Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kingdom/kerajaan (bahasa Inggris: Kingdom; Latin: regnum, pl. regna) adalah


tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Dalam sistem
klasifikasi dua kingdom dibagi menjadi kingdom plantae dan kingdom animalia.
Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan dunia tumbuhan merupakan
salah satu organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan
klorofil. Nah, klorofil merupakan zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis
sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau bersifat autotrof.
Inilah yang membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Selain
itu, perbedaan lainnya yaitu Kingdom Plantae tidak dapat bergerak bebas seperti
Kingdom Animalia.
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang
paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan
bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang).

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan dunia tumbuhan dan dunia hewan?


2. Apa saja ciri-ciri dari dunia hewan dan dunia tumbuhan?
3. Bagaimana klasifikasi dunia tumbuhan dan dunia hewan?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk dapat mengetahui definisi dunia tumbuhan dan dunia hewan?


2. Untuk dapat mengetahui ciri-ciri dari dunia hewan dan dunia
tumbuhan?
3. Untuk dapat mengetahui klasifikasi dunia tumbuhan dan dunia hewan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

E. Definisi Dunia Tumbuhan

Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme


eukariotik multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan
karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan
tumbuhan parental.

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh


(Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan
Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta
adalah kelompok paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.

F. Ciri-Ciri Dunia Tumbuhan

 Mempunyai Klorofil yang berperan pada proses fotosintesis


 Bersifat autotrof (Mampu membuat makanannya sendiri)
 Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa
 Organisme Eukariotik Multiseluler
 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
 Mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.

G. Ruang Lingkup

Tumbuhan diklasifikasikan menjadi beberapa divisi yang dapat digambarkan


dengan bagan sebagai berikut:

2
1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Struktur Tumbuhan Lumut

Adapun ciri-ciri dan sifat lumut adalah sebagai berikut.

 Habitat adalah didarat yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat
(epifit) dan ada pula yang epifil.
 Organ tubuhnya sudah lengkap, yaitu akar yang berupa rhizoid, batang dan
daun, susunan tubuhnya umumnya lebih komplek dari pada Thallophyta.
 Mengalami metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase
sporofit dan gametofit.

3
 Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa badan penghasil spora
yang disebut sporogonium. Sporofit ini tumbuh pada gametofit dan
mendapat makanan darinya. Diujung sporofit terdapat pembesaran adalah
sporangium (kotak spora) fase gametofit lebih dominant.
 Daun lumut kecil, terdiri atas selapis sel, kloroplas berbentuk jala. Di
dalam daun terdapat sel yang besar dan mati sebagai tempat menyimpan
air.
 Akar, terdiri dari selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai berkas
pengangkut (fasis) berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap
air serta garam mineral dari substratnya. Akar lumut disebut rhizoid.
 Batang, pada golongan lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedang
pada lumut daun ditemukan batang silindris.

Tumbuhan lumut mengalami daur hidup, yaitu pergiliran keturunan antara


fase gametofit dan fase sporofit. Adapun pada tumbuhan lumut terdapat
Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: alat kelamin jantan disebut Anteridium yang
menghasilkan Spermatozoid dan alat kelamin betina disebut Arkegonium yang
menghasilkan Ovum. Skema daur hidup Bryophyta sebagai berikut:

Skema Metagenesis Tumbuhan Lumut

4
Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu
(Monoseus). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioseus).
Gerakan spermatozoidke arah ovum berupakan gerak kemotaksis, karena adanya
rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.

Jenis lumut yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies.


Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu:

1) Kelas Hepaticopsida (Lumut hati)


Lumut hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah
yang lembab atau terapung di atas air. Di tebing – tebing basah sering
terdapat lumut ini. Contohnya adalah Ricciocarpus dan Marchantia.
2) Kelas Anthoceratopsida (Lumut tanduk)
Lumut tanduk berhabitat di tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan.
Seperti halnya lumut hati, lumut tanduk juga mengalami pergiliran
keturunan atau metagenesis. Contohnya adalah Anthoceros.
3) Kelas Bryopsida (Lumut daun/sejati)
Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok, dan tempat-tempat yang terbuka.
Batangnya tegak, bercabang – cabang dan berdaun kecil-kecil. Adapula
yang seperti beludru hijau. Contohnya adalah Polytrichum dan Sphagnum.
Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia
jika diketahui potensi yang dikandungnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh manfaat tumbuhan lumut bagi manusia.

 Marchantia polymorpha sebagai obat penyakit hepatitis.


 Sphagnum fimbriatum, S. squamosum, S. acutifolium, S. ruppinense
sebagai bahan pengganti kapas.
 Sebagai bantalan lumut di hutan, mampu menyerap air hujan dan air
salju yang mencair.
 Lumut gambut di daerah rawa sebagai penyubur tanah.
 Lumut merupakan vegetasi perintis (tumbuhan pionir).

5
2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang
masih dapat dijumpai di daratan. Tumubuhan berkormus adalah tumbuhan yang
memiliki batang, akar, dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan
daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Fosil tumbuhan paku
dijumpai pada batu- batuan zaman karbon, diperkirakan hidup 345 juta tahun yang
lalu.

Struktur Tumbuhan Paku

Adapun ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut:

 Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.


 Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem
konsentris.
 Terjadi metagenesis.
 Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan
keturunan generatif.
 Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati,
serta mempunyai anteridium dan arkegonium.
 Embrionya berkutub satu
 Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
 Akar paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh angkut
konsentrik.

6
 Batang umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan
sejenisnya.
 Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat
juga dibedakan menjadi sporofil dan tropofil.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:

a) Paku Homospora (Isospora)


Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu
jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
b) Paku Heterospora
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis
spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya
paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
c) Paku Peralihan
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang
bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi memiliki fungsi berbeda
yaitu sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku
ekor kuda (Equisetum debile).

Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti halnya tumbuhan lumut.


Namun, pada tumbuhan paku, generasi sporofit adalah adalah generasi yang
dominan dalam daur hidupnya. Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasar ciri
tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu:

1) Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)


Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula
yang tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan
ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada
tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.
2) Paku Kawat (Lycopsida)
Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral,
sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus

7
(kerucut). Batangnya seperti kawat. Contohnya: Lycopodium, Selaginella,
dan Isoetes.
3) Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Sphenopsida memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun
melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut). Contohnya:
Equisetum dan Calamites.
4) Paku Sejati (Pteropsida)
Pteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita,
yang umum disebut pakis. Ciri-cirinya: daunnya besar, daun muda
menggulung, sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Contohnya: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum),
semanggi (Marsilea crenata).

Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, antara lain:

 Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk


rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum
(suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).
 Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan
Lycopodium clavatum (paku kawat).
 Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku
semanggi).
 Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
 Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.

3. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Ciri-ciri spermatophyta adalah sebagai berikut :

 Tumbuhan tingkat tinggi dari Kingdom Plantae


 Telah memiliki akar, batang serta daun sejati serta memiliki ketinggian
dan bentuk yang bervariasi.

8
 Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Reproduksi melalui
penyerbukan dan pembuahan
 Memiliki habitat di darat dan sebagian di air contoh teratai.

Divisi spermatophyte terbagi lagi atas dua sub divisi yaitu sub divisi
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) dan sub divisi Angiospermae
(Tumbuhan berbiji tertutup).

1) Sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)


 Tidak memiliki pembungkus biji. Bakal biji terbuka dan terdapat pada
permukaan daun buah
 Terdiri atas tumbuhan berkayu dan berakar tunggang serta mempunyai
bentuk yang bervariasi
 Memiliki alat kelamin betina dan jantan pada satu pohon tetapi dengan
letak yang terpisah.
 Sebagian memiliki alat kelamin jantan dan betina yang berlainan
pohon.
 Terbagi atas 4 kelas yaitu Kelas Cycadinae, kelas Ginkgoinae, kelas
Coniferae dan kelas Gnetinae.

9
PERBEDAAN TUMBUHAN BIJI TERTUTUP DENGAN BIJI TERBUKA

2) Sub divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)


 Biji ditutupi oleh buah. Tumbuhan dapat berupa pohon besar, perdu,
rambat serta tumbuhan tidak berkayu.
 Umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan bentuk yang
bervariasi.
 Sistem reproduksi berupa bunga yang terdiri atas bunga sempurna dan
tidak sempurna.
 Bunga sempurna memiliki alat kelamin jantan dan betina sedangkan
bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu ataupun tidak
keduanya.
 Reproduksi berlangsung secara penyerbukan dan pembuahan.
 Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Biji
berkeping satu) dan Kelas Dycotyledone (Berkeping dua).
a) Kelas Monocotyledone (Berkeping satu)
 Terdiri atas akar serabut yang umumnya tidak sekokoh akar
tunggang.

10
 Memiliki batang yang beruas dan tidak bercabang
 Tidak memiliki cambium sehingga tidak dapat tumbuh
membesar
 Umumnya daun memiliki tulang yang sejajar atau melengkung
 Bunganya memiliki bagian yang jumlahnya kelipatan tiga
 Tumbuhan monokotil terbagi atas lima ordo, yaitu Ordo
Graminae (Rumput-rumputan), ordo palmae (palem-paleman),
Ordo Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo Bromeliaceae
(Nanas) dan Orchicidaceae (Anggrek).

PERBEDAAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

b) Kelas Dycotyledone (Berkeping dua)


 Memiliki akar tunggang yang kokoh.
 Memiliki cambium sehingga dapat tumbuh besar
 Memiliki batang yang bercabang-cabang, berbuku-buku dan
ruas yang tidak jelas
 Memiliki daun berbentuk tunggal atau majemuk serta tulang
daun menjari atau menyirip
 Bagian bunga dikotil berjumlah kelipatan 2, 4 atau 5.
 Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa ordo diantaranya yaitu,
Ordo Euphorbiaceae (Getah-getahan), Leguminoceae

11
(polongan), Solanaceae (Terongan), Rutaceae (Jeruk),
Malpaceae (Kapas), Mertaceae (Jambu) dan Kompositae.

H. Definisi Dunia Hewan

Kingdom Animalia atau biasa disebut dunia hewan merupakan organisme


eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan
tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus
mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan
tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.

I. Ciri – Ciri Dunia Hewan

Ciri Utama Kingdom Animalia Adalah :

 Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)


 Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
 Memerlukan Oksigen
 Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
 Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan
reproduksi aseksual
 Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di
uraikan di bawah ini:

1. Bentuk Tubuh
Bentuk Tubuh hewan dibedakan atas:

12
BENTUK TUBUH
a. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang
sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone
laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di bagian oral ditarik ke bagian
aboral, maka terbentuklah bidang simetri radial.

b. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang
pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama
persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian
tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri
bilateral.

2. Jaringan Dasar
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
a. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan
dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm),
contohnya pada porifera.

b. Triploblastik

13
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh
diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya
Acelomata, pseudocelomata dan celomata.

3. Rongga Tubuh (Selom)


Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata dan
selomata.

RONGGA TUBUH
Hewan aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya
Plathyhelminthes (cacing pipih). Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya
yaitu Pseudoselomata dan selomata.
Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu (rongga
tubuh yang tidak terbungkus mesoderm). Hewan yang termasuk dalam kelompok
ini yaitu Porifera dan Nemathelminthes (cacing gilig), dan
Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang secara
keseluruhan dibatasi oleh mesoderm. Contohnya Annelida sampai Chordata

3. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan peleburan gamet jantan dan gamet
betina yang akan menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus, kucing, anjing dan
hewan mamalia lain.

14
Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan
pembentukan tunas, contohnya pada hydra, amoeba dan hampir seluruh hewan
invertebrate. Selain itu, ada pula organisme yang bereproduksi secara
parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi
oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut.

J. Klasifikasi Kingdom Animalia

Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan yang
tidak mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang
belakang.

1. Invertebrata
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan
Echinodermata.

a. Porifera

PORIFERA

 Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk,


memiliki rangka serta saluran air.
 Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke
dalam tubuh melalui pori.
 Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.

15
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas
internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan
gamet.
 Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka,
yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.

b. Coelenterata

COELENTERATA

 Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan,


berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki
rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki system
ekskresi.
 Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
 Habitat terdapat di laut
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan
reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau
polip.
 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga
kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.

c. Platyhelminthes

16
PLATYHELMINTHES

 Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk


pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak
memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
 Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan
serta manusia.
 Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang,
reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
 Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan
Cestoda.

d. Nemathelminthes

17
NEMATHELINTHES

 Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk


bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system
sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan
ekskresi.
 Hidup bebas atau parasit
 Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat
parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
 Reproduksi secara seksual
 Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing
tambang, cacing kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.

e. Annelida

ANNELIDA

 Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki


otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali
yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat
dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki
system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau
gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda).

18
 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab
atau parasit pada vertebrata.
 Reproduksi secara seksual atau aseksual.
 Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.

f. Mollusca

MOLLUSCA

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak,


hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.
 Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system
pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System
saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau
rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara
internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina
terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan
dan betina pada satu individu).
 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan
Cephalopoda.

g. Arthropoda

19
ARTHROPODA

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan


tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal
atau simbiotik.
 Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut).
Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra
berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari
ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang
menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui
tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda)
atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
 Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku.
System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina
terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara
internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian
bermetamorfosis.
 Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu
Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.

20
h. Echinodermata

ECHINODERMATA

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh


berduri, hidup bebas di dasar laut.
 Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf
berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang
lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
 Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga
tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat
beregenerasi.
 Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea,
Holothuroidea dan Crinoidea.

2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang
belakang) memanjang pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor.
Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya yaitu:

a. Pisces

21
PISCES
Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh
ikan dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air
berkat insang yang ada pada tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan
berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat
hidupnya. Ordo dari pisces yaitu, Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.

b. Amfibi

AMFIBI
Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat.
Contoh hewan amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan
paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang hidup di darat harus menemukan air

22
untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut kecebong. Kecebong mirip dengan
ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas dengan insang.
Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari Amfibi yaitu:
Anura, Caudata, Gymnophiona.
c. Reptilia

REPTILIA
Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering.
Reptil bersifat autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam
keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile
yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia dan Rynchochepalia.
d. Aves

AVES
Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh
permukaan tubuh. Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris),
plumulae (sebagai isolator) dan plumae (untuk terbang). Burung merupakan
hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki Saccus pneumaticus
(kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur berat

23
badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak
dingin ketika terbang.
Kelas Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes,
Struthioniformes, Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes,
Gaviiformes, Spheniscitormes, Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes,
Anseriformes, Falconiformes, Galliformes, Gruiformes, Caradriiformes,
Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes, Caprimulgiformes,
Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan
Passeriformes.
e. Mammalia

MAMALIA
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu)
dan rambut yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia
bertelur (ex: platypus), Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan
Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar (melahirkan) (ex:kucing, anjing,
harimau, hyena dll). Ordo dari Kelas Mammalia yaitu, Karnivora, Monotremata,
insectivore, pholidota, chiroptera, marsupialia, prosboscidae, artidactyea,
Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia, Lagomorpha, Pholidota, Edentata dan
Primata.
D. SISTEM ORGAN KINGDOM ANIMALIA
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan
Endoskeleton. Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan

24
fungsinya untuk membungkus dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh
pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan.
Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.
2. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas.
Sistem Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan
dan Hewan Laut lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut
bernapas menggunakan system Insang.
Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva
katak (berudu) menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada
hingga dewasa. Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus
pneumaticus (kantung hawa).
3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)
Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas
peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah
terbuka, darah yang mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun
peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.
Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia,
jantungnya memiliki tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung
Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum
sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki empat ruang sehingga
tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2 .
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang
bereproduksi secara Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara
aseksual yaitu reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan dan
regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi secara aseksual yaitu
amoeba, hydra dll.

25
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara
gamet jantan dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan
individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua, fertilisasi internal dan eksternal.
Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh, contoh
hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan fertilisasi eksternal
yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak,
kodok, dan beberapa jenis ikan.
Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang
berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah
dan semut.

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme


eukariotik multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan
karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan
tumbuhan parental.

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh


(Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan
Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta
adalah kelompok paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.

Kingdom Animalia atau biasa disebut dunia hewan merupakan organisme


eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler dan tidak memiliki
klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya
sendiri.

Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan


yang tidak mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki
tulang belakang.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

27
Daftar Pustaka

https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/06/materi-penjelasan-tentang-
dunia.html

http://www.ilmudasar.com/2016/08/Pengertian-Ciri-Struktur-Klasifikasi-
Kingdom-Plantae-Tumbuhan-adalah.html

http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Sistem-Organ-
Kingdom-Animalia-Adalah.html

28

Anda mungkin juga menyukai