Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT. yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dan kami berterima kasih kepada rekan-rekan kami yang sudah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan bagi pembaca.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan......................................................................................................6
Saran................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa alasan dan landasan yang jelas,
sebab perubahan ini disemangati oleh keinginan untuk terus memperbaiki, mengembangkan,
dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Persekolahan sebagai ujung tombak
dalam implementasi kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara
optimal dan penuh kesungguhan, sebab mutu penyelenggaraan proses pendidikan salah
satunya dilihat dari hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kurikulum memiliki beragam arti berdasarkan asal ragam bahasanya. Dalam bahasa
Latin kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah lintasan untuk berlari dalam langkah-langkah
kecil Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori
dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum, maka
secara teoritis agak sulit menentukan satu pengertian yang dapat merangkum semua
pendapat. Namun, pemahaman konsep dasar mengenai kurikulum ini tetaplah penting
adanya.
Pada mulanya istilah kurikulum digunakan bukan dalam bidang pendidikan, akan tetapi
dalam dunia olahraga. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya
“pelari”, dan curere, artinya “tempat berpacu”. Mengambil makna dari istilah yang digunakan
ini maka curriculum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari sehingga sampai
pada garis finish yang ditetapkan.
Dengan mengambil makna dari batasan kurikulum tersebut, kemudian istilah kurikulum
digunakan dalam dunia pendidikan. Secara sederhana pada awalnya kurikulum diartikan
“sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari/diselesaikan oleh setiap siswa atau anak didik
untuk memperoleh ijazah”.1 Ada dua unsur pokok yang menjadi tekanan dari pengertian
kurikulum tersebut, yaitu:
a. Isi kurikulum, adalah mata pelajaran (subject matter) yang diberikan pihak sekolah
dan harus ditempuh oleh setiap siswa, dan
b. Tujuan utama pendidikan atau kurikulum, agar siswa menguasai setiap mata
pelajaran yang diberikan dan akhirnya siswa tersebut berhak untuk mendapatkan
sertifikat atau ijazah sebagai bukti telah menyelesaikan program pendidikan. Sampai
saat ini pengertian kurikulum tersebut masih mewarnai dan pada bagian-bagian
tertentu masih digunakan dalam setiap praktik pendidikan.2
Pengertian kurikulum seperti disebutkan diatas terlalu sempit atau sangat sederhana.
Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya sebatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan
memengaruhi perkembangan pribadinya. Bahkan Harold B. Alberty (1965) memandang
kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab
sekolah (all of the activities that are provided for the students by the school). Sehingga
kurikulum tidak dibatas pada kegiatan di dalam kelas, tetapi mencakup juga kegiatan-
1
Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 2
2
Ibid.,
2
kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.3
Menurut pendapat Oemar Hamalik, (2018:24), Dalam skala yang lebih luas “kurikulum
bertujuan sebagai suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
yang berkualitas”.
Dalam hal lain yang diungkapkan Trianto (2015:13) dalam bukunya Model
Pembelajaran Terpadu menyatakan :
“Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab;
adalah menciptakan standar nasional pendidikan yang kredibel”.
Fungsi kurikulum sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan. Bagi
orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di
rumah.
a. Fungsi Penyesuaian
3
b. Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota
dan bagian integral masyarakat.ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Fungsi Diferensiasi
d. Fungsi persiapan
e. fungsi pemilihan
fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang
sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat kaitannya dengan
fungsi diferensiasi karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula
diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
f. Fungsi diagnostik
fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima potensi
dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya. Maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan sendiri potensi yang dimilikinya aau memperbaiki kelemahan-
kelemahannya.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari aspek tujuan, secara mikro dapat di lihat dari tujuan institusional, tujuan kurikuler,
dan tujuan instruksional. Secara makro, bertujuan untuk merekonstruksi dan menginovasi
kurikulum sebelumnya yang masih memiliki kelemahan dan kekurangan setelah dievaluasi.
Selanjutnya pengembangan kurikulum bertujuan untuk mengadaptasikan pendidikan dengan
perubahan sosial serta mengekplorasi pengetahuan yang belum tersentuh sebelumnya.
B. Saran
Penulis sangat menyadari akan kekurangan makalah diatas, baik dari segi penulisan
maupun dari segi bahasa. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.
5
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya, 2008.
Karya, 2009.
1987.
Kamarga, Hansiswany. Hand Out Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum, 27 Juli 2008.