PENGEMBANGAN
KURIKULUM
SD NEGERI 2 KALIBAGOR
TAHUN PELAJARAN
2021 / 2022
KORWILCAM KALIBAGOR
KABUPATEN BANYUMAS
RENCANA PENGEMBANGAN KURIKULUM
SD NEGERI 2 KALIBAGOR
A. Pendahuluan
Kegiatan pengembangan kurikulum harus berlandaskan pada
fungsi-fungsi manajemen. Untuk dapat dipahami sebagai
pengalaman untuk mempersiapkan peserta didik dalam mencapai
tujuan pendidikan, baik yang diperoleh dari dalam maupun luar
lembaga pendidikan, maka kurikulum hendaknya melalui fungsi
perencanaan yang matang serta sistematis dan terpadu,
pengorganisasian yang baik, di implementasikan di lapangan, dan
diawasi pelaksanaannya.
Kurikulum adalah semua pengalaman yang telah direncanakan
untuk mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan
baik yang diperoleh dari dalam maupun luar lembaga yang telah
direncanakan secara sistematis dan terpadu. Untuk
mengembangkan suatu rencana seseorang harus mengacu ke masa
depan. Perencanaan Kurikulum ini memberikan pengaruh dalam
menentukan pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan
perangkat tujuan atau hasil akhir, mengembangkan strategi untuk
mencapai tujuan akhir, menyusun atau menetapkan prioritas dan
urutan strategi, menetapkan prosedur kerja dengan metode yang
baru, serta mengembangkan kebijakan-kebijakan.
Renstra pengembangan kurikulum merupakan dokumen
perencanaan strategis yang berisi permasalahan - permasalahan
pendidikan, indikator-indikator pencapaian target serta kegiatan
yang dilaksanakan guna memecahkan permasalahan pendidikan
yang dibiayai dalam RAPBS. Dokumen renstra pengembangan
kurikulum juga merupakan salah satu komponen yang dijadikan
bukti fisik dalam akreditasi satuan pendidikan.
Kurikulum 2013
- SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih
dahulu, melaluiPermendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah
itubaru ditentukan Standar Isi, yang berbentukKerangka
Dasar Kurikulum, yang dituangkandalam Permendikbud No
67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
- Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
- Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah
mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
- Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua
mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar
proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.
- TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai
mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
- Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu
mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
- Pramuka menjadi ekstrakulikuler wajib
- BK lebih menekankanmengembangkan potensi siswa
- Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI, Bahasa
Indonesia sebagai pengetahuan
F. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum 2006
- Kurikulum KTSP berorientasi pada disiplin ilmu yang
kriteria keberhasilannya lebih banyak diukur dari
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran.
- Kurikulum KTSP merupakan kurikulum operasional yang
mengakses kepentingan daerah. Para pengembang
kurikulum di daerah memiliki keleluasaan dalam
mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran,dan menentukan evaluasi yang dilakukan
termasuk dalam menentukan berapa kali pertemuan dan
kapan suatu topik materi harus dipelajari agar kompetensi
dasar yang telah ditentukan dapat tercapai.
- Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran didukung oleh kinerja tim yang kompak dan
transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
pendidikan.
- Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh
partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik yang
tinggi.
Kurikulum 2013
- Kurikulum berbasis sains
- Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif. Mata
pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada
semua pelajaran (IPA dan IPS diintegrasikankedalam semua
mata pelajaran). IPA akan menjadi materi pembahasan
pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, IPS akan
menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia
dan PPKN.
- Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang
berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
disamping cara pembelajarannya yang holistik dan
menyenangkan.
- Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio
saling melengkapi.
- Pengembangan Kurikulum 2013 tidak hanya didasarkan
pada satu paham filsafat tertentu saja, tetapi didasarkan
pada banyak aliran filsafat yaitu esensialisme,
perenialisme, rekronstruksi social, progresivisme dan
humanisme.
b) Sturktur Kurikulum
Sturktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
kegiatanpengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai
kelas I sampai kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada tabel 2. Muatan lokal
merupakan kegiatan kulikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
b) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
c) Substansi mata pelajaran IPA atau IPS pada SD/MI merupakan
“IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
d) Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
e) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
f) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
g) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.
Kelas dan Alokasi waktu Jml
Komponen
I II III IV V VI JP
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agarna, (3) 3 6
2. Pendidikan (2) 2 4
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia (6) 5 11
4. Matematika. (5) 5 10
5. Ilmu Pengetahuan Alam (3) 4 7
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (2) 3 5
7. Seni Budaya. dan (4) 4 8
Keterampilan
8. Pendidikan (3) 4 7
Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa (2) 2 4
2. Budaya. Banyumasan (2) 2 4
3. Bahasa Inggris (2) 2 4
Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu 34 36 70
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 4
1. Budi Pekerti X X
2. Kepramukaan X X
3. UKS/Dokter Kecil X
5. Bimbingan. Belajar X X
6. Seni Tari X X
7. Olah Raga X
8. Kegiatan Keagamaan X
(Hadroh)
Struktur Kurikulum SD
PENUTUP
TARWAN, S. Pd.
NIP 19671004 198810 1 001