikotil.
a. Monokotil: cirinya memiliki satu daun lembaga, akar serabut, tulang saun sejejar atau melengkung, batang tak
bercabang dengan ruang jelas, tidak berkambium, dan perhiasan bunga berjumlah 3 atau kelipatan.
Contohnya jahe, lengkuas, kencur, pohon pisang, anggrek, dan lain sebagainya.
b. Dikotil: cirinya memiliki dua daun lembaga, akar tunggang, tulang daun menyirip atau menjari, batang
bercabang dengan ruas tidak jelas, memiliki kambium, dan perhiasan bunganya sejumlah 2, 4, 5, atau
kelipatan. Contohnya karet, beringin, kacang tanah, kopi, jati, dan lain sebaginya.
4. Reproduksi spermatophyta
Gymnospermae Tanaman ini menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora akan
berkembang menjadi gametofit jantang dan serbuk sari. Sedangkan megaspora berkembang menjadi
gametofit betina. Bakar biji atau megaspora memiliki struktur mikofil dan kentong serbuk sari sebagai organ
reproduksi. Penyerbukan akan terjadi ketika ada bantuan angin. Angiospermae proses pembuahan
angispoermae disebut sebagai pembuahan ganda. Hal ini dikarenakan ada dua sel pserma yang melebur
dalam kantong embrio. Satu sel sperma akan menjadi zigot, sedangkan sisanya menjadi endospermae.
-Sebagai tanaman hias: suplir (Adiantum), paku sarang burung (Asplenium nidus) dan paku tanduk rusa.
-Sebagai pupuk hijau: Azolla pinnata, yang bersimbiosis dengan alga biru Anabaena azollae sebagai pengikat
nitrogen
Peranan tumbuhan lumut, diantaranya ialah:
a. ciri utama hewan invertebrata adalah mereka tidak memiliki tulang belakang atau tulang
punggung.
b. Selain itu invertebrata juga merupakan organisme multiseluler. Ini artinya invertebrata tidak
memiliki dinding sel.
c. Invertebrata juga tidak memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang keras. Sedangkan rangka luar
(eksoskeleton) yang keras.
d. Karena rangka tulang sederhana itulah kebanyakan hewan invertebrata memiliki ukuran tubuh
yang kecil dan juga bergerak cenderung lamban.
1. Porifera atau Sponsa, hewan yang memiliki tubuh berpori. Porifera berasal dari kata porus (lubang
kecil). Pori” pada porifera disebur ostium. System saluran air pada porifera:
2. Coelenterata atau Cnidaria, hewan yang memiliki tubuh berongga. Berasal dari kata coelos yang
berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu:
a. Kelas hydrozoa
b. Kelas scyphozoa
c. Kelas anthozoa
3. Platyhelminthes, hewan yang memiliki tubuh pipih atau bentuk simetri bilateral dan tidak
mempunyai rongga tubuh (Selom). Dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
4. Nemathelminthes, hewan yang memiliki tubuh gilig atau silindris. Contohnya cacing peru dan
cacing kremi.
5. Annelida, hewan yang memiliki tubuh bulat memanjang dan beruas-ruas.hidup di berbagai tempat
yaitu di air laut, air tawar, dan daratan. Dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
6. Mollusca, hewan yang memiliki tubuh lunak, tp sebagian hewan molusca memiliki cangkang untuk
menutupi tubuh lunaknya. Dibagi menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas Amphineura
b. Kelas gastropoda
c. Kelas scaphopoda
d. Kelas cephalopoda
e. Kelas pelecypoda (lamellibranchiate atau Bivalvia)
7. Arthopoda, hewan yang memiliki tubuh yang beruas-ruas. Contohnya nyamuk, belalang, lebah,
ulat, dan kepiting. Dibagi menjadi 4 kelas yaitu:
a. Kelas crustacea
b. Kelas arachnida
c. Kelas myriapoda
d. Kelas insecta (serangga)
8. Echinodermata, hewan yang memiliki tumbuh yang dipenuhi oleh duri. Dibagi menjadi 5 kelas
yaitu:
a. Kelas asteroidea
b. Kelas echinoidea
c. Kelas Ophiuroidea
d. Kelas Crinoidea
e. Kela holothuroidea
Veterbrata diartikan sebagai hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang merupakan
bagian dari rangka. Dengan demikian hewan yang memiliki rangka termasuk hewan vetebrata.
Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon pengendali.
Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu tubuh dingin sesuai
dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di sebelah vertran
dan di belakang.
Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.
a. PISCES
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang
berfungsi menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces
berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu :
Agnatha (Ikan tanpa rahang): Ordo Agnatha, Contoh species Petromyzon, ikan lamprey,
Polistrotema (ikan hag), Contoh species Polistrotema (ikan hag)
Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, Contoh species : Ikan Hiu Berkepala Bison (Heterodontus
sp), Ikan hiu martil (Spyrna tudes), Ikan hiu Berkepala anjing (Squalus acanthias), Ikan Pari
(Dasyatis sabina), Ikan cucut macan (Sphyrna blochii)
Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol. Vertebrata
pisces
b. AMPHIBIA
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis
Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya
hidup di air dan ada hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang
lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang, paru-paru dan memiliki suhu
badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh
(eksternal). Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :
Ordo Chelonia
Rhynchocephalia
Squamata
Crocodilia
Jika Grameds ingin mengetahui berbagai jenis hewan reptil, buku Reptilpedia oleh Christina Wilsdon
membahas satu persatu jenis reptil secara detail beserta foto penuh warna dan fakta menari mengenai reptil.
d. AVES
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh
berbulu yang membentuk sayap dan digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan.
Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur aves bercangkang dan
memiliki kuning telur yang besar. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang
membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa. Aves dibagi menjadi
beberapa Ordo :
Ordo Colombiforines
Ordo Coracaiiformes
Ordo Grana Cares
Ordo Nato Tores
Ordo Rapaces
Dalam memahami hewan jenis aves ini, Grameds dapat membaca buku berjudul Aves Invertebrata – Jelajah
Dunia Hewan yang ditulis oleh Genevieve De Becker yang menjelaskannya dengan mudah dan juga menarik.
e. MAMMALIA
Ciri khas dari mammalia adalah kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di
daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas
dengan lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun
sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri
kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm
(suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang
dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya. Macam-macam ordo hewan mamalia :
Ordo Insectivora
Ordo Phalidata
Ordo Chiroptera
Ordo Marsupialia
Ordo Prosboscidae
Ordo Artidactyea
Sumber pangan/makanan
Anggota kelompok Mollusca (seperti kerang hijau, cumi, gurita), Crustacea (udang-udangan), dan beberapa
Insekta (serangga) menjadi sumber makanan yang kaya protein khususnya bagi manusia. Anggota kelompok
pisces (ikan mas, mujair, lele dsb), anggota aves (unggas) dan anggota mamalia (kambing, sapi, kerbau).
Bidang Pertanian
Misalnya yaitu burung hantu yang akan memangsa tikus yang merupakan hama pertanian dan lain sebagainya.
Kemudian bisa membantu penyerbukan untuk tanaman pertanian, seperti yang dilakukan oleh lebah, kupu-
kupu, dan serangga lain.
Membantu menyuburkan, menggemburkan, aerasi tanah, seperti yang dilakukan oleh cacing tanah.
Bidang peternakan
Peternakan susu contohnya kambing dan sapi. Peternakan madu diambil dari lebah madu.
EKOSISTEM
A. PENYUSUN EKOSISTEM
1. Komponen penyusun ekosistem
a. Komponen abiotic, merupakan sekelompok benda tak hidup baik secara kimia ataupun fisik yang
menjadi medium atau substat atau tempat hidup makluk hidup dalam suatu ekosistem. Contohnya:
air, udara, cahaya matahari,tanah, letak geografis,iklim, pH (Derajat keasaman)
b. Komponen biotik, merupakan semua jenis makhluk hidup. Misalnya manusia, hewan dan juga
tumbuhan. Menurut fungsinya komponen biotik dibedakan menjadi:
(1) Produsen, yaitu organisme yang dapat Menyusun organic (mengandung bahan kehidupan) dari
bahan anorganic (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi makanan. Organisme tsb
mampu membuat makananya sendiri dengan bantuan energi cahaya matahari sehingga disebut
juga autotrof. Organisme yang berperan antara laon tumbuhan yang memiliki klorofil, seperti
tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri dan ganggang hijau-biru
(2) Konsumen, meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri sehingga
untuk memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini juga
disebut heterotrof. Organisme yang berperan ini dibedakan menjadi 3 yaitu
herbivoran,karnivoran, dan omnivora
(3) Pengurai (decomposer), merupakan organisme atau makhluk hidup yang berfungsi
menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati. Pengurai berfungsi sebagai
penghubung peredaran zat dari konsumen ke produsen. Prganisme yang berperan antara lain
makhluk hidup yang berukuran kecil yang hidup di tanah, air, maupun di udara, contohnya,
bakyeri dan jamur saprofit