Anda di halaman 1dari 5

Nama : Angga Dwi Nursandi

NIM : 1810211018

1. Klasifiksi daun talas : Colocasia esculenta L


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatelas
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta L.

# Morfologi daun talas


Daun tanaman talas ini adalah daun sempurna atau lengkap, dengan bentuk
melebar mencapai 50-60 cm bahkan lebih, dengan warna daun hijau muda hingga tua.
Daun talas merupakan daun tunggal, dengan tangkai panjang berwarna keungguan
atau keccoklatan, dan pangkal daun meruncing. Selain itu, daun talas ini juga
memiliki bagian tepi rata, dengan pertulangan daun yang besar atau menonjol yang
berbentuk menjari yang berwarna keputihan kotor.
2. Klasifikasi mawar : Rosa sp
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : icotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp.

#Morfologi Daun ( Folium )


Bunga mawar memiliki daun majemuk yang terdiri dari 5-9 anakan daun yang
terdapat dalam satu cabang. Daun pada bunga mawar memiliki bentuk bulat kecil
memanjang dengan ukuran 2-3 cm meruncing dan ada juga yang berigi. Daun pada
bunga mawar memiliki warna hijau muda dan hijau tua yang menopang pada tangkai
batang yang terdapat di ujung tangkai dengan panjang 1-2 cm.
3. Klasifikasi daun kelor : Moringa oleifera
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Capprales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera

#Morfologi
Daun Moringa oleifera termasuk kedalam kelompok daun majemuk menyirip
gasal rangkap tiga tidak sempurna karena masih terdapat satu anak daun yang duduk
padaujung ibu tangkai daunnya. Daun Moringa oleifera memiliki deskripsi
circumcriptio (bangun daun) orbicularis (bulat), intervenium (daging daun) herbaceus
(tipis lunak), margo folii (tepi daun) integer (rata), apex folii (ujung daun) rotundatus
(membulat), basis folii (pangkal daun) obtusus (tumpul), nervatio (pertulangan daun)
penninervis (menyirip) dan permukaan daunnya glaber atau gundul, dan duduk daun.
4. Klasifiksi lamtoro : Leucaena leucocephala
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala

#Morfologi Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala)


Lamtoro adalah pohon perdu, tinggi 20 meter. Meski kebanyakan hanya antara
5-10 meter. Percabangan rendah, banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-
abuan, berbintil-bintil dan berlentisel. Ranting bulat torak, dengan ujung yang
berambut rapat. Daun majemuk menyirip rangkap, sirip 3-10 pasang, kebanyakan
dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal sirip terbawah, daun
penumpu kecil, berbentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang, berhadapan,
bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan pangkal miring (tidak sama),
permukaannya berambut halus dan tepinya berjumbai.

5. Klasifikasi padi : Oryza sativa L.

Kingdom : plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae,

Ordo : Poales,

Famili : Graminae

Genus : Oryza Linn

Species : Oryza sativa L.

Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang


berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi
dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi
adalah :

1. Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang
seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang
bersangkutan.
2. Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah
daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak,
dan hal ini selalu terjadi.
3. Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih.
Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun
duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air
hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga
mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.

Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile.


Koleopti lkeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai
permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama,
daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera,
sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan
daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari
pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi
mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama
pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya.
Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang
waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.

6. Klasifikasi mangga : Mangifera indica L

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super Ordo : Rosanae

Ordo : Sapindales

Family : Anacardiaceae

Genus : Mangifera L

Spesies : Mangifera indica L

Morfologi Daun

Daun pada tanaman mangga merupakan daun tunggal yang tanpa memiliki
anakan dan penumpu, panjangnya dapat mencapai 8 sampai 40 cm serta lebar 2
sampai 12,5 cm. Letak daun mangga berselang seling mengelilingi ranting.

Pada bagian pangkal daun mangga membesar dengan sisi pada bagian atasnya
membentuk alur yang panjang mencapai 1,25 sampai 12,50 cm. bentuk daun mangga
bervariasi ada yang berbentuk mata tombak, lonjong, segi empat dengan ujungnya
yang runcing serta pada tepi bagian daun halus namun terkadang sedikit
bergelombang.
DAFTAR PUSTAKA

WIDYAWATI, RIZKY. "EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI BERBAGAI DOSIS DAN


TINGKAT KETUAAN EKSTRAK DAUN LAMTORO (Leucaena
leucocephala) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN
Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO."

RAHMI, T. (2016). AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI n-HEKSANA DAUN KELOR (Moringa


oleifera) TERHADAP Staphyloccus aureus DENGAN METODE
BIOAUTOGRAFI (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Anonim.2019.klasifikasi dan morfologi daun talas.


https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-talas
diakses pada tanggal 26 november 2019 pukul 14:31 WIB

Sopian, A. (2016). Keragaman kultivar mangifera L. di Kabupaten Subang Jawa Barat berdasarkan
karakter anatomi dan morfologi daun (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung).

Baihaqi, M. R. (2017). Perbedaan Karakteristik Dan Klasifikasi Tanah Lahan Kering Dan Lahan
Sawah Pada Bentuk Lahan Karst Di Desa Sitiarjo Malang (Doctoral dissertation,
Universitas Brawijaya).

Kosasih, R., & Fahrurozi, A. (2018). PENGKLASIFIKASIAN BUNGA DENGAN MENGGUNAKAN


METODE ISOMAP DAN NAIVE BAYES CLASSIFIER. Jurnal Ilmiah Informatika
Komputer, 22(3).

Anda mungkin juga menyukai