Anda di halaman 1dari 5

1.

Ordo Malvales
Tumbuhan berkayu berupa perdu atau pohon, daun tunggal dengan stipula
letak tersebar. Bunga pada umumnya actinomorf bisexualis dengan calyx pentamer,
corolla pentamer contortus. Stamen banyak monadelphus atau polyadelphus. Ovarium
superum berruang 2-banyak dengan 1 ovulum tiap ruangnya.
a. Family malvaceae
Cirri-ciri umum yaitu:
1) Perdu atau pohon, dengan rambut bintang.
2) Daun tunggal, palminervis sering mempunyai nectarium di bagian
bawah daun, letak tersebar.
3) Bunga tunggal axillaris, bisexualis atau unisexualis actinomorf. Calyx
5 bersatu pada pangkalnya, sering terdapat epicalyx. Corolla5, sering
bersatu bagian bawahnya dengan tabung stamen. Stamen 15-banyak
monadelphus dan membentuk ”staminal column” (merupakan ciri khas
famili ini). Ovarium superum berruang 3-banyak, 1-banyak ovulum tiap
ruang. Stylus dan stigma sebanyak ruang.
Contoh spesies nya adalah:
1. Hibiscus tiliaceus
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta (Magnoliophyta)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae (Magnoliopsida)
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus tiliaceus
Nama local: Waru Laut
Pohon, tinggi 5-15 m. Kulit kayu halus, burik-burik, berwarna cokelat keabu-
abuan. Daun bertangkai, bentuk jantung lingkaran lebar atau bulat telur, tidak berlekuk,
sampai garis tengah 19 cm, bertulang daun menjari, sebagian dari tulang daun utama
dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah pada pangkal, sisi bawah berambut
abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2,5 cm, meninggalkan
tanda bekas benbentuk cincin. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan. Daun
kelopak tambahan sampai lebih dari separuhnya melekat, dengan 8-11 taju. Panjang
kelopak 2,5 cm, beraturan bercangap 5. Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan
lebar, panjang 5-7,5 cm, kuning dengan noda ungu pada pangkal, oranye dan akhirnya
berubah warna menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati
oleh kepala sari, berwarna kuning. Bakal buah beruang 5, tiap ruang dibagi dua oleh
sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah bentuk telur, berparuh pendek, panjang 3
cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup. Merupakan tumbuhan khas di
sepanjang pantai tropis dan seringkali berasosiasi dengan mangrove. Juga umum di
sepanjang pinggiran sungai di kawasan dataran rendah. Perbungaan sepanjang tahun. Biji
mengapung dan dapat tumbuh meskipun dimasuki air laut. Biji 5-7 per sel, berbentuk
ginjal, berbintil-bintil kecil, hitam-coklat. Pada daun tua, kelenjar pengeluar gula
seringkali berwarna hitam karena diserang jamur. Di pantai yang tidak berawa; juga
ditanam sebagai tanaman peneduh.
Manfaat Hibiscus adalah ditanam sebagai pohon peneduh di taman. Akarnya
digunakan sebagai obat demam. Serat kayu digunakan sebagai tali. Daun kadang-kadang
digunakan sebagai makanan ternak. Kayu digunakan sebagai bahan pembuatan bagian
dalam perahu. Di Filipina, pepagannya digunakan untuk mengobati disentri. Di Papua
Nugini, rebusan daunnya dipakai untuk radang tenggorokan, paru-paru basah, batuk,
TBC dan diare. Daun dan akarnya bila ditumbuk dan dicampur dengan air, dapat
digunakan untuk memperlancar proses kelahiran.

2. Hibiscus sabdariffa

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta (Magnoliophyta)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae (Magnoliopsida)
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa
Nama local: Rosella
Semak 1 tahun, tegak, tinggi 0,5-3 m. Batang dengan duri temple atau tidak.
Daun bertangkai, yang besar panjangnya 6-15 cm, bulat telur, bentuk linkaran atau oval
melintang, kerapkali bercangap 3 atau berbagi 3, dengan kelenjar jelas pada pangkal ibu
tulang daun. Panjang tangkai bunga 1-2 cm, beruas. Bunga di ketiak, kebanyakan berdiri
sendiri. Daun kelopak tambahan 8-12 cm, berdaging tebal, satu dengan lainnya maupun
dengan pangkal tabung kelopak bersatu, taju bentuk garis lanset. Kelopak berbagi 5
dalam, taju bentuk lanset, berdaging tebal, merah tua atau kuning muda; dengan tulang
daun merah. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 3-5 cm, kuning pucat dengan
noda ungu atau kuning cerah pada pangkalnya. Tabung benang sari boleh dikatakan
seluruhnya tertutup dengan kepala sari, ungu. Buah bentuk telur, berambut jarang,
membuka dengan 5 katup, diselubungi oleh kelopak yang jelas lebih panjang daripada
buahnya. Biji 3-4 per ruang. Asalkan tidak dikenal dengan pasti, melulu ditanam.
Ekstrak serat dari kulit kayu Rosela mempunyai kegunaan yang sama dengan
rami yaitu untuk tas goni dan pakaian hessian.

3. Abutilon indicum
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta (Magnoliophyta)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae (Magnoliopsida)
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Abutilon
Spesies : Abutilon indicum
Nama local : Cemplak

Semak kokoh, berumur pendek, pada pangkalnya kerapkali berkayu. Berambut


bintang yang pendek dan rapat, tetapi tidak berambut yang rekat. Daun bertangkai
panjang, bentuk jantung dengan ujung runcing, bergerigi-bergigi beringgit kasar,
bertulang daun menjari, terutama sisi bawah seperti vilt abu-abu muda, yang bawah lebar
dan panjang 4-11 cm. bunga berdiri sendiri, di ketiak. Tangkai bunga 2-6 cm, beruas di
bawah bunga. Kelopak bentuk cekungan atau lonceng, bercangap 5. Daun mahkota bulat
telur terbalik miring, panjang 12-15 mm, kuning. Benang sari bersatu menjadi bentuk
kerucut, dengan tabung yang tertutup rambut-rambut bintang, hanya di ujungnya
mendukung benang sari yang lepas. Bakal buah beruang 15-25. Tangkai putik pada
pangkalnya bersatu. Kepala putik bentuk tombol. Buah bentuk bola tertekan, kendaga
15-25, kerapkali berbiji 3. Di tempat yang terbuka, di rimba semak, terutama di daerah
bermusim kemarau yang kuat. 1-400 m.
Cemplak bermanfaat untuk mempercepat proses kehamilan yang amat cepat dan
aman. Tanaman ini juga berfungsi sebagai tonik, anti-inflamasi dan untuk obat cacing.
Mengobati infeksi, sakit kepala, dan rasa sakit pada kulit.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013). Sistematika dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Sistematika.

Diakses 24 Maret 2015 pukul 21.12 WIB

APII. Urena lobata http://www.anbg.gov.au/images/photocd/310311226196/ 008.html


Diakses 24 Maret 2015 pukul 20.25 WIB

.  Ciri-Ciri
1.      Bangsa Parietales (Cistales)

Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun – daun yang berhadapan atau tersebar,
kebanyakan mempunyai daun penumpu. Bunga sebagian besar banci, mempunyai kelopak
dan mahkota. Benang sari sama banyaknya dengan daun mahkota atau lebih banyak. Bakal
buah kebanyakan menumpang kadang – kadang tenggelam, biasanya beruang satu dengan
tiga papan biji pada dindingnya, kadang – kadang beruang dari pada satu.

2.      Bangsa Guttiferales Atau Clusiales.

Sebagian besar berupa semak, perdu, atau pohon dengan batang kayu. Bunga hamper selalu
banci. Putik dengan batang buah menumpang.

3.      Bangsa: Malvales Atau Columniferae.

Warga bangsa Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai sebagai ciri khasnya
terdapatnya ‘’colimna’’, yaitu bagian bunganya yang terdiri atas perlekatan bagian bawah
tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya
berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota. Tumbuhan yang tergolong dalam bangsa
ini kebanyakan berupa semak atau pohon, ada pula yang merupakan terna yang annual. Daun
tunggal , tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga umunya banci.Bakal buah menumpang,
beruang 2 sampai banyak.

4.      Bangsa Geraniales


Warga bangsa ini kebanyakan berupa terna atau semak- semak kecil. Jarang berupa perdu
atau pohon. Dengan dau tunggal atau majemuk tanpa kelenjar-kelenjar minyak, balsam atau
resim, tetapi sering terdapat sel-sel lendir  terutama pada epidermis daun. Kadang memiliki
daun penumpu, kadang tidak. Bunga kelipatan 5, kelopak dan mahkota bebas, benang sari
tersusun dalam satu lingkaran atau dalam dua lingkaran dengan benag sari dalam lingkaran
yang luar berhadapan dengan daun-daun mahkota,ada pula yang benag sarinya banyak.bakal
buah beruang 3-5  dengan bakal biji disudut-sudut ruang. Biji kebanyakan tanpa endosperm 
dan lembaga lurus.

Anda mungkin juga menyukai