Oleh :
1. Abdurrahman
2. Bahdatiya
3. Muhammad Rifqi Su’adi
4. Sa’adah
5. Hidayat
Semester : IV
Lokal : B-5/Eksekituf
Abstrak
Keberhasilan pendidikan Islam tidak tergantung pada salah satu komponen saja, tetapi
menyangkut semua komponen yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang
lainnya, sehingga tujuan utama pendidikan tersebut dapat tercapai. Perencanaan merupakan
ruh dari setiap kegiatan ilmiah yang tentunya dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur.
Demikian pula dengan pendidikan Islam, diperlukan adanya program yang terencana dan
dapat menghantar proses pendidikan Islam sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses
pelaksanaan hingga penilaian dalam pendidikan Islam lebih dikenal dengan istilah kurikulum.
Komponen kurikulum dalam pendidikan Islam memiliki peran dan posisi yang penting,
karena merupakan operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan, bahkan tujuan tidak akan
tercapai tanpa keterlibatan kurikulum pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu
komponen pokok pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan sistem yang
mempunyai komponenkomponen tertentu yang satu sama lain saling melengkapi. Kurikulum
paling tidak mencakup tujuan, struktur, program, strategi pelaksanaan yang menyangkut
sistem penyajian pelajaran, penilaian hasil belajar, bimbingan-penyuluhan, administrasi dan
supervisi pendidikan.
PENDAHULUAN
Pendidikan dewasa ini dihadapkan pada tantangan berat tentang apa yang harus
diajarkan dan bagaimana memenejnya. Nilai-nilai yang akan diajarkan dan cara
menyusunnya menjadi bagian yang terpenting untuk diperhatikan oleh para perencana
pendidikan. Tuntutan akan pendidikan modern dan sekuler serta praktik pembelajaran
tradisional di dunia Islam saat ini telah menimbulkan tekanan yang kuat baik positif maupun
negatif terhadap isi kurikulum. Adanya tuntutan tersebut membutuhkan prinsip yang bisa
mengcover dan pada akhirnya bisa membentuk kurikulum yang utuh dan koheren. Aspek lain
yang menjadi pusat perhatian pendidikan yang berhubungan dengan struktur adalah cara
menyusun kurikulum. Sehingga tercapai tujuan inti dari pendidikan, yaitu memberikan anak
1
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2020), h. 230
2
Nasution, S, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta, Bina Aksara, 2019), h. 5.
3
Muhammad al-Toumy asy-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 2021), h. 478.
4
H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta, Rineka Cipta, 2022), h. 3
5
Moch. Ansyar dan H. Nurtain, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta, Kemdikbud, 2021), h.11.
6
Muhammad al-Toumy asy-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam,................, h. 480.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Studi Literatur merupakan penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah, artikel ilmiah dal sumber
tertulis lain yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Sedangkan jenis penelitian
deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi tertentu tanpa
melakukan perubahan atau mengendalikan topik yang diteliti. 9
Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik eksplorasi sumber-sumber tertulis dalam bentuk buku-buku referensi dan data
publikasi artikel ilmiah yang sesuai dengan fokus penelitian. Adapun teknik analisis
menggunakan model analisis data interaktif Miles & Huberman, yang dilakukan melalui
tahapan pengumpulan data, reduksi data, penjelasan data, dan penarikan kesimpulan. Teknik
7
B Bainar, “Pandangan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Kurikulum,” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian
Dan Kajian Sosial, Jurnal Vol. 16, no. 2 (2019): 271–93,
8
Erna Yayuk and Santi Prastiyowati, “Pendampingan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013,”
International Journal of Community Service Learning 3, no. 4 (2019): 222,
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D), (Bandung: Alfabeta,
2020). h. 130.
PEMBAHASAN
Kata kurikulum sudah dikenal pada masa Islam klasik dengan istilah almaddah, hal ini
dikarenakan pada masa itu kurikulum lebih identik dengan serangkaian mata pelajaran,
kemudian mulai berkembang dengan cakupan lebih luas yaang mencakup segala aspek yang
dikenal dengan kata manha'j. Kata manhaj atau minhaj terdapat dalam ayat al-Qur’an
berikut:
ۡي يَ َدينهِ م َِن ٱلنك َِتَٰب َو ُم َه ني ِم ًنا َعلَيهِن ن
َ ٱۡلق ُم َصد ِٗقا ل َِما بَ ن
َ َ َٰ َ ََ َنَٓ َن َ ن
ِۖ ِ ِ ِ وأنزۡلا إَِلك ٱلكِتب ب
َٱۡلق ل ُِك َج َعلننا َ َ ن ُ َنَُ َ ٓ َ ََ َُ ََ ََ ن َ ن ََٓ ُ ن َ َ َ َٓ َ َ ن
ّٖ ِّۚ ِ فٱحكم بينهم بِما أنزل ٱّللُۖ وَل تتبِع أهواءهم عما جاءك مِن
َٓ ن ََُُن َٰ َ َ ٗ َ َ ٗ َ ُ ُ ن ن َ ٗ َ ن َ ٗ َ َ ن َ ٓ َ َ ُ ََ َ َ ُ ن
ِ مِنكم ِِشعة ومِنهاجا ۚ ولو شاء ٱّلل َلعلكم أمة وَٰحِدة ول
كن َِلبلوكم ِِف ما
ُ ُ ََُ ٗ َ َ َ َن ُ ُ ن
ُ كم ب َما ُك َ ن َ َ َ ُ ن َ ن َ ُ ْ ن
ِنت نم فِيه ِ ئ ِ ب ني ف اِيع َج م كع ج
ِ ر م ِ ٱّلل َل إ ت
ِ ِّۚ ِ َٰ ر ي ٱۡل ءاتىَٰكمُۖ فٱستبِقوا
َ ُ َن
٤٨ َت َتل ِفون
Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut
apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
10
Ibid, h. 149
11
Siswanto. Systematic Review Sebagai Metode Penelitian Untuk Mensintesis Hasil-Hasil Penelitian (Sebuah
Pengantar). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, (2020) 326-333.
ن َ َ َ َ ن َ َٰ َ َ َ ن َ ن َ ََََ ن َ
٥ ٱۡلنسن ما لم يعلم ِ علم٤ ٱَّلِي علم بِٱلقل ِم
Artinya : “1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2) Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
12
Abu Muhammad Abdurrahman bin Aby Hatim Ar-razi, Tafsir Ibn Aby Hatim, (Mesir, Daar an-Nasyr, tt.),
Jilid 10, h. 385.
13
Abu Ja’far Ath-Thobari, Jami‟ Bayan fi Ta‟wil al-Qur’an, (Mesir: Muassasah ar-Risalah, 2019), Jilid 10, h
385.
14
Muhammad al-Toumy asy-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam,................, h. 481.
15
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir alMisbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2022), Jilid 8, h. 434.
16
Ibid, h. 435
17
Abu Ja’far Ath-Thobari, Jami‟ Bayan fi Ta‟wil al-Qur’an, ..................., h 387.
18
Moch. Ansyar dan H. Nurtain, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, ..................., h.51.
19
Abu Muhammad Abdurrahman bin Aby Hatim Ar-razi, Tafsir Ibn Aby Hatim, ................., h. 385
َ َ َ َ ُ ُّ ن ُ ن َن َ َ ََُ َن َ ََ َن ن
َ
٧٧ سدِين ِ ٱّلل إَِلكُۖ وَل تبغِ ٱلفساد ِِف ٱۡل
ِ ۡرضِۖ إِن ٱّلل َل ُيِب ٱلمف
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Qashash :
77)
Menurut Quraish Shihab ada beberapa catatan penting yang perlu digarisbawahi
tentang ayat ini, agar kita tidak terjerumus dalam kekeliruan:
20
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir alMisbah, ................, h. 436.
21
Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, (Jakarta, Pustaka al-Husna, 2019), h. 258
22
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir alMisbah, ................, h. 408.
23
Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir alMaraghi, Penerjemah Hery Noer Ali, (Semarang, Toha Putra, 2020),
Jilid 25, h. 270
24
Said Agil Husin al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai al-Qur‟an dalam Sistem Pendidikan Islam, (Jakarta,
Ciputat Press, 2022), h. 80-81.
25
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Edisi Baru), (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2020). h. 177.
PENUTUP
Kurikulum dapat dimaknai dalam tiga konteks, yaitu sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik, sebagai pengalaman belajar dan sebagai rencana
program belajar. Jadi kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kata kurikulum sudah dikenal pada masa Islam klasik dengan istilah almaddah, hal ini
dikarenakan pada masa itu kurikulum lebih identik dengan serangkaian mata pelajaran,
kemudian mulai berkembang dengan cakupan lebih luas yaang mencakup segala aspek yang
dikenal dengan kata manha'j. Kata manhaj atau minhaj terdapat dalam ayat Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Edisi Baru), Jakarta: Gaya Media Pratama, 2020.
Abu Ja’far Ath-Thobari, Jami‟ Bayan fi Ta‟wil al-Qur’an, (Mesir: Muassasah ar-Risalah,
2019, Jilid 10
Abu Muhammad Abdurrahman bin Aby Hatim Ar-razi, Tafsir Ibn Aby Hatim, Mesir, Daar
an-Nasyr, tt., Jilid 10.
Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir alMaraghi, Penerjemah Hery Noer Ali, Semarang, Toha
Putra, 2020, Jilid 25
B Bainar, “Pandangan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Kurikulum,” Al-Mutharahah:
Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial, Jurnal Vol. 16, no. 2 (2019).