Anda di halaman 1dari 49

Prosedur

Pengembangan
Kurikulum
Nama Kelompok:
• Alfrida Nur Hasana (857818412)
• Eka Jayanti (857818175)
• Lina Tri Astuti (857817324)
Prosedur Pengembangan
Kurikulum

KB 1 KB 2
Langkah-
Prinsip-prinsip langkah
Pengembangan Pengembangan
Kurikulum Kurikulum
KB 1

Prinsip-prinsip
Pengembangan
Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum,
seorang pengembang kurikulum
biasanya menggunakan beberapa
prinsip yang dijadikan pedoman agar
kurikulum yang dihasilkan
memenuhi harapan siswa, orang tua,
masyarakat pengguna, dan tentunya
pemerintah.
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip Umum Prinsip Khusus


Pengembangan Pengembangan
Kurikulum Kurikulum
Prinsip Umum Pengembangan
Kurikulum
Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum

01 02
Prinsip Beorientasi pada Prinsip
Tujuan/Kompetensi Kontituitas

03 04
Prinsip Prinsip
Fleksibilitas Integritas
01. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Kurikulum sebagai salah satu system, dimana komponen tujuan/kompetensi harus
yang harus dimiliki siswa merupakan sentral bagi komponen-komponen lainnya
dalam pengembangan system tersebut. Prinsip ini menegaskan bahwa
tujuan/kompentensi merupakan arah bagi pengembangan komponen-komponen
lainnya dalam pengembangan kurikulum. Tujuan kurikulum harus dapat dipahami
dengan jelas oleh para pelaksana kurikulum untuk dapat dijabarkan menjadi tujuan-
tujuan lainnya yang lebih spesifik dan operasional. Tujuan kurikulum juga harus
komprehensif , yakni melipiti berbagi aspek domain tujuan, bak kogntif, afektif
maupun psikomotorik.
02. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinitas maksudnya adalah bahwa perlu ada kesinambungan, khusunya
kesinambungan bahan/materi kurikulum antara jenis dan jenjang program Pendidikan.
Materi kurikulm harus memiliki hubungan hierarkis fungsional. Maka pengembangan
kurikulum harus memperhatikan minimal 2 aspek kesinambungan yaitu:
a. Materi kurikulum yang diperlukan pada sekolah (tingkat) yang ada di atasnya harus
sudah diberikan pada sekolah (tingkat) yang ada dibawahnya.
b. Materi yang sudah diajarkan /diberikan pada sekolah (tingkat) yang ada di
bawahnya tidak perlu lagi diberikan pada sekolah (tingkat) yang ada di atasnya.
03. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan
adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau
mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
pelaksana kurikulum di lapangan. Selain itu, prinsip fleksibilitas juga terkait dengan
adanya kebebasan siswa dalam memilih bidang studi. Artinya, pengembang
kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan bagi
siswa. Siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan
kebutuhannya.
04. Prinsip Integritas
Integritas maksudnya disini adalah keterpaduan, artinya pengembang kurikulum harus
dilakukan dengan prinsip keterpaduan. Prinsip ini menekankan bahwa kurikulum
harus dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang
integrated. Artinya, manusia yang mampu selaras dengan dengan lingkungan, mampu
menjawab berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan.
04. Prinsip Integritas
Untuk membentuk manusia yang utuh, kurikulum diharapkan dapat mengembangkan
ketrampilan hidup (life skills) yang meliputi:
a. Ketrampilan mengenal diri sendiri (self awareness)
b. Ketrampilan berpikir rasional (thinking skill)
c. Ketrampilan social (social skill)
d. Ketrampilan akademik (academic skill)
e. Ketrampilan vokasional (vocational skill)
Prinsip yang digunakan dalam menyusun
KTSP di sekolah/madrasah (BSNP)
Berpusat pada Potensi, Tanggap
Perkembangan, Beragam dan terhadap
Kenutuhan dan Terpadu Perkembangan
Kepentingan Peserta IPTEK dan Seni Seimbang antara
didik dan
Kepentingan
Lingkungannya
Nasional dan
Kepentingan
Daerah
Relevan dengan
Menyeluruh dan
Kebutuhan Berkesinambungan Belajar Sepanjang Hayat
Kehidupan
Berpusat pada potensi,
perkembangan kebutuhan
dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memilik posisi sentral untuk
mengembangkan kompentensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggung jawab.
Beragam dan
terpadu
Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis Pendidikan, serta
menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat
istiadat, status soail ekonomi dan
gender.
Tanggap terhadap
perkembangan IPTEK
dan seni
Kurikulum dikembangkan berdasarkan
kesadaran bahwa pengetahuan, teknologi, dan
seni berkembang secara dinamis.
Relevan dengan
kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi
Pendidikan dengan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja.
Menyeluruh dan
berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan,
dan mata pelajaran yang di rencanakan dan di
sajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang Pendidikan.
Belajar sepanjang
hayat
Kurikulum diarahkan kepada
prosespengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat.
Seimbang antara
kepentngan nasional
dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Prinsip Khusus Pengembangan
Kurikulum
PRINSIP KHUSUS
PENGEMBANGAN
KOMPONEN
KURIKULUM
Prinsip umum berkenaan dengan prinsip yang
digunakan secara umum dalam pengembangan
kurikulum, sedangkan prinsip khusus berkenaan
dengan prinsip yang digunakan dalam
mengembangkan komponen utama kurikulum,
yaitu: prinsip yang berkenaan dengan komponen
tujuan, materi/isi, metode dan media, serta
komponen evaluasi.
Prinsip khusus pengembangan kurikulum

a. Prinsip yang c. Prinsip yang


berkenaan dengan berkenaan dengan
tujuan pendidikan pemilihan proses
belajar mengajar
b. Prinsip yang d. Prinsip yang
berkenaan dengan berkenaan dengan
pemilihan isi pemilihan media dan
pendidikam e. Prinsip yang alat pengajaran
berkenaan
dengan penilaian
1. Prinsip yang Berkenaan dengan Tujuan
Pendidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek (khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a. ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalama.dokumen-dokumen
lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya Pendidikan
b. survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirimkan
melalui angket atau wawancara dengan mereka:
c. survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu yang dihimpun melalui
angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa;
d. survei tentang manpower (sumber daya manusia/tenaga kerja)
e. pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama; serta
f. penelitian.
2. Prinsip yang Berkenaan dengan
Pemilihan Isi Pendidikan
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan isi pendidikan/kurikulum, yaitu
sebagai berikut:
a. Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam perbuatan hasil belajar yang khusus
dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit
menciptakan pengalaman belajar.
b. isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
c. Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar,
yaitu kognitif, sikap, dan keterampilan, diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.
Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang
organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih mendetail.
3. Prinsip Berkenaan dengan Pemilihan Proses
Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar Untuk menentukan kegiatan proses belajar-mengajar
apa yang akan digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal berikut.
● Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuka.
mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor? Untuk belajar
keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan learning
by doing di samping learning by seeing and knowing.
● Apakah metode teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok
untukmengajarkan bahan pelajaran?
● Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi
sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
● Apakah metode/teknik tersebut dapat memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat?
● Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswaatau guru atau
keduanya?
● Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru?
● Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah
dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber belajar yangada di rumah
dan masyarakat?
4. Prinsip Berkenaan dengan Pemilihan
Media dan Alat Pengajaran
Untuk mewujudkan proses belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan
alat bantu pembelajaran yang tepat. Di bawah ini, beberapa prinsip yang dapat dijadikan pegangan
untuk memilih dan menggunakan media dan alat bantu pembelajaran
a. Alat/media apa yang diperlukan? Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada,
apakah ada penggantinya?
b. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana membuatnya, siapa yang
membuat, berapa pembiayaannya, serta berapa lama waktu pembuatannya?
c. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalambentuk modul atau paket
belajar?
d. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?
5. Prinsip yang Berkenaan dengan Penilaian

Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran.


Setidaknya ada tiga fase yang harus diperhatikan ketika akan membuat
alat penilaian, yaitu ketika merencanakan alat penilaian, menyusun alat
penilaian, dan mengelola hasil penilaian.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam fase perencanaan penilaian
● Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok
yang akan dites?
● Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan tes?
● Apakah tes tersebut berbentuk uraian atau pilihan?
● Berapa banyak butir tes yang perlu disusun?
● Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau siswa?
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan hasil penilaian

● Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes?
● Apakah digunakan formula guessing?
● Bagaimana pengubahan skor mentah ke dalam skor masak?
● Standar apa yang akan digunakan?
● Untuk apakah hasil tes digunakan?
KB 2

LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Secara umum, langkah-langkah
pengembangan kurikulum terdiri atas:

a. Analisis c. Pemilihan dan


dan Diagnosis Pengorganisasia
n Materi
Kebutuhan

b. Perumusan d. Pemilihan dan


Tujuan Pengorganisasian
Pengalaman
e. Pengembangan Belajar
Evaluasi
A. Analisis dan diagnosis kebutuhan

Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari 3 hal:

1. Kebutuhan siswa  dapat dianalisis dari aspek-aspek perkembangan psikologis siswa

2. Tuntutan masyarakat / dunia kerja  dapat dianalisis dari berbagai kemajuan yang ada di

masyarakat dan prediksi-prediksi kemajuan masyarakat di masa yang akan datang

3. Harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendidikan)  dapat dianalisis dari kebijakan-

kebijakan, khususnya kebijakan pendidikan yang dikeluarkan baik oleh pemerintah pusat maupun

daerah
HASIL ANALISIS
DAN DIAGNOSIS
KEBUTUHAN
Hasil analisis dari ketiga aspek tersebut 
kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi
suatu rangkaian kebutuhan sebagai bahan
masukan bagi kegiatan pengembangan tujuan.
Pendekatan menganalisis kebutuhan

1. Survei Kebutuhan  seorang pengembang kurikulum dapat melakukan wawancara dengan sejumlah

orang, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan para ahli terkait apa yang dibutuhkan oleh siswa,

masyarakat dan pemerintah berkaitan dengan kurikulum sebagai suatu program pendidikan.

2. Studi Kompetensi  dilakukan dengan analisis terhadap kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan

oleh lulusan dari jenis dan jenjang program pendidikan tertentu

3. Analisis Tugas  menganalisis setiap jenis tugas yang harus diselesaikan. Tugas-tugas tersebut dapat

berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan/atau psikomotor.


HASIL AKHIR KEGIATAN ANALISIS DAN DIAGNOSIS KEBUTUHAN

Deskripsi kebutuhan sebagai bahan yang yang akan dijadikan masukan


bagi pengembangan aspek tujuan sebagai langkah berikutnya dalam
pengembangan kurikulum
b. Perumusan tujuan

 Tujuan-tujuan dalam pengembangan kurikulum berhierarki, mulai dari


tujuan yang paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang
lebih khusus dan operasional.

 Hierarki tujuan pengembangan kurikulum meliputi:


a. Tujuan pendidikan nasional
b. Tujuan institusional
c. Tujuan kurikuler
d. Tujuan instruksional (umum dan khusus)
Taxonomy of Educational objectives – benyamin s. bloom

Komponen tujuan dibagi menjadi 3 ranah / domain yaitu:


1. Kognitif  penguasaan kemampuan intelektual / berpikir
2. Afektif  penguasaan dan pengembangan perasaan, sikap, minat,
dan nilai-nilai
3. Psikomotorik  penguasaan dan pengembangan keterampilan
motorik
c. Pemilihan dan pengorganisasian materi

● Materi kurikulum ini disusun berdasarkan prosedur-prosedur tertentu yang


merupakan salah satu bagian dalampengembangan kurikulum secara keseluruhan.
● Hal ini berkaitan dengan kegiatan memilih, menilai, dan menentukan jenis bidang
studi yang harus diajarkan pada suatu jenis dan jenjang persekolahan, kemudian
pokok-pokok dan sub pokok bahasan serta uraian materi secara garis besar, juga
termasuk scope (ruang lingkup) dan squence (urutannya).
● Adapun patokan kegiatan tersebut ditentukan oleh tujuan-tujuan dari jenis dan
jenjang sekolah yang bersangkutan.
9 tahap pengembangan kurikulum m.d.gall (1981: 18-25)

1. Identifikasi kebutuhan
2. Merumuskan misi 6. Menganalisis bahan
kurikulum 7. Menilai bahan

3. Menentukan anggaran biaya 8. Membuat keputusan adopsi

4. Membentuk tim 9. Menyebarkan, mempergunakan


dan memonitor penggunaan bahan
5. Mendapatkan susunan
bahan
● Secara spesifik yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah segala
sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar
● Isi dari kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi dari kurikulum
● Isi atau bahan tersebut tersusun dalam berbagai program pendidikan
berdasarkan jenis dan jenjang sekolah yang kemudian dikemas dalam
berbagai bidang studi dan dijabarkan ke dalam pokok dan sub pokok
bahasan, yang secara lebih rinci disusun dalam bentuk bahan pengajaran
dalam berbagai bentuknya.
● Tugas guru adalah mengembangkan bahan pelajaran tersebut berdasarkan
tujuan instruksional yang telah disusun dan dirumuskan sebelumnya.
Penyusunan bahan pelajaran

S C O P E ( R U A N G LI N G K U P ) SE Q U E N C E ( U R U TA N N YA )

1. Materi suatu ilmu berkembang dan 1. Struktur disiplin ilmu


2. Taraf perkembangan siswa
bertambah setiap waktu
3. Pembagian materi kurikulum
2. Belum ada kriteria yang pasti tentang berdasarkan tingkatan kelas
materi yang perlu diajarkan
danpengorganisasian bahan yang dapat
diterima oleh semua pihak
Kriteria pemilihan materi kurikulum (scope)

4. Materi kurikulum dipilih karena dianggap


1. Materi kurikulum harus dipilih
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai berguna bagi kehidupan umat manusia,

2. Materi kurikulum dipilih karena dianggap untuk bekal hidup di masa kini dan masa
berharga sebagai warisan budaya positif) yang akan datang
dari generasi masa lalu 5. Materi kurikulum dipilih karena sesuai
3. Materi kurikulum dipilih karena berguna dengan kebutuhan dan minat anak didik (siswa)
bagi penguasaan suatu disiplin ilmu serta kebutuhan masyarakat.
Pertimbangan dalam menyusun sequence
1. Taraf kesulitan materi pelajaran / isi kurikulum
2. Apersepsi atau pengalaman masa yang lalu
3. Kematangan dan perkembangan siswa
4. Minat dan kebutuhan siswa
d. Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar

 Cara pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajra dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi
yang akan diberikan

 Pengalaman belajar siswa dapat bersumber:


1. Pengalaman visual
2. Pengalaman suara
3. Penglaman perabaan
4. Pengalaman penciuman
5. Variasi pengalaman visual, suara, perabaan dan penciuman

 Semua pengalaman belajar tersebut dapat diorganisasikan sedemikian rupa dengan menggunakan
bantuan alat peraga dan media pembelajaran, sedangkan pengorganisasian pengalaman belajar
dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan variasi
pendekatan, strategi, metode dan teknik.
E. PENGEMBANGAN EVALUASI

 Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah kembali apakah


kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan
 Ada orang yang beranggapan bahwa penilaian sama artinya dengan
pengukuran, tes atau pemberian nilai. Ketiganya memang merupakan
bagian dari proses penilaian.
 Penilaian pada dasarnya merupakan suatu proses pembuatan pertimbangan
terhadap suatu hal.
Komponen penilaian (nurgiyantoro ; 1988)

1. Pengumpulan informasi  informasi dapat berupa kualitatif dan/atau


kuantitatif
2. Pembuatan pertimbangan  taksiaran dari kondisi yang ada sekarang atau
merupakan prediksi penampilan di masa yang akan datang
3. Pembuatan keputusan  suatu pilihan tindakan yang didasarkan pada
informasi yang diperoleh dan pertimbangan berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai