Anda di halaman 1dari 20

PENDALAMANMATERI

(LembarKerjaResume Modul)

A. JudulModul : SKI
B. Kegiatan Belajar : Perkembangan Islam di Indonesia (KB 3)
C. Refleksi

N
BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
O
1 Peta Konsep(Beberapa
A. Masuknya Islam di Indonesia
istilah dan definisi) di
Ada beberapateori yang mengungkapsejarahmasuknya Islam di
modul biadang studi Indonesia, yaitu: teori Gujarat (India), teori Arab/ Makkah, teori
Persia, dan teori China.

1. Teori Gujarat (India)


Teori ini menyatakan Islam datang ke Indonesia bukan langsung dari
Arab melainkan melalui India pada abad ke-13. Dalam teori ini
menyebutkan lima tempat asal Islam di India yaitu Gujarat, Cambay,
Malabar, Coromandel, dan Bengal. Pijnappel, seorang Profesor
Bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Dia mengatakan
bahwa Islam datang ke Indonesia bukan berasal dari Arab, tetapi
berasal dari India, terutama dari pantai barat, yaitu daerah Gujarat dan
Malabar. Sebelum Islam sampai ke Indonesia, banyak orang Arab
bermazhab Syafi’i yang bermigrasi dan menetap di wilayah India.
Dari sana, selanjutnya Islam menyebar ke Indonesia.
Alasan Snouck Hurgronje bahwa Islam di Indonesia berasal dari
Daccan adalah adanya kesamaan tentang paham Syafi’iyah yang kini
masih berlaku di Pantai Coromandel. Demikian pula pengaruh Syiah
yang masih meninggalkan sedikit jejaknya di Jawa dan Sumatera,
yang dulunya mempunyai pengaruh kuat sebagai mana kini berlaku di
India. Snouck Hurgronje juga menyebut kan bahwa abad ke 12
sebagai periode yang paling mungkin dari awal penyebaran Islam di
Nusantara. Dapat disimpulkan bahwa Snouck Hurgronye, yang
mendukung teori ini juga menyataka ntiga alasan, sebagai berikut :
1) Kurangnya bukti yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran agama Islam ke Indonesia,
2) Hubungan dagang antara Indonesia-India telah lama terjalin,
3) Inskripsi tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatera
memberikan gambaran hubungan dagang antara Sumatera dan
Gujarat.
Teori Gujarat sebagai tempat asal Islam di Nusantara dipandang
mempunyai kelemahan oleh Marrisan. Alasannya, meskipun batu-batu
nisan tersebut berasal dari Gujarat atau Bengal, bukan berarti Islam
berasal dari sana.
Mazhab Syafi’i yang mayoritas dianut oleh mayoritas Muslim di
Indonesia merupakan mazhab yang dominan di wilayah Coromandel
dan Malabar. Menurut Arnold, para pedagang Muslim dari
Coromandel dan Malabar mempunyai peranan penting dalam
perdagangan antara India dan Nusantara. Kehadiran sejumlah besar
pedagang ini di pelabuhan-pelabuhan Indonesia tidak hanya
berdagang, tetapi juga menyebarkan agama Islam kepada penduduk
setempat.
2. Teori Arab/ Makkah
Teori Arab/ Makkah merupakan salah satu teori yang biasa dijelaskan
dalam penulisan sejarah. Teori ini disebut juga dengan teori Timur
Tengah yang dipeloporioleh beberapa sejarawan, di antaranya adalah
Crawfurd, Keijzer, Naimann, de Hollander, dan juga ada beberapa
sejarawan Indonesia seperti Hasjmi, Al-Attas, Buya Hamka, Hoesein
Djajadiningrat, dan Mukti Ali. Penting diketahui, bahwa Coromandel
dan Malabar, menurut Arnold bukanlah satu-satunya tempat Islam
dibawa ke Nusantara. Islam di Indonesia juga dibawa oleh para
pedagang dari Arab.
Berdasarkan teori Arab dari Buya Hamka yang tertulis dalam
historiografi Indonesia, dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia
sejak abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehi yang mendasarkan
teori pada berita China dari zaman Tang. Dalam catatan Tionghoa
dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M
tepatnya di wilayah Sumatera dalam perkembangan perdagangan
maritim Kerajaan Sriwijaya dengan dukungan dari mubaligh dan
pedagang-pedagang muslim. Hamka memberikan argumentasi bahwa
Gujarat hanya sebagai tempat singgah, sedangkan Makkah atau Mesir
adalah sebagai tempat pengambilan ajaran Islam. Adapun masuknya
Islam ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu:
a. Jalur Utara, dengan rute : Arab (Makkah dan Madinah) 
Damaskus  Baghdad  Gujarat (pantai Barat India)  Sri
Lanka  Indonesia.
b. Jalur Selatan, dengan rute: Arab (Makkah dan Madinah) 
Yaman  Gujarat (pantai barat India)  Sri Lanka  Indonesia.
3. Teori Persia
Selain teori India dan teori Arab, teori yang lain tentang masuknya
Islam ke Indonesia adalah teori Persia. Teori Persia ini menyatakan
bahwa Islam yang datang ke Indonesia berasal dari Persia, bukan dari
India dan Arab. Teori ini didasarkan pada beberapa unsur
kebudayaan Persia, khususnya Syi’ah yang ada dalam kebudayaan
Islam di Indonesia. Di antara pendukung teori ini adalah P.A.
Hoesein Djajadiningrat.
Alasan pertama dari teori ini. Berdasarkan analisis sosio-kultural,
terdapat titik-titik kesamaan antara yang berlaku dan berkembang di
kalangan masyarakat Islam Indonesia dengan di Persia. Misalnya,
perayaan Tabut di beberapa tempat di Indonesia, dan berkembangnya
ajaran Syekh Siti Jenar, ada kesamaan dengan ajaran Sufi al-Hallaj
dari Iran Persia. Dia mendasarkan analisisnya pada pengaruh sufisme
Persia terhadap beberapa ajaran mistik Islam (sufisme) Indonesia.
Ajaran manunggaling kawula gusti Syekh Siti Jenar merupakan
pengaruh dari ajaran wahdat al-wujud al-Hallaj dari Persia.
Alasan kedua, penggunaan istilah bahasa Persia dalam sistem
mengeja huruf Arab, terutama untuk tanda-tanda bunyi harakat dalam
pengajaran Al-Qur’an. Jabar (Arab-fathah) untuk menghasilkan
bunyi “a” (Arab; kasrah) untuk menghasilkan bunyi “i” dan “e”; serta
pees (Arab, dhammah) untuk menghasilkan bunyi “u” atau “o”.
Dengan demikian, pada awal pelajaran membaca Al-Qur’an, para
santri harus menghafal alif jabar “a”, alifjer “i” dan alif pees “u”/”o”.
Cara pengajaran seperti ini, pada masa sekarang masih dipraktikkan
di beberapa pesantren dan lembaga pengajian Al-Qur’an di
pedalaman Banten. Juga, huruf sin tanpa gigi merupakan pengaruh
Persia yang membedakan dengan huruf sin dari Arab yang bergigi.
Alasan ketiga, peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai salah
satu hari yang diperingati oleh kaum Syi’ah, yakni hari wafatnya
Husain bin Abi Thalib di Padang Karbala. Di Jawa dan juga di Aceh,
peringatan ini ditandai dengan pembuatan bubur Asyura. Di
Minangkabau dan Aceh, bulan Muharram disebut dengan bulan
Hasan-Husain.
4. Teori China
Sebenarnya, peranan orang China terhadap Islamisasi di Indonesia
perlu mendapat perhatian khusus. Banyaknya unsur kebudayaan
China dalam beberapa unsur kebudayaan Islam di Indonesia perlu
mempertimbangkan peran orang-orang China dalam Islamisasi di
Indonesia, karenanya ”teori China” dalam Islamisasi tidak bisa
diabaikan. H.J. de Graaf, misalnya, telah menyunting beberapa
literature Jawa klasik yang memperlihatkan peranan orang-orang
China dalam pengembangan Islam di Indonesia. Dalam tulisan-
tulisan tersebut, disebutkan bahwa tokoh-tokoh besar semacam
Sunan Ampel (Raden Rahmat/ Bong Swi Hoo) dan Raja Demak
(Raden Fatah/Jin Bun) merupakan orang-orang keturunan China.
Pandangan ini juga didukung oleh salah seorang sejarawan Indonesia,
Slamet Mulyana.
Agama Islam masukke Indonesia berjalan dengan cara damai tanpa
paksaan. Pada umumnya agama Islam masuk ke Indonesia dilakukan
melalui berbagai cara (jalur), di antaranya adalah:
1. Perdagangan
Jalur kegiatan pelayaran antar negara yang rama imembuat
perdagangan semakin semarak dan meluas. Pada abad ke 7 M sampai
abad ke 16 M merupakan tahap awal masuknya agama Islam di
Indonesia melalui perdagangan ini. Ketika itu pedagang-pedagang
muslim dari Timur Tengah dan India berminat pula berdagang ke
Indonesia.
2. Perkawinan
Para pedagangitu ada yang lama tinggal di Indonesia, bahkan ada
yang menetap. Maka tidak heran jika para pedagangmuslim yang
dating ke Indonesia tersebut akhirnya banyak yang menikahdengan
wanita-wanita pribumi (penduduk asli). Ketika akan dilangsung kan
pernikahan, para wanita pribumi disuruh mengucapkan dua kalimah
syahadat sebagai tanda telah menerima Islam sebagai agama dan
keyakinannya.
3. Pendidikan
Pendidikan juga berperan penting dalam penyebaran agama Islam.
Pendidikan tersebut dilaksanakan di pesantren-pesantren yang
diampu oleh para kyai. Apabila kyai yang mengajar di suatu
pesantren mempunyai charisma maka pesantren tersebut menjadi
sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakat. Para kyai yang
mengajar di pesantren-pesantren tersebut sering pula diangkat
menjadi penasihat spiritual para raja dan bangsawan. Posisi tersebut
member kesempatan luas para kyai untuk menyebarkan agama Islam.
4. Tasawuf
Tasawuf mengandung arti ajaran atau cara untuk mendekat kan diri
kepada Tuhan. Tasawuf juga berperan penting dalam penyebaran
agama Islam, karena dengan tasawuf ini bagi orang yang telah
memiliki dasar ketuhanan lebih mudah untuk memahami dan
menerima ajaran Islam.
5. Kesenian
Penyebaran agama Islam juga dilakukanmelaluikesenian.
Peninggalandarihasilpenyebaran agama Islam melalui dunia
seniinibanyakkitajumpai.
Contohpeninggalansenitersebutmisalnyasenipahat, senimusik, seni
sastra, dan juga bangunan-bangunan. Bangunantempatberibadah para
kyai zaman dahulu, misalnya masjid kuno di Demak, di Cirebon, di
Aceh, dan di Banten merupakansebagiandaripeninggalanpenyebaran
agama Islam melaluiseni.
6. Politik
Penyebaran agama Islam melaluipolitikinidimaksudkanketikaseorang
raja memeluk agama Islam, makarakyatakanpatuh dan mengikutinya.
Kondisiiniterjadikarena raja selalumenjadipanutanbagirakyatnya.
B. Strategi Dakwah Islam Walisongo
Situasimasyarakatsebelumdatangnya Islam terpengaruhi oleh
sistemkastadalam agama Hindu yang
menjadikanperbedaangolongankelasdalamkehidupan. Akibatnya,
kehidupanmasyarakatmenjadibertingkat dan berkelompok.
Masyarakat Hindu ketikaitumembagikastanyamenjadiempat (4)
kastayaitu: kasta brahmana, kastaksatria, kastawaisya, dan
kastasudra. Sebagaikasta yang paling rendah,
kastasudraseringtertindas oleh kastalainnya,
sehinggakehidupannyaselaludiliputikeresahan.
Datangnya Islam mengikiskeadaanmasyarakat yang berkasta,
merubahkehidupanmasyarakatmenjadilebihbaiktanpaadanyapenindas
anatasperbedaankasta. Perubahaninitidakterlepasatasperan para wali.
Penyebar agama Islam di tanahJawa pada abad ke-15-16
dikenaldenganistilahWalisongo.Era
Walisongomenandaiberakhirnyadominasi Hindu Budhadalambudaya
di Indonesia dan dirubahmenjadikebudayaan Islam.
Penyebaran Islam terutama di Jawabanyakdilakukan oleh para wali.
WalidalamhaliniWali Allah atauWaliyullahadalah orang saleh yang
mula-mulamenyebarkan agama Islam di tanahJawa. Jadi, waliadalah
orang yang mengabdikandirikepada Allah
denganmenyerahkanupayalahiriah dan rohaniahuntukkepentingan
agama Islam dengandisertaikelebihankaromah, dimana orang
biasatidakmungkinmelakukannya.
Sedangkan di dalam Hadis dikatakanbahwawali -wali Allah adalah
orang-orang yang salehlagiberiman. Wali-waliitudianggapsebagai
orang yang mula-mulamenyebarkan agama Islam di Jawa dan
biasadinamakanWali Sembilan atauWaliSongo.
Sekilastentangsembilannama yang dikenalsebagaianggotaWalisongo,
diantaranyaadalah:
1. Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim, atauMakdum Ibrahim As-
SamarkandyataulebihdikenaldenganSunan Gresik lahir di
Samarkand, Asia Tengah, pada paruhawalabad 14. Babad Tanah
JawiversiMeinsmamenyebutnyaAsmarakandi,
mengikutipengucapanlidahJawaterhadap As-Samarkandy,
berubahmenjadiAsmarakandi.
Aktivitaspertama yang
dilakukannyaketikaituadalahberdagangdengancaramembukawarung.
Warungitumenyediakankebutuhanpokokdenganhargamurah.
Selainitusecarakhusus Maulana Malik Ibrahim juga
mengobatimasyarakatsecara gratis. Sebagaitabib, kabarnya,
iapernahdiundanguntukmengobatiistri raja yang berasaldari Campa.
Besarkemungkinanpermaisuritersebutmasihkerabatistrinya.
KakekBantal juga mengajarkancara-carabarubercocoktanam.
2. SunanGiri
SunanGirikecilmenuntutilmu di pesantrenmisannya, SunanAmpel,
tempatdimana Raden Patah juga belajar. IasempatberkelanakeMalaka
dan Pasai. Setelah merasacukupilmu, iamembukapesantren di
daerahperbukitanDesaSidomukti, Selatan Gresik. DalambahasaJawa,
bukitadalah "Giri". MakaiadijulukiSunanGiri.
3. Sunan Bonang
Maulana Makdum Ibrahim atauSunan Bonang
terkenaldalamhalilmukebathinannya. Iamengembangkanilmu (dzikir)
yang
berasaldariRasulullahSAW,kemudianbeliaukombinasidengankesimba
nganpernapasan yang disebutdenganrahasia Alif Lam Mim ‫) ا ل م‬
yang artinyahanya Allah SWT yang tahu.
Penekanankeilmuan yang diciptakanSunan Bonang adalahmengajak
murid-muridnyauntukmelakukan Sujud atau Salat dan dzikir.
Hinggasekarangilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang
masihdilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan
diorganisasikandengannamaPadepokanIlmu Sujud Tenaga dalam
Silat Tauhid Indonesia.
4. SunanAmpel
Raden Rahmat (SunanAmpel) menganutfikihmahzab Hanafi. Namun,
kepada para santrinya, iahanyamemberikanpengajaran yang
menekankan pada penanamanakidah dan ibadah. Dia-lah yang
mengenalkanistilah "Mo Limo" (moh main, mohngombe,
mohmaling, mohmadat, mohmadon). Yakniseruanuntuk
"tidakberjudi, tidakminumminumankeras, tidakmencuri,
tidakmenggunakannarkotik, dan tidakberzina."
5. SunanDrajat
Syarifuddin (SunanDrajat)
mendapattugasdariayahnyauntukberdakwahkepesisir Gresik,
melaluilaut. Iakemudianterdampar di Dusun Jelok-
pesisirBanjarwatiatauLamongansekarang.
TapisetahunberikutnyaSunanDrajatberpindah 1 kilometerkeselatan
dan mendirikanpadepokansantriDalemDuwur, yang
kinibernamaDesaDrajat, Paciran-Lamongan.
SunanDrajat juga dikenalsebagaiseorangbersahaja yang
sukamenolong. Di pondokpesantrennya, iabanyakmemeliharaanak-
anakyatim-piatu dan fakir miskin. Gaya
berdakwahnyabanyakmengambilcaraayahnya, SunanKalijaga.
Namun
6. SunanMuria
Raden Umar Said (SunanMuria) seringkalidijadikan pula
sebagaipenengahdalamkonflik internal di KesultananDemak (1518-
1530), Iadikenalsebagaipribadi yang
mampumemecahkanberbagaimasalahbetapapunrumitnyamasalahitu.
Solusi pemecahannya pun selaludapatditerima oleh semuapihak yang
berseteru. SunanMuriaberdakwahdariJepara, Tayu, Juana
hinggasekitar Kudus dan Pati. Salah
satuhasildakwahnyalewatseniadalahlaguSinom dan Kinanti.
7. SunanGunungDjati
SyarifHidayatullah (SunanGunungDjati) adalahsatu-satunya
"walisongo" yang memimpinpemerintahan.
SunanGunungDjatimemanfaatkanpengaruhnyasebagaicucu Raja
Pajajaranuntukmenyebarkan Islam daripesisir Cirebon
kepedalamanPasundanatauPriangan.
8. Sunan Kudus
Ja’far Sadiq (Sunan Kudus) banyakberguru pada SunanKalijaga.
Kemudianiaberkelanakeberbagaidaerahtandusdi Jawa Tengah
sepertiSragen, Simo hinggaGunungKidul. Cara berdakwahnya pun
menirupendekatanSunanKalijaga: sangattoleran pada
budayasetempat. Cara penyampaiannyabahkanlebihhalus.Itusebabnya
para wali yang kesulitanmencaripendakwahke Kudus yang
mayoritasmasyarakatnyapemelukteguh-menunjuknya.
9. SunanKalijaga
Raden Mas Syahid (SunanKalijaga)
ajarannyaterkesansinkretisdalammengenalkan Islam.
Iamenggunakanseniukir, wayang, gamelan,
sertasenisuarasuluksebagaisaranadakwah. Dialahpencipta baju takwa,
perayaansekatenan, grebegmaulud, layangkalimasada,
lakonwayangPetrukjadi Raja.
Dalamsejarahnya, para
Waliberperanbesardalampengembanganpewayangan di Indonesia.
SunanKalijaga dan Raden
PatahsangatberjasadalammengembangkanWayang. Bahkan para wali
di Tanah Jawasudahmengatursedemikianrupamenjaditigabagian.
PertamaWayangKulit di Jawa Timur, keduaWayang Wong
atauWayang Orang di Jawa Tengah, dan ketigaWayangGolek di Jawa
Barat.
C. Perkembangan Islam di Indonesia
1. Perkembangan Islam SebelumKemerdekaan
Sampaiakhirabad ke-19 Belanda telah kaya
denganpengalamanpahitdalammenghadapikekuatan Islam di
Indonesia. Sejakkedatangannya pada akhirabad ke-16 di Indonesia,
Belanda senantiasamenghadapikenyataanbahwa Islam
selalumenjadipenghalangcita-citanya.
Hal initidakmengherankan, sebabsebagianbesarpendudukdaerah yang
dijajahnya di kepulauan Indonesia iniberagama Islam, motif
anekaperlawananterhadapnya,
bagaimanapunjarangterlepasdarikaitanajaran agama ini.
Pemberontakan-pemberontakantersebutcukupmembahayakan dan
sempatmengancamkelangsunganhiduppenjajahan Belanda di
Indonesia, di sampingtidakkecilkerugian-kerugian yang diderita
Belanda karenanya.
Makadariituwajarapabila Belanda yang
menginginkankelestarianpenjajahannyaberusahasekuattenagamenjina
kkan dan sekaligusmelumpuhkan Islam sebagaikekuatanpolitik di
Indonesia yang dapatmembahayakanpenjajahannya di negara
Indonesia.
KebijakanKolonial Belanda dalammenanganimasalah Islam ini,
seringdisebutdenganistilah “Islam Politiek”,
yaknikebijakanpemerintahHindia Belanda dalammengelola
masalah-masalah Islam di Indonesia. Untukini Christian
SnouckHurgronjedipandangsebagaipeletakdasarnya.
Di satupihakpemerintahKolonial Belanda
sangattakutterhadapmuslimfanatik yang mempunyaihubungandengan
dunia internasional, termasukbahayapermintaanbantuankepada
negara Islam di luar negeri. Rezim Belanda di Indonesia
sangattakutterhadapsesuatu yang berbau Pan Islamisme.
Di lain pihak, Kolonial Belanda
terlalubesarharapannyauntukmenghilangkanpengaruh Islam
secaracepatmelalui proses Kristenisasi, sebabdalamanggapannya
agama Kristen lebihungguldari agama Islam; di sampingbanyaknya
orang Islam Indonesia yang bersifatsinkretis,
dianggapnyaakanmudahuntuk di-Kristen-kan,
makapemerintahKolonial Belanda pun
berupayauntukmenyukseskankerja para Misionaris Kristen di
Indonesia denganjalanmemberisubsidi dan kemudahan-
kemudahanberoperasi.
2. Perkembangan Islam Setelah Kemerdakaan
PanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI)
merupakanperwakilandaerahseluruhkepulauan Indonesia.
Dalamsidang PPKI, M. Hatta berhasilmeyakinkanbahwatujuh kata
dalamanakkalimat yang tercantumdalamsilapertama Pancasila
“Ketuhanan yang mahaEsadengankewajibanmenjalankansyariat
Islam bagipemeluk-pemeluknya”
dengansegalakonsekuensinyadihapuskandarikonstitusi. Namunhal
yang sedikitmelegakanhati para nasionalis Islam
adalahkeputusantentangdiadakannya Kementerian Agama yang
akanmenanganimasalahkeagamaan. MeskipunDepartemen Agama
dibentuk, namunhaltersebuttidakmeredakankonflikideologi pada
masa setelahnya. Setelah
dikeluarkannyamaklumattentangdiperkenankannyamendirikanpartaip
artaipolitik, tigakekuatan yang sebelumnyabertikaimunculkembali,
yaitu; MajelisSyuroMuslimin Indonesia (Masyumi) 7 November
1945 lahirsebagaiwadahaspirasiumat Islam, PartaiSosialis yang
mengkristalkanfalsafahhidupMarxisberdiri 17 Desember 1945, dan
Partai Nasional Indonesia yang mewadahicarahidupnasionalis
“sekuler” muncul pada 29 Januari 1946. Partai-partai yang berdiri
pada saatitudapatdikategorikandalamtigaaliranutamaideologi yang
adatersebut.
PerdebatanmengenaihasilperundanganterakhirPiagam Jakarta
terusberlanjuthinggaperiodepascakemerdekaan dan
menjadiargumenbagigerakan-gerakanseparatis, sepertiDarul Islam di
Jawa Barat dari 1948 hingga 1962 dan juga di Sulawesi Selatan dan
Aceh. DalamMajelisKonstituante, sejakberakhirnyapemilu 1955 yang
dilaksanakanberdasarkan UUDS 1950,
kalanganislamismelahirkantantangan lain bagi negara model
Pancasila ini. Karena tidakadasatupihak pun yang memenuhi 2/3
suara yang dibutuhkanuntukpengesahan, Soekarno
akhirnyamembubarkanMajelisKonstituantedenganmengeluarkanDekr
itPresiden pada 5 Mei 1959.
Perkembangan Islam pada masa orde lama, (masa berlakunya UUD
1945, Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950) berada pada
tingkatpengaktualisasianajaran agama
untukdijadikansebuahdasardalambernegara.
Perkembangan Islam setelahkemerdekaan pada masa ordebaruInilah
era dimanakepemimpinanSoehartosangatkuat dan militeristik.
Sepertilazimnyakepemimpinangayaitu,
masyarakatsipildimandulkansuara dan perannya. Tiga tulisan tentang
Pan-Islamisme di Hindia-Belanda Timur pada akhirabad ke-19 dan
awalabad ke-20, parpol-parpolmenjaditigapartaibesaryaitu PPP,
Golkar dan PDIpada tahun 1970-an.
BahkanSecarakonvensionalkelompoktertentuwajibmemberikansuaran
yakegolongankarya yang berafiliasidenganpemerintah.
Sementaraitusuara-suara yang inginmenegakkanSyari’at Islam atau
Islam sebagaidasar negara nyaristidakterdengar.
Bolehjadikarenaintervensi negara yang terlalukuatterhadapgerak-
gerikwarganyatermasukormasmembuatsemuanyamenjadidiam dan
tiarap, seolahadakesimpulanbahwaberbedadengan mainstream negara
adalahberbahaya.
Perkembangan Islam pada masa reformasidalamsoalharmonipolitik,
munculnyaberbagaikebijakan yang berbau masa
lalusetidaknyamenjadibukti yang
cukupbahwakebijakantersebutsejalandenganparadigmakeberlanjutan.
RUU KUB yang
dikhawatirkanbanyakpihakakanmembuatkemunduran yang berarti,
ternyatagagaldisahkan.
D. Tokoh-tokoh Islam di Indonesia
Sejarah perkembangan Islam
sejalandenganpembaharuankonseppendidikan Islam.
Perkembanganinitidakterlepasdariperanberbagaitokoh yang
memberikansumbanganpemikiran.
Berikutiniprofilsingkatbeberapatokoh-tokoh Islam di Indonesia,
antara lain:
1. Hasyim Asyari
KH. Muhammad Hasyim Asy’ariadalahpendiripesantren Tebu
Ireng, tokoh ulama pendiriorganisasi NU. Ialahir di
GedangdesaTambakrejo 2 km kearahutarakotaJombangJawa
Timur, pada hariSelasakliwon, 24 Dzulqaidah 1287 H
bertepatandengan 14 Februari 1871 M.
KH. Hasyim
Asy’arimendapatkanpendidikanlangsungdariayahnyasendiri.
Terutamapendidikankeagamaan. Iamula-mulabelajarilmu tauhid,
fiqh, tafsir dan bahasaarab. Karena kecerdasannya, makadalamusia
13 tahun, Hasyim sudahmenguasaimateripelajaran yang diajarkan
oleh guru dan ayahnyasertamulaimembantuayahnyamengajar para
santri senior.
Karya-karyakiai Hasyim
banyakmerupakanjawabanatasberbagaiproblematikakehidupanmasya
rakat. Beliaumerupakanpenulis yang produktif di
sampingaktifmengajar, berdakwah dan berjuang. Adapun karya-
karyakiai Hasyim Asy’aridiantaranya:
a. Al-Tibyan fi al-Nahy ‘an Muqatha’ah al-Arhamwa al Aqaribwa al-
Ikhwan. Berisitentang tata caramenjalinsilaturrahim. Bahaya dan
pentingnyainteraksisosial.
b. Muqaddimah al-Qanun al-Asasy Li Jam'iyyahNahdlatul Ulama.
Pembukaanundang-undangdasar (landasanpokok) organisasiNahdatul
Ulama. Berisikanayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitandenganNahdlatul Ulama’ dan dasar-
dasarpembentukannyadisertaidenganhadis dan fatwa-fatwa Kiai
Hasyim tentangberbagaipersoalan.
c. Risalah fi Ta’kid al-Akhdz bi Madzhab al-A’immah al Arba’ah.
Risalahuntukmemperkuatpeganganatasmadzhabempat.
Berisikantentangperlunyaberpegangkepada salah
satudiantaraempatmazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali).
d. Mawaidz. Beberapanasihat, berisikan fatwa dan
peringatantentangmerajalelanyakekufuran,
mengajakmerujukkembalikepada Al-Qur’an dan hadis, dan lain
sebagainya.
e. ArbainHaditsanTata'allaqu bi Mabadi’ Jam'IyahNahdlatul Ulama’.
40 hadis yang terkaitdengandasar-dasarpembentukanNahdlatul
Ulama’.
f. Al-Nural-Mubin fi Mahabbah Sayyid al-Mursalin. Cahaya yang
jelasmenerangkancintakepadapemimpin para rasul.
Berisidasarkewajibanseorangmuslimuntukberiman, menaati,
meneladani, dan mencintai Nabi Muhammad Saw.
g. Al-Tanbihat al-WajibatlimanYashna’ al-Maulid bi al Munkarat.
Peringatan-peringatanwajibbagipenyelenggarakegiatanmaulid yang
dicampuridengankemungkaran.
h. Risalah Ahli Sunnah Wal-Jama’ah fi Hadits al-MautawaSyarat as-
Sa’ahwa Bayan Mafhum al-Sunnah wa al-Bid’ah.
RisalahAhlussunnah Wal-Jama’ahberisikantentanghadis-hadis yang
menjelaskankematian, tanda-tandaharikiamat, sertamenjelaskan
sunnah dan bid’ah.
i. ZiyadatTa’liqata’laMandzumah as-Syekh ‘Abdullah bin Yasin al-
Fasuruani. CatatanseputarnadzamSyeikh Abdullah bin Yasin
Pasuruan. BerisipolemikantaraKiai Hasyim dan Syeikh Abdullah bin
Yasin, didalamnyaterdapat fatwa-fatwa Kiai Hasyim yang
berbahasaJawa.
Ada tigadimensi yang hendakdicapaidalamkonseppendidikan KH.
Hasyim Asy’ari, diantaranyadimensikeilmuan, pengamalan dan
religius. Dimensikeilmuan,
berartipesertadidikdiarahkanuntukselalumengembangkankeilmuanny
a, tidaksajakeilmuan agama melainkanpengetahuanumum.
Pesertadidikdituntutbersikapkritis dan pekaterhadaplingkungan.
Dimensipengamalanpesertadidikbisamengaktualisasikankeilmuannya
untukkebaikanbersama dan
bertanggungjawabterhadapanugerahkeilmuandari Allah. Adapun
dimensireligius, adalahhubunganantaraTuhannyatidaksekedar ritual
keagamaanmelainkanmenyandarkansegalanyauntukmencariRidha
Allah. Sehingga, biladicermatibahwatujuanpendidikanmenurut KH.
Hasyim Asy’ariadalahmenjadiinsanpurna yang
bertujuanmendekatkandirikepada Allah SWT. Insanpurna yang
bertujuanmendapatkankebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh
karenanyabelajarharusdiniatkanuntukmengembangkan dan
melestarikannilai-nilai Islam,
bukanhanyasekedarmenghilangkankebodohan.
2. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlanlahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di desaKauman,
kota Yogyakarta dan meninggal 23 Februaritahun 1923.
Kaumanmerupakantempatkelahiran dan tempat Ahmad
Dahlandibesarkanadalahsebuah kampung yang terkenal di
Yogyakarta, karenaletaknya yang berdekatandengan Masjid Agung
KesultananKeraton. Selainletaknya yang strategisdekatdengan
masjid, kampung ini juga terkenaldengannuansakeagamaan yang
konservatif. Kampung
inisangatberpengaruhbesardalamperjalananhidup Ahmad Dahlan di
kemudianhari. Sebagian besarpendudukKaumandipenuhi oleh orang-
orang Islam denganmatapencahariansebagaipedagang.
Selainbelajar di pesantren yang dipimpin oleh ayahnya di kampung
Kauman, Muhammad Darwis juga dikirim oleh ayahnyauntukbelajar
di luar Yogyakarta.
Ketika berumur 15 tahun, Darwismemutuskanuntukmenunaikan
ibadah haji dan belajarilmu-ilmu agama. Biayaperjalanan dan
keperluan Muhammad Darwisketanahsuciditanggung oleh
kakakiparnyayaitukiai Haji Soleh. Darwisbermukim di Makkah
selama lima tahun.
Ahmad Dahlanadalahseorangtokohpendidikan yang
tidakmeninggalkankaryaberupa tulisan. Ahmad
Dahlanbukanlahseorangpenulissebagaimanapemikirlainnya.
Gagasan-gagasanpemikirannyaiasampaikansecaralisan dan
karyanyata. Untukituialebihdikenalsebagaipelakudibandingpemikir.
Ataukitakenaldengansebutan “Man of Action”. Amal usahanya yang
begitubanyakdiantaranyadalambidangpendidikan, kesehatan, dakwah
dan pantisosial.Ahmad Dahlanmeninggal pada tanggal 23 Februari
1923 di Kauman Yogyakarta,
sesudahmenderitasakitbeberapawaktulamanya.
3. Haji Abdul Malik Amrullah
Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) lahir di sungaiBatang,
Maninjau (Sumatera Barat) pada hariMinggu, tanggal 16 Februari
1908 M/13 Muharram 1326 H darikalangankeluarga yang
taatberagama.
SejakkecilHamkamenerimadasar-dasar agama dan membaca Al-
Qur'an langsungdariayahnya. Ketika usia 6 tahun,
iadibawaayahnyakePadangpanjang. Pada usia 7 tahun,
iakemudiandimasukkankesekolahdesa dan mengenyampendidikan di
sanaselama 3 tahunlamanya. Ia juga memilikihobimenonton film
yang kemudianbanyakmemberikaninspirasiuntukmengarang.
Pendidikan formal yang dilaluinyaadalahmulaitahun 1916 sampai
1923, iabelajar agama pada lembagapendidikanDiniyah School di
Padangpanjang, serta Sumatera Thawalib di Padang Panjang dan di
Parabek. Walaupunpernah duduk di kelas VII,
akantetapiiatidakmemiliki ijazah.
Lebihdariseratusbukutelahdikarangnya yang meliputi : sejarah,
filsafat, novel dan masalah-masalah Islam. Selainituia juga
dipandangsebagaipengajartasawuf modern di Indonesia.
Berikutadalahbeberapakarya-karyaHamka, antara lain:
a. Kenang-KenanganHidup, Jilid I, II, III, IV, Cet. 4. Jakarta: Bulan
Bintang, 1979.
b. Ayahku; Riwayat HidupDr. H. Abdul Karim Amrullah dan
Perjuangannya. Jakarta: Pustaka Widjaja, 1958.
c. FalsafahHidoep. Djakarta: PoestakaPandji Masyarakat, 1950.
d. Lembaga Hidup, Jakarta: Djaja Murni, 1962.
e. Lembaga Budi, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
f. Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
g. Adat Minangkabau MenghadapiRevolusi. Jakarta: Tekad, 1963.
Hamkaberpandanganbahwamanusiamelaluiakalnyadapatmenciptakan
peradaban yang lebihbaik. Potensiakal yang demikiandipengaruhi
oleh kebebasanberpikirdinamis, sehinggaakansampai pada perubahan
dan kemajuanpendidikan.
Tujuan yang hendakdicapaidalam proses pendidikan,
tidakterlepasdariilmu, amal dan akhlak, sertakeadilan.
MenurutHamkailmu yang
dimilikiseseorangmemberipengaruhkeimanansebabilmutanpadidasari
iman, makaakanrusakhidupnya dan membahayakan orang lain, oleh
karenaitumanusiasemakinberilmusemakinbertambahketakwaannyake
pada Allah.
4. NurcholisMadjid
NurcholishMadjiddilahirkantepat pada tanggal 17 Maret 1939 M (26
Muharram 1358 H) di sudut kampung kecilDesaMojoanyar,
Jombang, Jawa Timur.Ayahnya KH. Abdul Madjid, dikenalsebagai
kyai terpandang, alumni PesantrenTebuireng dan merupakan salah
seorangpemimpinMasyumi, partaiberideologi Islam paling
berpengaruh pada saatitu.
LatarbelakangpendidikandimulaidariSekolah Rakyat di Mojoanyar
pada pagihari, sedangkan sore hariiasekolah di Madrasah Ibtidaiyah
di Mojoanyar. Setelah menamatkanpendidikandasar dan ibtidaiyah,
iamelanjutkanbelajarkePesantrenDarulUlum di Rejoso, Jombang.
Setelah ituiamelanjutkanpendidikannya di KulliyatulMu'allimin Al-
Islamiyah (KMI) Pesantren Darussalam di GontorPonorogo.
Setamatdarigontor, iamelanjutkanstudi pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) SyarifHidayatullah Jakarta, pada FakultasAdab,
Jurusan Sastra Arab dan tamattahun 1968.
NurcholishMadjidmengakhiristudidoktornya (Ph.D) di Universitas
Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1984
dengandisertasitentangFilsafat dan KalamIbnuTaimiyah (‘Ibn
Taymiyya on Kalam and Falsafah: A Problem of Reason and
Revelation in Islam) predikat Summa Cum Laude pun diraihnya.
Selainiabanyakberkecimpung di organisasi dan
memangkuberbagaijabatan, NurcholisMadjid juga
sebagaiseorangpenulis yang produktif. Di antarakaryatulisnyaantara
lain:
1) KhazanahIntelektual Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1984).
2) Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, (Bandung, Mizan, 1987).
3) Islam Doktrin dan peradaban,
SebuahTelaahKritistentangMasalahKeimanan, Kemanusiaan dan
Kemodernan, (Jakarta, Yayasan WakafParamadina, 1992).
4) KontekstualisasiDoktrin Islam dalam Sejarah, (Karyabersama para
pakar Indonesia lainnya), (Jakarta, Yayasan WakafParamadina,
1995).
5) Pintu-pintuMenujuTuhan, (Jakarta, Yayasan WakafParamadina,
1997).
6) Masyarakat Religius, (Jakarta, Yayasan WakafParamadina, 1995).
7) Kaki LangitPeradaban Islam, (Jakarta, Yayasan
WakafParamadina, 1997).
8) Tradisi Islam Peran dan fungsinyadalampembangunan di
Indonesia, (Jakarta, Yayasan WakafParamadina, 1997).
9) Dialog KeterbukaanArtikulasi Nilai Islam dalamWacana Sosial
PolitikKontemporer, (Jakarta, Yayasan WakafParamadina, 1998).
NurcholishMadjidsebagaitokohpembaharu dan cendekiawanmuslim
Indonesia sudahtidaklagiberada di tengah-tengahkita dan
kepergiannyamerupakansuatukehilanganbesarbagibangsa Indonesia
khususnya dan umumnyabagianakbangsadariberbagai Agama,
berbagaisuku, merasakehilanganCak Nur dalam arti yang sebenarnya,
demikiansahabatnyaAmienRaismengungkapkan,Pemikiran-
pemikiranNurcholishMadjidterasamasihmenggema di
kalanganakademisimaupunkalanganilmuwan,
karenabanyakdaripemikirannyamasihtetap dan terusdiperbincangkan,
dikritisi dan diaktualisasikandalamkehidupanselanjutnya,
entahitudalamkancahperpolitikanmaupunsosialkeagamaan.
5. Abdurrahman Wahid
Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrabdipanggil Gus Dur, lahir di
Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 daripasangan Wahid
Hasyim dan Solichah. Guru bangsa, reformis, cendekiawan, pemikir,
dan pemimpinpolitikinimenggantikan BJ. Habibie sebagaiPresiden
RI setelahdipilih MPR hasilPemilu 1999. IamenjabatPresiden RI dari
20 Oktober 1999 hinggaSidang Istimewa MPR 2001.
Ialahirdengannama Abdurrahman ad-Dakhilatau “Sang Penakluk”.
Pada 1963, Gus Dur menerimabeasiswadariDepartemen Agama
untukbelajar di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir,
namuniatidakmenyelesaikannyakarenakekritisanpikirannya.
Pada tahun 1982 NU membentuk Tim Tujuh (termasuk Gus Dur)
untukmengerjakanisureformasi dan membantumenghidupkankembali
NU. Pada 1983, Soehartodipilihkembalisebagaipresidenuntuk masa
jabatankeempat oleh MPR dan mulaimengambillangkahmenjadikan
Pancasila sebagaiideologitunggal.
Gus Dur terpilihkembaliuntuk masa jabatankeduaKetuaUmum PBNU
pada Musyawarah Nasional 1989. Saatitu, Soeharto, yang
terlibatdalampersinggunganpolitikdengan ABRI,
berusahamenariksimpati Muslim termasuk juga kepada NU.
Pada Juli 1998 Gus Dur menanggapi ide
pembentukanpartaipolitiksebagaiwadahwarga NU
menyampaikanaspirasipolitiknya.
PartaitersebutdiberinamaPartaiKebangkitanBangsa (PKB). Pada
tanggal 7 Februari 1999, PKB resmimenyatakan Gus Dur
sebagaikandidatpresidennya. Pemilu April 1999, PKB meraihsuara
12% suaradengan PDIP memenangkan 33% suara. Pada 20 Oktober
1999, SidangUmum MPR memilihpresidenbaru. Meskipunsuara
PDIP yang terbesar, namunkarenasuasanapolitik yang
berkembangsaatitu, mengantarkan Gus Dur terpilihsebagaiPresiden
Indonesia ke-4.
Pada 11 Agustus 2006, Gus Dur mendapatkanTasrif Award-AJI
sebagaiPejuangKebebasanPers 2006. Gus Dur
dinilaimemilikisemangat, visi, dan
komitmendalammemperjuangkankebebasanberekspresi,
persamaanhak, semangatkeberagaman, dan demokrasi di Indonesia.
Gus Dur memperolehpenghargaandariMebalValor yang berkantor di
Los Angeles
karenaiadinilaimemilikikeberanianmembelakaumminoritas. Dia juga
memperolehpenghargaandari Universitas Temple dan
namanyadiabadikansebagainamakelompokstudi Abdurrahman Wahid
Chair of Islamic Study.

Daftarmateribidang stu 1. Tujuan


2 di yangsulit dipahami p 2.
ada modul

Daftarmateriyangsering
mengalami 1. K
3
miskonsepsi dalam 2.
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai