Anda di halaman 1dari 11

Cara Menanam dan Manfaat Alamanda

Sekilas bunga tanaman rambat


ini mirip dengan bunga terompet
(Mandevilla). Alamanda dikenal
juga dengan nama Yellow Bell,
Goden Trumpet atau Buttercup
Flower.
Termasuk
dalam
keluarga
Apocynaceae, Alamanda pada
umumnya berwarna kuning dan
memiliki 3 spesies utama,
yakni:
spesies
Allamanda
Nerrifolia berwarna kuning
cerah, Allamanda Cathartica
berwarna
Kuning,
dan
Allamanda
Purpureceae
berwarna
kuning
keunguan. Hasil
budidaya
Alamanda saat ini menghasilkan warna yang lebih bervariasi seperti putih, orange, ungu atau
merah muda.
Alamanda merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan atau Tengah. Di alam liar,
tanaman ini tumbuh di sepanjang tebing dan alam terbuka.
Alamanda (Allamanda Cathatical L) selain difungsikan sebagai tanaman peneduh atau sebagai
naungan , dirambatkan ke pagar atau tembok dan dapat pula tumbuh di dalam pot. Alamanda
dapat diperbanyak dengan biji atau stek, dan tidak terlalu sulit dalam perawatan. Yang penting,
Alamanda cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Jika kondisinya cocok, Alamanda
akan tumbuh dan berbunga sepanjang tahun.
Meskipun dalam penelitian dikatakan bahwa seluruh bagian tanaman ini beracun, Alamanda
diketahui memiliki beberapa fungsi medis. Akar nya diyakini dapat digunakan untuk melawan
penyakit kuning sementara bunganya dimanfaatkan untuk mencegah komplikasi dengan malaria
dan pembesaran limpa. Getah Alamanda memiliki sifat anti bakteri. Namun, semua ini tentu
harus dibuktikan dulu dalam uji laboratorium.
Nama genus Allamanda berasal dari Dr Frederich Allamanda (1735-1803), seorang ahli botani
Swiss abad ke-18 akhir. Kota Canovanas , sebuah kota di Kepulauan Karibia Puerto Rico
menjadikan bunga Alamanda Carthica sebagai bunga resmi karena diseluruh kota dan aliran
sungainya di penuhi oleh tanaman ini.

Deskripsi
Tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai +/- 4 m. Akar tunggang.
Batang berkayu, silindris, terkulai, warna hijau, permukaan halus, percabangan monopodial, arah
cabang terkulai. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berhadapan (folia oposita), warna
hijau, bentuk jorong, panjang 5 - 15 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tebal, ujung dan pangkal
meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan atas dan bawah halus, bergetah Bunga majemuk,
bentuk tandan (racemus), muncul di ketiak daun dan ujung batang, mahkota berbentuk corong
(infundibuliformis) - berwarna kuning, panjang mahkota 8 - 12 mm, daun mahkota berlekatan
(gamopetalus) Buah kotak (capsula), bulat, panjang +/- 1,5 cm, bentuk dengan biji segitiga,
berwarna hijau pucat saat muda - setelah tua menjadi hitam Perbanyaan Generatif (biji),
Vegetatif (stek)
Memperbanyak Tanaman alamanda bisa dengan cara:
Menyetek batangnya
alamanda tanaman yang memiliki banyak getah, untuk penyetekan batang sebelum dtanam di
media usahakan getahnya sudah mengering dulu, kemudian olesi ujung stek dengan fungisida
gunakan bahan media yang bersifat poros (jika disiran air cepat menghilang)
Mencangkok
umumnya mencangkok alamanda lebih mudah dibanding menyetek
Manfaat Bunga Alamanda
1. Getah "Alamanda" yang berwarna putih memiliki sifat antibakteri dan juga antibiotik yang
dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker dan pencegah kuman atau bakteri.
2. "Bunga alamanda" juga umum di"manfaat"kan sebagai obat untuk mencegah komplikasi
dari malaria dan pembengkakan limpa.
3. Akar "Alamanda" juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
4. Daun "Alamanda" cathartica ber"khasiat" untuk penawar keracunan. Untuk penawar
keracunan dipakai -+ 15 gram daun segar "Alamanda" cathartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas
air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak
selang satu jam.
5. Batang "Alamanda" keras dan bergetah, getahnya dapat di"manfaat"kan untuk
menyembuhkan penyakit disentri.
6. Getah dari batang tanaman "Alamanda", katanya juga bisa di"manfaat"kan untuk
mematikan belatung dan juga jentik nyamuk.
7. Daun "Almanda" juga ternyata bisa dipakai sebagai obat luar untuk penyakit abses, eksim,
bisul dan kurap. Cukup dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus, dan dibalurkan pada yang sakit.
8, Rasa daun "Alamanda" ini pedas, pahit, bersifat hangat dan beracun. Ber"khasiat" laksatif
(pencahar), dan penyebab muntah (emetik).
9. Untuk mengobati demam. Rebus daun "Alamanda" dan masukkan dalam ember atau baskom.
Dan gunakan untuk menguapi badan yang panas.
10. Untuk mengobati sembelit. Seduh daun "Alamanda" kemudian diminum.

Khasiat Bunga Alamanda untuk Kesehatan


Oryza Sativa
- Bunga Alamanda atau dalam bahasa ilmiah Allamanda cathartica merupakan tanaman
hias ini juga sering disebut dengan nama Terompet Emas, bunga lonceng kuning, atau bunga
buttercup. Berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan banyak juga ditemukan di Brazil di
mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya sendiri yang indah. Bunga
Alamanda ini termasuk ke dalam suku Apocynaceae.
Khasiat Bunga Alamanda untuk Kesehatan

Tanaman ini termasuk ke dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2
meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan
berwarna coklat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya
berbentuk hijau lancip ke ujung dengan permukaan kasar dengan panjang 6 - 16 cm, yang
berkumpul 3-4 helai. Bunga Alamanda berwarna kuning bentuknya seperti terompet dengan
diameter 5-7,5 cm, dan memiliki aroma yang harum.
Bunga ini dapat ditemukan di daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak
sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban yang tinggi sepanjang tahun. Suhu -1
derajat celsius dapat mematikan tanaman ini, karena bunga alamanda ini memiliki karakteristik
yang sangat sensitif terhadap suhu dingin.
Selain memiliki bentuk dan warna yang cantik, Bunga Alamanda ini memiliki banyak manfaat.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, daun dan bunga untuk pengobatan.

Daun Alamanda memiliki kandungan alkaloida (senyawa basa bernitrogen yang


kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan)

Kulit batang dan buahnya mengandung saponin

Kulit batangnya mengandung tannin

Buahnya mengandung flavonoida (senyawa kimia aktif yang dijadikan sebagai obat
penyakit hati) dan polifenol (
zat kimia yang memiliki sifat antioksidan).

Manfaat lainnya yaitu getah bunga alamanda yang berwarna putih memiliki sifat anti bakteri dan
juga antibiotik sehingga dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker dan pencegah kuman atau
bakteri. Bunga ini juga dapat digunakan untuk mencegah komplikasi dari malaria dan
pembengkakan limpa, serta dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kuning.
Daunnya digunakan untuk penawar racun dan dipakai sebagai ramuan herbal untuk penyakit
bisul atau abses, eksim, dan kurap. Rasa daun bunga alamanda ini pedas, pahit, berkhasiat
laksatif (pencahar) dan penyebab muntah (emetik).
Khasiat Bunga Alamanda untuk Kesehatan

Penawar racun. Caranya : cukup sediakan 15 gram daun bunga alamanda segar cuci
bersih dan rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit hingga mendidih, dinginkan dan
minumlah air rebusan daun bunga alamanda ini 2x sama banyak dengan selang satu jam.

Mematikan belatung dan jentik nyamuk. Dan bagian dari tanaman ini yang digunakan
adalah getah dari batang bunga alamanda.

Obat bisul dan kurap. Cukup cuci bersihdan tumbuk halus bunga alamanda dan balurkan
pada bagian yang terkena bisul tersebut.

Mengatasi sembelit. Seduh daun alamanda, kemudian minum.

Obat Disentri, batang tanaman bunga alamanda ini keras dan bergetah yang bisa
dimanfaatkan untuk penyakit disentri

Obat Penyakit Kuning. Bukan hanya batang, daun dan bunganya saja, tapi akar bunga alamanda
ini juga memiliki manfaat untuk pencegahan penyakit kuning.
Manfaat dan Khasiat Bunga Alamanda Untuk Kesehatan

Tanaman alamanda digunakan sebagai anti bakteri dan anti biotik.

Tanaman alamanda berkhasiat untuk mengobati penyakit malaria.

Tanaman alamanda bermanfaat mengobati penyakit pembengkakan limpa.

Tanaman alamanda berguna untuk mencegah penyakit kuning.

Tanaman alamanda digunakan sebagai penawar racun untuk menetralisir efek


hemorrhagic (pendarahan hebat) akibat gigitan ular berbisa

Bunga Alamanda ( Allamanda Cathartica L.)


BUNGA ALAMANDA
BAB 1
PENDAHULUAN
Bunga alamanda adalah bunga yang indah dan cantik. Bunga alamanda ini mudah kita jumpai di
sekitar kita seperti di pekarangan dan halaman depan rumah. Nama latin bunga alamanda adalah
Allamanda Cathartica L. Sedangkan dalam bahasa inggris tanaman alamanda memiliki nama
Golden Trumpet dan Common Allamanda. Bunga alamanda menurut sejarah berasal dari daerah
Amerika Tengah dan Selatan. Bunga alamanda memiliki ciri bunga yang berwarna kuning
dengan lima kelopak bunga. Bunga alamanda ini bunganya mirip dengan bunga adenium atau
kamboja. Fungsi dan kegunaan tanaman alamanda ini digunakan sebagai tanaman hias untuk
menghias halaman depan rumah. Namun yang tidak kita ketahui ternyata bunga alamanda ini
memiliki manfaat dan khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang ada ditubuh.
Klasifikasi Bunga Alamanda
Kingdom:
Subkingdom:
Super
Divisi:

Plantae
Tracheobionta
Divisi:
Spermatophyta
Magnoliophyta

(Tumbuhan
(Menghasilkan
(Tumbuhan

(Tumbuhan)
berpembuluh)
biji)
berbunga)

Kelas:
Magnoliopsida
Sub
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies: Allamanda cathartica L.

(berkeping
Kelas:

dan

dikotil)
Asteridae
Gentianales

Apocynaceae
Allamanda

Nama Daerah Bunga Alamanda


Sunda:
Lame
Jawa: Alamanda
Anatomi

dua

Areuy
Morfologi

Bunga

Alamanda

Tanaman bunga alamanda merupakan salah satu jenis tanaman dari keluarga tanaman
Apocynaceae. Tanaman bunga alamanda ini merupakan tanaman perdu berkayu dengan tinggi
dapat mencapai 2 m. Batang tanaman alamanda ini yang sudah tua akan berwarna cokelat karena
pembentukan kayu, sementara tunas batangya berwarna hijau. Daun tanaman alamanda memiliki
bentuk melancip di ujung daunnya dengan struktur permukaan kasar dengan panjang 6 sampai
16 cm. Daun tanaman alamanda biasanya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga
alamanda berwarna kuning dan bentuknya mirip terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 cm.
Tanaman alamanda ini bunganya berbau harum. Tanaman alamanda hidup pada daerah yang
memiliki intensitas curah hujan dan cahaya matahari yang cukup. Tanaman alamanda ini
habitatnya berada pada daerah tropis dengan ketinggian 0-700 m dari permukaan laut. Tanaman
bunga alamanda ini berkembang biak dengan cara biji dan juga stek batang.
Kandungan Tanaman Alamanda
Tanaman alamanda pada bagian daun Alamanda mengandung alkaloida, kulit batang tanaman
alamanda mengandung tanin dan saponin, sedangkan buah tanaman alamanda mengandung
flavonoida, saponin dan polifenol.

BAB II
PEMBAHASAN
Filogeni dan Perkembangan Periant
Bunga terdiri atas bagian yang steril dan bagian yang fertil (reproduktif). Bagian
steril meliputi sejumlah helai daun kelopak (sepal), kumpulannya disebut kaliks, dan
sejumlah helai daun mahkota (petal), kumpulannya disebut korola. Kaliks dan korola,
bersama-sama disebut perhiasan bunga (periant). Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks
dan korola, setiap helaiannya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau
stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil). Keseluruhan stamen
disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium.
Kelopak bunga dan mahkota bunga disebut perhiasan bunga. Warna perhiasan dan
aroma bunga serta kelenjar madu berfungsi sebagai alat pemikat agen penyerbuk. Agen
penyerbuk dapat berupa serangga, burung atau manusia. Alat kelamin berfungsi
menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan dihasilkan oleh benangsari, sedangkan sel
kelamin betina dihasilkan oleh putik. Kepala putik adalah tempat peristiwa jatuhnya serbuk
sari ke kepala putik. Tangkai putik merupakan saluran bagi serbuk sari menuju ovarium.di
dalam ovarium terdapat bakal biji yang di dalamnya terdapat sel telur. Dalam ovarium
terdapat satu atau lebih bakal biji bergantung pada jenis tumbuhannya. Ovarium sekaligus
merupakan bakal buahnya.
Alat perhiasan Bunga
Alat perhiasan bunga terdiri atas mahkota bunga (korola) dan kelopak bunga (kaliks).

a). Mahkota Bunga (Korola)


Mahkota bunga atau tajuk bunga tersusun dari bagian serupa daun yang mengeliligi
alat perkembangbiakan. Dapat dikatakan pula mahkota berfungsi sebagai alat perhiasan

bunga. Pada umumnya, mahkota bunga berwarna-warni dan tersusun teratur sehingga
tampak indah. Pada jenis tumbuhan tertentu mempunyai aroma yang khas serta mempunyai
kelenjar madu (nektar). Dengan adanya kelengkapan tersebut, mahkota bunga berfungsi
untuk menarik perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses
penyerbukan. Pada waktu bunga masih kuncup, bersama-samadengan kelopak bunga,
mahkota bunga berfungsi untuk melindungi putik dan benang sari. Kelopak bunga terdapat
pada lingkaran terluar bunga, sedangkan mahkota bunga terdapat pada lingkaran di sebelah
dalamnya.
b). Kelopak Bunga (Kaliks)
Kelopak bunga terdiri atas beberapa daun kelopak, kecil, kaku, kasar, berjumlah 3, 4,
atau 5 helai. Pada umumnya, kelopak bunga berwarna hijau. Adapula yang berwarna merah
seperti pada bunga mentega (Nerium olander) dan kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima). Ketika bunga masih kuncup, kelopak bunga menempel pada mahkota bunga
dan setelah bunga mekar, kelopak bunga menempel pada dasar bunga.Kelopak bunga
berfungsi untuk melindungi bunga pada waktu masih kuncup dan bersama-sama dengan
mahkota bunga berfungsi pula sebagai alat perhiasan bunga untuk menarik perhatian
serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses penyerbukan .Jika kelopak bunga dan
mahkota bunga sulit dibedakan dengan jelas, maka keduanya disebut dengan tanda bunga
(perigonium), misalnya pada bunga bakung, bunga gladiol, dan bunga kelapa.
3). Dasar Bunga (Reseptakulum)
Dasar bunga merupakan bagian terbawah dari bunga dan berbatasan langsung
dengan tangkai bunga. Sesuai dengan strukturnya yang cekung dan kokoh, dasar bunga
berfungsi sebagai tempat duduk bagi tangkainya.
4). Tangkai Bunga (Pedikulum)
Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berhubungan langsung dengan batabg
atau cabang tanaman. Ada yang panjang, tetapi ada pula yang pendek.
Benang Sari
Benang sari (androecium), apabila kita teliti, kita akan melihat di tengah-tengah
daun mahkota terdapat benang yang sangat halus yang disebut dengan benang atau tangkai

sari. Benang sari di setiap jenis bunga memiliki jumlah dan bentuk yang berbeda, namun
satu jenis bunga selalu memiliki jumlah yang sama, seperti bunga pohon kacang polong dan
buncis memiliki sepuluh benang sari yang agak panjang, buah cherry dan strawberi memiliki
dua puluh benang sari yang berukuran sedang dan bunga apiun memiliki yang agak banyak
dan pendek.
Struktur benang sari yaitu setiap benang sari memiliki tangkai sari yang di puncaknya
terdapat gumpalan kecil yang berwarna kuning yang disebut sebagai kepala sari, tangkai sari
yang biasanya berbentuk vertikal bekerja untuk mengantarkan makanan ke kepala sari, oleh
karna itu di bagian dalamnya terdapat jaringan atau lorong semacam pipa sebagai saluran
makanan.
Secara umum benang sari termasuk sel pembiakan, oleh karena itu benang sari
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses reproduksi. Benang sari merupakan
gumpalan kecil yang memiliki empat lubang yang penuh dengan serbuk yang sangat halus
yang disebut dengan serbuk sari (pollen). serbuk ini sangat serupa dengan sprema hewan
yang bekerja seperti sperma sebagaimana yang akan disebutkan nanti.
Serbuk sari sangatlah halus oleh karena itu dengan mata telanjang tidak mungkin
kita dapat melihat berbagai macam bagiannya, akan tetapi dengan menggunakan mikroskop
kita bisa melihat seluruh bagiannya dan dapat menyingkap proses kerja serbuk sari yang
sangat menakjubkan itu. Serbuk sari banyak megandung zat gula, lemak, protein dan
karbohidrat, dan tepat di tengahnya terdapat dua sel yang mana ukuran yang satu lebih besar
dari sel yang satunya lagi serbuk sari masak menjelang penyerbukan intinya membelah
menjadi 2 macam sel, yang disebut dengan generatif dan vegetatif- dimana tugas dua sel ini
dalam proses penyerbukan akan dijelaskan nanti.
Pada macam jenis tumbuhan serbuk sari memiliki bentuk yang berbeda, terkadang ia
berbentuk seperti piramid, segi tiga, bulat atau seperti telur tergantung pada jenis pohonnya.
Selain itu galur atau kerutan yang berada di dataran serbuk saripun juga berbeda, setiap
jenis tumbuhan memiliki bentuk dan kerakteristiknya tersendiri. Hal ini merupakan salah
satu dari keajaiban penciptaan Allah- yang mana membuktikan kepada kita semua bahwa
tidak ada satu makhlukpun baik kecil maupun besar yang luput dari lingkaran keserasian
dan keberaturan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan bunga (periant). Jika periant tidak
terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap helaiannya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah
benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil).
Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium. Tangkai
sari dan kepala sari berfungsi sebagai tempat pembentukan spermatozoid yang dihasilkan
oleh serbuk sari. Pada umumnya,sewaktu masih muda,didalam kepala sari terdapat empat
ruang serbuk sari. Akan tetapi, setelah dewasa, setiap dua ruang serbuk sari menyatu
sehingga didalam kepala sari yang sudah masak hanya terdapat dua ruang serbuk sari.
Didalam ruang inilah serbuk sari terbentuk dengan jumlah yang sangat banyak.
Putik (gynoecium), persis di pusat bunga di tengah lingkaran lembaran daun-daun mahkota
terdapat sesuatu yang menjulang ke atas yang disebut dengan putik. Putik termaksud organ
bunga yang bekerja untuk pembiakan yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal
buah. Pada tanaman biji, penyerbukan dan pembuahan merupakan proses yang sangat erat
kaitannya dan boleh dikatakan tidak dapat dipisahkan. Biji yang dihasilkan berasal dari
bakal biji yang terdapat didalam bakal buah. Bakal biji akan berubah menjadi biji apabila sel
telur yang terdapat di dalamnya telah dibuahi oleh spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk
sari. Proses pembuahan hanya akan dapat berlangsung apabila didahului oleh proses
penyerbukan.
Saran
Adapun saran yang disampaikan demi penyempurnaan penelitian lebih lanjut antara
lain sebagai berikut:
Penelitian lebih lanjut mengenai alamanda dilakukan karena tanaman ini merupakan
sumber daya yang berpotensi, tetapi kurang mendapatkan perhatian dan aplikasi serta
informasi yang kurang baik dalam masyarakat.
Penelitian terhadap zat yang terkandung dalam alamanda perlu dilakukan
agarpemanfaatannya dapat dilakukan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Bunga. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga. (Diakses pada tanggal 13
September 2011).
Anonim. 2008. Bagian-bagian bunga. http://lavigna.wordpress.com/2008/04/09/bagianbagian-bunga/(Diakses pada tanggal 13 September 2011).
Anonim. 2010. Bunga. http://indrarompas.blogspot.com/2010/06/bunga.html/(Diakses pada
tanggal 13 September 2011).
Anonim. 2009. Penyerbukan. http://www.scribd.com/doc/20007719/PENYERBUKAN/
(Diakses pada tanggal 13 September 2011).
Hidayat b.Estiti. Morfologi Tumbuhan. 1994. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai