Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASAS DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

MATA KULIAH: KURIKULUM DAN BUKU TEKS SEJARAH

Dosen pengampu: Dr. Lukman, M. Hum.

Disusun oleh kelompok 1

Febi Veronica Manuho_A31122032

Husunul qur’an_A31122004

Fatimah azzahra_A31122005

Andinito Amalia_A31122014

Ifat Anisa _A31122012

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2024


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan yang mempunyai kedudukan


cukup penting dalam segala kegiatan pendidikan, ia juga menentukan prosesnya
implementasi dan hasil pendidikan. Persiapan kurikulum tidak dapat diselesaikan
Sembarangan, mengingat pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan
perkembangan kehidupan manusia pada umumnya.

Kurikulum dirancang dan dibentuk untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu


membentuk karakter dan mental peserta didik agar siap hidup di masyarakat.
Makna kata bisa hidup bermasyarakat mempunyai sangat luas, tidak sekedar
mensosialisasikan dan menjalankan nilai dan norma internal masyarakat tetapi
kurikulum juga merupakan acuan pendidikan untuk diberikan sebagai pengalaman
bagi siswa sehingga dapat mengembangkan minat dan kemampuannya juga
bakatnya tetapi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya masing-masing dari
mereka. Tak hanya itu, kurikulum juga menyediakan suatu pengalaman belajar
dimana siswa harus mampu berorganisasi pada pengalaman itu sendiri.

Penyusunan kurikulum memerlukan landasan yang kuat berdasarkan hasil


pemikiran dan penelitian yang mendalam dan tepat dengan tantangan zaman
karena kurikulum ibarat rumah yang harus ada mempunyai pondasi sehingga
dapat berdiri tegak, tidak roboh dan dapat memberi dukungan kenyamanan bagi
yang menghuninya, pondasi tersebut merupakan landasan kurikulum sebagai
sebuah rumah, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi
siswa untuk belajar dan mewujudkannya produk yang bermanfaat bagi dirinya,
agama, masyarakat dannegaranya. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan yang dinamis. Artinya setiap kurikulum yang dikelola harus
dapat dikembangkan dan dikembangkan disesuaikan dengan laju perkembangan
ilmu pengetahuan teknologi dan masyarakat berkembang. Kurikulum yang
dikelola harus sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan, lingkungan dan lingkungan
siswa Memudahkan pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu komponen yang dimiliki
kedudukannya sangat penting dalam kegiatan pendidikan. Pengembangan
kurikulum pada hakikatnya adalah suatu proses atau kegiatan disengaja dan
dipikirkan untuk menghasilkan kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan
pelaksanaan pembelajaran oleh guru di sekolah. (Sanjaya, 2011:32).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan apa saja asas-asas pengembangan kurikulum?

2. Jelaskan apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa saja asas-asas pengembangan kurikulum

2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum


BAB II

PEMBAHASAN

1. ASAS-ASAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal yang harus diperhatikan dan


dipertimbangkan sebelum mengambil suatu keputusan. Apapun jenis
kurikulumnya pasti memerlukan asas- asas yang yang harus dipegang,
dilihat dari perbedaan masyarakat, organisasi bahan yang digunakan , dan
pilihan psikologi belajar dalam mengembangakan kurikulum tersebut.
Terdapat enam asas dalam pengembangan kurikulum sebagai berikut:

1. Asas Religius
Asas religious dalam pengembangan kurikulum pada asumsi- asumsi yang
bersumber dan berpedoman pada ajaran agama. Asas ini merupakan landasan
yang menjadi tumpuan dalam menyususn suatu rangkaian berdasarkan nilai-
nilai ajaran agama.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang- undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung
jawab. Oleh karena itu, salah satu asas pengembangan kurikulum adalah asas
religious atau agama. Kurikulum yang akan dikembangkan dan diterapkan
berdasarkan nilai-nilai ilahiyah sehingga dengan adanya dasar kurikulum
diharapkan dapat membimbing peserta didik untuk membina iman yang kuat,
teguh terhadap ajaran agama, berakhlak mulia dan melengkapinya dengan
ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan di dunia dan di akhirat.
2. Asas Filosofis
Asas filosofis dalam pengembangan kurikulum merupakan landasan untuk
menentukan tujuan umum pendidikan. Asas ini berarti bahwa penyusunan
kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa. Di
indonesia, asas filosofis dalam pengembangan kurikulum harus
memeperhatikan Pancasila, dan Undang- Undang Dasar 1945.
3. Asas psikologi
Asas psikologi berkaitan dengan perilaku manusia. Sehubungan dengan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perilaku manusia menjadi
landasan berkenaan dengan psikologis belajar dan psikologis perkembangan
anak.
Asas psikologi dalam pengembangan kurikulum adalah memperhitungkan
faktor anak dalam kurikulum, baik psikologis anak yaitu perkembangan anak
maupun psikologis belajar atau bagaimana proses belajar anak. Kurikulum
harus memperhatikan perkembangan psikologi anak, kebutuhan, dan minat
mereka. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain, baik
dari segi perkembangan diri anak maupun proses belajar anak. Jika kurikulum
sudah mampu menjawab kebutuhan anak serta sesuai dengan perkembangan
psikologis dan psikologi belajarnya, maka pendidikan akan lebih mudah
dicapai dan dapat menjamin semangat anak dalam belajar.
4. Asas Sosial Budaya
Asas sosial budaya berkenaan dengan menyampaikan kebudayaan
proses sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Bentuk- bentuk
kebudayaan mana yang patut disampaikan dan ke arah mana proses sosialisasi
tersebut ingin direkontruksi sesuai dengan tuntutan masyarakat. Masyarakat
norma- norma, adat kebiasaan yang mau tidak mau harus dikenal dan diwujudkan
peserta didik dalam bentuk perilakunya. Karena peserta didik pada gilirannya
harus hidup dalam masyarakat itu, maka masyarakat harus dijadikan suatu faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum.
Oleh karena itu, harus dijaga keseimbangan antara kepentingan siswa sebagai
individu dengan kepentingan siswa sebagai anggota masyarakat.
5. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi dan pendekatan kurikulum. Studi
tentang kurikulum sering mempertanyakan tentang jenis organisasi atau
pendekatan apa yang dipergunakan dalam pembahasan atau penyusunan
kurikulum tersebut. Penggunaan suatu jenis pendekatan pada umumnya
menentukan bentuk dan pola yang dipergunakan oleh kurikulum tersebut.
6. Asas ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung
berimplikasi terhadap perkembangan kurikulum yang didalamnya mencakup
pengembangan isi kurikulum atau materi pelajaran, penggunaan strategi,
metode dan media pembelajaran, serta penggunaan system evaluasi.

(Shofiyah. 2018. hal 1-3)


( Bradley Setiyadi, Irma Suryani, Resty Framadita. 2022. Hal.3-7)

Asas ilmu pengetahuan dan teknologi memainkan peran penting dalam


pengembangan kurikulum. Mereka tidak dapat dipisahkan, karena ilmu
pengetahuan yang tidak didukung oleh teknologi akan sulit diimplemetasikan,
dan sebaliknya, teknologi tanpa dasar ilmu penetahuan dapat mengasilkan
hasil yang tidak efektif. Dalam pengembangan kurikulum, perlu
memperhatikan asas ilmu pengetahuan dan teknolnogi untuk memastikan
bahwa kurikulum yang disusun dapat mengakomodasi perkembangan
teknonlogi dan ilmu pengetahuan secara efektif

2. PRINSIP- PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum menggunakan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.


Yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau benar-benar menciptakan
prinsip baru. Oleh karena itu penerapan kurikulum pada lembaga pendidikan
sangatlah penting dimungkinkan untuk menggunakan prinsip-prinsip kurikulum
yang berbeda digunakan di lembaga pendidikan lain, sehingga akan banyak
prinsip-prinsip itu digunakan dalam pengembangan kurikulum. Hamalik seperti
dikutip Syafaruddin dan Amiruddin menyatakan delapan prinsip dalam
pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut meliputi;
prinsip orientasi tujuan, relevansi, efisiensi, fleksibilitas, kontinuitas,
keseimbangan, integrasi dan kualitas. Sedangkan Sukmadinata berbagi prinsip
pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok yaitu asas umum dan asas
spesial. Asas umum yang dimaksud dengan asas yang harus diperhatikan dimiliki
oleh kurikulum sebagai suatu totalitas gabungan komponen-komponen bangun
itu. Penjelasan prinsip umum yang di kutip dari Arif Rahma Prasetyo & Tasman
Hamami .2020. hal 8_11) adalah sebagai berikut:

1. Prinsip relevansi

Relevansi mempunyai arti sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip
relevansinya, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan luar.
Secara internal, kurikulum mempunyai relevansi antar komponen kurikulum
(tujuan, materi, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sementara itu Komponen
eksternal mempunyai relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi-
teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa (relevansi
psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan masyarakat (relevansi
sosiologis). Oleh karena itu, dalam membuat kurikulum harus memperhatikan
kebutuhan masyarakat sekitar dan pelajar, agar nantinya Hal ini akan bermanfaat
bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja masa depan datang. Kenyataannya,
prinsip-prinsip di atas memang harus dilaksanakan diperhatikan karena akan
mempengaruhi mutu pendidikan. Dan itu Yang tidak kalah penting juga harus
sesuai dengan perkembangan teknologi mereka selaras dalam upaya membangun
negara.

2.Prinsip fleksibilitas

Pengembangan kurikulum berupaya untuk memastikan bahwa hasilnya fleksibel,


fleksibel, dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang pula
kemampuan dan latar belakang siswa, peran kurikulum disini sangatlah penting
untuk perkembangan siswa, prinsip fleksibel ini harus benar dipertimbangkan
dengan baik sebagai penunjang peningkatan mutu pendidikan. Prinsip fleksibilitas
artinya kurikulum harus ada memiliki fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah
kurikulum yang memuat hal-hal yang padat, namun dalam pelaksanaannya
memungkinkan melakukan penyesuaian berdasarkan kondisi regional. Waktu dan
kemampuan dan latar belakang anak. Kurikulum ini mempersiapkan anak untuk
masa kini dan masa depan. Kurikulum tetap fleksibel di mana saja, bahkan bagi
anak-anak yang mempunyai latar belakang dan kemampuan berbeda berbeda,
pengembangan kurikulum tetap dapat dilakukan dan kurikulum harus memberikan
ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik untuk mengembangkan
program pembelajaran. Pendidik dalam berbagai hal Ia mempunyai wewenang
untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan peserta
didik dan kebutuhan bidang lingkungan hidupnya.

3. Prinsip kontinuitas

Yakni adanya kesinambungan kurikulum, baik secara vertikal, serta secara


horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan oleh kurikulum harus
memperhatikan kesinambungan, baik pada tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
serta antar jenjang pendidikan dan jenisnya bekerja. Yang dimaksud
kesinambungan di sini adalah keterkaitan, yaitu adanya nilai keterkaitan antar
kurikulum dari berbagai jenjang pendidikan. Jadi tidak terjadi pengulangan atau
disharmonisasi materi pembelajaran yang mengakibatkan bosan atau
membosankan baik yang mengajar (guru) maupun yang belajar (peserta didik).
Selain terkait dengan jenjang pendidikan, kurikulum juga dituntut untuk
berhubungan dengan berbagai penelitian, sehingga antar satu penelitian dapat
melengkapi penelitian lain. Sedangkan fleksibilitas adalah kurikulumnya apa yang
dikembangkan tidak kaku dan memberikan kebebasan kepada guru dan siswa
dalam memilih program atau materi pembelajaran, sehingga tidak ada unsur
paksaan dalam mengikuti program pembelajaran.

4. Prinsip efisiensi

Peranan kurikulum dalam ranah pendidikan sangatlah penting dan bahkan penting
dalam proses pembelajaran, itu mencakup segala sesuatu di dalamnya
perencanaan pembelajaran menjadi lebih optimal dan efektif. Saat ini, dunia
Revolusi industri menawarkan berbagai pengembangan kurikulum yang
dilahirkan oleh para ahli dari dunia barat. Satu perkembangan Kurikulum yang
digunakan pemerintah Indonesia untuk mencapai Cita-cita bangsa adalah
mengoptimalkan kecerdasan anak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia
dan berakhlak mulia. Efisiensi merupakan salah satu prinsip yang perlu
diperhatikan mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika program pembelajaran bisa diadakan
satu bulan pada suatu waktu dan memenuhi semua tujuannya mapan, hal ini tidak
menjadi halangan. Sehingga siswa dapat menerapkannya program pembelajaran
lainnya karena perlu upaya yang mendalam Pengembangan kurikulum dapat
memanfaatkan sumber daya pendidikan ada secara optimal, cermat dan tepat agar
hasilnya memadai.

5. Prinsip efektivitas

Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan hal ini prinsip


efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas disini adalah sejauh mana dimana
rencana program pembelajaran dicapai atau dilaksanakan. Di dalam Prinsip ini
ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas pengajaran efektivitas
pembelajaran guru dan siswa. Pada aspek pengajaran guru, jika masih kurang
efektif dalam mengajarkan bahan ajar atau program, maka menjadi materi dalam
pengembangan kurikulum masa depan yaitu oleh mengadakan pelatihan,
workshop dan sebagainya. Sedangkan dari segi aspek efektivitas belajar siswa,
maka perlu dikembangkan kurikulum yang berkaitan dengan metodologi
pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakan dapat tercapai dicapai dengan
metode yang relevan dengan bahan atau material sedang belajar.

( Arif Rahma Prasetyo & Tasman Hamami .2020. hal 8_11)

Sedangkan khusus khusus seperti yang dikemukakan Sukmadinata mencakup lima


hal, yaitu; prinsip penentuan tujuan pendidikan, pemilihan konten pendidikan,
pemilihan proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat pengajaran, serta
mengenai penilaian. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam merumuskan
tujuan pendidikan didasarkan pada sumber, menyukai; peraturan dan kebijakan
pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang kebutuhannya, survei
tentang pandangan para ahli di bidang tertentu, survei kualitas sumber daya
manusia, serta pengalaman negara lain dalam menghadapi permasalahan yang
sama.

2. Prinsip pemilihan konten/kurikulum pendidikan

Dalam menentukan isi kurikulum, ada beberapa pertimbangan yang dapat


dilakukan yang digunakan sebagai dasar rujukan adalah; perlu dijelaskan tujuan
pendidikan dalam hasil belajar yang spesifik dan sederhana, isi materi
pembelajaran harus mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta
satuannya Kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis Ketiga
ranah pembelajaran tersebut diberikan secara bersamaan dalam rangkaian situasi
Belajar.

3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar

Dalam proses belajar mengajar hendaknya memperhatikan hal-hal tersebut


pengikut; kesesuaian metode/teknik belajar mengajar bahan pembelajaran, variasi
metode/teknik dalam proses belajar mengajar pada perbedaan individu siswa,
serta efektivitas metode/teknik dalam mengaktifkan siswa dan mendorong
pengembangan kemampuan baru.

4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran

Dalam proses pemilihan media dan alat pengajaran, sebaiknya: Perhatikan hal-hal
berikut ini; kegiatan perencanaan dan inventarisasi mengenai alat/media apa saja
yang tersedia, serta pengorganisasian alat internal bahan pembelajaran, baik
berupa modul maupun buku teks.

5. Prinsip mengenai penilaian

Penilaian merupakan proses akhir dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses
penilaian pembelajaran setidaknya terdapat tiga hal mendasar yang harus
diperhatikan yaitu; Pertama, rencanakan alat penilaian. Hal yang perlu
diperhatikan dalam tahap ini adalah penentuan karakteristik kelas dan umur,
bentuk tes/ujian, dan jumlah soal tes yang disusun. Kedua, atur alatnya evaluasi.
Langkah-langkahnya adalah merumuskan tujuan pendidikan dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik, digambarkan dalam bentuk perilaku siswa yang dapat
diamati, menghubungkannya dengan materi pelajaran, serta menulis soal tes.
Ketiga, mengelola hasil penilaian. Prinsip yang perlu diperhatikan adalah norma
penilaian yang digunakan dalam mengelola hasil tes dan menggunakan skor
standar.

( Arif Rahma Prasetyo & Tasman Hamami .2020. hal 12)


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun yang dapat di simpulkan dari makalah ini adalah bahwa pengembangan
kurikulum bukanlah sebuah proses yang mudah tanpa adanya kajian lanjut tentang
pengembangannya. Kurikulum memiliki peran yang saangat penting untuk
menentukkan keberhasilan pendidikan dengan memperhatikan asas dan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA

Shofiyah. 2018. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum dalam Upaya


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Agama Islam,
EDURELIGIA. Vol.2. No.2.
Arif Rahma Prasetyo & Tasman Hamami .2020. Prinsip-Prinsip dalam
Pengembangan Kurikulum. Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu
Pendidikan, PALAPA. Vol. 8. No. 1.
Bradley Setiyadi, Irma Suryani, Resty Framadita. 2022. Landasan dan Asas
Pengembangan Kurikulum. Jurnal Pendidikan, DAIWI WIDYA. Vol. 09.
No.2.

Anda mungkin juga menyukai