Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Mahasiswa : DIAN AFRIZAL, S.Pd.I


B. Judul Modul : STRUKTUR KEILMUAN PAI
C. Kegiatan Belajar : PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DISEKOLAH (KB.4)

D. Refleksi : Setelah membaca dan mempelajari materi kegiatan


belajar (KB 4) pada modul Struktur keilmuan PAI, maka
banyak ilmu dan wawasan baru yang saya dapatkan.
Pada kegiatan belajar (KB 4) ini membahas dan
mengupas tentang pengembangan kurikulum PAI
disekolah yang menyajikan beberapa materi diantaranya
mengenai tantangan pengembangan kurikulum
disekolah, landasan pengembangan kurikulum, aspek
aspek dalam pengembangan kurikulum PAI, serta
pendekatan multidisipliner sebagai alternatif
pengembangan PAI. Menurut saya, sangatlah penting
bagi pendidik maupun aspek – aspek yang terlibat dalam
dunia pendidikan untuk dapat melakukan kajian dan
pemahaman terhadap kurikulum PAI disekolah agar
sasaran dan tujuan pendidikan itu sendiri dapat tercapai.

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PENGEMBANGAN KURIKULIM PAI DISEKOLAH

Tantangan
Pengembangan
Kurikulum 1. Landasan
disekolah Filosofis
2. Landasan
Teoritis
Landasan 3. Landasan
Peta Konsep Pengembangan Yuridis
(Beberapa istilah dan Kurikulum
1
definisi) di modul
bidang studi

Aspek – Aspek
dalam 1. Aspek Idiologis
Pengembangan - Filosofis
Kurikulum 2. Aspek Budaya
Religius
3. Aspek
Pendekatan Multi Kompetensi
Disipliner Sebagai PAI
Alternatif
Pengembangan PAI
1. Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan bagi umat Islam, agar
dapat memahami secara benar ajaran Islam sebagai agama yang
sempurna (kamil), kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara
integral (kaffah) diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam
dalam keseluruhan aspek kehidupanya. Agar ajaran Islam dapat
dipelajari secara efektif dan efisien, maka perlu dikembangkan
kurikulum pendidikan agama Islam sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman.
2. Pendidikan yang dalam hal ini kurikulum sebagai the heart of
education (Klein, 1992) harus mempersiapkan generasi bangsa yang
mampu hidup dan berperan aktif dalam kehidupan lokal, nasional,
dan internasional yang mengalami perubahan dengan cepat tersebut.
Sebagaimana diungkapkan oleh Oliva (1982), kurikulum perlu
memperhatikan perubahan yang terjadi di masyarakat, ilmu
pengetahuan, kepemimpinan, dan politik. Perubahan yang
dikemukakan di atas memberikan landasan kuat bagi perubahan
suatu kurikulum PAI di lingkungan sekolah.
3. Rekonseptualisasi ide kurikulum merupakan penataan ulang
pemikiran teoritik kurikulum berbasis kompetensi. Teori mengenai
kompetensi dan kurikulum berbasis kompetensi diarahkan kepada
pikiran pokok bahwa konten kurikulum adalah kompetensi, dan
kompetensi diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu (ability
to perform) berdasarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal
tersebut terumuskan dalam KompetensiInti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD).
4. Desain pengembangan kurikulum baru harus didasarkan pada
pengertian bahwa kurikulum adalah suatu pola pendidikan yang utuh
untuk jenjang pendidikan tertentu. Desain ini menempatkan mata
pelajaran PAI sebagai organisasi konten kurikulum yang terbuka dan
saling mempengaruhi. Desain kurikulum yang akan digunakan untuk
mengembangkan kurikulum baru harus mampu mengaitkan antar
konten kurikulum baik yang bersifat horizontal maupun vertikal.
5. Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
6. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum PAI 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,
hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum.
7. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik.
8. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu
dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
9. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
10. Kurikulum PAI 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi (competency based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
11. Kurikulum PAI 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan
(2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh
peserta didik menjadi hasil kurikulum.
12. Landasan yuridis Kurikulum PAI 2013 adalah: 8 a. Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; c.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
dan d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
13. Al-Qur’an-Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti
keduanya merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah,
muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut.
Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syari’ah/fikih (ibadah,
muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai
manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup.
Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup
manusia, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt. dan
hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap
hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem
kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan,
Kebudayaan/seni, ilmu pengetahuan dan teknologi
olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang
kokoh.
14. Fikih (syari’ah) merupakan system atau seperangkat aturan yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt. (hablum-Minallāh),
sesama manusia (hablum-Minan-nās)
15. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan
perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribada,
bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem
kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh
akidah.
16. Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki karakteristik sebagai
berikut: 1. Al-Qur’an Hadis, menekankan pada kemampuan baca
tulis yang baik 10 dan benar, memahami makna secara tekstual dan
kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari.
17. Akidah Akhlak menekankan pada kemampuan memahami keimanan
dan keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan
mampu mempertahankan keyakinan/ keimanannya. Akhlak
menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan dan menghiasi diri
akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari
akhlak tercela (mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari.
18. Fikih menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan
hukum dalam Islam serta kemampuan cara melaksanakan ibadah dan
muamalah yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari.
19. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menekankan pada kemampuan
mengambil ibrah / hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani
tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial,
budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain, untuk
mengembangkan Kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini
dan masa yang akan datang.
20. Secara umum tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk
menjadikan manusia beragama, yang memiliki predikat muslim,
mukmin, dan muhsin. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut
dipelajari materi-materi pada disiplin ilmu, yaitu: syari’ah (fiqih),
‘aqidah, dan akhlak, dengan Al-Quran dan Hadits sebagai dasarnya.
Pada tataran realitas empirik, pelaksanaan islam, iman dan ihsan
dapat dipelajari dalam disiplin ilmu sejarah peradaban Islam.
21. Struktur materi untuk setiap disiplin ilmu pada aspek PAI adalah
lingkup materi (maudhu’) pada setiap disipilin ilmu aspek PAI. Ilmu
al-Quran, Ilmu hadits, ilmu aqidah, ilmu fiqih, ilmu akhlak dan ilmu
sejarah kebudayaan dan peradaban Islam memiliki struktur materi
yang berbeda-beda. Sebagai guru PAI profesional tentu harus
menguasai struktur materi setip disiplin tersebut.
22. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Pasal
31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional.
23. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
24. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
25. Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
26. Pengetahuan: Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
27. Keterampilan: Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
28. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

1. Saya masih bingung tentang apa fungsi landasan filosofis dalam


pengembangan kurikulum?
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.

2. Saya masih kesulitan memahami maksud dari teori pendidikan


berdasarkan standar (standard based education), dan teori
Daftar materi bidang kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum) pada
2 studi yang sulit pengembangan kurikulum?
dipahami pada modul Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Daftar materi yang 1. Membedakan antara Kompetensi dasar dan Kompetensi Inti masih
sering mengalami sering terjadi kekeliruan
3
miskonsepsi dalam 2. Membedakan antara Tujuan pembelajaran dan indikator Pencapaian
pembelajaran Kompetensi juga masih sering terjadi kekeliruan.

Anda mungkin juga menyukai