Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK3

1.M.HILMI ZALFA AR
2.M.HELMI YAHYA
3.DAFID HEDRIANSYAH
4.HANIFA ALFIYATU KHOIRUN
NISA
BRYOPHYTA
• Ciri-Ciri BryophytaBryophyta memiliki ciri-ciri tidak mempunyai
ikatan pembuluh dan tidak berakar, tidak mempunyai batang,
berkembang biak dengan spora, fase sporofit lebih dominan,
mengalami pergiliran keuturunan dimana contoh tumbuhan
berspora lebih dari 2 macam, memiliki daun steril dan fertil yang
berguna untuk menghasilkan spora, gametofit berumur lebih
panjang dari sporofit, mempunyai rhizoid sebagai pengganti
jaringan penyusun akar yang menyerupai bulu-bulu akar, mengalami
pertumbuhan membesar, letak gametogoniumn dibedakan menjadi
homotalus (berumah satu) dan heterotalus (berumah dua).
Klasifikasi bryophyta
• Dalam klasifikasi, bryophyta termasuk ke dalam tumbuhan kingdom plantae, divisio yaitu bryophyta, dan terbagi menjadi 3 class
yaitu Hepaticopsida (Hepaticae), Anthocerotopsida (Anthocerotae) dan Bryopsida (Musci).Hepaticopsida terdapat beberapa ordo
sebanyak 7 yaitu Takakiales, Calobryales, Jungermanniales, Metzgeriales, Marchantiales, Sphaerocarpales dan
Monocleales.Anthocerotopsida, hanya ada 1 (satu) ordo yaitu Anthocerotales.Bryipsida memiliki 5 Sub-class yaitu Spagnidae,
Andreacidae, Buxbaumidae, Bryidae dan Polytrichadae. Sedangkan ordo meliputi Spagnales, Andreacales, Buxbaumiales,
Fissidentales, Discranales, Pottiales, Grimmiales, Funariales, Schistostegales, Tetraphidales, Eubryales, Isobryales, Hookeriales,
Hypnobryales, Polytrichadae, Polytrichales dan Dawsoniales.Sistem klasifikasi bryophyta ini mengadopsi dari Takhtajan (1953),
Schuster (1953), Parihar (1965) dan Udar (1976). Ketiga klasifikasi dari bryophyta memiliki karakteristiknya sendiri
yaitu:Hepaticopsida (Lumut Hati)Lumut hati memiliki karakteristik berikut iniAda 6500 spesies HepaticopsidaStruktur tubuhnya
terbagi atas lobus yang menyerupai lobus hati pada manusia.Memiliki dinding tebal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,
gametoGametofit terkadang memiliki kutikulaSiklus hidup gametofit lebih dominanSistem reproduksi secara generatif (oogami)
dan vegeatif (fragmentasi, tunas, kuncup eram)Tidak memiliki jaringan meristematikSporofit tumbuh terbatasAnthocerotopsida
(Lumut Tanduk)Lumut tanduk memiliki karakteristik sebagai berikutAda 100 spesies AnthocerotopsidaStruktur tubuh berbentuk
kapsul menyerupai tandukBentuk tubuh thallusSel pada anthocerotopsida terdiri dari kloroplas dan pyrenoidSiklus hidup lebih
didominasi gametofitRhizoid hanya terdapat 1 jenis sajaSporogonium memiliki panjang 10-15 cmKandungan asam nukleat dekat
dengan tumbuhan berpembuluhHabitat di daerah kelembaban tinggiDinding sporogonium mempunyai stoma dengan 2 sel
penutupKolumela diselubungi jaringan yang menghasilkan sporaBryopsida (Lumut Daun)Lumut daun memiliki rupa spiral
berwarna hijau muda sampai kecoklatan jika sudah mati. Tumbuhan ini tidak melekat pada substratnya melainkan nagian akar
yang melekat pada tempat tumbuhnya. Adapun bryopsida memiliki karakteristik yang berbeda dengan Hepaticopsida dan
Anthocerotopsida seperti berikut iniTerdiri dari 14.500 spesies BryopsidaTerdiri dari bagian-bagian tumbuhan lumut seperti
batang, daun dan rhizoidSiklus hidup gametofit lebih mendominasiTidak berpembuluhStruktur tubuh relatif kecilTidak mempunyai
sel/akarReproduksi vegetatif degan sp
REPRODUKSI BRYOPHYTA
• Bryophyta dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi secara seksual dimana gamet betina yang menghasilkan
arkegonia (sel telur) dan gamet jantan menghasilkan antheridia
(sperma) disatukan. Diawali dengan sperma yang bergerak menuju sel
telur dengan perantara air. Pertemuan keduanya disebut fertilisasi
dan menghasilkan zigot. Kemudian zigot membelah menjadi
protonema yang terus berkembang menjadi diploid. Adapun
reproduksi secara aksesual dimulai dari spora yang dihasilkan
sporangium (kotak spora) melalui pembelahan meiosis. Pada proses
meiosis menghasilkan spora haploid yang tumbuh menjadi
protonema.
MANFAAT BRYOPHYTA
• Bryophyta memiliki manfaat bagi manfaat biologi di berbagai bidang
seperti bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan, manfaat
biologi di bidang kedokteran, manfaat biologi di bidang perikanan,
manfaat biologi di bidang lingkungan. Berikut ini manfaat yang bisa
didapatkan oleh makhluk hidup seperti manusia dan hewan.Dapat
meningkatkan kembaban tanah sehingga tanah yang cocok untuk
pertanianMelindungi vegetasi perintisObat hepatitis (Marchantia
polymorpha)Pengganti kapas (Sphagnum sp),Bantalan lumut di hutan
karena mampu menyerap air dan saljuJenis lumut tanduk dapat
ditanam pada akuariumPerlindungan benih ikanOksidasi air pada
ikanSumber bahan bakar (Sphagnum sp)
PTERIDOPHYTA
• CIRI – CIRI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)Berikut ini beberapa
ciri-ciri tumbuhan paku, diantaranya meliputi:Organisme multiseluler
dan eukariotikSudah memiliki akar, daun dan batang sejati, sehingga
disebutkormophyta berspora.
Klasifikasi Tumbuhan PTERIDOPHYTA
• Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas apabila ditinjau dari morfologi tubuh, diantaranya
yaitu:Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)a. Psilophyta (paku kurba/paku
telanjang)Psilophyta (paku kurba/paku telanjang)Tumbuhan paku kelas ini belum memiliki daun dan akar, namun batangnya sudah
memiliki berkas pengangkut, bercabang-cabang dengan sporangium diujungnya. Sporofil mengandung satu jenis spora, dikenal
dengan istilah homospora. Contohnya, Rhynia Major dan Psylotum spb. Equisetophyta/ SphenophytaEquisetophyta/
SphenophytaTumbuhan paku kelas ini memeiliki batang yang mirip dengan ekor kuda, memiliki daun mirip kawat, dan daunnya
tersusun dalam satu lingkaran. Tumbuhan paku kelas ini dikenal juga dengan sebutan paku ekor kuda.Contohnya, Equisetum
debile.c. Lycophyta (paku kawat/paku rambat)Lycophyta (paku kawat/paku rambat)Kelas Lycophyta, tumbuhan paku berdaun kecil,
tersusun spiral, batang seperti kawat, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul pada ujung ketiak.Contohnya,
Lycopodium sp (paku rane), Lycopodium clavatum (paku kawat), Selaginella sp.d. Filicinae/Pterophyta (paku sejati)Tumbuhan paku
kelas ini sudah lebih tinggi tingkatannya dibanding kelas sebelumnya. Kelas Pterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Daun tumbuhan ini berukuran besar sehingga disebut megafil. Batangnya dapat tumbuh di atas maupun di bawah tanah.
Karakteristik klas kelas ini ialah daun mudanya menggulung (circinnatus) dan terdapat sorus di bagian permukaan bawah
daun.Contohnya, Asplenium nidus (paku sarang burung), Salvinia natans (paku sampan), Adiantum farleyense (ekor merak), dan
lainnya. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:1. Paku HomosporaTumbuhan
paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan spora betina.
Tumbuhan jenis ini dikenal juga dengan sebutan paku isospora.Contohnya, Lycopodium sp (paku kawat).2. Paku
HeterosporaTumbuhan paku jenis ini menghasilkan spora yang berbeda ukuran sehingga disebut an-isospora. Spora jantan disebut
mikrospora karena berukuran kecil, sedangkan spora betina berukuran lebih besar sehingga disebut makrospora. Contohnya,
Selaginella sp (paku rane).3. Paku PeralihanPaku peralihan merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang berbeda, namun
ukuran sporanya sama.Contohnya, Equisetum debile (paku ekor kuda).
Cara reproduksi pteridhophyta
• Tumbuhan paku atau Pteridophyta bereproduksi secara vegetatif (vegetatif) maupun generatif (generatif). Reproduksi secara
vegetatif terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora yang terdapat di dalam sporangium
(kotak spora). Spora akan tumbuh menjadi gametofit. Selain melalui pembentukan spora, reproduksi secara vegetatif juga dapat
dilakukan dengan rizom. Rizom akan tumbuh menjalar dan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni
(bergerombol). Reproduksi generatif terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid berflagel yang menghasilkan zigot. Zigot
tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Dalam siklus hidupnya, tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)
antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dan generasi sporofit yang berkromosom diploid (2n). Generasi sporofit
hidup lebih dominan atau memiliki masa hidup yang lebih lama dibanding generasi gametofit.Metagenesis pada sikius hidup
tumbuhan paku homospora adalah sebagai berikut.1) Spora berkromosom haploid (n) bila jatuh di habitat yang cocok akan
berkecambah, sel-selnya membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi protalium (gametofit) yang haploid (n). 2) Protalium
membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan betina (arkegonium) yang haploid (n).3) Anteridium menghasilkan
spermatozoid berflagel (n) dan arkegonium menghasilkan ovum (n).4) Spermatozoid (n) membuahi ovum (n) di dalam
arkegonium dan menghasilkan zigot yang diploid (2n).5) Zigot (2n) mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
tumbuhan paku (sporofit) yang diploid (2n). Tumbuhan paku tersebut tumbuh keluar dan arkegonium induknya.6) Sporofit
(tumbuhan paku) dewasa menghasilkan sporofil (2n) atau daun penghasil spora. 7) Sporofil (2n) memiliki sporangium (2n). Di
dalam sporangium terdapat sel induk spora berkromosom diploid (2n). Sel induk spora (2n) mengalami pembelahan meiosis dan
menghasilkan spora yang haploid (n).Pteridophyta sering dikenl msyarakat umum sebagai tumbuhan paku. Tumbuhan paku
umunya hidup di daratan pada tempat-tempat yang basah atau lembap. Hanya beberapa jenis saja yang hidup di air. Tumbuhan ini
banyak di jumpai di daerah tropis hingga daerah beriklim sedang.siklus hidup tumbuhan paku homosporaTumbuhan paku adalah
satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya.
Tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.
Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Tumbuhan paku juga disebut
sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem adalah
pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Floem adalah pembuluh
pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Manfaat pterhidhopyta
• Sebagai tanaman hias, contohnya Adiantum (suplir), Platycerium sp (paku
tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Nepholepism dan
Alsophila glauca (paku tiang). Bermanfaat sebagai bahan obat-obatan
seperti Equisetum (paku ekor kuda) yang mempunyai fungsi diuretik.
Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine dan Selaginella (obat luka).
Sebagai bahan-bahan makanan seperti sayuran, misalnya Marsilea crenata
(semanggi) dan Pteridium aquilinum (paku garuda). Sebagai pupuk hijau,
seperti Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru Anabaena
azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) bebas. Sebagai bahan
pembuatan petasan seperti pyrotechnics, dengan menggunakan spora
Lycopodium sp. Sebagai tiang bangunan, seperti Alsophila
glaucaBermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan
paku Equisetum sp Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan
bunga, seperti Lycopodium cernum
Ciri-Ciri Spermatophyta
• Tumbuhan berbiji mempunyai generasi sporofit lebih kompleks dibanding dengan lumut dan
paku. Alat perkembangbiakan terdapat pada organ bunga (kumpulan sporofil) atau berupa
strobilus. Sementara itu, pada tumbuhan paku kumpulan sporofil belum membentuk bunga.Sel
kelamin (gamet) jantan berada dalam serbuk sari dan gamet betina berada pada kantong embrio.
Proses pada penggabungan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (sel telur) terjadi
melalui sebuah buluh serbuk sari. Oleh karena itu, Spermatophyta disebut juga dengan
Embryophyta Siphonogama.Tumbuhan berbiji bisa dibedakan secara jelas bagian akar, batang,
dan daunnya.Tubuhnya tersusun dari banyak sel atau sifatnya multiseluler dengan ukuran
tubuhnya besar atau makroskopis dan memiliki ketinggian bermacam-macam.Tumbuhan berbiji
memiliki jaringan pembuluh yang bervariasi dan terdiri dari floem yang fungsinya untuk
membawa bahan makanan yang berasal dari daun ke seluruh tubuh tanaman, serta xylem yang
fungsinya sebagai pengangkut air dan mineral dari tanah.Pada umumnya, tumbuhan berbiji
(kecuali tumbuhan parasit) sifatnya autotrof atau bisa mensintesis makanan sendiri melalui
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan berbiji yaitu organisme fotoautotrof.Sebagian besar
tumbuhan berbiji mempunyai habitat di darat seperti: mangga, rambutan, dan jambu. Ada pula
tumbuhan berbiji yang hidup mengapung di atas air seperti: enceng gondok.Tumbuhan biji
berkembangbiak nya secara aseksual maupun secara seksual.
Klasifikasi spermatophyta
• Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)Gymnospermae tidak mempunyai bunga yang sesungguhnya atau
yang asli, dan Biji yang tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembang biakan berbentuk kerucut
yang disebut dengan strobilus. strobilus terbagi menjadi 2, yakni strobilus jantan dan strobilus betina.
Gymnospermae terbagai menjadi 4 kelas yakni :Cyadinae, Contoh : Cycas rumphii (pakis haji)Coniferae,
contoh : Agathis alba (damar)Gnetinae, contoh : Ginkgo biloba2. Angiospermae (Tumbuhan biji
Tertutup)Angiospermae atau yang sering disebut dengan tumbuhan biji tertutup memiliki bunga sejati
sebagi alat reproduksi. bakal biji diselubungi daun buah/ atau disebut dengan daging buahnya. Bunga-bunga
pada angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila mempunyai kelopak bunga,
mahkota bunga, putik, dan benang sari. Biji terbungkus bakal buah. Sesudah terjadi pembuahan, biji
berkembang sehingga mengandung kandungan lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae terbagai menjadi dua kelas, yakni : Kelas Dicotyledoneae, Tanaman berupa semak, perdu,
herba, ataupun pohon. Berkeping dua (mempunyai dua daun lembaga), akar tunggang, batang kerucut
panjang, bercabang, dan berkambium. Daun tunggal atau majemuk, jarang berpelepah, tulang daun
menyirip, atau menjari, dan bunga sifatnya kelipatan dua, empat, atau lima. Bisa mengalami pertumbuhan
sekunder (pertumbuhan melebar). contohnya : Pada Mangifera indica (mangga), Manihot utillisima (Ketela
pohon), dan Psidium guajava (jambu biji).Kelas Monocotyledoneae, berbiji tunggal (hanya mempunyai satu
daun lembaga), berakar serabut, batang sama besar dan tidak bercabang. Daun tunggal berpelepah,
bertulang sejajar, bunga berkelipatan tiga (trimer), akar dan batang tidak berkambium, xilem dan floem
tersebar. Contohnya : pada Oryza sativa ( padi), Zea mays (jagung), dan Cocos nucifera (kelapa).
Reproduksi spermatophyta
Cara Reproduksi spermatophyta
• Perkembangbiakan (reproduksi)Perkembangbiakan secara
generatif/seksual dengan membentuk biji yang diawali dengan
pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi),
peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan
Misal, kemudian menjadi embrio.Perkembangan secara
vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas
adventif, rhizoma, stolon).
Manfaat spermatophyta
• Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian
besar penduduk di dunia.Kacang, tomat, kol, kentang, dan wortel
merupakan makanan sayuran sebagai sumber serat, protein, dan
vitamin.Kapas dan rami sebagai bahan sandang.Kayu sebagai bahan
papan dan perabotan.Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai
peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber
oksigen.Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan
agama, serta kosmetik.

Anda mungkin juga menyukai