Husunul qur’an_A31122004
Fatimah azzahra_A31122005
Andinito Amalia_A31122014
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Asas Religius
Asas religious dalam pengembangan kurikulum pada asumsi- asumsi yang
bersumber dan berpedoman pada ajaran agama. Asas ini merupakan landasan
yang menjadi tumpuan dalam menyususn suatu rangkaian berdasarkan nilai-
nilai ajaran agama.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang- undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung
jawab. Oleh karena itu, salah satu asas pengembangan kurikulum adalah asas
religious atau agama. Kurikulum yang akan dikembangkan dan diterapkan
berdasarkan nilai-nilai ilahiyah sehingga dengan adanya dasar kurikulum
diharapkan dapat membimbing peserta didik untuk membina iman yang kuat,
teguh terhadap ajaran agama, berakhlak mulia dan melengkapinya dengan
ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan di dunia dan di akhirat.
2. Asas Filosofis
Asas filosofis dalam pengembangan kurikulum merupakan landasan untuk
menentukan tujuan umum pendidikan. Asas ini berarti bahwa penyusunan
kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa. Di
indonesia, asas filosofis dalam pengembangan kurikulum harus
memeperhatikan Pancasila, dan Undang- Undang Dasar 1945.
3. Asas psikologi
Asas psikologi berkaitan dengan perilaku manusia. Sehubungan dengan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perilaku manusia menjadi
landasan berkenaan dengan psikologis belajar dan psikologis perkembangan
anak.
Asas psikologi dalam pengembangan kurikulum adalah memperhitungkan
faktor anak dalam kurikulum, baik psikologis anak yaitu perkembangan anak
maupun psikologis belajar atau bagaimana proses belajar anak. Kurikulum
harus memperhatikan perkembangan psikologi anak, kebutuhan, dan minat
mereka. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain, baik
dari segi perkembangan diri anak maupun proses belajar anak. Jika kurikulum
sudah mampu menjawab kebutuhan anak serta sesuai dengan perkembangan
psikologis dan psikologi belajarnya, maka pendidikan akan lebih mudah
dicapai dan dapat menjamin semangat anak dalam belajar.
4. Asas Sosial Budaya
Asas sosial budaya berkenaan dengan menyampaikan kebudayaan
proses sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Bentuk- bentuk
kebudayaan mana yang patut disampaikan dan ke arah mana proses sosialisasi
tersebut ingin direkontruksi sesuai dengan tuntutan masyarakat. Masyarakat
norma- norma, adat kebiasaan yang mau tidak mau harus dikenal dan diwujudkan
peserta didik dalam bentuk perilakunya. Karena peserta didik pada gilirannya
harus hidup dalam masyarakat itu, maka masyarakat harus dijadikan suatu faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum.
Oleh karena itu, harus dijaga keseimbangan antara kepentingan siswa sebagai
individu dengan kepentingan siswa sebagai anggota masyarakat.
5. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi dan pendekatan kurikulum. Studi
tentang kurikulum sering mempertanyakan tentang jenis organisasi atau
pendekatan apa yang dipergunakan dalam pembahasan atau penyusunan
kurikulum tersebut. Penggunaan suatu jenis pendekatan pada umumnya
menentukan bentuk dan pola yang dipergunakan oleh kurikulum tersebut.
6. Asas ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung
berimplikasi terhadap perkembangan kurikulum yang didalamnya mencakup
pengembangan isi kurikulum atau materi pelajaran, penggunaan strategi,
metode dan media pembelajaran, serta penggunaan system evaluasi.
1. Prinsip relevansi
Relevansi mempunyai arti sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip
relevansinya, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan luar.
Secara internal, kurikulum mempunyai relevansi antar komponen kurikulum
(tujuan, materi, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sementara itu Komponen
eksternal mempunyai relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi-
teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa (relevansi
psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan masyarakat (relevansi
sosiologis). Oleh karena itu, dalam membuat kurikulum harus memperhatikan
kebutuhan masyarakat sekitar dan pelajar, agar nantinya Hal ini akan bermanfaat
bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja masa depan datang. Kenyataannya,
prinsip-prinsip di atas memang harus dilaksanakan diperhatikan karena akan
mempengaruhi mutu pendidikan. Dan itu Yang tidak kalah penting juga harus
sesuai dengan perkembangan teknologi mereka selaras dalam upaya membangun
negara.
2.Prinsip fleksibilitas
3. Prinsip kontinuitas
4. Prinsip efisiensi
Peranan kurikulum dalam ranah pendidikan sangatlah penting dan bahkan penting
dalam proses pembelajaran, itu mencakup segala sesuatu di dalamnya
perencanaan pembelajaran menjadi lebih optimal dan efektif. Saat ini, dunia
Revolusi industri menawarkan berbagai pengembangan kurikulum yang
dilahirkan oleh para ahli dari dunia barat. Satu perkembangan Kurikulum yang
digunakan pemerintah Indonesia untuk mencapai Cita-cita bangsa adalah
mengoptimalkan kecerdasan anak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia
dan berakhlak mulia. Efisiensi merupakan salah satu prinsip yang perlu
diperhatikan mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika program pembelajaran bisa diadakan
satu bulan pada suatu waktu dan memenuhi semua tujuannya mapan, hal ini tidak
menjadi halangan. Sehingga siswa dapat menerapkannya program pembelajaran
lainnya karena perlu upaya yang mendalam Pengembangan kurikulum dapat
memanfaatkan sumber daya pendidikan ada secara optimal, cermat dan tepat agar
hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas
Tujuan pendidikan meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam merumuskan
tujuan pendidikan didasarkan pada sumber, menyukai; peraturan dan kebijakan
pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang kebutuhannya, survei
tentang pandangan para ahli di bidang tertentu, survei kualitas sumber daya
manusia, serta pengalaman negara lain dalam menghadapi permasalahan yang
sama.
Dalam proses pemilihan media dan alat pengajaran, sebaiknya: Perhatikan hal-hal
berikut ini; kegiatan perencanaan dan inventarisasi mengenai alat/media apa saja
yang tersedia, serta pengorganisasian alat internal bahan pembelajaran, baik
berupa modul maupun buku teks.
Penilaian merupakan proses akhir dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses
penilaian pembelajaran setidaknya terdapat tiga hal mendasar yang harus
diperhatikan yaitu; Pertama, rencanakan alat penilaian. Hal yang perlu
diperhatikan dalam tahap ini adalah penentuan karakteristik kelas dan umur,
bentuk tes/ujian, dan jumlah soal tes yang disusun. Kedua, atur alatnya evaluasi.
Langkah-langkahnya adalah merumuskan tujuan pendidikan dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik, digambarkan dalam bentuk perilaku siswa yang dapat
diamati, menghubungkannya dengan materi pelajaran, serta menulis soal tes.
Ketiga, mengelola hasil penilaian. Prinsip yang perlu diperhatikan adalah norma
penilaian yang digunakan dalam mengelola hasil tes dan menggunakan skor
standar.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun yang dapat di simpulkan dari makalah ini adalah bahwa pengembangan
kurikulum bukanlah sebuah proses yang mudah tanpa adanya kajian lanjut tentang
pengembangannya. Kurikulum memiliki peran yang saangat penting untuk
menentukkan keberhasilan pendidikan dengan memperhatikan asas dan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA