Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN

Tugas Terstruktur Kelompok


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Saifuddin, M. Ag

Disusun oleh :
Kelompok 2

Amar Ma’ruf 1908101002


Ai Linda Rahmawati 1908101011
Nur Rizky Awwaliyyah 1908101037

PAI A / 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah kunci dalam setiap usaha meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. Dimana memiliki peran dan objek untuk memanusiakan
manusia. Oleh karenanya, fokus utama pendidikan diarahkan pada pembentukan
kepribadian yang unggul dalam menitikberatkan pada proses pematangan
kualitas logika, hati, akhlak dan iman. Puncak tertinggi dari pendidikan adalah
dengan tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup manusia.
Modal utama dalam pembangunan nasional adalah sumber daya manusia
yang berpendidikan. Artinya, semakin banyak SDM yang berpendidikan pada
suatu negara, maka akan semakin mudah pula untuk bisa menjadi pemimpin
dalam segala bidang dan siap menghadapai tantangan yang ada. Tujuan dari
pendidikan pun bukan hanya sekadar untuk memperoleh ijazah untuk
kepentingan pribadi saja. Sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Pada kondisi pendidikan saat ini, tidak mungkin kebudayaan bangsa
berkembang bila pendidikan di sekolah tidak efektif dalam mewujudkan
pembelajaran sesuai dnegan tuntunan kurikulum pendidikan nasional yang
mampu mengantisipasi dan merespon dinamika kebudayaan pada era informasi
melalui penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas unggul. Sebab dalam
kurikulum secara konseptual filosofis dan keilmuan dikemukakan semua struktur
kebudayaan bangsa, baik pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa,
sistem mata pencaharian, adat istiadat, dan nilai-nilai agama.
Kurikulum sekarang telah menjadi semacam barometer untuk mengukur
tingkat keberhasilan proses pembelajaran di dunia pendidikan. Oleh karena itu,
disini pemakalah akan membahas mengenai manajemen kurikulum pendidikan
dengan rincian (1) apa pengertian dari manajemen kurikulum pendidikan ? ; (2)
bagaimana konsep manajemen kurikulum pendidikan ? ; (3) apa saja faktor-
faktor dan tahap-tahap implementasi kurikulum pendidikan ?

1
B. PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN
Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa prancis management yang
berarti melaksanakan atau mengatur (Mabruri, 2013 : 20). Manajemen menurut
Kamus Besar Bahasia Indonesia yang dikemukakan oleh Wardiah (2017:177)
manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektid untuk mencapai
sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya suatu organisasi,
instansi atau pendidikan.
Manajemen secara terminologi yang dikemukakan oleh Ayu Wilatikta
(2016) yaitu suatu rangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan dan
pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.
Adapun definisi lain mengatakan manajemen berasal dari kata to manage
yang artinya mengatur meliputi, apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa
harus diatur, siapa yang mengatur dan bagaimana mengaturnya (Hasibuan,
2016). Menurut Lazwardi (2017:100) manajemen merupakan suatu ilmu/seni
yang berisi aktivitas perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian dalam menyelesaikan sega urusan dengan memanfaatkan semua
sumber daya yang ada melalui orang lain agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya manajemen adalah suatu rangkaian
aktivitas yang direncanakan, kemudian di laksanakan sesuai dengan kesepakatan
yang telah disepakati dengan beberapa unsur dan komponen yang diatur untuk
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin curriculum semua yang
berarti a running course, specially a chariot race course dan terdapat pula daalm
bahasa Perancis courier yang artinya berlari (Lazwardi, 2017 : 100). Adapun
menurut Dinn Wahyudin (2013) kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan

2
3

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan


pendidikan tertentu.
Jadi kurikulum adalah serangkaian perencanaan dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan ajar sebagai acuan pedoman yang digunakan dalam
penyelenggara kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu di
berbagai kalangan dunia pendidikan untuk menciptakan pendidikan yang unggul.
Dengan demikian manajemen kurikulum pendidikan dapat diartikan suatu
sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik dan
sistematik dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan kurikulum (Tidajrok,
2014 : 1). Dapat disimpulkan manajemen kurikulum pendidikan yaitu
serangkaian perencanaan, pengelolaan, pengorganisasian untuk melaksanakan
sebuah kurikulum pendidikan yang efektif dan efisien sehingga dapat diterima
oleh pendidik dan juga peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang ada untuk menunjang kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan
maksimal.
C. KONSEP MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN
Perubahan paradigma pengembangan kurikulum di Indonesia di awali
dengan lahirnya Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah pasal 17 ayat
2 dan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menegah.
Dinyatakan bahwa “Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite
madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah
supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
untuk SD, SMP, SMA dan SMK dan departemen yang menangani urusan
pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK”.
1) Konsep Dasar Manajemen Kurikulum Pendidikan
4

Ada tiga konsep tentang kurikulum yaitu kurikulum sebagai substansi,


sebagai sistem dan sebagai bidang studi (Sudarto:2018).
Konsep pertama, kurikulum adalah sebagai substansi, suatu kurikulum
dapat dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-
murid disekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi
rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan
evaluasi. Suatu kurukulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis
sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan
pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. suatu kurikulum
juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten,
propinsi, ataupun seluruh Negara.
Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem
kurikulum, sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan,
sisitem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. suatu sistem kurikulum
mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun
suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersususnnya suatu kurikulum, dan
fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar
tetap dinamis.
Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi
kurikulum ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli
pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang
mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang
kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan
percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan
memperkuat bidang studi kurikulum.
2) Ruang Lingkup, Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum Pendidikan
5

a) Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Pendidikan


Menurut Atqia (2016) Lingkup manajemen kurikulum meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kurikulum. Dalam
dunia pendidikan manajemen secara umum dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1) Manajemen yang bersifat umum dan menyeluruh di bawah payung
manajemen pendidikan, dan
2) Manajemen yang bersifat lebih sempit dibidang pengelolaan
pembelajaran pada lingkup sekolah yang juga disebut manajemen
kurikulum. Kedua pandangan tersebut pada dasarnya sepintas terlihat
sama tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
b) Prinsip Manajemen Kurikulum Pendidikan
Menurut Sulfemi (2018:4) terdapat 5 prinsip yang harus kita
perhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu:
1) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran
dalam manajemen kurikulum.
2) Demokratis, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan
demokratis yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik
pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3) Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari
berbagai pihak yang terlibat.
4) Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai
6

tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut


memberikan hasil yang berguna dengan baiaya, tenaga, dan waktu yang
relative singkat.
5) Mengarahkan visi misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan
mengarahkan visi, misi dan tujuan kurikulum.
Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu dipertimbangkan kebijaksanaan
pemerintah maupun departemen pendidikan nasional, seperti USPN No. 20 tahun
2003, kurikulum pola nasional pedoman penyelenggaraan program
kebijaksanaan penerapan manajemen berbasis sekolah, kebijaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), keputusan dan peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan lembaga pendidikan atau jenjang, jenis sekolah yang
bersangkutan. Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen
kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih
efektif, efisien dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar,
pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum (Mujamil Qamar:2015).
Menurut Ahmad Sayuti (2021) dalam pendapatnya Abdurrahman Al
Nahlawi kurikulum pendidikan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Sistem dan pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan fitrah
manusia, agar tetap berada dalam kesuciannya dan tidak menyimpang.
b) Kurikulum hendaknya mengacu kepada pencapaian tujuan akhir
pendidikan Islam sambil memperhatikan tujuan-tujuan dibawahnya.
c) Kurikulum perlu disusun secara bertahap mengikuti periodisasi mengikuti
perkembangan peserta didik. Perlu disusun kurikulum khusus
berdasarkan perbedaan jenis kelamin (pria dan wanita) mengingat adanya
perbedaan peranan dan tugas masing-masing dalam kehidupan sosial.
d) Kurikulum hendaknya memperhatikan kepentingan nyata masyarakat
seperti kesehatan, keamanan, administrasi dan pendidikan. Kurikulum
7

hendaknya pula disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan seperti iklim


dan kondisi alam yang memungkinkan adanya perbedaan pola kehidupan,
agraris, industri dan komersial.
e) Kurikulum hendaknya tersetruktur dan terorganisasi secara integral.
Hubungan antara bidang studi, bahasan pokok dan jenjang pendidikan
dijalin dengan satu “benang merah” yang mengacu kepada tujuan akhir
pendidikan Islam, serta bersumber pada suatu dasar pandangan bahwa
seluruh alam adalah milik Allah SWT, dan seluruh manusia adalah
hamba-hambaNya yang hidup sesuai dengan kehendak dan menurut
syari’at-Nya. Dengan prinsip ini segala peristiwa dan situasi kehidupan
dibahas secara interdisipliner. Implikasinya di dalam kurikulum
pendidikan Islam tidak akan terlihat lagi dikhotomi antara ilmu agama
dan ilmu duniawi.
f) Kurikulum hendaknya realistis. Artinya kurikulum dapat dilaksanakan
sesuai dengan berbagai kemudahan yang dimiliki setiap Negara yang
melaksanakannya.
g) Metode pendidikan yang merupakan salah satu komponen kurikulum ini
hendaknya fleksibel. Artinya metode pendidikan dapat disesuaikan
dengan berbagai kondisi dan situasi lokal, serta perbedaan-perbedaan
individu seperti bakat, minat dan kemampuan peserta didik untuk
menangkap, mengorganisasi dan menganalisis bahan ajar.
h) Kurikulum hendaknya efektif untuk mencapai tingkah laku dan emosi
yang positif.
i) Kurikulum hendaknya memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik, baik fisik, emosional ataupun intelektualnya serta berbagai masalah
yang dihadapi dalam setiap tingkat perkembangan seperti pertumbuhan
bahasa, kematangan sosial dan kesiapan religiusitas.
8

j) Kurikulum hendaknya memperhatikan aspek-aspek tingkah laku alamiah


Islam yang mengejawantahkan segala rukun, Syari’at dan etika Islam, baik
dalam kehidupan individual maupun dalam hubungan sosial peserta didik.
c) Fungsi Manajemen Kurikulum Pendidikan
Menurut Sulfemi (2018:6) mengemukakan ada 6 fungsi manajemen
kurikulum pendidikan, diantaranya :
1) Meningkatkan efisiensi pemanfaatn sumber daya kurikulum, pemberdayaan
sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan
yang terencana dan efektif.
2) Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai
hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik
tidak hanya melalui kegiatan intrakulikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan
ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan
kurikulum.
3) Meningkatkan relevansi efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang
dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan
dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tuhuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional,
efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam belajar.
5) Meningkatkan efisensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam ranngka melihat konsistensi anatar desain
yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian,
ketidaksesuaian anatara desain dengan implementasi dapat dihindarkan.
Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan
9

pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan kondisi positif
yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
6) Meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara propessional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu
disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.
3) Karakteristik Manajemen Kurikulum Pendidikan
Atqia (2016) mengemukakan Pada dasarnya karakteristik manajemen
kurikulum dapat dilihat berdasarkan lingkup yang terbatas pada pelaksanaan
kurikulum di suatu sekolah dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Karakteristik manajemen kurikulum adalah
sebagai berikut :
1) Perencanan Kurikulum
Karakteristik dalam hal perencanaan kurikulum terdiri atas: (1) pengertian
perencanaan kurikulum; (2) fungsi (3); model perencanaan kurikulum; dan (4)
desain kurikulum.
2) Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian adalah suatu desain bahan kurikulum yang bertujuan
untuk memberikan kemudahan kepada siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Menurut
Rusman ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam organisasi
kurikulum, yaitu urutan bahan (sequence), kontinuitas, keseimbangan, dan
keterpaduan arahnya berkaitan dengan lingkup (scope).
Organisasi kurikulum memiliki 5 bentuk, yaitu: (1) kurikulum mata
pelajaran; (2) kurikulum dengan mata pelajaran berkorelasi; (3) kurikulum
bidang studi; (4) kurikulum terintegrasi; (5) kurikulum inti. Selain bentuk,
manajemen kurikulum juga memiliki beberapa jenis, yaitu: (1) kurikulum
berdasarkan mata pelajaran (subject curriculum) yang mencakup mata
pelajaran terpisah-pisah (separate subject curriculum), dan mata pelajaran
10

gabungan (correlated curriculum) ; (2) kurikulum terpadu (integrated


curriculum) yang berdasarkan fungsi sosial, masalah, minat, dan kebutuhan,
berdasarkan pengalaman anak didik; dan (3) berdasarkan kurikulum inti (core
curriculum).
4) Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum adalah suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap.
Menurut Wahyudin (2014) pelaksanaan kurikulum merupakan suatu proses
penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam
kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat menguasi kompetensi tertentu
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Pelaksanaan kurikulum memiliki tiga kegiatan pokok, yaitu:
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.Disamping
itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum, yaitu:
(1) karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan,
fungsi, sifat, dan lain-lain; (2) strategi implementasi, yaitu strategi yang
digunakan dalam implementasi kurikulum; (3) karakteristik penggunaan
kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap
guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.
5) Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah proses untuk menilai kinerja pelaksanaan suatu kurikulum
yang didalamnya memiliki tiga makna, yaitu: (1) evaluasi tidak akan terjadi
kecuali sudah mengetahui tujuan yang akan dicapai; (2) untuk mencapai
tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah dan sedang dilaksanakan;
dan (3) evaluasi harus mengambil kesimpulan berdasarkan pada kriteria
tertentu.
Dengan demikian kurikulum yang dipandang baik untuk mencapai
tujuan pendidikan Islam adalah yang bersifat integrated dan komprenhensif,
11

mencakup ilmu yang dibutuhkan dalam kehidupan dunia dan ilmu yang
dibutuhkan dalam kehidupan akhirat kelak. Kurikulum yang dapat
mengembangkan kepribadian siswa secara utuh. Maka pendidikan harus
memberikan pelayanan kepada pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya,
seperti aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmani, rohani, ilmiah dan lain
sebagainya.
D. FAKTOR-FAKTOR DAN TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM PENDIDIKAN
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum Pendidikan
Menurut Sista (2017) ada tiga faktor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum pendidikan, diantaranya yaitu :
a) Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup, bahan ajar,
tujuan, fungsi, sifat, dan sebagainya.
b) Strategi implementasi, yaitu strategi yang di gunakan dalam
implementasi kurikulum, seperti diskusi, seminar, penataan, lokakarya
penyediaan buku kurikulum, dan berbagai kegiatan lain yang dapat
mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.
c) Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, serta nilai dan sikap terhadap kurikulum dalam
pembelajaran.
Dalam pengimplementasian kurikulum di perlukan komitmen semua
pihak yang terlibat dan di dukung oleh kemampuan professional seperti guru
sebagai salah satu implementator kurikulum. Dari ke tiga faktor tersebut, guru
mendapatkan faktor penentu utama. Bahwa keberhasilan implementasi
kurikulum di sekolah sangat di tentukan oleh faktor guru, karena
bagaimanapun baiknya sarana pendidikan, jika guru tidak melaksanakan
tugasnya dengan baik, maka implementasi kurikulum tidak berhasil.
2. Tahap-tahap Implementasi Kurikulum Pendidikan
12

Menurut Sulfemi (2018:38) ada tiga kegiatan pokok dalam tahap-tahap


implmentasi kurikulum pendidikan, yaitu :
a) Pengembangan program, mencakup program tahunan, semester atay
catatan harian, mingguan, dan bulanan. Selain itu, ada juga program
bimbingan dan konseling atau program remedial.
b) Pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah
mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku
bagi peserta didik tersebut.
c) Evaluasi
Proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum atau
semester serta penilaian akhir formatif dan sumilatif mencakup penilaian
keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.
3. Perencanaan Kurikulum Pendidikan
Perencaan kurikulum merupakan perencanaan kesempatan-kesempatan
belajar yang di amksud untuk membina siswa kearah perubahan-perubahan
tingakh laku yang di inginkan dan menilai sampai mana perubahan-perubahan
telah terjadi pada diri siswa. Di dalam perencanaan kurikulum minimal ada
lima hal yang mempengaruhi perencanaan dan pembuatan keputusan, yaitu
filosofis, konten/materi, manajemen pembelajaran, pelatihan guru, dan sistem
pembelajaran.
Perencanaan kurikulum mencakup pengumpulan, pembentukan, sistensis,
menyeleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber. Kemudian informasi
yang di dapat di gunakan untuk mendesain pengalaman belajar sehingga siswa
dapat memeproleh tujuan kurikulum yang di harapkan.
E. PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen kurikulum pendidikan yaitu serangkaian perencanaan,
pengelolaan, pengorganisasian untuk melaksanakan sebuah kurikulum
pendidikan yang efektif dan efisien sehingga dapat diterima oleh pendidik dan
juga peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk
menunjang kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.
Ada tiga konsep tentang kurikulum yaitu kurikulum sebagai substansi,
sebagai sistem dan sebagai bidang studi. Ruang lingkup manajemen kurikulum
pendidikan meliputi : a) Manajemen yang bersifat umum dan menyeluruh di
bawah payung manajemen pendidikan, dan b) Manajemen yang bersifat lebih
sempit dibidang pengelolaan pembelajaran pada lingkup sekolah yang juga
disebut manajemen kurikulum. Terdapat 5 prinsip yang harus kita perhatikan
dalam melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu: Produktivitas, Demokratis,
Kooperatif, Efektivitas dan Visi Misi. Karakteristik manajemen kurikulum dapat
dilihat berdasarkan lingkup yang terbatas pada pelaksanaan kurikulum di suatu
sekolah dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum pendidikan
terdiri dari Karakteristik kurikulum, strategi implementasi, dan karakteristik
penggunaan kurikulum. tiga kegiatan pokok dalam tahap-tahap implmentasi
kurikulum pendidikan, yaitu : Pengembangan program, pelaksanaan
pembelajaran dan evaluasi dan terakhir ada perencanaan kurikulum pendidikan
Di dalam perencanaan kurikulum minimal ada lima hal yang mempengaruhi
perencanaan dan pembuatan keputusan, yaitu filosofis, konten/materi,
manajemen pembelajaran, pelatihan guru, dan sistem pembelajaran.

13
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Lazwardi. 2017. Manajemen Kurikulum Sebagai Pengembangan Tujuan
Pendidikan. Al-Idaroh : Jurnal Kependidikan Islam Vol. 7 No. 1. Universitas
Nahdatul Ulama Lampung
Fitri, Agus Zaenul. 2013. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam.
Alfabeta:Bandung
Fitriyah, Izzatul. 2020. Manajemen Kurikulum Dalam Perspektif Beauchamp.
JUMPA : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1. Pascasarjana Universitas
Nurul Jadid:Porbolinggo
Nasbi, Ibrahim. 2017. Manajemen Kurikulum:Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal Idaroh
Vol. 1 No. 2. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar
Qomar, Mujamil. 2015. Dimensi Manajemen Pendidikan Islam. Erlangga: Malang
Qy Atqia, 2016. Manajemen kurikulum di madrasah Tsanawiyah (Mts) pesantren
(Studi kasus di Mts Al Hikmah 2 Desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten
Brebes), (Skripsi) UNNES, Semarang
Sayuti, Ahmad. 2021. Strategi Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan (Studi Kasus di MTS Nurul Iman Airbakoman). Al Fatih: Jurnal
Volume 1 Nomor 1. Institut Agama Islam An-Nur Lampung
Sista, Taufik Rizki. 2017. Implementasi Manajemen Kurikulum Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan (Studi Kasus di SMK Migas Cepu). Educan: Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 01 No 01.Universitas Darussalam Gontor
Subianto, Muhammad Dandi dan Karwanto. 2016. Manajemen Kurikulum Berbasis
Entrepreneurship Di SMA Muhammadiyyah 9 Surabaya. Jurnal Dinamika
Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1
Sudarto. 2018. Manajemen Perencanaan Kurikulum Dalam Peningkatan Kualitas
Pembelajaran(Studi Kasus di SMP Islam Thoriul Huda Cekok). Tesis. Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Sulfemi, Wahyu Bagja. 2018. Manajemen Kurikulum. Bogor:STKIP Muhammadiyah
Syam, Aldo Redho. 2017. Posisi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Dalam
Pendidikan. Muaddib: Jurnal Vol. 07 No. 01. Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyyah Ponorogo
Utami, Wikan Budi, dkk. 2019. Pengembangan Model Manajemen Kurikulum 2013.
Quality: Jurnal Volume 7 Nomor 2. Universitas Pancasila Tegal
Wahyudin, Dinn. 2013. Manajemen Kurikulum : Pengantar Prof. Dr. H. Ishak
Abdulhak, M. Pd. Bandung: Rosdakarya
Wilatikta, Ayu. 2016. Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam Jenjang
Pendidikan Dasar: Kontekstualisasi Strategi Pembelajaran Semasa Pandemi.
JIAI : Jurnal Ilmu Agama Islam. Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyyah Malang

14

Anda mungkin juga menyukai