DISUSUN OLEH
Kelompok 4
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan dan
kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Makalah Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum dengan judul materi pembelajaraan “konsep dan
komponen kurikulum” yang insyaallah telah diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam pengetikan maupun penyusunannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya
penyusunan makalah ini akan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, dipahami dan diamalkan bagi pembacanya,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Pengetian Kurikulum............................................................................. 3
B. Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan............................................. 4
C. Fungsi dan Peranan Kurikulum………………………………………………..5
D. Mengidentifikasi Komponen Kurikulum…………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh
seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian,
istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian
Kurikulum dalam dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya
mendapatkan ijazah atau penghargaan.
1
Metode evaluasi sebagai alat untuk melakukan penilaian terhadap kegiatan
atau proses dan hasil pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian kurikulum?
2) Apa saja kedudukan kurikulum dalam pendidikan?
3) Apa saja fungsi dan peranan kurikulum?
4) Bagaimana cara mengidentifikasi komponen kurikulum?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu kurikulum
2) Untuk mengetahui apa saja pembagian kedudukan kurikulum dalam
prndidikan
3) Untuk mengetahui apa saja fungsi dan peranan kurikulum, dan
4) Untuk mengetahui cara mengidentifikasi komponen kurikulum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 dikemukakan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan maengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar.
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahsa Yunani yaitu curir dan
currere yang merupakan istilah bagi temoat berpacu dan berlari dari sebuah
perlombaan yang telah dibentuk semacam rute pacuan dan harus dilalui oleh
para competitor. Dengan kata lain, rute tersebut harus dipatuhi dan dilalui
oleh para kompetitor sebuah perlombaan. Kurikulum dapat diartikan secara
sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum diartikan sejumlah mata
pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswauntuk dapat menamatkan
pendidikannya, Pada lembaga tertentu, sedangkan secara luas kurikulum
diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada
siswa selama mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Usaha-
usaha untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa dapat berlangsung
di dalam kelas maupun di luar kelas baik yang dirancang secara tertulis
maupun tidak, asal ditujukan untuk membentuk lulusan yang berkualitas.1
Adapun pengertian Kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan oleh
para ahli pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:
1. Menurut Prof. Dr. S. NasutionProf. Dr. S. Nasution dalam bukunya
yang berjudul Kurikulum dan Pengajaran menyatakan, kurikulum
adalah serangkaian penyusunan rencana untuk melancarkan proses
belajar mengajar
2. Nana SudjanaDalam buku yang berjudul Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum di Sekolah karya Dr. Nana Sudjana
disebutkan, pengertian kurikulum adalah kumpulan niat dan harapan
3
yang tertuang dalam bentuk program pendidikan yang kemudian
dilaksanakan dan diterapkan oleh guru di sekolah bersangkutan.
3. Harold B. AlbertyHarold menyatakan bahwa kurikulum merupakan
semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atas tanggung
jawab sekolah. Kurikulum ini tak hanya terbatas pada segala hal di
dalam kelas saja, melainkan juga semua kegiatan di luar sekolah.
4. Saylor, Alexander, dan LewisMenurut ketiga tokoh tersebut,
kurikulum merupakan semua upaya yang diadakan dan dilakukan oleh
pihak sekolah untuk menstimulus peserta didik belajar, baik belajar di
dalam kelas, di halaman sekolah, maupun ketika berada di luar
sekolah.
Jadi Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh
seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian,
istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian
Kurikulum dalam dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya
mendapatkan ijazah dan penghargaan.2
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kurikulum-dan-fungsinya/
2
4
bentuk program pelatihan bagi para guru dalam mengelola pembelajaran.
dengan demikian eksistensi guru terhadap pengembangan kurikulum di
sekolah sangat memiliki peran central dalam sauatu kurikulum.
Berdasarkan akan hal itu kedudukan kurikulum dalam ranah
pendidikan memuat atau menghimpun sebagai berikut : pertama dalam
proses pendidikan kurikulum memegang peranan inti dalam sebuah
pendidikan. kedua, kedudukan kurikulum menempati perencanaan dan
sampai tujuan pendidikan. ketiga, kurikulum memuat materi
pembelajaran.
Undang-undang sistem pendidikan nasional, pada kurikulum Bab
X pasal 36 (UU RI Nomor 20 Tahun 2003) menetapkan: Ayat (1): dalam
melakukan pengembangan kurikulum harus mengacu pada standar
pendidikan nasional yang diharapkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Ayat (2) Kurikulum disetiap jenjang dan jenis pendidikan
dalam melakukan perkembangan harus mengacu pada asas verifikasi
yang sesuai dengan satuan pendidikan, daerah dan peserta didik. Ayat (3)
Kurikulum dalam melakukan perkembangan menyesuaikan dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka NKRI dengan memperhatikan
kualitas keimanan dan ketakwaan, akhlak mulia, dan intelektualitas.
Potensi dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan
ekologi, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan lapangan
pekerjaan, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
keagamaan, dinamika pembangunan global dan persatuan bangsa serta
nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu kurikulum wajib di sekolah dan
sebagai pusat proses pendidikan menempati posisi sentral, sehingga
proses belajar mengajar tidak dapat mencapai tujuannya secara memadai
tanpa adanya kurikulum. Karena kurikulum memuat rencana pendidikan
sebagai alat bantu orientasi dan juga sebagai mata pelajaran yang menjadi
sumber konsep dasar bagi lembaga Pendidikan.4
1. Fungsi Kurikulum
5
didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya.
Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa, disusun secara sistematis
dan logis , diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Menurut Mc. Neil (1990), isi kurikulum memiliki empat fungsi
yaitu, sebagai berikut:
a) Fungsi Pendidikan Umum (common and general education)
Fungsi pendidikan umum (common and general education)
yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar
mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab
sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
b) Suplementasi (Suplementation)
Setiap peserta didik memiliki perbedaan baik dilihat dari
perbedaan kemampuan, perbedaan minat, maupun perbedaan
bakat. Sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan
pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.
c) Eksplorasi (Eksploration)
Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus
dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-
masing siswa. Melalui fungsi ini siswa dapat diharapkan dapat
belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga
memungkinkan mereka akan belajar tanpa adanya paksaan.
d) Keahlian (Spesilization)
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
anak sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan
bakatnya siswa. Dengan demikian, kurikulum harus memberikan
pilihan berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan,
pertanian, industri atau disiplin akademik lainnya.
5
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, 2007, Yogyakarta, Ar Ruzz Media, Hal
213
6
lingkungan social serta membekali anak didik dengan
kemampuan-kemampuan sehingga setelah selesai pendidikan,
diharapkan dapat membawa dirinya untuk berperilaku sesuai
dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, maupun
dengan lingkungan yang lain6.Sebagai makhluk Allah, anak didik
perlu diarahkan melalui program pendidikan agar dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat. Sebagai khalifah fil ardhi,
anak didik diharapkan mampu mengimplementasi nilai-nilai
pendidikan yang telah dimiliki untuk mengabdi kepada-Nya.
6
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, 2011,
Jakarta RajawaliPers, Hal 9
7
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, 2007, Yogyakarta, Ar Ruzz Media, Hal
214
7
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh
atau terjun ke masyarakat. Sekolah tidak mungkin memberikan
semua apa yang diperlukan atau semua apa yang menarik minat
mereka, tetapi melalui kurikulum harus dapat memberikan
kemampuan yang diperlukan anak didik untuk melanjutkan
studinya ataupun mencari pekerjaan.
8
2. Peran Kurikulum
8
Zainal Arifin, konsep dan pengembangan kurikulum, ( Bandung, Remaja Rosdakarya 2011) Hal
17
9
masyarakat, dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai
dengan norma-norma tersebut.
Peran ini penting bagi masyarakat, dikaitkan dengan
cepatnya pengaruh budaya asing yang masuk sebagaikonsekuensi
era globalisasi, yang dimungkinkan budaya baru yang tidak sesuai
dengan budaya lokal, akan semakin menggerogoti budaya asli.
Dengan peran konservatif kurikulum berperan menangkal
berbagai macam pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur
masyarakat, sehingga identitas masyarakat dapat selalu terjaga
dan terpelihara.
b) Peran Kreatif
Sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan
hal-hal baru sesuai dengan tuntutan zaman. Sebab, pada
kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis
yang selalu mengalami perubahan. Dalam rangka inilah
kurikulum memiliki peran kreatif. Kurikulum melakukan
kegiatan- kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti mencipta
dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa
sekarang dan masa yang akan datang dalam masyarakat. Guna
membantu setiap individu mengembangkan semua potensi yang
ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman,
cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-
hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat
mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat
berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Kurikulum yang tidak mengandung unsur-unsur baru, akan
menghasilkan pendidikan yang ketinggalan zaman, sehingga
berarti bahwa apa yang diberikan sekolah bagi siswa menjadi
kurang bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan
tuntutan sosial masyarakat.
10
untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana harus
dimiliki anak didik. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi
dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk
kehidupan anak didik.
9
Jon Wiles Joseph Bondi, Curriculum Development A Guide To Practice, (Merril prentice Hall:
New Jersey, 2002) Hal 34
11
intelektual, dan skills secara integral. Jadi kurikulum tidak hanya
berisikan pengetauan ilmiah berupa daftar mata pelajaran semata
tanpa memperhatikan pengalaman belajar yang bermakna, justru
sebaliknya bahwa mata pelajaran itu hanyalah merupakan
kemasan pengalaman belajar yang bermakna sangat dibutuhkan
oleh anak didik dalam kehidupannya.
c) Komponen Strategi Pelaksanaan Belajar Mengajar. Strategi
pelaksanaan pelaksanaan kurikulum memberi petunjuk bagi para
pelaksana pendidikan di lapangan untuk mampu melaksanakan
pembelajaran dengan benar. Kurikulum dalam pengertian progam
pendidikan, hakikatnya masih dalam angan angan/niat
perancangnya, yang masih harus diwujudkan oleh sekolah hingga
mampu menghantarkan anak didik mencapai tujuan yang dicita-
citakan.
d) Komponen Evaluasi Evaluasi kurikulum ini yang dimaksud
adalah meniai suatu kurikulum sebagai progam pendidikan untuk
mengetahui efisiensi, efektivitas, dan produktivitas progam dalam
mencapai tujuan pendidikan.
12
pelajaran, yang digambrakan dala hal pengetahuan,
keterampilan dan juga sikap.
b) Isi kurikulum; berupa materi yang diprogramkan atau yang
harus ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai sebuah
tujuan pendidikan (Muhammad Ali, 1992).
c) Media (sarana dan prasarana); sebagai fasilitator untuk
belajar mendeskripsikan kurikulum sedemikian rupa
sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
d) strategi; mengacu pada pendekatan dan metode pengajaran
dan teknik yang digunakan (M. Ahmad, 1998).
e) Proses pembelajaran; Komponen ini sangat penting, karena
perubahan perilaku siswadiharapkan sebagai indikator
keberhasilan implementasi kurikulum sebagai hasil dari
proses pembelajaran.
f) evaluasi; dengan evaluasi (penilaian) Anda dapat
mengetahui bagaimana mencapai tujuan (Muhammad Ali,
1992).
10
Ghufran Hasyim Achmad, Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan Agama Islam, (YASIN: Jurnal
Pendidikan dan Ssosial Budaya, Vol 1, no 2, 2021), Hal 253
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari makalah yang telah kami buat di atas dapat kami ambil kesimpulan
bahwa Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Dimana Secara
sempit kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
diikuti atau diambil siswauntuk dapat menamatkan pendidikannya, Pada lembaga
tertentu, sedangkan secara luas kurikulum diartikan dengan semua pengalaman
belajar yang diberikan sekolah kepada siswa selama mengikuti pendidikan pada
jenjang pendidikan tertentu. Usaha-usaha untuk memberikan pengalaman belajar
kepada siswa dapat berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas baik yang
dirancang secara tertulis maupun tidak, asal ditujukan untuk membentuk lulusan
yang berkualitas.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kurikulum-dan-fungsinya/
15