PENDIDIKAN INKLUSI
MODIFIKASI KURIKULUM
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga resume Pendidikan inklusi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu mata kuliah pendidikan inklusi Rumanti Regina Simbolon, S.Pd, M.
Pd
Resume ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi
yang disajikan dalam resume ini.Penulis menyadari bahwa resume ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
konstruktif sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih, semoga resume ini bermanfaat bagi penulis maupun
bagi para pembaca.
Penyusun
PEMBAHASAN
MODIFIKASI KURIKULUM
2. Prinsip latar/konteks
Guru harus mengenal dan mngetahui latar belakang siswa secara lebih
mendalam, dalam proses pembelajaran penggunaan contoh-contoh,
memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, serta
menghindari pengulangan yang tidak diperlukan jika anak sudah mampu
memahami sesuatu yang dipelajari.
3. Prinsip keterarahan
Interaksi antar guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan
lingkungan dan seterusnya sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan
pembelajaran yang diberikan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
6. Prinsip Individualisasi
7. Prinsip menemukan
4. Pembelajaran adaptif
Anak berkebutuhan khusus (ABK) ini ada dua kelompok, yaitu: ABK
temporer (sementara) dan permanen (tetap). Adapun yang termasuk kategori
ABK temporer meliputi: anak-anak yang berada di lapisan strata sosial ekonomi
yang paling bawah, anak-anak jalanan (anjal), anak-anak korban bencana alam,
anak-anak di daerah perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak yang
menjadi korban HIV-AIDS. Sedangkan yang termasuk kategori ABK permanen
adalah anak-anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Autis,
ADHD (Attention Deficiency and Hiperactivity Disorders), Anak Berkesulitan
Belajar, Anak berbakat dan sangat cerdas (Gifted), dan lain-lain.
Dalam hal ini, ada empat strategi pokok yang diterapkan pemerintah,
yaitu: peraturan perundang-undangan yang menyatakan jaminan kepada setiap
warga negara Indonesia (termasuk ABK temporer dan permanen) untuk
memperoleh pelayanan pendidikan, memasukkan aspek fleksibilitas dan
aksesibilitas ke dalam sistem pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal. Selain itu, menerapkan pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dan mengoptimalkan peranan guru.
Selain strategi yang telah disebutkan di atas, ada strategi lain yang
dapat diterapkan yaitu strategi individualisasi, kooperatif dan modifikasi
perilaku.
2. Strategi pembelajaran bagi anak berbakat
1. Model biogenetic
2. Model behavioral/tingkah laku
3. Model psikodinamika
4. Model ekologis
Strategi yang biasa digunakan untuk anak tunarungu antara lain: strategi
deduktif, induktif, heuristic, ekspositorik, klasikal, kelompok, individual,
kooperatif dan modifikasi perilaku
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prinsip motivasi
2. Prinsip latar/konteks
3. Prinsip keterarahan
4. Prinsip Hubungan Sosial
5. Prinsip belajar sambil bekerja
6. Prinsip individualisasi
7. Prinsip menemukan
8. Prinsip pemecahan masalah
B. Saran
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama.