Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Kurikulum pendidikan menjadi tiang utama dalam pendidian dimana


kurikulum pendidikan adalah sistem pendidikan yang menjadi tolak ukur bagi
suatu majunya Negara. Kurikulum pencakupannya sangat luas dimana pada
sistem penidikan di Indonesia dari pendidikan dini dan perguruan tinggi
memiliki sistem kurikulum yang terstruktur dan selalu mengalami revisi
perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman kurikulum pendidikan pada saat
ini merupakan kurikulum K13 yang dimana kurikulum ini bertujuan dalam
pembentukan karakter peserta didik. Kurikulum 2013 dianggap lebuh
mampu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dimana siswa
mampu menguasai perubahan-perubahan zaman seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. 1

PEMBAHASAN
1. Integrasi Kurikulum
Sebelum membahas tentang integrasi kurikulum, penulis akan
menjelaskan terlebih dahulu apa arti dari integrasi dan kurikulum. Kemudian
apa yang dimaksud dengan integrasi kurikulum.
Pertama, yang menjadi pokok pembahasan, yaitu kurikulum. Secara
etimologis, kata kurikulum diambil dari bahasa Yunani, yaitu curre yang
semula merupakan istilah dalam bidang olahraga yang bermakna jarak dari
start hingga sampai finish yang harus ditempuh oleh para pelari. 2 Adapun
dalam ranah pendidikan, kurikulum sudah menjadi sebuah istilah baku yang
lazim ada dalam kegiatan pembelajaran, meskipun dengan definisi yang sangat
banyak dan beragam. Kurikulum memiliki urgensi yang sangat besar dalam
proses pembelajaran sehingga kurikulum dianggap sebagai salah satu inti dari
proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan kurikulum menjadi bidang yang
paling langsung berpengaruh terhadap hasil pembelajaran, berbeda halnya
dengan manajemen pendidikan, dan bimbingan siswa.3

1
Julaeha, S. (2019). Problemmatika Kurikulum dan pembelajaran pendidikan karakter.
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, (SL), 7 (2), 157-182
2
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 1.
3
Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliana Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 31.
Kurikulum didefinisikan sebagai ‚seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan beban pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar‛ berdasarkan Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 1 ayat 1. 4 Kurikulum sendiri
memiliki empat komponen utama yang harus terpenuhi sehigga dapat disebut
sebagai kurikulum yang ideal, yaitu tujuan, materi pembelajaran, strategi
pembelajaran, dan evaluasi. Tujuan kurikulum berisi tentang standar- standar
kompetensi yang hendak dicapai dari pembelajaran yang berlanmgsung atau
dalam bahasa yang lebih sederhana tujuan kurikulum yaitu bagaimana output
peserta didik yang akan dihasilkan dari pembelajaran. Kemudian materi
pembelajaran berisi tentang apa saja yang harus disampaikan oleh pendidik dan
dipelajari oleh peserta didik. Adapun strategi pembelajaran yang berisi tentang
bagaimana cara pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik agar
mudah untuk dipahami dan dimengerti. Terakhir yakni evaluasi yang
merupakan suatu proses pemeriksaan terhadap keberhasilan kurikulum untuk
mengetahui apakah sudah sesuai dengan tujuan dan sasarannya.
Kedua, yaitu integrasi. Kata integrasi sendiri merupakan serapan dari
bahasa Inggris, yaitu integration yang memiliki arti pembauran hingga menjadi
satu kesatuan yang utuh dan bulat. 5 Dua hal yang sudah diintegrasikan akan
nampak menjadi sebuah kesatuan yang saling berpadu dan bersinergi satu sama
lain.
Ketiga, yaitu integrasi kurikulum. integrasi kurikulum merupakan suatu
upaya peleburan atau pembauran materi-materi yang ada dalam kurikulum
sehingga tidak terdapat sekat-sekat yang saling memisahkan.

4
Syaifuddin Sabda, Model Kurikulum Terpadu IPTEK & IMTAQ (Jakarta: PT. Ciputat
Press Group, 2006), h. 21
5
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2007), h. 407.
2. Integritas kurikulum umum dan Agama pada pendidikan islam pada
tingkat dasar dan menengah
a. Integritas kurikulum umum pada pendidikan islam pada tingkat dasar dan
menengah
1) Tujuan utama diadakannya integrasi kurikulum Umum ialah untuk
mengemban tujuan pendidikan nasional serta tujuan pendidikan agama
Islam, disamping mengemban tujuan pendidikan nasional dan Islam juga
menempah siswa dalam hal pelajaran menengah yang di dukung oleh
ilmu agama menawarkan pendidikan umum tetapi di dasari oleh ilmu
agama, maka oleh sebab itu membutuhkan integrasi kurikulum terutama
kurikulum PAI untuk mencapai peroses pembelajaran yang efektif
2) Profesionalitas yang memiliki akhlak baik. Peningkatan kualutasnya
organisasi dan manajemen sekolahan pada memunculkan semangat
keunggulan yang bersaing. Peningkatan mutu layanannya. Integrasi pada
semua pelajaran dengan AL-Quran dan Hadist guna pembinaan dalam
keseharian serta membinanya supaya berkakidah baik, berakhlak mulia,
akalnya cerdas, serta beramal sholeh.
3) Sekolah Menengah Umum yang bertujuan menyiapkan pesesrta didik
unggul dalam bidang kejuruan yang nantinya akan membentu system
perekonomian Negara dan juga penciptaan lapangan pekerjaan tentunya
hal tersebut jika kita lihat fungsinya tentunya sangat umum, akan
mencoba tidak melihat kepada fungsi jurusan saja akan tetapi agama
mengajarkan bahwa betapa pentingnya seluruh sendi kehidupan di isi
dengan pengatahuan agama maka dari itu tidak hanya belajar dalam
pengetahuan kejuruan akan tetapi juga belajar dalam bidang agama.
b. Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di kurikulum Umum
1) Model pengintegrasian ke dalam tema-tema mata pelajaran, model ini
menuntut pada setiap pengajaran mata pelajaran agama Islam harus di
injeksikan teori-teori keilmuan umum, dan begitupula sebaliknya
2) Model pembelajaran di kenal sebaga model belajar laba-laba sebagai
model terpadu memakai pendekatan tematik. Pengembangannya
pendekatan berikut dari penentuan tema dan subtema dengan perhatian
pada bidang studinya, kemudia dari subtema dibuat kegiatan untuk
siswanya, model ini sudah di terapkan baik dalam pembelajaran dalam
ruangan ataupun luar ruangan,(belajar didalam kelas, praktek, ataupun
ekstrakurikuler) hal ini lakukan supaya sekolah tidak hanya membekali
siswa dalam ilmu kejuruan saja namun sekolah juga membekali siswa
dalam hal agama supaya ilmu yang didapat berkah dan di pergunakan
sesuai tuntunan agama.

3. Integritas kurikulum Agama pada pendidikan islam pada tingkat dasar


dan menengah
a. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
Menurut Al-Taumi sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Zein
dalam bukunya “Materi Filsafat Pendidilan Islam”, prinsip dasar yang harus
dipegang dalam menyusun kurikulum pendidikan Islam adalah:
1) Kurikulum pendidikan Islam harus bertautan dengan agama, termasuk
ajaran dan nilainya.
2) Tujuan dan kandungan kurikulum pendidikan Islam harus menyeluruh
(universal).
3) Tujuan dan kandungan kurikulum pendidikan Islam harus adanya
keseimbangan.
4) Kurikulum pendidikan Islam harus berkaitan dengan bakat, minat,
kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta alam lingkungan di mana
peserta didik tersebut hidup.
5) Kurikulum pendidikan Islam harus dapat memelihara perbedaan
individu di antara peserta didik dalam bakat, minat, kemampuan dan
kebutuhan mereka.
6) Kurikulum pendidikan Islam harus mengikuti perkembangan dan
perubahan zaman, falsafah, prinsip, dasar, tujuan dan metode pendidikan
Islam harus dapat memenuhi tuntutan zaman.6
Selain itu telah dipaparkan di atas, Moh. Roqib mengemukakan bahwa
kurikulum hendaknya mengacu pada prinsip-prinsip pendidikan Islam di
antaranya yaitu sebagai berikut:
6
Uman Cholil, Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam, (Surabaya:Duta Aksara,1998), h. 46.
a) Prinsip Integrasi
Integrasi merupakan sebuah prinsip yang memandang adanya wujud
kesatuan kehidupan dunia akhirat. Kehidupan di dua alam ini dipandang
sebagai satu perjalanan yang tiada terputus. Hal tersebut diletakkan
sebagai jembatan menuju alam akhirat yang abadi.
b) Prinsip Keseimbangan
Proses penentuan materi atau kebijakan kependidikan tidak lepas dari
perbedaan individualitas dan kolektivitas subjek didik. Oleh karena itu,
diperlukan keseimbangan di dalam menyusun kurikulum dan
menetapkan materi ajar. Keseimbangan yang dimaksud yaitu seimbang
berdasarkan porsi yang diberikan pada suatu hal secara proporsional.
c) Prinsip Persamaan dan Pembebasan
Prinsip ini berdasarkan dari adanya keyakinan bahwa manusia
diciptakan oleh Tuhan yang sama dan juga dari asal yang sama.
Sedangkan prinsip pembebasan merupakan sebuah proses menuju ke
arah kemerdekaan, yaitu ia mampu menyuarakan apa yang ada di dalam
benaknya.
d) Prinsip Pendidikan Kontinue
Prinsip ini disebut juga dengan prinsip pendidikan seumur hidup. Proses
pendidikan Islam harus terus berjalan seiring dengan perkembangan
zaman.
e) Prinsip Kemaslahatan Keutamaan
Merupakan sebuah prinsip yang mengharuskan pendidikan membawa
manusia ke arah yang baik dan bermanfaat serta menuju ke arah yang
lebih utama, karena pendidikan merupakan sebuah proses yang agung
guna mengembalikan dan meningkatkan potensi-potensi dan moral
utama manusia.7

b. Kurikulum Madrasah
Materi pelajaran PAI yang ada dalam Madrasah haruslah berdasarkan
pada kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum 2013. Dalam Surat
7
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,
Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2009), h. 84-87.
Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia No 117 tahun 2014
tentang implementasi kurikulum 2013 di madrasah, dijelaskan tentag mata
pelajaran PAI yang harus ada dalam Madrasah, yaitu meliputi: 1) Al-Qur’an
Hadis, 2) Akidah-Akhlak, 3) Fikih, dan 4) Sejarah Kebudayaan Islam.
Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait dan
melengkapi.
1) Al-Qur’an-Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam, dalam arti
keduanya menjadi sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih yang meliputi
ibadah dan muamalah, sehingga kajiannya tidak dapat dilepaskan dari
setiap unsur tersebut.
2) Akidah adalah pondasi atau pokok ajaran agama. Akidah menjadi titik
tolak bagi syari’ah/fikih (yang meliputi ibadah dan muamalah), dan
akhlak, yakni sebagai konsekuensi dan manifestasi dari keimanan dan
keyakinan hidup. Akhlak adalah aspek sikap hidup atau kepribadian
hidup manusia, yang mengatur hubungannya dengan Allah swt. dan
hubungannya dengan sesama manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap
hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan system
kehidupannya
3) Fikih adalah seperangkat aturan atau sistem yang mengatur hubungan
manusia dengan Sang Pencipta, Allah swt. (Hablun Minallah), sesama
manusia (Hablun Minan-nas), dan dengan makhluk lainnya (Hablun -
Ma‘al-Ghairi).
4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah catatan tentang perkembangan
perjalanan hidup umat Islam dari masa ke masa dalam berinteraksi
dengan tuhan (beribadah), berinteraksi dengan sesama manusia
(bermuamalah), berakhlak, dan berinovasi dalam mengembangkan
sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam di berbagai penjuru
dunia yang dilandasi oleh akidah.

c. Integritas kurikulum agama Islam tingkat dasar dan menengah


Kurikulum pendidikan ditingkat daar dan menengah terdapat
pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan agama islam dimana
dalam pembahasan mengenai cinta dan kasih sayang terhadap semua
makhluk Allah SWT, ada dua pencapaian dalam pembelajaran
ini menumbuhkan rasa kasih sayang dan tidak membeda-bedakan
makhluk Allah SWT.
Pendidikan nilai dikatakan mencakup semua aspek dalam
pengajaran maupun pembimbingan kepada siswa yang bertujuan untuk
menyadari nilai-nilai kebenaran, kebaikan serta keindahan, melalui proses
bimbingan dengan pembiasaan serta pertimbangan dan melaui tindakan
yang konsisten. Di dalam kamus makna nilai dapat diartikan suatu hal
yang berharga serta menjadi tujuan yang ingin dicapai. Mnurut Lorens
Bagus Nilai merupakan suatu kualitas yang dimiliki oleh seseorang
sehingga menjadikan dirinya disukai, berguna serta diinginkan.
Pespektif pendidikan islam manusia yang bernilai mendapatkan
peredikat sebagai khalifah serta sebagai abd, maka harus mempelajari
ilmu yang terpadu maksud ilmu yang terpadu.8
Muhammad S.A Ibrahim mengatakan bahwa pada dasarnya hakekat
pendidikan islam merupakan suatu pendidikan yang memungkinkan
seseorang mengarahkan kehidupuanya yang sesuai dengan cita-cita
islam sehingga ia dengan gampang menjalani dan membentuk hidup
sesuai dengan ajaran islam. Kemudian terkait dengan tujuan
pendidikan islam, memiliki klarifikasi menjadi empat bagian yaitu
pertama pendidikan jasmani, kedua tujuan pendidikan rohani,
tiga tujuan pendidikan akal, dan yang terakhir tujuan pendidikan
sosial. Sementara itu tugas pendidikan islam dapat kita tinjau dari tiga
pendekatan yang pertma pendekatan potensi, pewarisan budaya dan
potensi dan budaya. sehingga dari pembehasan diatas dapat kita
pahami bahwa tugas pendidikan islam yaitu membantu
membimbing kompetensi keimanan, keislaman dan keihsanan.9
Membahas keimanan,keislaman dan keikhsanan maka tidak lepas
dari makna kata akhlak. Secara etimologis akhlak berasal dari bahasa
8
Rohmad Mulyana,Mengatikulasikan Pendidikan Nilai, (Yogjakarta:Alfabeta,2004)Hal,
119
9
Abdurrahman al Nahawi, Prinsip-prinsip dan metode pendidikan islam, (terj.) Herry
noer ali, judul asliUshulul Tarbiyah silamiyah wa asalibuha, (Damsik:Darul Fikr, 1995), h. 273
Arab memiliki arti jamak dari khuluq yang berarti , perangai, budi
pekerti dan tabiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata akhlak
dapat diartikan dengan budi pekerti; tabiat; kelakuan; watak. 10 Jika orang
yang memiliki akhlak atau berakhlak itu adalah mereka mampu
memilih dalam membedakan mana menurutnya yang baik dan buruk;
berkelakuan baik.

KESIMPULAN
1. Integrasi kurikulum merupakan suatu upaya peleburan atau pembauran
materi-materi yang ada dalam kurikulum sehingga tidak terdapat sekat-sekat
yang saling memisahkan
2. Proses pendidikan dan Kurikulum merupakan salah satu kesatuan
yang penting pada saat proses pembelajaran. Salah satu alat untuk
10
Anissyifa, Hilda. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal
Pendidikan UNIGA, 2017, 8.1:1-26
mencapai suatu tujuan pendidikan yaitu dengan adanya kurikulum
pendidikan, yang digunakan sebagai acuan pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran pada berbagai jenis tingkap pendidikan sekolah baik pendidikan
dasar maupun pendidikan tingkat menengah.
3. Integrasi kurikulum dengan tujuan untuk mengemban tujuan pendidikan
nasional serta tujuan pendidikan agama Islam, disamping mengemban tujuan
pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

al Nahawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan metode pendidikan islam,


(terj.) Herry noer ali, judul asliUshulul Tarbiyah silamiyah wa
asalibuha, (Damsik:Darul Fikr, 1995)
Cholil, Uman. Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam, (Surabaya:Duta Aksara,1998)
Hilda. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal
Pendidikan UNIGA, 2017, 8.1:1-26
Julaeha, S. (2019). Problemmatika Kurikulum dan pembelajaran pendidikan
karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, (SL), 7 (2), 157-182
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012)
Mulyana, Mengatikulasikan Pendidikan Nilai, (Yogjakarta:Alfabeta,2004)
Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di
Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2009)
Sabda, Syaifuddin, Model Kurikulum Terpadu IPTEK & IMTAQ (Jakarta: PT.
Ciputat Press Group, 2006)
Saputra, L. E. (2022). Model Integrasi Kurikulum Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(2).
Shadily, John M. Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2007)
Sukmadinata dan Erliana Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi
(Bandung: Refika Aditama, 2012)

Anda mungkin juga menyukai