Akar sebagai
tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan tumbuhan
dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem akar serabut,
sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut) (b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)
1. Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat.
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki akar
yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang
mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral dalam tanah,
serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung
akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang sel-
selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada
waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar
mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan
mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila
akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk
rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah
mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis,
dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri
dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Sel-
sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis.
Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran
gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel
endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu, batas
korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis berperan
sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem
(pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder
pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan
sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan
berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil
terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.
2. Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang berbeda,
tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang
berfungsi sebagai berikut :
Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada
tumbuhan bakau.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar
tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman
sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu
baru.
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar.
Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu (xilem).
Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal,
yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya ke pembuluh kayu.
Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.
Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di
antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks,
endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut
pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar,
selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan
mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena pengangkutan
air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu (xilem), maka disebut
pengangkutan vaskuler.
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara
osmosis. Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat
(berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh
air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat
semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar
lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke dalam
sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila
dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air dan
mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan mineral
akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif.
Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran (selaput)
sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke dalam sel
tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan tegang
yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut turgor.
Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu
akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di
hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas
yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap
kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas misalnya
Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian
batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar gantung
berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar yang masuk ke
dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam tanah
ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar yang
masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi. Selanjutnya
energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.
Akar Tumbuhan
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada. Tanpa akar bagaimana mungkin
tumbuhan bisa hidup. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan jenis apapun baik itu tumbuh sendiri
secara liar maupun yang sengaja ditanam oleh manusia pasti memiliki akar. Demikian juga
tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain pun sebenarnya juga memiliki akar. Dari sini
sudah sangat jelas jika akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat pokok. Akar juga sebagai
pembeda tumbuhan dikotil dan monokotil.
Berbicara mengenai akar tumbuhan, secara umum pengertian akar adalah bagian pangkal
tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumbuh menuju pusat bumi. Namun ada
juga akar tumbuhan yang tidak tumbuh dalam tanah melainkan menempel pada tumbuhan lain.
Fungsi Akar
Akar pada tumbuhan memiliki fungsi utama. Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai penyokong batang tumbuhan dan untuk memperkuat serta memperkokoh berdirinya
tumbuhan.
2. Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
3. Sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
4. Sebagai alat pernapasan misalnya pada tumbuhan bakau.
5. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Struktur Akar
Struktur dan jaringan penyusun dibedakan menjadi 2 yaitu struktur bagian luar dan struktur
bagian dalam. Untuk membedakan struktur akar pada tumbuhan dapat dibedakan secara
morfologi dan anatomi. Secara morfologis yaitu dengan memotong akar secara membujur. Maka
struktur jaringan akar terdiri atas : leher akar (pangkal akar), rambut akar, ujung akar, dan tudung
akar. Secara anatomi yaitu dengan memotong akar secara melintang. Maka struktur jaringan akar
terdiri atas : epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat)
b. Batang akar
Batang akar merupakan bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar.
c. Cabang-cabang akar
Cabang akar merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi
tumbuh dari akar utama.
d. Rambut akar
Rambut akar atau bulu-bulu akar merupakan rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang
tumbuh dari sel-sel kulit luar (epidermis). Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan
umumnya relatif pendek, fungsinya untuk memperluas daerah penyerapan air dan mineral.
e. Ujung akar
Ujung akar merupakan bagian paling bawah dari akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung
akar ( kaliptra).
b. Korteks
Korteks terletak di bawah epidermis. Sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran gas. Jaringan-jaringan pada korteks antara lain
parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan.
c. Endodermis
Endodermis merupakan jaringan antara korteks dengan silinder pusat atau stela. Sebagian besar
sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat
lignin. Bagian ini disebut pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut
lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melewati protoplasma yang
melekat pada pita kaspari. Jadi jaringan endodermis ini berfungsi sebagai pengatur jalannya
larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
d. Silinder pusat/stele
Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari struktur anatomi akar. Susunan silinder
pusat dari dalam keluar meliputi stele, xilem, kambium, floem dan perisikel. Silinder pusat atau
stele
berfungsi sebagai alat angkut air dan mineral dari akar yang kemudian dilanjutkan oleh berkas
pengangkut xilem.
Didalam stele, terdapat berkas pengangkut, yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut
air dan mineral dari akar ke daun. Sedangkan floem berfungsi mengangkut/mengedarkan hasil
fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan. Xilem dan floem letaknya berselang-seling dengan
dibatasi oleh kambium.
Pada akar tumbuhan dikotil, kambium terdapat didalam berkas pengangkut diantara xilem dan
floem. Kambium kearah luar membentuk floem dan kambium kearah dalam membentuk xilem.
Adanya kambium menyebabkan pertumbuhan membesar.pada akar dikotil yang masih muda.
Sedangkan empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut yang terdiri
atas jaringan parenkim. Empulur hanya terdapat pada akar tumbuhan dikotil. Lapisan terluar dari
stele adalah perisikel. Fungsi perisikel adalah untuk membentuk cabang-cabang akar.
Jenis-jenis Akar
Bentuk-bentuk akar pada tumbuhan menjadi salah satu pembeda dalam pengelompokan
tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar (radikula) berkembang menjadi
akar lembaga. Secara umum, akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar
serabut.
1. Akar tunggang
Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil) yang diperbanyak
secara generatif dengan biji. Jenis akar ini mempertahankan akar lembaganya. Akar lembaga
berkembang menjadi akar pokok (primer) yang akan bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga ini disebut akar tunggang (radix
primaria) yang memiliki percabangan.
2. Akar serabut
Akar serabut umumnya dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Akar serabut
berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil, dan panjang. Namun perakaran tumbuhan dikotil
yang diperbanyak secara vegetatif juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar
lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan
keluar dari pangkal batang.
Fungsi utama akar adalah sebagai organ penyerap air dan hara mineral. Namun, terdapat fungsi
lain dari akar tumbuhan. Menurut fungsinya tersebut, akar dibedakan menjadi:
Akar gantung terdapat di atas permukaan tanah, melekat pada batang, menggantung, tumbuh
menjuntai ke arah tanah. Akar ini berfungsi untuk menyerap air dan gas dari udara (bernafas).
Contoh tumbuhan yang memiliki akar gantung ini yaitu pohon beringin dan tanaman anggrek.
Akar nafas merupakan bagian akar yang tumbuh keluar dari batang bagian bawah yang sebagian
menyembul keluar dan sebagian lagi tumbuh di dalam tanah. Bagian akar yang menyembul
keluar merupakan tempat masuknya udara melalui celah-celah permukaan akar. Contoh
tumbuhan yang memiliki akar napas ini yaitu bakau dan pandan.
Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air, hara mineral, dan makanan dari batang pohon
yang ditumpanginya. Tumbuhan dengan akar ini hidup sebagai parasit. Contohnya seperti pada
akar benalu.
6. Akar tunjang
Akar tunjang tumbuh di bagian bawah batang. Akar ini tumbuh ke segala arah. Gunanya untuk
menunjang agar batang tidak rebah. Contohnya pada tanaman bakau dan pandan.
7. Akar lutut
Sebagian akar ini tumbuh di atas tanah kemudian tertanam di dalam tanah, timbul tenggelam
seperti bentuk gelombang yang berfungsi sebagai alat pernapasan . Contohnya yaitu tanaman
bruguiera parvifolia
8. Akar banir
Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan.
Akar banir adalah akar yang berbentuk seperti papan menonjol di bagian pangkal pohon
berukuran lebih besar dari batang pohonnya. Akar banir memiliki fungsi untuk membantu tegak
berdirinya batang tumbuhan. Kebanyakan pohon yang memiliki akar jenis ini adalah pohon yang
tumbuh di hutan tropis. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu sukun, pohon kenari dan pohon
randu
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan atau manusia pada bagian organnya yang
muda
Artinya Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang (
elongasi) dan defrensiasinya tak terbatas
Sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu
Vegetatif dimaksudkan adalah dikembangkan secara tidak kawin , dicangkok , di stek ataupun
dengan lewat Kultur Jaringan .atau cara lain yang intinya diperbanyak hingga menghasilkan
keturunan yang sama
Kemampuan Totipotensi yaitu kemampuan sel meristem /jaringan muda melakukan
pembelahan (Cleavage) Elongasi Defrensiasi dan Specialisasi sehingga mampu membentuk
Jaringan yang berbeda beda dengan tujuan agar bisa membentuk Organ dan akhirnya bisa
membentuk individu baru
Dengan terbentuk Jaringan yang berbeda dipastikan bisa menyusun Organ organ yang berbeda
sehinggga bisa menyusun sistem Organ dan berakhir dengan terbentuknya Organisme OK
Pada Hewan dan Manusia kemampuan Totipotensi ada pada Ovum yang telah dibuahi sehingga
membentuk sel sel PUNCA yang bisa membentuk berbagai organ
Contoh mudah kemampuan Totipotensi misalnya pada stek batang singkong setelah
dimasukkan ke tanah pada ujung batangnya bisa tumbuh membelah sel sel baru dan hebatnya
sel selnya bisa menjadi berbeda ( defrensiasi) dari sebelumnya menyusun sel batang karena di
dalam tanah menjadi pemyusun sel akar , adanya penyusunan sel akar ini menjadikan punya
peran baru ( specialisasi ) menjadi bertugas sebagai akar , Begitu Organ yang lain Akar menjadi
batang , daun menjadi akar , batang menjbentuk daun dan lainnya yang Semua itu setelah tahu
hanyalah pola magic :"Meristem"
OK
Tubuh tumbuhan yang tergolong Kingdom Plantae terdiri dari sel-sel karena kingdom ini
anggota dari kelompok mahkluk hidup multicelluler
Sel awal tunbuhan diawali oleh zygot hasil pertemuan sperma dan ovum , yang kemudian
membentuk lembaga pada biji
lembaga ini bersifat Meristematis yaitu Pro Meristem
Arti meristematis mempunyai kemampuan membelah dan mampu Totipotensi
Totipotensi awal dimulai dengan terbentuknya jaringan jaringan yang berbeda membentuk
jaringan permanen (epidermis , parenkim , penyokong , pengangkut)
Jaringan permanen / dewasa itu akan berkumpul membentuk organ
Karena keberadaannya berbeda maka membentuk organ yang berbeda pula
Organ yang terbentuk akar , batang , daun membentuk System organ Nutritivum
Sedang Organ Bunga , Buah dan Biji membentuk System organ Reproduktivum
dan seterusnya system system organ yang berbeda itu membentuk satu tubuh Mahkluk hidup
tumbuhan.
OK
Postingan kali ini akan membahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda/embryonal
2. Jaringan dewasa / permanen
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda
1. sitoplasmanya penuh
2. mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang
lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem ini pada tumbuhan terdapat pada bagian organ yang paling muda ( pada
tunas , ujung organ)
Mrupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga
mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi
membentuk jaringan yang dewasa.
jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan
yang terus menerus kearah memanjang.
letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal
yang mengarah je dominansi apikal
Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
OK
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi
jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang
berbeda dari yang sebelumnya
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh
tumbuhan.
Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Kambium
kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti
( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai kemampuan
totipotensi
karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke
dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.
Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus ,
membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .
membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam
membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk
sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor
lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan
dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga
pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan
X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan
batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi
besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.
Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler
(intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan
xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder.
Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar
berkas pengangkutan.
Fungsi : membentuk jari-jari empulur.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem
interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium
terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum
berdifferensiasi.
Meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer.
Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini.
Teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari
Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh
terdiri atas
Perisikel (perikambium)
Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan Dikotil dan tumbuhan
Gymnospermae.
Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan
Pleomele.
Kambium fasikuler kearah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk Floem
Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas
kambium.
Kambium inilah yang nanti akan membentuk lingkaran tahun (lihat gambar)
kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan
sekunder.
Kambium gabus (felogen) membelah kearah luar membentuk sel gabus pengganti epidermis
disebut Felem
Dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup.
Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lenti sel pada tumbuhan.
JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi
Jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain
OK
1 Jaringan Epidermis
Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa
ruang antar sel.
Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta
serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak
lagi memiliki jaringan epidermis.
2. Trichoma,
Trikoma yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan
batang.
Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau
di bawah epidermis disebut emergensia,
sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Menyerap air serta garam-garam mineral.
Mengurangi gangguan hewan.
3. Bulu-bulu akar
, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-
garam tanah.
ini ada tambahan catatan Epidermis jika masih pingin tahu lebih dalam KLIK aja
2. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas
aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel
umum terdapat pada parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
Parenkim penimbun
adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di
dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
Parenkim air
adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang
hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel
yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding
sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .
Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.
Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel –
sel tetangganya.
Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel
dengan penebalan dinding sel yang ekstensif
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan.
Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel
dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan
penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
4. Jaringan Pengangkut
Xylem
Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
Jado fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke
bagian daun.
Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai
bentuk sel.
Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada
umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan
mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.
1. Trakeid
2. Trakea (Komponen Pembuluh)
3. Parenkim Xilem
1. Trakeid
Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada
dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada
trakea.
Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung
protoplas lagi.
Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan
penghantar air.
Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu
membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga
berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang.
Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan
membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat
lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
3. Parenkim Xilem
Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering
mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk
dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah
vertikal.
Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat
tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang
bersamaan dengan kegiatan kambium.
FLOEM
Floem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil
fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.
Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa
macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-
sel yang telah mati.
Sel yang menyusun floem antara lain sel pembuluh tapis, sel penyerta/pengiring , sel serabut,
sel parenkim kulit kayu.
Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis.
Mengapa demikian?
Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian tersebut sehingga dapat
terbentuk akar-akar pada media cangkoknya.
Struktur floem
Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.
1. Unsur-Unsur Tapis
2. Sel Pengantar / Sel pengiring
3. Sel Albumin
4. Parenkim Floem
5. Serat-Serat Floem
1) Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari
protoplas.
Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung
di dinding yang berpori-pori.
Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang
berdampingan.
Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan
membulat di bidang radial.
Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori.
Pada komponen buluh tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di
bawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut
pembuluh tapis.
3) Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim
floem,
Sel albumin mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis.
Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
4) Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung,
lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat
tannin dan resin.
5) Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu yang berupa sklerenkim
sehingga kuat
Di dalam berkas pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau
salah satu di antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem untuk
membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan.
Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan
dengan jaringan parenkim di sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel.
Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibandingkan sel-sel di sekitarnya.
1. sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang
2. buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil
fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Tipe kolateral
Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium pada anggota yanaman
dkotil
Kolateral tertutup, jikaq antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium pada tanaman
monokotil
Tipe konsentris
Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem
Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingi floem
Tipe radial
Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran
5, Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat
sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau
felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke
arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
ORGAN TUMBUHAN
1. Akar ( Radix)
2. Batang ( Caulis0
3. Daun. ( Follium)
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-
butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Silinder Pusat/Stele
Epidermis
Korteks
Endodermis
Silinder Pusat/Stele
Persikel/Perikambium
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
BATANG
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
Terlihat berkas pengangkut pada Dikotil melingkar teratur karena berkambium bertipe kolateral
terbuka , sedang pada monokotil tersebar karena tidak berkambium dan tipe berkas
pengangkutnya Kolateral tertutup
Batang Dikotil
1. Epidermis
2. Kortex
3. Penyolkong ( kolenkim - Sklerenkim)
4. Pembuluh angkut ( Xylem - Floem)
Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan
lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya
jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi
kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya
diameter batang.
Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas.
Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup
yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
DAUN
Keterangan
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada
epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran
gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Parenkim/Mesofil
1. parenkim palisade
2. parenkim spons
(jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
Khusus palisade memang yang digunakan dalam fotosintesis
Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang,
sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.
Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada
jaringan bunga karang.
BUNGA ( FLOS)
SOAL LATIHAN
1. Jaringan dewasa berikut yang sel-sel penyusunannya masih hidup dan memiliki organel sel lengkap
dan merupakan jaringan dasar adalah.......
A. Parenkim
B. Kolenkim
C. Floem
D. Meristem
E. Xilem
2. Pada tanaman karet , jaringan penghasil lateks yang terdiri atas sel-sel yang berubah bentuk terdapat
pada jaringan…..
A. epidermis
B. parenkim
C. kolenkim
D.floem
E. xylem
A. epidermis
B. meristem
C. korteks
D. endodermis
E.perikambium
4. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi memperkuat kedudukan jaringan-jaringan lain sehingga
sangat kokoh adalah….
A. meristem
B. parenkim
C. sklerenkim
D. kolenkim
E. ikatan pembuluh
5. Menurut percobaan Ursprung, nilai osmosis sel-sel akar Vicia faba ( kacang babi ) berturut-turut
makin meningkat pada jaringan……
A. xylem
B.floem
C.kambium
D. perisikel
E. endodermis
7. Pertumbuhan dan perkembangan cambium vaskuler cambium Ke arah dalam pada batang akan
menghasilkan ..
A. xylem primer
B. xylem sekunder
C. floem primer
D. floem sekunder
E. empulur
A. epidermis
B. parenkim
C. pengangkut
D. penguat
E. endodermis
9. Berikut ini merupakan berbagai macam jaringan pada tumbuhan antara lain :
1. palisade
2. spons
3. korteks
4. meristem
5. epidermis
A. 1-2-3
B. 1-3-4
C. 1-3-5
D. 2-3-4
E. 3-4-5
10. Kelenturan tangkai daun ketika ditiup angin disebabkan oleh salah satu jaringan yang menyusunnya
yaitu....
A. sklerenkim
B. kolenkim
C. parenkim
D. epidermis
E. xilem
A. sklerenkim
B. kolenkim
C. epidermis
D. xilem
E. floem
13. Lingkaran tahunan ditemukan pada tanaman dewasa dibawah ini kecuali....
A. mangga
B. jambu
C. kelapa
D. rambutan
E. durian
14. Ikatan pembuluh yang letaknya tersebar ditemukan pada batang tanaman ....
A. bayam
B. kangkung
C. pepaya
D. jagung
E. seledri
15. Glukosa diedarkan kebagian tubuh tumbuhan yang membutuhkannya melalui ....
A. xilem
B. floem
C. batang
D. daun
E. akar
Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem yang ditunjuk dengan angka 1,2 dan 3 berturut-
turut adalah ....
A. ujung akar
B. ujung batang
C. tunas samping
D. kambium gabus
E. epidermis
A. stomata
B. trikomata
C. kutikula
D. kersik
E. spina
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
21. Jika jaringan epidermis rusak maka fungsi perlindungan tumbuhan akan digantikan oleh jaringan....
A. parenkim
B. sklerenkim
C. kolenkim
D. gabus
E. xilem sekunder
A. epidermis
B. parenkim
C. kolenkim
D. sklerenkim
E. floem
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
1. trakea
2. unsur trakeal
3. unsur kibral
4. trakeid
5. sel pengiring
6. sel albumen
B. 1,3 dan 5
C. 2,3 dan 6
D. 2,4 dan 5
E. 3, 5 dan 6
25. Perhatikan gambar morfologi akar dibawah ini !
A. Diferensiasi
B. Perpanjangan
C. Meristematis
D. Caliptra
E. Kambium
B. silinder pusat
C. perisikel
D. kambium
E. pita caspari
27. Perhatikan gambar anatomi akar dibawah ini !
Bagian akar yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut air dan garam meineral ditunjukkan oleh nomor
....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
28. Jaringan penyusun batang dikotil secara berurtan dari luar ke dalam adalah ....
29. Jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus pada batang yaitu....
B. stomata
C. trikomata
D. polisade
E. spons
B. tempat fotosintesis
C. mencegah penguapan air
1. bractea
2. sepal
3. stamen
4. petal
5. carpell
6. pistill
B. 1,2 dan 4
C. 2,4 dan 5
D. 3,4 dan 6
E. 3,5 dan 6
33. Prinsip kultur jaringan didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel tumbuhan mempunyai kemampuan
untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Sifat sel demikian disebut....
A. autonom
B. aototrof
C. totipotensi sel
D. vegetatif
E. generatif
34. Eksplan yang digunakan sebagai dahan tanaman pada kultur jaringan harus bersifat meristematis
artinya ....
35. Bahan pemadat yang biasa digunakan dalam pembuatan media kultur jaringan yaitu....
A. zat organik
B. air kelapa
C. ekstrak yeast
D. arang
E. agar
36. langkah pertama yang harus dilakukan dalam tekhnik kultur jaringan adalah....
C. strilisasi eksplans
37. Endodermis pada penampang melintang akar tumbuhan dikotil terdapat di…
a. Bawah epidermis
b. Bagian tengah jaringan korteks
c. Antara korteks dan silinder pusat
d. Antara floem dan xylem
e. Sebelah dalam cambium.
38. Jaringan berikut yang termasuk silinder pusat batang tumbuhan dikotil kecuali….
a. Perisikel
b. Ikatan pembuluh
c. Cambium
d. Endodermis
e. Empulur
41. Pembentukan lapisan gabus pada batang suatu tumbuhan yang disebut…
a. Perikambium
b. Prokambium
c. Perisikel
d. Floem
e. Fologen
42. Sifat jaringan menunjang bersatunya batang pada waktu menyambung adalah…
a. Sel-sel parenkim berubah menjadi meristem
b. Sel-sel parenkim berfungsi sebagai tempat cadangan makanan
c. Sel-sel kolenkim mengandung serat untuk menyatukan batang
d. Sel-sel kolenkim mengandung serat untuk menyatukan batang
e. Semua sel disekitar batang dapat membelah secara aktif.
43. Bagian daun berikut yang paling aktif dalam melaksanakan fotosintesis adalah….
a. Epidermis bawah
b. Lapisan kutikula
c. Jaringan spons
d. Jaringan palisade
e. Epidermis atas
45. Jaringan yang membawa hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
A. xilem
B. kambium
C. korteks
D. epidermis
E. floem
A. akar monokotil
B. batang dikotil
C. batang monokotil