Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PAI Kontempoer

B. Kegiatan Belajar : KB 1, Radikalisme

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

1 Konsep (Beberapa istilah


dan definisi) di KB PETA KONSEP

Radikalisme

Pengertian Akar Sejarah Indikator


Radikalisme Radikalisme Radikalisme

A. Pengertian Radikalisme
Radikalisme merupakan respons terhadap
kondisi yang sedang berlangsung yang muncul dalam
bentuk evaluasi, penolakan, atau bahkan perlawanan
terhadap ide, asumsi, kelembagaan, atau nilai.
Dalam perkembangan bahasa arab kontemporer,
radikalisme disamakan artinya dengan beberapa
istilah antara lain al-tatharruf, al-unf, al-guluww, al-
irhab dan tasyaddud.

1. At-tatharruf, yaitu kata yang berkonotasi dengan


ekstrimisme, radikalisme, melampaui batas,
keterlaluan, berlebihlebihan.
2. Al-‘unf, yaitu penggunaan kekuatan secara ilegal
(main hakim sendiri) untuk memaksanakan
kehendak dan pendapat.
3. Ghuluww, yaitu berlebih-lebihan atau ekstrim
sehingga melebihi kewajaran semestinya dalam
praktik pengamalan agama.
4. Al-irhab, yaitu sifat yang dimiliki oleh mereka
yang menempuh kekerasan dan menebar
kecemasan untuk mewujudkan tujuan-tujuan
politik.
5. Tasyaddud, yaitu keras dan tegas

Menurut Azyumardi Azra, radikalisme merupakan


bentuk ekstrim dari revivalisme dan
fundamentalisme.

a. Revivalisme, yaitu intensifikasi keislaman


yang lebih berorientasi ke dalam (inward
oriented), dengan artian pengaplikasian dari
sebuah kepercayaan hanya diterapkan untuk
diri pribadi.
b. Fundamentalisme, yaitu radikalisme yang
cenderung berorientasi keluar (outward
oriented), atau kadang dalam penerapannya
cenderung menggunakan aksi kekerasan
lazim.
B. Akar Sejarah Radikalisme Agama Islam
1. Radikalisme Agama Islam dimulai pada masa
Khalifah Ali Bin Abi Thalib, yakni munculnya
kaum Khawarij. Gerakan kaum Khawarij yang
muncul pada masa akhir pemerintahan Ali bin
Abi Thalib dengan prinsip-prinsip radikal dan
ekstrim dapat di;ohat dari gerakan
fundamentalisme klasik dalam sejarah Islam.
Langkah radikal mereka diabsahkan dengan
semboyan laa huma illa li Allah (tiada hokum
kecuali milik Allah)

2. Selain sejarah khawarij, di sepanjang sejarah


perjalanan Islam, banyak ditemukan
fenomena pemasungan teks-teks keagamaan
(al-Qur’an) untuk kepentingan politik yang
ujung-ujungnya memicu tindakan radikalisme
agama. Contohnya, adalah peristiwa mihnah
(pemaksaan pendapat) yang terjadi pada
masa pemerintah khalifah al-Ma’mun, dimana
golonganmuktazilah yang mengaku sebagai
kelompok yang rasionalis. Tokoh-tokoh Islam
yang tidak sependapat dengan sekte tersebut
dipenjara, disiksa, dan ada yang dihukum
mati.

3. Pada masa pra-modern, gerakan Wahabi,


yaitu gerakan fundamentalisme radikal
muncul pada abad 12 H di Semenanjung
Arabia di bawah pimpinan Muhammad bin
‘Abd al-Wahhab. Dengan mengusung gerakan
yang bertujuan untuk memurnikan ajaran
Islam serta mengajak kembali kepada ajaran
al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw, gerakan ini
melakukan tindak kekerasan dengan
membunuh orang-orang yang dianggap
bid’ah, tahayul khurafat. Sejarah juga
mencatat gerakan ini juga melakukan tindak
keerasan dengan menghancurkan monument-
monumen historis di Mekkah dan Madinah

Dari paparan historis tersebut, dapat disimpulkan


bahwa radikalisme dan fundamentalisme Islam,
memiliki beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan kelompok lain:
a. Skripturalisme, yaitu pemahaman harfiah dan
tektualis atas ayat-ayat alQur’an.
b. Penolakan terhadap pluralisme dan
relativisme yang dianggap akan merusak
kesucian teks.
c. Penolakan terhadap pendekatan historis dan
sosiologis yang dipandang akan membawa
manusia melenceng jauh dari doktrin literal
kitab suci.
d. Memonopoli kebenaran atas tafsir agama, di
mana mereka menganggap dirinya yang paling
berwenang dalam menafsirkan kitab suci dan
memandang yang lainnya sebagai kelompok yang
sesat.

C. Indikator Islam Radikal


1. Takfiri, yaitu sebutan bagi seorang Muslim yang
menuduh Muslim lainya (atau kadang juga
mencakup penganut ajaran Agama Samawi lain)
sebagai kafir dan murtad.
2. Akidah al-wala’ dan bara’ yang ‘salah kaprah’,
yaitu keyakinan bahwa siapapun yang berada
dalam jamaahnya maka harus didekati dan
dicintai. Sebaliknya, siapa pun yang berada di
luar jamaahnya maka berhak untuk dimusuhi
dan dijauhi.
3. Bom bunuh diri atau intihar, yaitu sebutan atas
tindakan yang dilakukan seseorang yang
meledakkan dirinya dengan menggunakan bom
dengan tujuan mengancam nyawa di tempat
umum sehingga banyak orang yang menjadi
korban. Bagi kaum radikal, tindakan ini
termasuk perbuatan jihad.

Istilah dalam radikalisme agama Islam :


a. al-tatharruf
b. al-‘unf
Daftar materi pada KB
2 c. alghuluww
yang sulit dipahami
d. al-irhab
e. Tasyaddud

Daftar materi yang sering


a. Radikalisme dalam agama
3 mengalami miskonsepsi
b. Radikalisme dalam social politik
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai