Anda di halaman 1dari 8

TELAH KURIKULUM

DISUSUN OLEH :
AULIA FAJRI -5223121003

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGRI
MEDAN 2023
TUGAS 1
A. Landasan filosofi

 Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum dalam landasan filosofi bertujuan untuk menciptakan
kurikulum yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan suatu institusi atau
lembaga pendidikan. Kurikulum juga harus mampu mempersiapkan peserta didik
untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik,
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih program-program
belajar yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, memberikan layanan terhadap
perbedaan individu peserta didik, mengarahkan peserta didik agar memiliki sifat well
adjusted, menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh dan terintegrasi, dan membantu
dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami dan menerima potensi-
potensi yang dimilikinya, serta kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya
(1663216595046_Pengembangan Kurikulum Merdeka WM, n.d.).

Kurikulum Merdeka merupakan pengembangan kurikulum terkini yang bertujuan


untuk melatih kemerdekaan dalam berpikir peserta didik. Kurikulum Merdeka juga
memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Landasan filosofi Kurikulum Merdeka adalah kebebasan, kreativitas,
dan inovasi. Dalam pengembangan kurikulum, perlu diperhatikan landasan filosofi
yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan suatu institusi atau lembaga
Pendidikan (1663216595046_Pengembangan Kurikulum Merdeka WM, n.d.).

Pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan landasan teori yang tepat agar
kurikulum berhasil dan efektif. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu
alternatif prosedur dalam mendesain, menerapkan, dan mengevaluasi suatu
kurikulum. Terdapat beberapa pendekatan atau model yang dapat digunakan dalam
melakukan suatu pekerjaan sehingga lebih efektif dan efisien.Landasan filosofis
yang digunakan dalam pengembangan kurikulum dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti filsafat pendidikan, psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, dan
antropologi pendidikan. Landasan filosofis tersebut akan mempengaruhi tujuan, isi,
proses, dan evaluasi dalam kurikulum yang dikembangkan. Komponen-komponen
kurikulum yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum meliputi tujuan,
bahan atau materi, organisasi, dan evaluasi (3. Sudarman2019-BUKU PENGEMBANGAN
KURIKULUM TEORI, n.d.).

Perkembangan kurikulum dalam landasan filosofi adalah penting karena filsafat


sebagai landasan pengembangan kurikulum menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok
seperti hendak dibawa ke mana peserta didik yang dididik itu, masyarakat yang
bagaimana yang harus diciptakan melalui ikhtiar pendidikan, norma-norma atau
sistem nilai yang bagaimana yang harus diwariskan kepada anak didik sebagai
generasi penerus, dan bagaimana sebaiknya proses pendidikan itu berlangsung.
Filsafat memegang peranan penting dalam proses pengembangan kurikulum karena
memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia(Analisis
Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran, n.d.).
Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu dapat
menentukan arah dan tujuan pendidikan, dapat menentukan isi atau materi pelajaran
yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dapat menentukan
strategi atau cara pencapaian tujuan, dan dapat ditentukan bagaimana menentukan
tolak ukur keberhasilan proses pendidikan. Filsafat juga mengandung pandangan
tentang dasar dan landasan pendidikan, banyak aspek pendidikan dan pelajaran
dikembangkan berdasarkan filsafat, dan mengandung pandangan tentang realitas,
nilai-nilai, dan ilmu pengetahuan yang harus diteruskan kepada peserta didik agar
mereka dapat hidup dengan baik (Analisis Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran,
n.d.).

Pengembangan kurikulum dalam landasan filosofi sangat penting untuk


memastikan bahwa kurikulum tersebut memiliki dasar pijakan yang kuat dan dapat
memfasilitasi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran secara lebih efisien
dan efektif. Landasan filosofi menjadi landasan utama dalam pengembangan
kurikulum dan memiliki implikasi pada perumusan tujuan pendidikan,
pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan
peserta didik dan peranan pendidik.Robert S. Zais (1976) mengemukakan empat
landasan pengembangan kurikulum, yaitu: Philosophy and the nature of knowledge,
society and culture, the individual, dan learning theory. Landasan filosofi membahas
hakikat kenyataan atau realitas yang meliputi metafisika umum atau ontologi,
hakikat pengetahuan (sumber pengetahuan, metode mencari pengetahuan, kesahihan
pengetahuan, dan batas-batas pengetahuan), dan hakikat nilai dengan cabang-
cabangnya etika (hakikat kebaikan), dan estetika (hakikat keindahan) (Mubarok et
al., n.d.).

Pengembangan kurikulum dalam landasan filosofi sangat penting karena tujuan


pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa. Oleh
karena itu, kurikulum yang dikembangkan juga akan mencerminkan falsafah hidup
yang dianut oleh bangsa tersebut. Terdapat hubungan yang sangat erat antara
kurikulum pendidikan di suatu negara dengan filsafat negara yang dianutnya.
Landasan filosofi dalam pengembangan kurikulum mencakup 6 acuan dimensi
pendekatan nasional dalam perkembangan kurikulum di suatu negara, yakni
kerangka acuan yang jelas tentang tujuan nasional dihubungkan dengan program
pendidikan, hubungan yang erat antara pengembangan kurikulum nasional dengan
reformasi sosial politik negara, mekanisme pengawasan (kontrol) dari kebijakan
kurikulum yang ditempuh, mekanisme pengawasan dari pengembangan dan aplikasi
kurikulum di sekolah, metode ke arah pengembangan kurikulum yang disesuaikan
dengan kebutuhan, dan penelaahan derajat desentralisasi dari implementasi
kurikulum di sekolah(Afgani, n.d.).

B. Landasan psikologi

 Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum dalam landasan psikologi bertujuan untuk
memperhatikan bagaimana peserta didik mempelajari materi dan bagaimana materi
disampaikan kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat berhasil sesuai
dengan yang diharapkan. Psikologi belajar, psikologi perkembangan, dan psikologi
sosial merupakan unsur-unsur psikologi yang terkait dengan pengembangan
kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, perlu diperhatikan psikologi belajar
agar kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Pertimbangan psikologi diperlukan dalam memilih dan menentukan isi dari mata
pelajaran yang hendak disampaikan kepada peserta didik agar kedalaman materi
sesuai dengan perkembangan peserta didik. Kurikulum Merdeka merupakan
pengembangan kurikulum terkini yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Landasan filosofi Kurikulum Merdeka
adalah kebebasan, kreativitas, dan inovasi. Dalam pengembangan Kurikulum
Merdeka, perlu diperhatikan psikologi belajar agar kurikulum dapat disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik(1663216595046_Pengembangan
Kurikulum Merdeka WM, n.d.).

Pengembangan kurikulum dalam landasan psikologi sangat penting untuk


memastikan bahwa kurikulum tersebut dapat memfasilitasi tercapainya tujuan
pendidikan dan pembelajaran secara lebih efisien dan efektif. Landasan psikologi
memiliki implikasi pada perumusan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau
materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan peranan
pendidik. Landasan psikologi mengacu pada teori belajar kognitif, behavioristik, dan
humanistik. Teori belajar kognitif menekankan pada pentingnya proses mental dalam
pembelajaran, seperti memori, pengamatan, dan pemecahan masalah. Teori belajar
behavioristik menekankan pada pengaruh lingkungan dan pengalaman dalam
pembelajaran, serta penggunaan penguatan atau hukuman dalam membentuk
perilaku. Sedangkan teori belajar humanistik menekankan pada pentingnya
pengalaman pribadi dan kebutuhan individu dalam pembelajaran. Dalam
pengembangan kurikulum, landasan psikologi dapat membantu dalam menentukan
metode dan strategi pembelajaran yang efektif, serta memperhatikan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik (3. Sudarman2019-BUKU PENGEMBANGAN KURIKULUM
TEORI, n.d.).

Pengembangan kurikulum dalam landasan psikologi sangat penting karena


psikologi mempelajari perilaku manusia dan proses mental yang terkait dengan
pembelajaran. Berikut adalah beberapa landasan psikologi dalam pengembangan
kurikulum:
1. Teori belajar: Teori belajar mempelajari bagaimana manusia memperoleh
pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman. Teori ini dapat digunakan
untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.
2. Psikologi kognitif: Psikologi kognitif mempelajari bagaimana manusia
memproses informasi dan memecahkan masalah. Teori ini dapat digunakan
untuk mengembangkan kurikulum yang menekankan pada pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
3. Psikologi perkembangan: Psikologi perkembangan mempelajari bagaimana
manusia berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Teori ini dapat
digunakan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan tahap
perkembangan siswa.
4. Psikologi sosial: Psikologi sosial mempelajari bagaimana manusia
berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sosialnya. Teori ini dapat
digunakan untuk mengembangkan kurikulum yang menekankan pada
pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Dengan
memperhatikan landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum,
diharapkan kurikulum yang dikembangkan dapat lebih sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa sehingga dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pembelajaran (Mubarok et al., n.d.).

1. psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan salah satu landasan dalam pengembangan
kurikulum yang sangat penting. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan kurikulum dengan landasan psikologis perkembangan:
a. Tahap perkembangan: Kurikulum harus disesuaikan dengan tahap perkembangan
siswa, baik dari segi fisik, kognitif, maupun sosial. Hal ini akan mempengaruhi
pemilihan materi, metode pembelajaran, dan evaluasi.
b. Gaya belajar: Kurikulum harus memperhatikan gaya belajar siswa, yaitu cara siswa
memproses informasi dan belajar. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan metode
pembelajaran yang efektif.
c. Kecerdasan majemuk: Kurikulum harus memperhatikan kecerdasan majemuk siswa,
yaitu kemampuan siswa dalam berbagai bidang seperti logika, linguistik, visual-
spatial, kinestetik, musikal, interpersonal, dan intrapersonal. Hal ini akan
mempengaruhi pemilihan materi, metode pembelajaran, dan evaluasi.
d. Perkembangan moral: Kurikulum harus memperhatikan perkembangan moral siswa,
yaitu nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang harus ditanamkan pada siswa. Hal ini
akan mempengaruhi pemilihan materi dan evaluasi.
e. sosial: Kurikulum harus memperhatikan keterampilan sosial yang relevan dengan
kebutuhan siswa di masa depan, seperti keterampilan berkomunikasi, bekerja sama,
dan memecahkan masalah. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan materi dan metode
pembelajaran.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengembangan kurikulum dengan
landasan psikologis perkembangan dapat membantu meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pembelajaran (Mubarok et al., n.d.).
Psikologi perkembangan merupakan salah satu landasan psikologi yang penting
dalam pengembangan kurikulum. Landasan psikologi ini mengacu pada teori-teori
perkembangan manusia yang meliputi aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Teori-
teori ini dapat membantu dalam menentukan materi atau isi pendidikan yang sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik, serta dalam menentukan strategi pembelajaran
yang efektif. Beberapa teori perkembangan manusia yang sering digunakan dalam
pengembangan kurikulum antara lain teori perkembangan kognitif Piaget, teori
perkembangan sosial Erikson, dan teori perkembangan moral Kohlberg. Dengan
memperhatikan teori-teori perkembangan manusia, pengembang kurikulum dapat
merancang kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, sehingga
dapat memfasilitasi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran secara lebih efisien
dan efektif (Afgani, n.d.).

2. Psikologi belajar
Psikologi belajar merupakan salah satu landasan psikologi yang penting dalam
pengembangan kurikulum. Landasan psikologi ini mengacu pada teori-teori belajar
yang meliputi aspek kognitif, behavioristik, dan humanistik. Teori belajar kognitif
menekankan pada pentingnya proses mental dalam pembelajaran, seperti memori,
pengamatan, dan pemecahan masalah. Teori belajar behavioristik menekankan pada
pengaruh lingkungan dan pengalaman dalam pembelajaran, serta penggunaan
penguatan atau hukuman dalam membentuk perilaku. Sedangkan teori belajar
humanistik menekankan pada pentingnya pengalaman pribadi dan kebutuhan individu
dalam pembelajaran. Dalam pengembangan kurikulum, landasan psikologi belajar
dapat membantu dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang efektif,
serta memperhatikan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Dengan
memperhatikan teori-teori belajar, pengembang kurikulum dapat merancang
kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, sehingga dapat
memfasilitasi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran secara lebih efisien dan
efektif (1663216595046_Pengembangan Kurikulum Merdeka WM, n.d.).
Psikologi belajar dalam landasan psikologi sangat penting dalam
pengembangan kurikulum karena memahami bagaimana peserta didik belajar dan
bagaimana seharusnya kurikulum disusun untuk meningkatkan kualitas belajar dan
mengajar. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami dalam psikologi belajar
dalam landasan psikologi:
a. Teori Behaviorisme: Teori ini menekankan pada kondisi prilaku dan mengubah
lingkungan untuk memancing respon yang diharapkan dari pelajar. Teori ini
mendominasi psikologi abad ke-20.
b. Teori Kognitif: Teori ini memandang bahwa belajar adalah suatu proses mental
yang melibatkan pengolahan informasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum
harus memperhatikan kemampuan kognitif peserta didik.
c. Proses Belajar: Psikologi memandang bahwa belajar adalah suatu proses yang
melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dalam hal ini,
pengembangan kurikulum harus memperhatikan interaksi sosial yang terjadi di
antara peserta didik, pendidik, dan lingkungan belajar.
d. Pengembangan Kurikulum: Psikologi belajar dapat membantu dalam menentukan
bagaimana peserta didik merespons layaknya yang diharapkan pendidik, dan
bagaimana seharusnya kurikulum disusun untuk meningkatkan pembelajaran.
Oleh karena itu, pengembangan kurikulum dalam landasan psikologi harus
memperhatikan teori belajar, kemampuan kognitif peserta didik, dan interaksi
sosial yang terjadi di antara peserta didik, pendidik, dan lingkungan belajar.
Dalam pengembangan kurikulum, psikologi belajar dalam landasan psikologi
sangat penting dalam menentukan bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana
seharusnya kurikulum disusun untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.
Oleh
karena itu, pengembangan kurikulum dalam landasan psikologi harus memperhatikan
teori behaviorisme, teori kognitif, proses belajar, dan pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum dalam landasan psikologi belajar bertujuan untuk
memperhatikan bagaimana peserta didik mempelajari materi dan bagaimana materi
disampaikan kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat berhasil sesuai
dengan yang diharapkan. Psikologi belajar merupakan unsur psikologi yang terkait
dengan serangkaian proses bagaimana materi disampaikan kepada peserta didik, serta
bagaimana langkah peserta didik dalam mempelajari materi. Dalam pengembangan
kurikulum, perlu diperhatikan psikologi belajar agar kurikulum dapat disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka merupakan
pengembangan kurikulum terkini yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Landasan filosofi Kurikulum Merdeka
adalah kebebasan, kreativitas, dan inovasi. Dalam pengembangan Kurikulum
Merdeka, perlu diperhatikan psikologi belajar agar kurikulum dapat disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik (Afgani, n.d.).
Daftar Pustaka

3. Sudarman2019-BUKU PENGEMBANGAN KURIKULUM TEORI. (n.d.).


1663216595046_Pengembangan Kurikulum Merdeka WM. (n.d.).
Afgani, J. (n.d.). Kurikulum dan Pengembangannya.
Analisis Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. (n.d.). https://www.researchgate.net/p
ublication/339527344
Mubarok, A. A., Aminah, S., Nasional, I., & Roiba, L. (n.d.). Landasan Pengembangan
Kurikulum Pendidikan di Indonesia. https://doi.org/10.17467/jdi.v3i2.324

Anda mungkin juga menyukai