Anda di halaman 1dari 25

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Oleh;
NANA MEILY NURDIANSYAH, M.Pd. IPI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT DAARUL QUR`AN
TAHUN 2020
Apakah yang dimaksud
dengan kurikulum?
Kosakata kurikulum telah masuk ke dalam kosakata bahasa
Indonesia, dengan arti sususan rencana pengajaran.
P E N G E R T I A N
K U R I K U L U M
BERDASARKAN BAHASA Kosakata tersebut, menurut sebagian ahli, berasal dari
bahasa Latin, curriculum yang berarti bahan pengajaran, dan
ada pula yang mengatakan, berasal dari Bahasa Perancis,
courier yang berarti berlari.

Dalam Bahasa Arab, jika kita mengambil kepada


kamus-kamus Bahasa Arab, maka kita dapati kata-kata
“manhaj” (kurikulum) yang bermakna jalan yang terang,
atau jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai
kehidupan
KURIKULUM MENURUT PARA AHLI

Menurut Zakiah Daradjat :

Kurikulum adalah suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu.

Menurut Al Syaibani :

Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga


dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di dalam dan
diluar sekolah dengan maksud menolong untuk berkembang secara menyeluruh
dalam segala segi dan dapat mengantarkan adanya perubahan tingkah laku pada
peserta didik sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
K U R I K U L U M S E C A R A I S T I L A H

ditinjau dari pengertian kurikulum secara Bahasa, dapat disimpulkan bahwa :

“Kurikulum ialah rencana atau bahasan pengajaran, yang membawa arah


kegiatan pendidikan menjadi jelas dan terang. Pengertian ini terkait dengan hal
yang paling menonjol dari isi kurikulum, yaitu susunan bahan atau mata
pelajaran yang akan digunakan sebagai acuan dalam kegiatan Pendidikan yang
berlandaskan agama islam”.
4 kerangka dasar kurikulum Pendidikan islam Menurut
A L - S y a i b a n i

1. Dasar Agama : Dasar ini menjadi ruh dan target tertinggi dalam kurikulum. Dasar
agama dalam pendidikan Islam harus didasarkan pada al-Qur’an, as-Sunnah dan sumber-
sumber lain di dalam Islam.

2. Dasar Falsafah : Dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan Islam secara
filosofis, sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan
pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran.

3. Dasar Psikologis : Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang
sejalan dengan ciri-ciri perkembangan psikis peserta didik, sesuai dengan tahap kematangan
dan bakatnya.

4. Dasar Sosial : Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan Islam yang
tercermin pada dasar sosial yang mengandung ciri-ciri masyarakat Islam, baik dari segi
pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berfikir dan adat kebiasaan, dan lain-lain.
Asas – asas
Kurikulum Pendidikan Islam

Asas Asas
filosofis sosiologis

Asas Agama

Asas
Asas
oragnisatoris psikologis
 Asas agama sebagai sistem yang ada dalam masyarakat Islam, termasuk sistem pendidikannya harus
meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada ajaran Islam yamg meliputi Akidah, Ibadah, dan
hubungan masyarakat. Hal ini bermakna bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber
yaitu Al-Qur'an dan Sunnah

 Asas filosofis berperan sebagai penentuan umum tujuan pendidikan.

 Asas sosiologis berperan memberikan dasar untuk menentukan apa saja yang akan dipelajari sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

 Asas organisatoris berfungsi memberikan dasar-dasar dalam penyusunan mata pelajaran, penentuan luas dan
sempitnya uraian, serta urutan dan susunan mata pelajran tersebut.

• Asas psikologis berperan memberikan berbagai prinsip tentang perkemanagn anak didik dalam berbagai
aspeknya, serta cara menyampaian bahan pelajaran agar dapat dicerna dan dikuasai oleh anak didik sesuai
dengan tahap perkembangannya.
Ciri – Ciri
Kurikulum Pendidikan Islam

1) Menonjolkan tujuan agama dan 3) Bersikap seimbang diantara berbagai ilmu


akhlak pada tujuannya. seperti yang dikandung dalam kurikulum yang akan
Kandungan, metode, alat, dan
teknisnya bercorak agama. digunakan. Selain itu, juga seimbang antara
pengetahuan yang berguna bagi pengembangan
individual dan pengembangan sosial.

2) Meluas cakupannya dan menyeluruh 4) Bersifat menyeluruh dalam menata seluruh


kandungannya, yaitu kurikulum yang mata pelajaran yang diperlukan oleh anak didik.
betul-betul mencermikan semangat,
pemikiran, dan ajaran yang menyeluruh.

5) Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat bakat anak didik
KOMPONEN
Kurikulum Pendidikan Islam

1) Bagian yang berkenaan dengan 3) Bagian yang berisi metode atau cara
tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh
proses belajar mengajar menyampaikan mata pelajaran tesebut.

2) Bagian yang berisi pengetahuan, 4) Bagian yang berisi metode atau cara
informasi, data-data, aktivitas, dan melakukan penilaian dan pengukuran atas hasil
pengalaman yang merupakan bahan bagi belajar mata pelajaran tersebut
penyusunan kurikulum yang isinya
berupa mata pelajaran yang kemudian
dimasukkan ke dalam silabus
PRINSIP DASAR
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Prinsip Wajib Belajar dan Mengajar


01

Prinsip Pendidikan Integralistik dan


Prinsip Pendidikan Untuk Semua
Seimbang 05 02
(Education For All)

Prinsip Pendidikan Berwawasan Global dan 04 03 Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat (Long Life
Terbuka ( UNIVERSAL ) Education)

06 Prinsip Pendidikan yang Sesuai dengan Bakat


1. Prinsip Wajib Belajar dan Mengajar

Prinsip wajib belajar adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang dalam islam
merasa bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam bidang kemampuan
pengembangan wawasan pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, intelektual, spiritual,
dan social merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan . Prinsip ini sejalan dengan
firman Allah SWT dalam surah at-Taubah (9) ayat 122, yang artinya :

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semaunya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabiloa mereka telah Kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya .”
2. Prinsip Pendidikan Untuk Semua (Education For All)

Prinsip Pendidikan untuk semua adalah prinsip yang menekankan agar


dalam Pendidikan tidak terdapat ketidakdilan perlakuan, atau
diskriminasi .
3. Prinsip Pendidikan Sepanjaang Hayat (Long Life Education)

Prinsip Pendidikan sepanjang hayat adalah prinsip yang menkankan, agar setiap orang dapat
terus belajar dan meningkatkan dirinya sepanjang hayat . Prinsip belajar sepanjang hayat ini,
sejalan dengan Hadis Nabi Muhammad SAW :

“Tuntutlah ilmu mulai dari belaian hingga ke liang lahat.” (HR.Abu Hurairah)
4. Prinsip Pendidikan Berwawasan Global dan Terbuka

Prinsip Pendidikan berwawasan global, maksudnya adalah bahwa ilmu


pengetahuan yang dipelajari bukan hanya terdapat didalam negeri sendiri,
melainkan juga ilmu yang ada di negeri orang lain . Namun, sangat
diperlukan untuk negeri sendiri. Prinsip pendidikan berwawasan global
dan terbuka ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW, sebagai berikut:

“Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri cina; karena menuntut


ilmu itu merupakan kewajiban bagi setiap setiap orang islam, dan bahwa
sesungguhnya malaikat akan mengepakkan sayapnya bagi orang yang
menuntut ilmu, karena ia senang denga napa yang dicari oleh penuntut
ilmu itu “ (HR.Ibn Abd al-Barr)
5. Prinsip Pendidikan Integralistik dan Seimbang

Prinsip Pendidikan Integralistik adalah prinsip yang memadukan


antara Pendidikan ilmu agama dan Pendidikan umum. Ilmu agama
dan Umum telah diuraikan secara ontologis (sumbernya),
epistemology (metodenya), maupun aksiologis (manfaatnya) sama
sama berasal dari Allah SWT, dan antara satu dan lainnya saling
melengkapi. Inti integrasi ini adalah prinsip tauhid, yaitu pandangan
bahwa segala sesutau berasal dari Allah SWT dan akan Kembali
kepada Allat SWT . Prinsip Integralistik ini dapat dipahami dari ayat
Al-Qur’an, sebagai berikut :

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman


diabtaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat . (QS. Al-Mujaadilah (58): 11)
6. Prinsip Pendidikan yang Sesuai dengan Bakat

Prinsip Pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia


adalah prinsip yang berkaitan dengan merencanakan
program atau memberikan pengajaran yang sesuai dengan
bakat, minat, hobi, dan kecenderunga manusia sesuai
dengan tingkat perkembangan usianya .
FUNGSI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
BAGI PENDIDIDIK:

Kurikulum pada dasarnya memiliki fungsi sebagai pedoman


dan acuan bagi penggunanya, artinya kurikulum bagi seorang
pendidik, berfungsi sebagai pedoman dalam mengajar dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Bagi orang tua, kurikulurn memiliki fungsi sebagai pedoman


dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi sekolah
(kepala sekolah, yayasan dan pengawas) kurikulum memiliki
fungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan. Bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu
pedoman belajar. Sedangkan bagi masyarakat, kurikulum
memiliki fungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan
bagi terwujudnya proses pembelajaran di sekolah.
1 2
Pedoman dan program
Alat untuk mecapai tujuan dan harus dilakukan subjek
untuk menempuh harapan dan objek pendidikan
manusia sesuai dengan tujuan
yang dicita - citakan

3 4
Fungsi kesinambungan untuk Standar Penilaian kriteria
persiapan pada jenjang keberhasilan suatu proses
sekolah berikutnya dan pendidikan
penyiapan tenaga kerja bagi
yang tidak melanjutkan
Fungsi Kurikulum bagi peserta didik

Fungsi Fungsi Fungsi


integrasi pemilihan diagnostik

Fungsi Fungsi Fungsi


penyesuaian Diferensiasi persiapan
Fungsi Penyesuaian (the adjustive function)
yaitu merupakan fungsi kurikulum yang mengandung arti bahwa
kurikulum sebagai salah satu dari alat pendidikan harus mampu
mengarahkan peserta didik agar memiliki sifat mampu menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan social dan lingkungan fisik.
Fungsi integrasi (the integrating function)
yaitu se-bagai alat pendidikan kuri-kulum harus dapat meng-hasilkan pribadi-
pribadi peserta didik yang utuh. Artinya bahwa, peserta didik merupakan
bagian dari anggota masyarakat, di harapkan harus memiliki kepribadian yang
dibutuhkan untuk dapat hidup berdampingan dan berintegrasi dengan
masyarakat dimana ia berada.

Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)


yaitu sebagai alat pendidikan kurikulum harus mampu memberikan pelayanan
terhadap setiap individu pe-serta didik yang berbeda baik perbedaan itu bersifat
fisik mau-pun psikis.
Fungsi pemilihan (the selective function)
yaitu sebagai alat pendidikan kurikulum harus dapat memberikan kesem-patan kepada
peserta didik un-tuk dapat memilih jurusan atau materi belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya

Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)

yaitu sebagai alat pendidikan kurikulum harus dapat mempersiapkan peserta didik untuk
mampu melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya

Fungsi Diag-nostik (the diagnostic function)

yaitu sebagai alat pendidikan kurikulum harus dapat membantu dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat mengetahui, me-mahami dan menerima potensi dan kelemahan yang
dimilikinya
Tujuan kurikulum Pendidikan Islam
Penjenjangan tujuan pendidikan dirumuskan dengan hierarki:

1.Tujuan Pendidikan Nasional

2. Kompetensi Lintas Kurikulum

3. Kompetensi Tamatan

4. Kompetensi Rumpun Mata Pelajaran

5. Kompetensi Mata Pelajaran

6. Indicator Hasil Belajar


Dalam menentukan dan merumuskan tujuan kurikulum ada lima
sumber yang dapat dijadikan landasan yaitu:

1. Tujuan Pendidikan Islam, yaitu harus sesuai dengan tujuan Penciptaan manusia, yaitu Sebagai Hamba Allah
yang mengabdi kepada-Nya dan sebagai Khalifah dimuka Bumi.

2. Falsafah bangsa, rumusan tujuan kurikulum harus mencerminkan dan mengandung nilai-nilai yang terdapat
dalam pancasila. Nilai-nilai tersebut harus menjiwai dalam setiap jenjang rumusan kurikulum, mulai tingkat
kelembagaan, tingkat mata pelajaran, dan tingkat pembelajaran.

3. Strategi pembangunan, yakni penanaman sumber daya manusia Indonesia seutuhnya untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur, materiil dan spiritual.

4. Hakikat anak didik, yakni bahwa tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan pada dasarnya untuk kepentingan
anak didik, maka dalam merumuskan tujuan dan isi kurikulum haruslah memerhatikan kepentingan anak didik.

5. Ilmu pengetahuan dan teknologi, maksudnya dalam merumuskan tujuan pendidikan haruslah memperhatikan
perkembangan IPTEK dengan penemuan IPTEK
Thank you

Anda mungkin juga menyukai