Anda di halaman 1dari 12

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam)

Disusun Oleh :

Niram Syaftitri 2021000007

Nur Baiyah Haraharap 2021000008

Fadhilah Asmia 2021000013

Dosen Pengampu :

Yunaldi, S.Pd.I., M.Pd.

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

PADANGSIDIMPUAN

T. A (2022-2023)
KATA PENGANTAR

Puji sykur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaian penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah “ilmu pendidikan
islam.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetauan dan


pengalaman bagi para pembaca.makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan,karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................................................

A.Latar Belakang.......................................................................................................................

B.Rumusan Masalah...................................................................................................................

C.Tujuan......................................................................................................................................

PEMBAHASAN.........................................................................................................................
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satukomponen yang sangat menentukan dalam


suatu sistem pendidikan,karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksaan pengajaran pada semua jenis dan
tingkat pendidikan.setiap kurikulum harus memahami perkembangan
kurikulum,karena merupakan suatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam
konteks pendidikan,dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang
dilakukan membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa
fisik,inteklektual,emosional,dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.

Dengan memahami kurikulum para pendidik dapat memilih dan menentukan


tujuan pembelajaran,metode,teknik,media pengajaran,dan alat evaluasi pengajaran
yang sesuai dan tepat.untukk itu dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan
sistem pendidikan ditentukan oleh pihak,sarana dan organisasi yang baik,intensitas
pekerjaan yang realitas tinggi dan kurikulum yang tepat digunakan oleh karena itu
sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan islam
memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya pendidikan merupakan
persoalan yang kompleks menyangkut semua komponen yang terkandung
didalamnya.pendidikan islam adalah pendidiakan yang berdasarkan Alqur-an dan As-
sunnah selaian mempunyai tujuan keilmuan pendidika islam juga mempunyai tujuuan
menjadikan manusia sebagai khalifah yang dapat menjalankan tugasnya dengan
baik.untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan adanya suatu program yang
terencana yang dapat mengantar proses pendidikan sampai pada tujuan yang
diinginkan.proses belajar meengajar pelaksanaannya sampai penilaian dalam
pndidikan lebih dikenal dengan istilah kurikulum pendidikan.

Suatu hal yang penting dalam masalah pendidikan formal adalah pengaturan
kurikulum yang dijadikan sebagai acuan bagi berjalannya proses pendidikan.bahkan
termasuk sebagai acuan bagi evaluasi berhasil atau tidaknya proses kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atu sekolah.kurikulum pendidikan islam
tidak terbatas mempelajari mata pelajaran pengetauan agama islam saja bagaimana
kefahaman kebanyakan masyarakat.tetapi pendidikan islam itu sebenarnya
mempunyai jangkauan yag lebih luas meliputi semua cabang ilmu pengetauan yang
dibenarkan oleh agama islam.

B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam

Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa yunni yaitu curir yang artinya
pelari,curere yang berarti jarak yang harus di tempuh oleh pelari istilah pada mulanya
digunakan dalam dunia olahraga yag berarti suatu jarak yang harus di tempuh dalam
perbandingan olahraga.berdasarkan pengertian ini dalam konteksnya dengan dunia
pendidikan.memberi pengertian sebagai suatu lingkungan pengajaran dimana guru
dan murid terlibat di dalamnya.kurikulum ialah rencana atau bahasan pengajaran
sehingga arah kegiatan pendidikan menjadi jelas dan terang.zakiah derajat
memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang
pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan
itu.kurikulum juga bisa diistilahkan dengan sejumlah pengalaman
pendidikan,kebudayaan,sosial,olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah
bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah dengan maksudnya menolongnya
berkembang secara menyeluruh dalam segala segi dalam mengubah tingkah laku
mereka sesuai dengan tujuan pendidikan.

Kurikulum dalam pendidikan islam dikenal dengan kata manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetuan,keterampilan,dan sikap mereka.selain itu kurikulum juga
dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.sejalan dengan perjalanan waktu pengertian
kurikulum mulai berkembang dan cakupannya lebih luas,yaitu mencakup segala aspek
yang mempengaruhi pribadi siswa.kurikulum dalam pengertian yang modern ini
mencakup tujuan mata pelajaran proses belajar dan mengajar serta evaluasinya.

1.Prinsip –prinsip Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Dalam penyusunan kurikulum kita harus memperhatikan prinsip-prinsip yang


dapat mewarnai kurikulum pendidikan islam.prinsipa-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
 Prinsip berasaskan islam,terrmasuk ajaran dan nilai-nilainya maka setiap yang
berkaitan dengan kurikulum,termasuk filsafah tujuan-tujuan,kandungan-
kandungan ,metode pengajaran,cara-carap perlakuan,dan hubungan-hubungan
yang berlaku dalam lembaga lembaga pendidikan harus berdasarkan pada agama
dan akhlak islam.
 Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktivitas dalam kurikulum
diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumusan sebelumnya.
 Prinsip integritas antara mata pelajaran pengalaman-pengalaman dan aktivitas
yang terkandung di dalam kurikulum,begitu pula dengan pertautan antara
kandungan kurikulum dengan kebutuhan murid juga kebutuhan masyarakat.
 Prinsip relevansi,yaitu adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup
peserta didik,revelansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang revelensi
dengan tautan pekerjaan.
 Prinsip fleksibilitas adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit
kebebasan dalam bertindak baik yang berorientasi pada fleksibilitas pemilihan
program pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajarann.

2. Konsep kurikulum pendidikan islam

Kurikulm dalam pandangan modern merupakan program pendidikan yang


disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya
saja,akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan pribadi siswa sesuai dnganvtujuan pendidikan yang diharapkan sehingga
dapat meningkatkan mutu kehidupannya dan pelaksaannya tidak hanya disekolah
tetapi juga di luar seekolah.

Jika diaplikasikan dalam kurikulum pndidikan islam maka kurikulum berfungsi


sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya
kearah tujuan tertinggi pendidikan islam,melalui akumulasi sejumlah
pengetauan,keterampilan dan sikap.dalam hal ini proses pendidikan islam bukanlah
suatu proses yang dapat dilakuka secara serampangan,tetapi hendaknya mengacu
kepada konseptualisasi manusia paripurna insan kamil yang strateginya telah tersusun
secara sistematis dalam kurikulum pendidikan islam.
3. Karateristik kurikulum pendidikan islam

Secara umum karateristik kurikulum pendidikan islam ialah pencerminan bislami


yang dihasilkan dari pemikiran berfilsafat dalam seluruh aktivitas dan kegiatan
pendidikan dalam prakteknya.konsep inilah yang membedakan kurikulum pendidikan
islam dengan kurikulum pendidikan pada umumnya.karateristik kurikulum
pendidikan islam yaitu sebagai berikut:

1. Kurikulum pendidikan islam harus menonjolkan mata pelajaran agama dan


akhlak.agama dan akhlak itu harus perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadit serta
contoh-contoh dari tokoh terdahulu yang sholeh.
2. Kurikulum pendidikan islam memperhatikan pengembangan antara pribadi dan
masyarakat,dunia dan akhirat jasmani,akal dan rohani manusia.
3. Kurikulum pendidikan islam harus memperhatikan pengembangan menyeluruh
aspek pribadi siswa,yaitu aspek jasmani,akal dan rohani.untuk mengembangkan
menyeluruh ini kurikulum harus berisi mata pelajaran yang lebih banyak,sesuai
dengan tujuan pembinaan setiap aspek.oleh karena itu di perguruan tinggi mata
kuliah seperti ilmu-ilmu Al-Qur’an termasuk tafsir dan Qiro’ah serta pelajaran
lainnya.
4. Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan sni halus seperti
ukir,pahat,tulisan indah,gambar dan sejenisnya.dan juga memperhatikan
pendidikan jasmani latihan militer teknik,keterampilan dan bahasa asing.
5. Krikulum pendidikan islam mempertimbangkan perbedaan kebudayaan yang
sering terdapat di tengah masyarakat manusia karena perbdaan tempat dan juga
perbedaan zaman.oleh sebab itu kurikulum dirancang sesuai dengan kebudayaan
yang berkembang zaman.

B. Komponen-Komponen Pokok Kurikulum Pendidikan Islam

Dari definisi tentang pengertian kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa


kurikulum pendidikan Islam mempunyai empat unsur atau aspek utama yaitu:
1. Tujuan
Tujuan pendidikan, sebagai komponen pertama dari kurikulum adalah sesuatu yang
akan dicapai oleh peserta didik melalui proses pendidikan. Menurut Rahman ada dua
istilah tujuan pendidikan yaitu:
a. Tujuan khusus
Tujuan khusus yaitu untuk mengembangkan manusia sedemikian rupa sehingga semua
pengetahuan yang diperolehnya akan menjadi organ pada keseluruhan pribadi yang
kritis dan kreatif.
b. Tujuan umum
Tujuan umum yaitu memungkinkan manusia memanfaatkan sumber-sumber alam
untuk kebaikan umat manusia dan untuk menciptakan keadilan, kemajuan, dan
keraturan dunia.
Tujuan pendidikan Islam merupakan arah yang selalu diusahakan oleh
pendidik agar tercapai. Tujuan ini sangat penting artinya karena pada hakikatnya tujuan
itu berfungsi sebagai pengakhir dan pengarah usaha, merupakan titik pangkal untuk
mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan memmberi nilai pada usaha-usaha
tersebut. Pada prinsipnya tujuan pendidikan suatu komunitas atau bangsa biasanya
bersumber dari filsafat hidup dan kepercayaan yang dianut oleh suatu bangsa. Karena
kenyataannya bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan hasil filsafat dan
kepercayaan suatu bangsa. Demikian juga menentukan tujuan pendidikan islam tentu
sangat dipengaruhi oleh akidah umat islam itu sendiri dan sumber ajarannya yakni
alquran dan sunnah. Untuk itu setiap usaha menentukan kebijakan apapun dalam
pendidikan islam harus selalu berangkat dari sumber utamanya.

2. Materi atau Bahan Ajar


Materi atau bahan ajar bisa berupa kitab kuning (seperti di pesantren-
pesantren), buku-buku, jurnal-jurnal, laporan-laporan hasil penelitian, dan apa saja
yang dapat digunakan sebagai konteks untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan. Materi pada masa sekarang diatur dalam bentuk-nama-nama mata
pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan nomenklatur keilmuannya.
Dari mata pelajaran atau mata kuliah tersebut terdapat sekian banyak literatur
yang berfungsi sebagai bahan atau sumber pembelajaran. Kemudian pembahasan
kerangka materi seperti tersebut akan digunakan untuk melihat seperti apa bahan atau
sumber pendidikan menurut Rahman. Misalnya, Rahman dengan mengacu kepada
Alquran meminta manusia supaya mempelajari apa yang terdapat pada diri manusia itu
sendiri, alam semesta dan sejarah umat manusia.
3. Metode Pendidikan
Metode pendidikan diperlukan untuk mengatur proses pembelajaran mulai dari
persiapan sampai dengan melakukan evaluasi. John P. Miller, seorang ahli metode
pembelajaran dari Ontario Institute for Studies in Education yang banyak melakukan
kritik terhadap metode pembelajaran. Menurut Miller banyak peserta didik yang tidak
tertarik belajar dikelas, bahkan mereka merasa tersiksa. Oleh karena itu, disusunlah
model pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dengan diberi nama Humanizing
The Classroom: Models of Teaching in Affective Education. Melvin L. Silberman
mengemukakan 101 strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik.
Fazlur Rahman banyak melakukan kritik terhadap metode pendidikan umat
Islam terutama abad pertengahan yang hanya sekedar mengulang-ulang pelajaran
sampai hafal. Metode semacam ini disebut metode mekanis. Sebaliknya, Rahman
menyarankan kepada umat Islam agar menuntut dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan melakukan observasi, analisis, dan eksperimen. Disamping itu,
Rahman juga mengemukakan metode gerakan ganda. Metode ini dapat dipahami,
dirumuskan kembali dan diterapkan dalam proses pembelajaran.
Metode pendidikan islam yang dikehendaki oleh Umat Islam pada hakikatnya
adalah methode of education through the teaching of islam (metode pendidikan
melalui ajaran islam) atas semua bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan menurut
ajaran islam.
4. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan telah
dicapai peserta didik. Evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi yang dapat
mengevaluasi semua proses pendidikan mulai dari awal sampai akhir, yang dapat
mengevaluasi baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. William E. Blank
mengemukakan suatu jenis evaluasi yang disebut dengan evaluasi performansi.
Menurut Blank hanya dengan evaluasi performansi seorang pendidik dapat
mengetahui bahwa peserta didiknya telah mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan atau belum. Kemudian, evaluasi jenis ini akan digunakan untuk melihat
pemikiran pendidikan neomodernisme Rahman. Misalnya, sebagaimana telah
dikemukakan diatas bahwa tujuan pendidikan menurut Rahman adalah untuk
mengembangkan manusia sedemikian rupa sehingga semua pengetahuan yang
diperolehnya akan menjadi pribadi yang kritis dan kreatif yang memungkinnya
memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan umat manusia dan untuk
menciptakan keadilan, kemajuan dan keteraturan dunia. Untuk mengetahui seberapa
jauh tujuan pendidikan ini telah dicapai oleh peserta didik, maka perlu dilakukan
evaluasi terhadap performansi peserta didik terutama dari sifat kritis dan kreatif, dari
segi kemampuan memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan manusia, dan
dari segi keberhasilannya menciptakan keadilan, kemajuan, serta keteraturan dunia.

C. Hidden Curriculum dalam Proses Pendidikan Islam


1. Konsep Hidden Curriculum (Kurikulum Tersembunyi)
Kurikulum tersembunyi merupakan frase dari gabungan dua istilah, yakni
kurikulum (curriculum) dan tersembunyi (hidden). Sedangkan secara istilah,
kurikulum dapat dipahami sebagai landasan yang digunakan pendidik untuk
membimbing peserta didiknya kearah tujuan yang diinginkan melalui akumulasi
sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap mental. Jika dihubungkan dengan
istilah tersembunyi, maka secara umum dapat dipahami bahwa kurikulum tersebut
merupakan kurikulum yang tidak terlihat, namun berperan dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Sehingga kurikulum tersembunyi dalam hal ini merupakan sesuatu yang
menjadi misi tertentu yang hanya diketahui oleh seorang gurui ataupun pengelola
pendidikan.
Kurikulum tersembunyi dapat dipandang sebagai tujuan yang tidak tertulis
(tersembunyi). Kurikulum tersembunyi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum tersembunyi mengacu pada aturan-aturan
atau kebiasaan yang tak tertulis, jika tidak dipahami bisa menjadikan sesuatu
membingungkan dan membuat kita merasa terisolasi dan keluar dari sana (Blackwell,
2009: 24). Kurikulum tersembunyi diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari oleh siswa
di sekolah, dimana aktifitas pembelajaran direncanakan dan terorganisir melalui materi
yang telah diberikan, tetapi tidak ada dalam diri mereka sendiri, dimasukkan dalam
perencanaan atau terkadang dalam kesadaran mereka yang bertanggung jawab atas
pengelolaan sekolah.
Kurikulum tersembunyi berfungsi dalam memperkuat ketidaksamaan sosial
dengan mendidik siswa dalam berbagai persoalan dan perilaku menurut kelas dan
status sosial mereka. Sama halnya seperti adanya ketidaksamaan distribusi modal
budaya di masyarakat, berupa distribusi yang berhubungan dalam pengetahuan di
antara para siswa. Tiga unsur yang harus ada dalam kurikulum tersembunyi, yaitu:
dinamika kelas, interaksi antara guru dan siswa dan relasi kuasa. Kurikulum
tersembunyi memperlihatkan pembelajran sikap, norma, kepercayaan, nilai dan asumsi
yang sering diekspresikan sebagai aturan, ritual dan peraturan.
Kurikulum tersembunyi juga dapat merujuk pada transmisi norma, nilai, dan
kepercayaan yang disampaikan baik dalam isi pendidikan formal dan interaksi sosial
di dalam sekolah-sekolah. Kurikulum tersembunyi ini sukar untuk didefinisikan secara
eksplisit, karena berbeda-beda antar siswa dan pengalamannya serta karena kurikulum
itu selalu berubah-ubah sering dengan berkembangnya pengetahuan dan keyakinan
masyarakat. Konsep kurikulum tersembunyi terekspresikan dalam gagasan bahwa
sekolah melakukan lebih dari sekedar menyebarkan pengetahuan, seperti tercantum
dalam kurikulum formal. Terdapat berbagai kritik tentang implikasi sosial, landasan
politik, dan hasil budaya dari aktivitas pendidikan modern dibalik kurikulum
tersembunyi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum tersembunyi
mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Harapan yang tidak resmi
2. Hasil pembelajaran yang tidak disengaja
3. Pesan implisit yang timbul dari struktur sekolah
4. Dibuat oleh para siswa
5. Aspek kurikulum tersembunyi
Kurikulum tersembunyi mempunyai dua aspek, yaitu aspek relatif tetap dan
aspek berubah-ubah. Aspek relatif tetap meliputi ideologi, keyakinan nilai budaya
masyarakat yang mempengaruhi sekolah. Sedangkan aspek yang berubah-ubah
meliputi aturan organisasi sistem sosial dan kebudayaan. Termasuk dalam aspek ini
adalah pengelolaan kelas oleh guru, penyampaian dan kaidah pengajaran yang hendak
di gunakan, dan sistem kenaikan kelas. Sangatlahlah penting proses penyerapan siswa
terhadap materi aktual melalui kurikulum tersembunyi, hal ini mempunyai implikasi
khusus bagi figur yang menyampaikannya. Kegiatan tersebut meliputi penyampaian
pelajaran sosial dan moral dengan kurikulum tersembunyi, karena karakteristik moral
dan ideologi guru dan figur otoritas lainnya diterjemahkan dalam pelajaran mereka,
meskipun hal ini tidak disadarinya.

Anda mungkin juga menyukai