Anda di halaman 1dari 4

Dalam suatu pengembangan kurikulum, tentunya harus

ada prinsip yang dijadikan sebagai acuan dan patokan


sehingga kurikulum yang dikembangkan tetap dapat
terarah bahkan dapat memunculkan inovasi- inovasi
baru yang memberikan dampak kontribusi nyata dalam
dunia pendidikan.

Masalah

Dengan memperhatikan kasus di atas, diskusikan apa


saja patokan dalam pengembangan kurikulum dan
bagaimana memunculkan inovasi baru dari
pengembangan kurikulum tersebut?
Apa saja patokan dalam pengembangan kurikulum ?

Terdapat beberapa prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum sehingga menjadi terarah yang dijadikan
pedoman agar kurikulum yang dihasilkan memenuhi harapan siswa, orang tua, masyarakat pengguna, dan pemerintah.
Prinsip ini terbagi menjadi dua yakni prinsip umum yang digunakan dalam pengembangan kurikulum dan prinsip khusus
yang berkenaan dengan prinsip yang digunakan dalam mengembangkan komponen-komponen kurikulum.

Prinsip umum pengembangan kurikulum terdiri atas: prinsip berorientasi tujuan, kontinuitas, fleksibelitas, dan
integritas:

1) prinsip berorientasi tujuan

Menegaskan bahwa tujuan/kompetensi merupakan arah bagi pengembangan komponen-komponen lainnya dalam
pengembangan kurikulum. Tujuan kurikulum harus jelas dan dapat dipahami, spesifik dan operasional. Komponen
pengembangan kurikulum mengacu pada tujuan.

2) prinsip kontinuitas

Menuntut pengembang kurikulum untuk memperhatikan kesinambungan antarmateri kurikulum. Menekankan adanya
kesinambungan materi pelajaran antar berbagai jenis dan jenjang sekolah serta antartingkatan kelas. Materi kurikulum harus
memiliki hubungan hierarkis fungsional. Kontinuitas antara berbagai mata pelajaran juga perlu diperhatikan agar
menghindari adanya pengulangan materi.

3) prinsip fleksibelitas

Menuntut pengembang kurikulum untuk memberikan alternatif pilihan program sesuai bakat dan minat siswa. Berkenaan
dengan kebebasan atau keluwesan yang dimiliki guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan adanya alternatif pilihan
program pendidikan bagi siswa sesuai minat dan bakatnya.

4) prinsip integritas

Menuntut pengembang kurikulum untuk merancang komponen-komponen kurikulum yang dapat mengembangkan
kemampuan siswa secara utuh. Dimana pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan menggunakan prinsip
keterpaduan yang menekankan bahwa kurikulum harus dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi, dan
integrated. Artinya manusia yang mampu selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya maupun mampu menjawab berbagai
persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk membentuk manusia yang utuh, kurikulum diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan hidup yang umum meliputi keterampilan personal, berpikir rasional, sosial, dan keterampilan
hidup spesifik meliputi keterampilan akademik, vokasional.

Prinsip khusus dalam pengembangan komponen kurikulum yaitu prinsip yang berkenaan dengan komponen tujuan,
materi/isi, metode dan media, serta komponen evaluasi. Menurut Sukmadinata (2000), prinsip khusus pengembangan
kurikulum meliputi :

1) prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan, mencakup tujuan yang bersifat umum/jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek.

2) prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

3) prinsip yang berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar

4) prinsip yang berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

5) prinsip yang berkenaan dengan penilaian

Bagaimana memunculkan inovasi baru dari pengembangan kurikulum ?

Inovasi dalam pengembangan kurikulum bisa dilakukan dengan mengidentifikasi kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman yang sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam
menghadirkan inovasi baru pengembangan kurikulum, antara lain:

1) analisis dan diagnosis kebutuhan


Dilakukan dengan mempelajari 3 hal yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan dari
pemerintah melalui survei kebutuhan, studi kompetensi dan analisis tugas. Hasil dari Langkah ini adalah deskripsi kebutuhan
yang akan dijadikan dasar/masukan dalam perumusan tujuan.

2) perumusan tujuan

Pada Langkah ini pengembang kurikulum merumuskan tujuan mulai dari tujuan yang paling umum (tujuan institusional)
sampai pada tujuan yang paling khusus (tujuan pembelajaran). Rumusan tujuan yang dihasilkan dari Langkah ini akan
menjadi dasar untuk pengembangan komponen-komponen kurikulum lainnya. Tujuan terbagi ke dalam ranah kognitif,
afekstif, dan psikomotorik.

3) pemilihan dan pengorganisasian materi

Kegiatan yang dilakukan berkaitan adalah memilih, menilai, dan menentukan jenis bidang studi yang harus diajarkan pada
suatu jenis dan jenjang persekolahan kemudian pokok dan subpokok bahasan serta uraian materi secara garis besar termasuk
ruang lingkup dan urutan materi pelajaran yang harus disediakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4) pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar

Pada langkah ini pengembang kurikulum menentukan berbagai pendekatan, strategi, dan metode serta Teknik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi yang telah ditetapkan.

5) pengembangan evaluasi

Pada langkah ini pengembang kurikulum mengembangkan alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan dan
keterlaksanaan komponen-komponen kurikulum lainnya
Masalah 1: Hubungan hakikat filsafat dengan pengembangan kurikulum !

Dr. Asep Herry Hernawan, M.Pd menjabarkan mengenai landasan kurikulum dari teori pendidikan dimana
kurikulum sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karenanya di dalamnya perlu dilandasi oleh berbagai hal atas
dasar pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan dan butuh pondasi yang
kokoh. Salah satunya yaitu landasan filsafat, sebagai landasan pertama dan paling mendasar. Kurikulum kuat jika dasar
filsafatnya kokoh.

Landasan filosofis dimaksudkan pentingnya filsafat dalam membina dan mengembangkan kurikulum pada suatu
lembaga pendidikan. Filsafat ini menjadi landasan utama yang melandasi aspek-aspek lainnya. Perumusan tujuan dan isi
kurikulum pada dasarnya bergantung pada pertimbangan filosofis. Pandangan filosofis yang berbeda akan mempengaruhi
dan mendorong aplikasi pengembangan kurikulum yang berbeda pula. Landasan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat
dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurikulum di sekolah. Filsafat pendidikan memiliki peranan yang
besar dalam menentukan tujuan/arah pendidikan. Filsafat akan menentukan arah ke mana peserta didik akan dibawa. Filsafat
akan menjadi perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke arah pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan tersebut sangat diwarnai oleh falsafah/pandangan hidup yang dianut suatu bangsa. Oleh sebab itu maka
kurikulum yang dikembangkan juga akan mencerminkan falsafah/pandangan hidup tersebut.

Hal ini karena pengembangan kurikulum dapat memberikan pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa
dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Proses pendidikan yang mempersiapkan siswa agar mampu hidup di masa
sekarang dan masa yang akan datang berkaitan dengan peranan kurikulum, mencakup peranan konservatif sebagai sarana
mewariskan nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, membina
perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya. Peranan kreatif kurikulum berkaitan
dengan perkembangan IPTEK serta aspek-aspek lainnya yang senantiasa terjadi setiap saat. Kurikulum harus mengandung
hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh
pengetahuan baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya di masa datang. Peranan kritis dan evaluatif bekaitan sebagai
kontrol sosial sehingga pewarisan nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi
pada masa sekarang.

Masalah 2: Bagaimana tuntutan dan kebutuhan masyarakat dalam kaitannya dengan upaya pengembangan kurikulum ?

Kurikulum memiliki peranan yang harus berjalan secara seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan
keadaan masyarakat. Jika tidak maka akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum di
sekolah menjadi tidak optimal. Yang menjadi tuntutan masyarakat adalah terkait penyelarasan ketiga peranan kurikulum
yang menjadi tanggung jawab semua pihak terkait dalam proses pendidikan. Dengan kata lain, berkenaan dengan penentuan
strategi kurikulum, landasan sosial-budaya dijadikan sebagai salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan kurikulum karena pendidikan selalu mengandung nilai yang harus sesuai dengan nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Kehidupan masyarakat dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi dasar dan acuan bagi
pendidikan/kurikulum. Terkait kurikulum yang terus berubah dan mengalami perkembangan maka dalam masa saat sekarang
dibutuhkan siswa yang cakap dan terampil dalam menyikapi setiap perubahan tersebut, selain itu kurikulum juga mau tidak
mau dirancang terus berkembang sesuai perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai