Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Dasar-dasar Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. H. Shodiq Abdullah, M.Ag.

Disusun oleh Kelompok 9:

Fikriya Hanim (1903106044)

Afra Wahidatul Muna (1903106057)

M Rifqi Hanany (1903106075)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas
segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan Makalah “Manajemen Implementasi Kurikulum” ini bisa selesai dan tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam kita haturkan kepangkuan baginda Nabi Agung
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul qiyamah.

Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dengan memberikan ide
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari Bapak Dr. H. Shodiq Abdullah, M.Ag, selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Dasar-dasar Manajemen Pendidikan.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari
pembaca agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi ke depannya.

Semarang, 30 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum.................................................................................................. 2
B. Perencanaan Kurikulum............................................................................................... 3
C. Organisasi Kurikulum.................................................................................................. 4
D. Evaluasi Kurikulum...................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara (UU No. 20 Tahun
2003).
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, perlu adanya pengelolaan yang
baik di suatu lembaga pendidikan. Pengelolaan ini biasanya disebut sebagai
manajemen. Menurut Tafsir dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut
diperlukan adanya keterpaduan antara komponen-komponen pendidikan. Komponen-
komponen tersebut yaitu: tujuan dan dasar, pendidik, peserta didik, kurikulum,
metode, alat pendidikan dan evaluasi (Tafsir, 2011, h. 32). Salah satu proses
pendidikan bisa berjalan dengan baik apabila memiliki komponen pendidikan yang
lengkap dan utuh dan salah satu yang penting dari komponen-komponen tersebut
adalah rancangan pendidikan atau sering disebut dengan kurikulum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Bagaimana perencanaan pada kurikulum?
3. Apa saja organisasi dalam kurikulum?
4. Bagaimana evaluasi pada kurikulum?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui perencanaan pada kurikulum
3. Untuk mengetahui apa saja organisasi dalam kurikulum
4. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dalam kurikulum.
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Menurut Tafsir (2011), dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
diperlukan adanya keterpaduan antara komponen-komponen pendidikan. Komponen-
komponen tersebut yaitu tujuan dan dasar, pendidik, peserta didik, kurikulum,
metode, alat pendidikan dan evaluasi. Salah satu komponen yang paling penting
adalah rancangan pendidikan atau yang sering disebut dengan kurikulum, karena
proses pendidikan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki komponen pendidikan
yang lengkap dan utuh.1
Istilah kurikulum secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir”
yang berarti pelari, dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Istilah ini berasal dari
dunia olahraga terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno. Sedangkan
dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata “courier” yang berarti
berlari (to run).2
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.3 Hamalik (2007: 5) menyatakan bahwa terdapat
tujuh pandangan mengenai kurikulum, di antaranya yaitu :
1. Kurikulum sebagai suatu program kegiatan yang terencana
2. Kurikulum sebagai hasil belajar yang diharapkan
3. Kurikulum sebagai reproduksi kultural
4. Kurikulum sebagai kumpulan tugas dan diskrit
5. Kurikulum sebagai agenda rekonstruksi sosial
6. Kurikulum sebagai curere

1
Yaya Suryana and Firman Yuda Pratama, “MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DI MADRASAH,” Jurnal Islamic Education Manajemen 3 (1) (2018) 89-98 6, no. 11 (2018): 951–52,
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema/article/view/3287/2067.
2
Ibrahim Nasbi, “MANAJEMEN KURIKULUM: Sebuah Kajian Teoritis,” Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan 1, no. 2 (2017): 318–30, https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i2.4274.
3
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, “Introduction and Aim of the Study,” Acta Pædiatrica
71 (1982): 6–6, https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.1982.tb08455.x.

2
7. Sudut pandang berbeda antara kurikulum lama dan kurikulum baru.4

B. Perencanaan pada Kurikulum


Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman
(2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman
(2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa
yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukannya.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai
tujuan dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan
menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.
Secara etimologis kata kurikulum merupakan terjemahan dari kata curriculum
dalam bahasa inggris yang berarti rencana pembelajaran (Echol,1994). Curiculum
berasal dari kata “currere” yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat,
tergese-gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha (Hasibuan, 1979). Kurikulum
diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalaman belajar, alat pembelajaran, dan cara
penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan. 5 Kurikulum dimaknai
sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kuantitas pendidikan yang
harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Menurut Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. 6
Sedangkan pengertian perencanaan kurikulum adalah proses komprehensif,
ketika tujuan (ends) dan alat (means) belajar diidentifikasikan sebagai melalui definisi

4
Teguh Triwiyanto, “Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran,” 2015.
5
Eveline Siregar, “Teori Belajar dan Pembelajaran”, (Jakarta: MKDK UNJ, 2010), hal 62
6
Muhammad Rohman, “Kurikulum Berkarakter Refleksi dan Proposal Solusi Terhadap KBK dan
KTSP”, (Jakarta: Prestasi Kerja, 2012), hal 23-26

3
berikut: “Curriculum planning is a process in which participants at many levels make
decicions about what the purposes of learning ought to be, how those purposes might
be carried out throght teaching-learning, and whether the purposes and means are both
appropriate and effective”. Dengan kata lain, perencanaan kurikulum adalah suatu
proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan
belajar, cara mencapai tujuan tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta
penelaahan keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut.7 Jadi tanpa perencanaan
kurikulum, maka sistematika pada pembelajaran tidak akan sesuai pada tujuan yang
diharapkan.

C. Organisasi dalam Kurikulum


Organisasi kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 8 Pengertian ini sejalan
dengan pendapat A. Hamid Syarief, yang menyatakan bahwa struktur kurikulum
adalah suatu kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa
kerangka umum program-program pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik
guna tercapainya  tujuan pendidikan atau pembelajaran yang ditetapkan .9 Organisasi
kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan kurikulum
dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab menetukan isi bahan
pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan pembelajaran, menentukan
bentuk pengalaman yang akan disajikan kepada peserta didik dan menentukan
peranan pendidik dan peserta didik dalam implementasi kurikulum.
Organisasi kurikulum terdiri dari mata pelajaran tertentu yang secara
tradisional bertujuan untuk menyampaikan kebudayaan atau sejumlah pengetahuan,
sikap dan ketrampilan yang harus diajarkan kepada peserta didik. Setiap organisasi
kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat

7
Oemar Hamalik, “Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hal 171
8
Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013), 76.
9
Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam, (Solo: CV. Ramadhani, 1991), 41.

4
teoritis maupun praktis. Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada
beberapa factor terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid.10
Dalam proses pengembangan kurikulum organisasi berperan sebagai suatu
metode untuk menentukan seleksi dan pengorganisasian pengalaman-pengalaman
belajar yang di selenggarakan oleh sekolah, organisasi kurikulum menunjukkan
peranan guru, peserta didik dan lain-lain yang terlibat aktif dalam proses perencanaan
kurikulum.11 Struktur program dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur
horizontal dan struktur vertical. Struktur horizontal berhubungan dengan masalah
pengorganisasian atau penyusunan bahan pelajaran kedalam pola tertentu, sedangkan
struktur vertikal berhubungan dengan masalah sistem-sistem pelaksanaan kurikulum
sekolah, termasuk di dalamnya sistem pengalokasian waktu.
Dengan demikian Dari pengertian diatas, sudah jelas sekali bahwa muatan
struktur kurikulum tersebut adalah mata pelajaran. Bentuk penyusunan mata pelajaran
itulah yang disebut struktur kurikulum. Struktur kurikulum ada dua, yaitu, stuktur
horizontal dan struktur vertikal.

D. Evaluasi pada Kurikulum


Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. Evaluasi
dilakukan terhadap suatu rencana pelaksanaan kegiatan untuk menilai keberhasilan
dari program kegiatan tersebut berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam program kegiatan tersebut. Selain itu, evaluasi dilakukan untuk
menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dampak, dan keberlanjutan dari suatu program
atau kegiatan. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengukur capaian kegiatan yaitu
sejauh mana kegiatan tersebut dapat terlaksana.12
Sedangkan evaluasi pada kurikulum adalah proses pengukuran keberhasilan
suatu kurikulum yang diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan yang berkaitan
dengan program-program kurikulum. Evaluasi ini biasanya berfungsi sebagai cara
untuk meningkatkan prestasi dari lembaga, pendidik, maupun peserta didik melalui
program pendidikan yang telah dilaksanakan.

10
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi dan Inovasi, (Yogyakarta:
Teras, 2009), 61.
11
Abdul Ghofir, Pengenalan Kurikulum Madrasah, (Solo: CV, Ramadhani,1993), 49.
12
Ibid

5
Evaluasi kurikulum yang dilakukan terhadap implementasi kurikulum meliputi
dua hal, yaitu evaluasi program pembelajaran dan evaluasi proses pelaksanaan
pembelajaran. Evaluasi program pembelajaran dilakukan untuk mengevaluasi
program-program pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah sudah mencapai
target dari program tersebut ataukah belum. Sedangkan evaluasi proses pelaksanaan
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran yang
sudah direncanakan pada awal tahun ajaran baru, apakah dapat berjalan dengan baik
atau tidak.13 Jika belum, maka kesalahan ataupun kekurangannya dapat dijadikan
sebuah pembelajaran supaya ke depannya lebih baik lagi.
Jadi pada intinya, evaluasi pada kurikulum yang dilakukan di sebuah lembaga
pendidikan bertujuan untuk membuat proses manajemen kurikulum agar dapat
berjalan lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan hal ini dapat diketahui melalui kegiatan
evaluasi yang baik serta tepat pada sasaran evaluasinya.

BAB III

13
Suryana and Pratama, “MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MADRASAH.”

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan diperlukan adanya keterpaduan
antara komponen-komponen pendidikan. Salah satu komponen yang paling penting
adalah rancangan pendidikan atau yang sering disebut dengan kurikulum. Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
perencanaan kurikulum adalah proses komprehensif, ketika tujuan (ends) dan
alat (means) belajar diidentifikasikan sebagai melalui definisi berikut: “Curriculum
planning is a process in which participants at many levels make decicions about what
the purposes of learning ought to be, how those purposes might be carried out throght
teaching-learning, and whether the purposes and means are both appropriate and
effective”. Dengan kata lain, perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika
peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara
mencapai tujuan tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta penelaahan
keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut.
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa
kerangka umum program-program pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik
guna tercapainya  tujuan pendidikan atau pembelajaran yang ditetapkan. Organisasi
kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan kurikulum
dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab menetukan isi bahan
pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan pembelajaran, menentukan
bentuk pengalaman yang akan disajikan kepada peserta didik dan menentukan
peranan pendidik dan peserta didik dalam implementasi kurikulum.
Evaluasi pada kurikulum adalah proses pengukuran keberhasilan suatu
kurikulum yang diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan yang berkaitan dengan
program-program kurikulum. Evaluasi pada kurikulum yang dilakukan di sebuah
lembaga pendidikan bertujuan untuk membuat proses manajemen kurikulum agar
dapat berjalan lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan hal ini dapat diketahui melalui
kegiatan evaluasi yang baik serta tepat pada sasaran evaluasinya.

7
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, dan kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya dalam membuat makalah bisa lebih baik lagi. Semoga karya kecil kami
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

8
Ghofir, Abdul. 1993. Pengenalan Kurikulum Madrasah. Solo: CV, Ramadhani.

Hamalik, Oemar. 2008. “Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum”. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Muhaimin. 1991. Konsep Pendidikan Islam.  Solo: CV. Ramadhani.

Nasbi, Ibrahim. 2017. “MANAJEMEN KURIKULUM: Sebuah Kajian Teoritis.” Idaarah:


Jurnal Manajemen Pendidikan 1, no. 2 : 318–30.
https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i2.4274.

Nasional, Undang-undang Sistem Pendidikan. “Introduction and Aim of the Study.” Acta
Pædiatrica 71 (1982): 6–6. https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.1982.tb08455.x.

Poerwati, Loeloek Endah dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Rohman, Muhammad. 2012. “Kurikulum Berkarakter Refleksi dan Proposal Solusi
Terhadap KBK dan KTSP”. Jakarta: Prestasi Kerja.
Siregar, Eveline. 2010. “Teori Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: MKDK UNJ.
Suryana, Yaya, and Firman Yuda Pratama. 2018. “MANAJEMEN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DI MADRASAH.” Jurnal Islamic Education Manajemen 3 (1)
(2018) 89-98 6, no. 11 : 951–52.
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema/article/view/3287/2067.

Suryana and Pratama. 2013. “MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI


MADRASAH.”

Triwiyanto, Teguh. 2015. “Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran”.

Zaini, Muhammad. 2009. “Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi dan


Inovasi”. Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai