Anda di halaman 1dari 11

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Makalah

Makalah ini di ajukan dan dipresentasikan untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah Dasar-Dasar Kurikulum

Oleh: Kelompok 3
Nida Efroh Ummi (200111042)
Tiara Simah Bengi (200111056)

Dosen Pengampu: Dr. Al Musanna, M.Ag

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON
TAHUN 2021/2022
1.1 Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai


tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu Sedangkan pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif,
misalnya perencanaan penerapan dan evaluasi Perencanaan kurikulum adalah
langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat
keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan
digunakan oleh guru dan peserta didik.

Dalam pengembangan kurikulum tidak hanya melibatkan orang yang


terkait langsung dengan dunia pendidikan saja namun di dalamnya melibatkan
banyak orang Seperti politikus, pengusaha orang tua peserta didik serta unsur-
unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.

Didalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip


umum dan prinsip-prinsip khusus pengembangan kurikulum supaya tercapainya
sebuah kurikulum yang dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik.
A. Pengertian Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komperenshif, di dalamnya


mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Dalam Pengembangan
kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia
pendidikan, tetapi di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti folitikus,
pengusaha, orang tua, peserta didik, serta unsure masyarakat lainnya yang merasa
berkepentingan dengan pendidikan.1

Menurut Akhmad Sudrajat, prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam


kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau
hukum yang akan menjiwai kurikulum. Dalam implementasi kurikulum
dilemabaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip yang berbeda
dengan kurikulum yang digunakan oleh lembaga pendidikan lainnya, sehingga
akan ditemukan banyak sekali prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (2007:21) mengetengahkan
prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi kedalam dua kelompok: (1)
prinsip-prinsip umum, dan (2) prinsip-prinsip khusus.2

B. Prinsip-Prinsip Umum dan Khusus Pengembangan Kurikulum


a. Prinsip-prinsip umum pengembangan kurikulum
1) Prinsip Relevansi (Kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem
penyampaiannya harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan
masyarakat,tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.3
2) Prinsip Praktis
Prinsip praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan
biayanya juga murah.prinsip ini juga disebut prinsip efesiensi. Betapun bagus
dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan

1
Hamdani Hamid, Pengembangan Kurikulum,(Bandung, CV Pustaka Setia: 2012) 68
2
Ibid,69
3
Oemar Hamalik, Kurukulum dan Pembelajaran,(Jakarta, PT Bumi Aksara: 2014) 31
yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak
praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan
waktu,biaya,alat,maupun personalia. Kurikulum bukan hanya ideal tetapi juga
praktis.
3) Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas, Walaupun kurikulum tersebut murah, sederhana, dan
murah tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan
pelaksaan kurikulum ini secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan
suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari
perencanaan pendidikan. Perencanaan di bidang pendidikan juga merupakan
bagian yang dijabarkan dari kebijksanaan-kebijaksaan pemerintah di bidang
pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan
kurikulum. 4
4) Prinsip Efesien
Prinsip efesiensi: mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum
dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada
secara optimal, cermat,dan tepat sehingga hasilnya memadai. 5
5) Prinsip Kontiunitas (Bekesinambungan)
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian,
aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak
terlpeas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang
bermakna, yang sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan
pendidikan,tingkat perkembangan siswa. Dengan prinsip ini, tampak jelas
alur dan keterkaitan didalam kurikulum tersebut sehingga mempermudah
guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. 6

4
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum,(Bandung, PT Remaja Rosda karya:
2008) 151
5
Hamdani Hamid, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, (Bandung, PT Pustaka Setia: 2012) 69
6
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta, PT Bumi Aksara: 2014) 32
6) Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum berkaitan dengan
dua kenyataan mendasar. Pertama,setiap siswa adalah makhluk individu yang
unik, dan untuk itu diperlukan kurikulum yang lentur, yang memungkinkan
diakomodasinya keunikan tersebut. Kedua, masyarakat akan terus berubah,
dan terdapat perubahan yang diprediksi, ada pula yang tidak. Oleh karena itu,
kurikulum perlu di rancang agar memungkinkan siswa memiliki kelenturan
kurikulum dapat diwujudkan melalui hal-hal berikut;
a) Penganekaragaman tujuan atau kompetensi,dan isi pelajaran.
b) Penganekaragaman mata pelajaran atau bidang studi.
c) Penyediaan ruang bagi pihak lain diluar penyusun kurikulum
utama untuk ikut mengisi muatan kurikulum. 7

b. Prinsip-prinsip khusus pengembangan kurikulum


Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum.
Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan,isi,pengalaman belajar,
dan penilaian.
1) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuaan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan
pendidikan. Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya
mengacup ada tujuan pendidikan ini tujuan pendidikan mencakup tujuan yang
bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
(tujuan khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a) Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam
dokumen-dokumen lembaga Negara mengenai tujuan, dan strategi
pembangunan termasuk didalamnya pendidikan.
b) Survai mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang
kebutuhan mereka yang dikirim melalui angket atau wawancara
dengan mereka.

7
Anselmus JE Toenlioe, Pengembangan Kurikulum: Teori, Catatan Kritis, dan Panduan,
(Bandung,PT Refika Aditama: 2017) 33
c) Survai tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang
tertentu,dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari
berbagai media masa.
d) Survai tentang manpower.
e) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama.
f) Penelitian.
2) Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan
yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan
beberapa hal.
a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran kedalam
bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin
umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit
menciptakan pengalaman belajar.
b) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan diberikan secara stimulus dalam urutan situasi
belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang
memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat
pengajaran secara lebih mendetail.
1. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berrikut:
a) Apakah metode atau teknik belajar-mengajar yang digunakan
cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran ?
b) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang
bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
c) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang
bertingkat-tingkat?
d) Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan
untuk mencapai tujuan kognitif, efektif, dan psikomotor?
e) Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau
mengatifkan guru atau kedua-duanya?
f) Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau
guru atau kedua-duanya?
g) Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya
kemampuan baru?
h) Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan
belajar disekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan
sumber yang ada dirumah dan dimasyarakat?
i) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar
yang menekankan “learning by doing” disamping “learning by
seeing and knowing”.
2. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh
penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
a) Alat atau media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah
semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada
penggantinya?
b) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan:
bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya,
waktu pembuatan?
c) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran,apakah
dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain ?
d) Bagaimana pengintegrasiaanya dalam keseluruhan kegiatan
belajar?
e) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi
media.
3. Prinsip berkenaan dengan pemilihan dan alat pengajaran
Penilaian merupakan bagian dari integral dari pengajaran:
a) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
Rumusan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam
ranah-ranah kognitif, efektif dan psikomotor. Uraikan
kedalam bentuk tingkah-tingkah murid yang dapat diamati.
Hubungkan dengan bahan pengajaran.Tuliskan butir-butir
test.
a. Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya
diperhatikan beberapa hal:
Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan
kelompok yang akan ditest?
Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksaan
test?
Apakah test tersebut berbentuk uruain atau objektif?
Berapa banyak butir test perlu disusun?
Apakah test tersebut diadministrasikan oleh guru
atau Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses
belajar mengajar oleh murid?8

C. Hasil Analisis Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Perkembangan


Kurikulum
Hasil analisis terhadap penerapan prinsip-prinsip perkembangan
kurikulum pada pengalaman penulis yaitu, pada prinsip relevan pada sekolah
MAS Az-Zahra Bireuen, telah dilaksanakan prinsip relevan karena disekolah itu
pengembangan dan penetapan kurikulum pendidikan telah sesuai dengan
lingkungan sekitar siswa, sesuai perkembangan zaman, kemudian sesuai dengan
pekerjaan dan potensi peserta didiknya.

8
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya:
2008) 152-154
Pada prinsip praktis juga telah diterapkan yaitu pada pelajaran Kimia dan
Bahasa Arab yang lebih sering menggunakan visual seperti yang terjadi pada
zaman. Prinsip efektivitas telah diterapkan dengan berjalannya berbagai program
pembelajaran, sehingga membuat guru efektif dalam mengajar dan bagaimana
siswa belajar.Prnsip Efesiensi telah diterapkan yaitu pada pengoptimalan pada
sumber daya pendidikannya, gurunya, bahannya dan konsepnya cermat, pada
akhirnya akan efesien, efesien pada waktu dan tempatnya. Prinsip Kontiunitas
sering diterapkan pada pembelajaran umum seperti matematika, biologi dan lain-
lain yang materinya saling berkaitan antara MI, MTS, dan MA. Prinsip
Feleksibilitas sudah diterapkan karena pembelajaran tidak kaku pada satu sistim
saja, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan waktu tertentu, contohnya pada jam
terakhir pembalajaran akan dilaksanakan outdoor pada udara yang lebih segar
yang membuat rasa kantuk dan lelah siswa jadi teratasi dengan baik.
Kemudian pada prinsip prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan telah
diterapkan juga, yaitu dengan cara mengumpulkan wali murid pada setahun sekali
yang bertujuan untuk Survai mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang
kebutuhan orang tua dan peserta didik dalam sekolah. Prinsip berkenaan dengan
pemilihan isi pendidikan juga telah diterapkan dengan Isi bahan pelajaran harus
meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan adanya buku pedoman
guru. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar telah
diterapkan dengan baik yaitu dengan memilih metode dan teknik belajar yang
sesuai dengan meteri yang dibahas. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media
dan alat pengajaran untuk penerapan prinsip ini masih sangat kurang dilakukan di
MAS Az-Zahra Bireuen dikarenakan kurangnya media yang mendukung dalam
pembelajaran, seperti pada pelajaran IPA tidak berjalan laboratorium untuk
melakukan percobaan pada materi. Prinsip berkenaan dengan pemilihan dan alat
pengajaran prinsip ini sudah sangat baik diterapkan dalam MAS Az-Zahra
Bireuen karena dalam penilaian tidak ditentukan dengan satu cara penilaian ada
ujian lisan dan tertulis, jadi siswa yang tidak pandai berbicara akan mengutarakan
kepandaiannya dengan cara ujian tulis, jadi penilaian tidak berpihak pada satu
golongan.
1.2 Kesimpulan
Menurut Akhmad Sudrajat, prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam
kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau
hukum yang akan menjiwai kurikulum. Dalam implementasi kurikulum
dilemabaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip yang berbeda
dengan kurikulum yang digunakan oleh lembaga pendidikan lainnya, sehingga
akan ditemukan banyak sekali prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum.
Prinsip pengembangan kurikulum dapat dibagi ke dalam dua kelompok
yaitu:
1. Prinsip-prinsip umum, diantaranya:
a) Prinsip Relevansi (Kesesuaian)
b) Prinsip Praktis
c) Prinsip Efektivitas
d) Prinsip Efesien
e) Prinsip Kontiunitas (Bekesinambungan)
f) Prinsip Fleksibilitas
2. Prinsip-prinsip khusus, diantaranya:
a) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
b) Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
c) Prinsip berkenaan dengan pemilihan dan alat pengajaran
DAFTAR PUSTAKA

Hamid Hamdani, Pengembangan Kurikulum,(Bandung, CV Pustaka Setia: 2012)

Hamalik Oemar, Kurukulum dan Pembelajaran,(Jakarta,PT Bumi Aksara: 2014)

Sukmadinata Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum,(Bandung, PT Remaja


Rosdakarya: 2008)

Toenlioe Anselmus JE, Pengembangan Kurikulum: Teori, Catatan Kritis, dan


Panduan, (Bandung, PT Refika Aditama: 2017)

Anda mungkin juga menyukai