PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum sangat
diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses
pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu yang
implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan pelaksanaan
kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus menguasai ilmu manajemen,
baik untuk mengurus pendidikan ataupun kurikulumnya.2
B. Rumusan Masalah
1 http://kiswankurikulum.blogspot.com/
2 Ibid.
1
C. Tujuan Pembahasan
1) Mengetahui Pengertian Manajemen Kurikulum.
2) Memahami Tujuan Manajemen Kurikulum.
3) Memahami Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum.
4) Mengetahui Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum.
5) Mengetahui Proses Manajemen Kurikulum.
6) Mengetahui Faktor pendukung dan penghambat proses Manajemen Kurikulum.
D. Metode Penulisan
Metode penggunaan referensi yang digunakan adalah berdasarkan buku rujukan dan hasil
carian di Internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manusia yang
berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabungkan menjadi kata
kerja manager yang berarti “menangani”. Kata ini selanjutnya diadopsi dalam bahasa
Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan” terutama “mengendalikan kuda”. Dalam
perkembangannya diadopsi kedalam bahasa Prancis management, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau
organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran
yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.
Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Stoner, manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk
menggunakan sumber daya organisasi yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang
dinyatakan dengan jelas.
3 Fitri Oviyanti, dkk. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. (Palembang: Noer Fikri, 2015). Hlm.3-4
3
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat
terpacu), dan pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai
dari start sampaifinish untuk memperoleh mendali/penghargaan. Kemudian, pengertian
tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang
harus ditempuh oleh seseorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk
memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu :
Dengan demikian, setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan
dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Istilah kurikulum
pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran, tetapi mencakup semua
pengalaman belajar yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
1) Harold B. Alberty, kurikulum sebagai kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah
tanggung jawab sekolah.
2) Saylor, Alexander, dan lewis, kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk
memengaruhi siswa belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di
luar sekolah.4
3) S. Nasution, kurikulum dalam arti luas meliputi seluruh program di sekolah, yakni segala
pengalaman di bawah tanggung jawab sekolah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk
mencapai pendidikan tertentu.5
4 Tim Pengembang MKDP. Kurikulum Dan Pembelajaran. (Jakarta:Raja Grafindo Persada. 2013). Hlm.2
5 Yudrik Jahja, dkk. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlatul Athfal. (Jakarta: Departemen Agama RI. 2005).
Hlm. 4
4
Jadi, manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistematik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.6
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin dicapai. Dalam skala
makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut
masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu yang dicita-citakan masyarakat.
Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka
tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah membentuk masyarakat yang
pancasilais.
Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan visi dan misi sekolah serta
tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses
pembelajaran.
1) Kurikulum sebagai suatu ide, adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
6 Dakir. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. (Jakarta: Rineka Cipta. 2004). Hlm.3
7 http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/
5
2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di dalamnya memuat
tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3) Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.
4) Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu
kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan
perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”.8
8 http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html
6
Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Ruang lingkup manajemen
kurikulum adalah sebagai berikut :
Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis
dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang diperlukan,
sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem control, dan evaluasi untuk mencapai
tujuan organisasi.
a) Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini ditangani oleh kepala
sekolah.
b) Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan ditugaskan
langsung kepada para guru.
7
Supervisi atau pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan
data yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu
tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Secara garis
besar pemantauan kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan seluruh informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
4. Penilaian Kurikulum
5. Perbaikan Kurikulum
1) Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi artinya prinsip kesesuaian. Prinsip ini ada dua jenis, yaitu relevansi
eksternal artinya kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang
8
ada pada masa kini maupun kebutuhan yang diprediksi untuk masa depan, dan relevansi
internal, yaitu kesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri.
2) Prinsip Fleksibel
Prinsip fleksibel berarti suatu kurikulum harus lentur (tidak kaku), terutama dalam hal
pelaksanaannya.
3) Prinsip Kontinuitas
Prinsip Kontinuitas artinya kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan, yang
meliputi sinambung antarkelas maupun sinambung antar jenjang pendidikan.
5) Prinsip Efektivitas
Prinsip ini menunjukkan pada suatu pengertian bahwa kurikulum selalu berorientasi pada
tujuan tertentu yang ingin dicapai.10
Menurut Dedi Arik Kurniawan dalam blogspotnya manajemen kurikulum memiliki beberapa
prinsip, yaitu :
1) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.
3) Kooperatif, dalam mencapai suatu kegiatan manajemen kurikulum harus ada rasa kerja
sama dengan baik untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.
4) Efektif dan efesiensi, dalam menjalankan suatu kegiatan didalam manajemen kurikulum
harus dilaksanakan dengan efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum.
9
5) Mengarahkan pada visi, misi, dan tujuan yang telah di tetapkan.
Demikian beberapa prinsip manajemen kurikulum yang jika kita perhatikan semuanya
mengarahkan pada kegiatan yang mampu menghasilkan suatu capaian yang diinginkan
dengan mensinergikan semua komponen yang ada didalamnya.11
2) Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui
kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang
dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
10
4) Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu dapat
memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
Perencanaan kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks dan menuntut
berbagai jenis tingkat pembuatan keputusan kebutuhan untuk mendiskusikan dan
mengkoordinasikan proses penggunaan model-model aspek penyajian kunci. Sebagaimana
pada umumnya rumusan model perencanaan harus berdasarkan asumsi-asumsi rasionalitas
dengan pemrosesan secara cermat. Proses ini dilaksanakan dengan pertimbangan sistematik
tentang relevansi pengetahuan filosofis (isu-isu pengetahuan yang bermakna), sosiologis
(argumen-argumen kecenderungan sosial), dan psikologi (dalam menentukan urutan materi
pelajaran).
Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis
dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang perlu dilakukan,
sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem kontrol, dan evaluasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Dengan perencanaan akan memberikan motivasi pada pelaksanaan sistem
pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
12 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Seri II; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada : 2009). Hlm. 5
11
Kegiatan inti pada perencanaan adalah merumuskan isi kurikulum yang memuat
seluruh materi dan kegiatan yang dalam bidang pengajaran, mata pelajaran, masalah-masalah,
proyek-proyek yang perlu dikerjakan. Isi kurikulum dapat disusun sebagai berikut :
c) Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi satuan-satuan bahasan atau standar kopetensi
dan kopetensi dasar.
Dari rumusan perencanaan di atas penulis menyimpulkan bahwa kurikulum itu tidak
hanya memuat pada rangkaian susunan mata pelajaran, tetapi juga memuat seluruh aspek
kegiatan pendidikan dan pendukung-pendukungnya. Hanya saja dalam perumusan lebih
banyak difokuskan pada perencanaan pengajaran dengan menyusun materi ajar. Karena materi
pelajaran adalah sesuatu yang dianggap sangat urgen dalam kurikulum. Maka dalam
perumusanya juga sangat diperlukan adanya landasan yang kokoh untuk sebagai pedoman.
a) Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini langsung ditangani
oleh kepala sekolah. Selain dia bertanggung jawab supaya kurikulum dapat terlaksana di
sekolah, dia juga berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun kalender
akademik yang akan berlangsung disekolah dalam satu tahun, menyusun jadwal pelajaran
12
dalam satu minggu, pengaturan tugas dan kewajiban guru, dan lain-lain yang berkaitan
tentang usaha untuk pencapaian tujuan kurikulum.
b) Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan ditugaskan langsung
kepada para guru. Pembagian tugas ini meliputi :
a) Peserta didik, dengan mengidentifikasi pada cara belajar, prestasi belajar, motivasi
belajar, keaktifan, kreativitas, hambatan dan kesulitan yang diahadapi.
c) Media pengajaran, dengan melihat pada jenis media yang digunakan, cara penggunaan
media, pengadaan media, pemeliharaan dan perawatan media.
13
d) Prosedur penilaian: instrument yang dihadapi siswa, pelaksanaan penilaian, pelaporan
hasil penilaian.
e) Jumlah lulusan: kategori, jenjang, jenis kelamin, kelompok usia, dan kualitas kemampuan
lulusan.
4. Perbaikan Kurikulum
Kurikulum suatu pendidikan itu tidak bisa bersifat selalu statis, akan tetapi akan
senantiasa berubah dan bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan kurikulum itu sangat
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian
supaya dapat memenuhi permintaan. Permintaan itu baik dikarenakan adanya kebutuhan dari
siswa dan kebutuhan masyarakat yang selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan
terus menerus.
Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat
disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses menitikberatkan pada efisiensi
pelaksanaan kurikulum dan sistem intruksional, sedangkan kualitas produk melihat pada
tujuan pendidikan yang hendak dicapai dan output (kelulusan siswa).
14
g) Evaluasi.13
Sedangkan dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari
(2006) mengemukakan tentang siklus proses manajemen kurikulum yang terdiri dari empat
tahap :
a) Analisis kebutuhan.
b) Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis.
c) Menentukan disain kurikulum.
d) Membuat rencana induk (master plan) pengembangan, pelaksanaan dan penilaian.
4. Tahap penilaian :
13 http://kiswankurikulum.blogspot.com/
15
Terutama dilakukan untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum
yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.
1) Penilaian Konteks : Memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual,
masalah-masalah dan peluang.
3) Penilaian Proses : Memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan
keputusan dalam melaksanakan program.
4) Penilaian Produk : Berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program
(identik dengan evaluasi sumatif).14
Dalam kurikulum terdapat sejumlah hal yang mendukung terhadap proses menejemen
kurikulum, antara lain dapat dikemumakan dibawah ini :
14 http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html
16
mendorong pola pengembangan kurikulum mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah,
mulai dari pelaku kebijakan sampai pada pelaku di lapangan ( di sekolah-sekolah ).
1) Ketidaksinambungan dan ke tidak sinergian antara pendidik yang ada di lapangan dengan
pendidik yang memberikan kebijakan di atasnya.
4) Kualifikasi pendidikan guru yang tidak sesuai dengan bidangnya, yang berujung pada
tingkat profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran atau penyampaian materi
pelajaran.15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang memiliki oleh sekolah
atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan
15 http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html
17
pemasaran yang dilkukan dengan sistematis dalam suatu proses.sedangkanseperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.
1) Produktivitas.
2) Demokrasi.
3) Kooperatif.
4) Efektivitas dan efesiensi.
5) Mengarahkan pada misi, visi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
18
Dalam kurikulum terdapat sejumlah hal yang mendukung terhadap proses menejemen
kurikulum, antara lain dapat dikemumakan dibawah ini :
a) Ketidaksinambungan dan ke tidak sinergian antara pendidik yang ada di lapangan dengan
pendidik yang memberikan kebijakan di atasnya.
b) Keterbatasan akan sarana dan prasarana.
c) Lemahnya pengawasan guru di lapangan yang menyebabkan tingkat kedisiplinan cukup
rendah.
d) Kualifikasi pendidikan guru yang tidak sesuai dengan bidangnya, yang berujung pada
tingkat profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran atau penyampaian materi
pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Yudrik, dkk. 2005. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlatul Athfal. Jakarta:
Departemen Agama RI.
19
Oviyanti, Fitri, dkk. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Palembang: Noer
Fikri.
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Seri II: Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada.
Tim Pengembang MKDP. 2013. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
http://sayamakalah.blogspot.com/2015/12/makalah-manajemen-kurikulum.html
http://kiswankurikulum.blogspot.com/
http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html
http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-
dan-pembelajaran/
20