Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KURIKULUM

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Muhammad Shobirin, M. Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 3 –(C2AIR)

1. Muhammad Islahfuddin W (2310110086)


2. Siti Nur Hidayah (2310110104)
3. Rohmatun Nisa’ (2310110105)
4. Nadya Soffi Herlina (2310110110)
5. Muhammad Abdul Mahfudhi (2310110113)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2023
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses pendidikan, manajemen kurikulum harus diterapkan
untuk memungkinkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
dengan cara yang lebih efisien dan efektif yang memberdayakan berbagi
sumber belajar, pengalaman belajar, dan komponen kurikulum. Tujuan
manajemen kurikulum sendiri adalah untuk meningkatkan relevansi
pembelajaran, meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,
dan memberi siswa kesempatan yang lebih besar untuk mencapai hasil yang
optimal.1
Sesuai dengan kewenangannya, kementrian pendidikan, kementrian
agama, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, kantor
wilayah kementerian agama, kantor kementerian agama kabupaten/kota,
komite/dewan satuan pendidikan, satuan pendidikan, dan masyarakat
melakukan evaluasi kurikulum. Evaluasi reflektif, evaluasi formatif, dan
evaluasi sumatif adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan
evaluasi kurikulum.
Pada dasarnya evaluasi merupakan bagian dari manajemen kurikulum
yang tak bisa dikesampingkan, karena evaluasi manajemen kurikulum
sangatlah penting untuk mengembangakan kurikulum yang ada agar
kurikulum tersebut tetap relevan dan efektif.2
Faktor manusia sangat memengaruhi keberhasilan manajemen
kurikulum, mulai dari tingkat pimpinan tertinggi di tingkat pusat hingga
tingkat pelaksana di lapangan, yang merupakan guru. Tidak diragukan lagi,
orang-orang tersebut harus didukung oleh sumber lain, seperti sarana dan
prasarana, biaya, waktu, dan teknologi, serta kemampuan manajemen.3

1
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 2015), 5
2
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, 188
3
Zainal Arifin, M.Pd, Konsep dan Model Perkembangan Kurikulum, (Bandung :PT Remaja
Rosdakarya, 2011), 23-26

1
Pada dasarnya penerapan manajemen memang ditujukan untuk
mengoptimalkan pencapaian terhadap tujuan yang sudah ditetapkan oleh
suatu lembaga pendidikan. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan
membahas manajemen kurikulum secara lebih mendalam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi manajemen kurikulum?
2. Apa saja prinsip-prinsip dan fungsi manajemen kurikulum?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen kurikulum?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Kurikulum


Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki
oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode,
material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu
proses. Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut
Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan
sumber daya organisasi yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang
dinyatakan dengan jelas.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan mendayagunakan orang
dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efesien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi.4
Sedangkan istilah kurikulum (Curriculum) berasal dari kata Curir
(pelari) dan Curere (tempat berpacu). Pada awalnya kurikulum digunakan
dalam dunia olahraga yang diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh
medali/penghargaan. kemudian penggunaan kata kurikulum tersebut
digunakan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject)
yang harus ditempuh oleh seseorang siswa dari awal sampai akhir program
pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.5
Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok,
yaitu:
1) Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa.
4
Fitri Oviyanti, dkk. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Palembang: Noer Fikri, 2015), 3-4.
5
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 51.

3
2) Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah
mata pelajaran, tetapi juga mencakup semua pengalaman belajar yang dialami
siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.6
Paham terakhir mengatakan bahwa kurikulum adalah segala
pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak
didiknya, baik dilakukan di dalam maupun di luar sekolah. Pengalaman
peserta didik di sekolah dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan
pendidikan, antara lain: mengikuti pembelajaran di kelas, melatih
keterampilan, latihan olah raga dan seni, praktek kunjungan lapangan atau
kegiatan laboratorium langsung di sekolah.7
Jadi, manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum.8

B. Prinsip-prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum


Dalam arti teknis, pendidikan adalah suatu proses sosial melalui
lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan lembaga lainnya.
Sengaja mentransformasikan warisan budaya berupa pengetahuan, sikap, nilai
dan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun. 9 Pendidikan juga
dipandang sebagai institusi yang beroperasi pada bidang yang tidak
berorientasi pada porofit, sehingga memaksa para praktisi pendidikan untuk
menggunakan teori-teori yang telah dikembangkan sebelumnya. 10 Oleh
karena itu, lembaga pendidikan harus berkualitas baik dalam penerapan
kurikulum, fakultas, dan lingkungan.11

6
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 2
7
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 32.
8
Dakir, Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 3.
9
Sukadari, Ilmu Pendidikan Seri 1 (Konsep Dasar), (Yogyakarta: Cipta Bersama. 2017), 26
10
Nur Zazin, Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Edulitera,2018), 100
11
Elitok Kesici, Ayse, and Veysel Karani Ceylana, “Quality of School in Turkey, Findland and South
Korea”. International Journal of Evaluation and Research (IJERE), Vol 9, No1, March 2020, pp 100
108

4
Prinsip-prinsip dan fungsi manajemen kurikulum merupakan aspek
penting dalam pendidikan yang mempengaruhi proses pengembangan,
pengaturan, dan pelaksanaan kurikulum. Berikut adalah beberapa prinsip
manajemen kurikulum yang perlu diperhatikan:
a. Produktivitas, adalah hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum,
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Mempertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat
mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi, yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum, maka diperlukan adanya kerja sama yang positif
antara pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbngkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum agar kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil
yang bermanfaat dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum perlu memperkuat dan mengarahkan visi,
misi, dan tujuan kurikulum.12
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan dengan
efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar,
pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Adapun beberapa fungsi
dari manajemen kurikulum di antaranya sebagai berikut:
a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, dapat
ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.

12
Rusman, Manajemen Kurikulum, Seri II, (Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada 2009).

5
b. Meningkatkan keadilan dan kesempatan pada siswa untuk mencapai
hasil yang maksimal, dapat dicapai tidak hanya melalui kegiatan
intrakurikuler, tetapi juga melalui kegiatan ekstra yang dikelola secara
integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang
professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi kepada
siswa dalam belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.
Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi
dapat dihindarkan. Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi
untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya
dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.

C. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum


Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan kurikulum,
pengorganisasian kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi
kurikulum. Berikut penjelasan rinci mengenai ruang lingkup manajemen
kurikulum:
1) Perencanaan Kurikulum
Tujuan manajemen dalam perencanaan kurikulum adalah Keterampilan
manajemen dalam arti kemampuan merencanakan dan mengorganisasikan
kurikulum, serta serta bagaimana kurikulum direncanakan secara profesional.
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang
membimbing siswa menuju perubahan perilaku yang diinginkan dan
mengevaluasi sejauh mana perubahan tersebut telah terjadi pada siswa.13

13
Rusman, Manajemen Kurikulum, 21.

6
J G. Owen menjelaskan bahwa perencanaan kurikulum vokasi harus
menekankan pada analisis kondisi yang harus dipertimbangkan sebagai faktor
yang mempengaruhi dalam perencanaan kurikulum. 14 Perencanaan kurikulum
mencakup penetapan tujuan dan evaluasi cara mencapai tujuan tersebut.15
Perencanaan kurikulum adalah suatu proses di mana partisipan di berbagai
tingkatan mengambil keputusan tentang tujuan pembelajaran, tentang
bagaimana mencapai tujuan tersebut melalui situasi belajar-mengajar, dan
menguji keefektifan dan signifikansi metode-metode tersebut.16
Dalam perencanaan kurikulum setidaknya terdapat beberapa unsur yang
menjadi kegiatan utama, yaitu perumusan tujuan, perumusan isi, rancangan
strategi pembelajaran, dan rancangan strategi penilaian.

2) Organisasi Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan lembaga pendidikan harus mencakup
materi pembelajaran, program pembelajaran, hasil pembelaran yang
diharapkan, reproduksi kebudayaan, tugas dan konsep yang mempunyai
karakteristik tersendiri, serta memberikan bekal untuk kecakapan hidup
(lifeskill).
Organisasi kurikulum adalah suatu pola atau rancangan bahan ajar dengan
tujuan untuk memudahkan belajar siswa dan memudahkan siswa dalam
menyelesaikan kegiatan belajar agar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif. Rusman memberikan beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam menyelenggarakan suatu program, antara lain terkait dengan ruang
lingkup dan urutan materi pembelajaran, kelangsungan program terhadap isi
materi yang dipelajari siswa, keseimbangan materi pembelajaran dan alokasi
waktu yang diperlukan.17

14
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
149
15
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Jogjakarta:
Ar-ruzz Media, 2011), 96.
16
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), 171.
17
Rusman, Manajemen Kurikulum, 60-61.

7
Organisasi kurikulum, yaitu pola atau, bentuk penyusunan dan pemberian
materi pembelajaran kepada peserta didik, merupakan landasan yang sangat
penting dalam pengembangan kurikulum dan berkaitan erat dengan tujuan
kurikulum pendidikan. Kurikulum juga menentukan isi pembelajaran, urutan
dan metode pengajaran kemudian menyajikannya kepada siswa.
Secara akademis, organisasi kurikulum dikembangkan dalam bentuk
organisasi sebagai berikut:
a) Kurikulum per mata pelajaran, termasuk beberapa mata pelajaran yang
diajarkan secara terpisah.
b) Kurikulum per mata pelajaran, termasuk mata pelajaran studi sejenis.
c) Program yang mengintegrasikan, menyatukan dan memfokuskan program
pada mata pelajaran atau topik tertentu.
d) Program inti, yaitu program yang disusun sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhan siswa.18
Tahap pengorganisasian dan koordinasi ini merupakan tahap dimana
sekolah harus memperhatikan kepala madrasah dengan serius. Kepala
madrasah wajib mengatur dan menyelenggarakan penyusunan jadwal
pelajaran, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru serta program kegiatan
madrasah.19

3) Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum adalah suatu proses untuk memastikan bahwa
proses belajar mengajar mempunyai sumber daya manusia, sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.20
Implementasi program meliputi tiga fase utama, yaitu:
a) Pengembangan program, meliputi program tahunan, semesteran, atau tahunan
triwulanan, bulanan, mingguan, dan harian. Tersedia juga program
bimbingan, konseling atau remediasi.

18
Hamalik Oemar, Manajemen Pengembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 137.
19
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009),
197.
20
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, 97.

8
b) Implementasi pembelajaran. Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu
proses interaktif antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.
c) Evaluasi, suatu proses yang dilakukan sepanjang pelaksanaan program secara
triwulanan atau semesteran serta evaluasi sumatif atau sumatif akhir termasuk
evaluasi sumatif komprehensif yang bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan program. Implementasi program dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu:
(1) Karakteristik program, meliputi ruang lingkup materi pendidikan, tujuan,
fungsi, karakteristik, dan lain-lain.
(2) Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam melaksanakan
program seperti diskusi profesional, seminar, pelatihan, lokakarya
penyediaan buku pegangan pendidikan dan banyak kegiatan lain yang
dapat mendorong penggunaan program di lapangan.
(3) Karakteristik pengguna program, meliputi pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap guru terhadap program pembelajaran.21

4) Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum merupakan kegiatan yang sangat penting karena
bertujuan untuk memeriksa apakah tujuan pembelajaran yang dilaksanakan
telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau
komponen kurikulum individual seperti tujuan, isi, dan metode pembelajaran
dalam kurikulum. Evaluasi adalah proses pengumpulan dan analisis data
sistematis yang bertujuan membantu pendidik memahami dan mengevaluasi
kurikulum mereka serta meningkatkan metode pengajaran mereka.

21
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, 175.

9
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Manajemen secara umum adalah suatu kegiatan mendayagunakan orang dan
sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efesien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
dan evaluasi. Sedangkan, kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang
diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam
maupun di luar sekolah.
Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Beberapa prinsip manajemen yang perlu diperhatikan yaitu: produktifitas,
demokratisasi, kooperatif, efektivitas, dan efisiensi, serta mengarahkan visi, misi
dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum. Kemudian ada beberapa fungsi dari
manajemen kurikulum diantaranya yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum.
2. Meningkatkan keadilan dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal.
3. Meningkatkan relevansi efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif dan
terpadu dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.

Adapun ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan kurikulum,


pengorganisasian kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum.

10
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, M.Pd. Konsep dan Model Perkembangan Kurikulum. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Dakir. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Minarti, Sri. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011.
Mustari, Mohamad. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014.
Oviyanti, Fitri dkk. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Palembang: Noer
Fikri, 2015.
Rusman. Manajemen Kurikulum Seri II. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,
2009.
Sukardi. Ilmu Pendidikan Seri I (Konsep Dasar). Yogyakarta: Cipta Bersama,
2017.
Suryosubroto. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Tim Pengembang MKDP. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013.
Triwiyanto, teguh. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara, 2015.
Zazin, Nur. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Edulitera, 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai