Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KURIKULUM DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN”


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
ADMINISTRASI MANAJEMEN PAI
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Azwar Alwahid, S.Ag., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelas PAI Reguler B Semester 4
1. Billal Abdulloh
2. Muhammad Faisal
2. Satria Ramdani

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2023 M / 1444 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
a. Latar Belakang.........................................................................................................4
b. Rumusan Masalah...................................................................................................4
c. Tujuan......................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................5
PENJABARAN MATERI..............................................................................................5
A. Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan....................................................................5
B. Ketatalaksanaan Kurikulum...................................................................................6
C. Pengembangan Kurikulum.....................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurikulum dalam
Manajemen Pendidikan”. Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar pembaca dapat
memperluas wawasan mengenai konsep dasar kurikulum pendidikan khususnya dalam
manajemen pendidikan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Dan juga sebagai salah satu syarat dalam memenuhi nilai tugas administrasi manajemen
pendidikan. Makalah ini dibuat atas persetujuan Dosen Mata Kuliah Administrasi
Manajemen Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ibnu Khaldun
Bogor Tahun 2023.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Administrasi
Manajemen Pendidikan yang telah membimbing dan membantu kami baik selama kegiatan
penyusunan makalah hingga saat ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari pembelajaran yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah kurikulum dalam manajemen pendidikan ini kami susun, atas
bimbingan dan dorongan, kami ucapkan terimakasih.

3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Didalam menjalankan sebuah sistem pendidikan, tentu memerlukan sebuah proses
penggoraganisasian secara baik agar nantinya seluruh aspek pendidikan dapat berjalan lancar
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang sama-sama kita ketahui, sistem
pendidikan juga memiliki unsur atau bagian-bagian yang perlu ditata dengan baik mulai dari
guru sebagai pendidik, siswa sebagai peserta didik, kurikulum sebagai bahan ajar, sarana, dan
juga pengelolaan/manajemen sistem pendidikan.

Kurikulum mengambil andil penting dalam berjalannya sebuah sistem pendidikan,


dimana kurikulum akan menjadi sebuah bahan ajar yang memuat seluruh materi, metode
pengajaran, proses manajemen kelas, dan menjadi aturan penting terkait bagaimana sebuah
proses sistem pendidikan akan berjalan. Dengan adanya kurikulum ini, seluruh aspek terkait
proses pembelajaran diaharapkan mampu mewujudkan sebuah sistem pendidikan yang
melahirkan generasi bangsa yang berkompeten dan berperangai baik.

Mata Kuliah Administrasi Manajemen Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama


Islam Universitas Ibnu Khaldun Bogor Tahun 2024 melaksanakan salah satu program
pembelajaran yakni mengupas konsep dasar dari adanya sebuah kurikulum pendidikan.
Pembelajaran ini bertujuan untuk menunjang pengetahuan Mahasiswa dalam mempelajari
pengertian dasar kurikulum, tata cara pelaksanaan, dan bagaimana mengembangkannya.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kurikulum pendidikan?
2. Bagaimana ketatalaksanaan kurikulum pendidikan?
3. Apa itu pengembangan kurikulum?

c. Tujuan
Tujuan makalah mengacu pada tujuan pembelajaran yaitu :
1. Mengetahui konsep dasar kurikulum pendidikan;
2. Mengetahui ketatalaksanaan kurikulum pendidikan;
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan kurkikulum.

4
BAB II
PENJABARAN MATERI

A. Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan


 Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin “currere”, yang berarti lapangan perlombaan
lari. Lapangan tersebut ada batas start dan ada batas finish. Dalam lapangan pendidikan,
pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana
mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan ajar agar
dapat mencapai gelar.1

Para ahli pendidikan yang memfokuskan disertasi terhadap perkembangan kurikulum,


sangat beragam dalam memberikan pengertian kurikulum itu sendiri, misalnya J. Galen
Saylor dan William M. Alexander dalam bukunya Curriculum Planning to better Teaching
and Learning mengatakan bahwa kurikulum ialah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi
anak belajar, apakah dalam ruang kelas, dihalaman sekolah atau diluar sekolah termasuk
kurikulum. Kurikulum juga meliputi kegiatan ekstrakurikuler.2

Pendapat lain yaitu Harold B. Alberty’s, dalam Reorganizing The High School
Curriculum mengemukakan bahwa kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran,
tetapi meliputi kegiatan-kegiatan lain di dalam dan di luar kelas, yang berada di bawah
tanggung jawab sekolah.3 Selain itu pendapat B. Othanel Smith, W.O. Stanley, dan J. Harlan
Shores mengemukakan bahwa kurikulum ialah : sejumlah pengalaman yang secara potensial
dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar mereka dapa berfikir dan berbuat sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat.4

William B. Ragan, Dalam buku Modern Elementary Curriculum menjelaskan bahwa


kurikulum adalah : seluruh program dan kehidupan dalam sekolah yakni segala pengalaman
anak di bawah tanggung jawab sekolah, kurikulum tidak hanya mengikuti batas pelajaran ,
tetapi seluruh kehidupan dalam kelas, jadi hubungan sosial antara guru dan murid, metode
mengajar, cara mengevaluasi termasuk kurikulum.

1
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo : IAIN Palopo, 2018), hal : 80
2
Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Bumi Aksara, 2008), hal : 4.
3
Ibid, hal : 5
4
Ibid, hal : 5

5
Dari beberapa rumusan pengertian yang dikemukan oleh para ahli, maka kurikulum
memiliki makna pengertian yang sangat luas dan beragam, artinya kurikulum itu tidak
terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi juga bisa mencakup semua
pengalaman belajar (learning experiences) yang dirasakan oleh siswa dan mempengaruhi
perkembangan pribadinya serta dapat diperoleh bukan hanya dilingkungan sekolah saja akan
tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan demikian kurikulum itu tidak dibatasi
pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh siswa di luar kegiatan pembelajaran.

Berdasar kepada beberapa pengertian di atas, maka kurikulum dapat diartikan sejumlah
pengalaman siswa yang direncanakan, diarahkan, dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan
oleh sekolah atau guru. Oleh karena itu seyogiannya yang merancang, melaksanakan dan
mempertanggung jawabkan kurikulum itu adalah sekolah atau guru sebagai ujung tombak
dilapangan yang lebih mengetahui dan memahami kondisi peserta didik sesuai dengan latar
belakangnya. Dengan demikian perubahan kurikulum semestinya berangkat dari kondisi di
lapangan yang diketemukan, kemudian diusulkan ke diknas untuk mendapatkan pengakuan
dan kelayakan atas perubahan kurikulum tersebut.

Jadi kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar
mengajar. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman belajar atau pendidikan bagi siswa
pada hakekatnya adalah kurikulum.5

B. Ketatalaksanaan Kurikulum
Tatalaksana kurikulum di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting diantara
kegiatan-kegiatan administratif lainnya. Kurikulum dengan diiringi tatalaksana yang baik,
tepat, dan cermat akan mampu membuahkan hasil pendidikan yang baik pula. Memahami dan
mengenal berbagai aspek administrasi pendidikan di sekolah memang merupakan salah satu
kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap guru, karena di samping tugas pokoknya sebagai
pendidik, guru berfungsi pula sebagai administrator yang menyangkut ketatalaksanaan
kurikulum. Ketatalaksanaan kurikulum antara lain :

1. Organisasi kurikulum ; Organisasi Kurikulum adalah pola pelajaran yang akan


disampaikan kepada siswa. Organisasi kurikulum sangat erat berhubungan dengan tujuan

5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm.16

6
pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan mengakibatkan isi
dan cara penyampaian berbeda pula.
2. Struktur program kurikulum dan implikasinya dalam kegiatan administratif. Pada
kurikulum 1975 kita jumpai bahwa kurikulum pada garis besarnya terperinci dalam
beberapa program pendidikan.
a). Program pendidikan umum.
Adalah program yang diberikan kepada semua siswa dan mencakup Pendidikan Moral
Pancasila yang berfungsi bagi pembinaan warga negara yang baik.
b). Program pendidikan akademis.
Adalah program pendidikan yang diperlukan sebagai dasar untuk melanjutkan studi ke
tingkat pendidikan selanjutnya.
c) Program pendidikan keterampilan.
Adalah program pendidikan yang dapat dipilih siswa dan ada juga yang bersifat terikat.

Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru, meliputi:


1. Pembagian tugas mengajar. Pada sekolah dasar misal pembagian tugas untuk bertanggung
jawab mengajar satu kelas tertentu. Sedangkan pada sekolah lanjutan yaitu tentang
penempatan guru pada kelas tertentu.
2. Pembagian tugas dalam membina ekstrakurikuler. Agar kegiatan ekstrakurikuler seperti
pramuka, UKS, koperasi, dan sebagainya dapat berjalan lancar perlu diadakan pembagian
tugas diantara para guru tersebut.
3. Koordinasi persiapan mengajar. Setiap guru wajib menyusun satuan-satuan pelajaran yang
akan disampaikan kepada anak didiknya (persiapan mengajar) dan perlu dikoordinir oleh
kepala sekolah.

Adapun Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar-mengajar meliputi :


 Penyusunan jadwal pelajaran.
 Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu.
 Pengisian daftar kemajuan siswa.
 Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
 Laporan hasil evaluasi.
 Kegiatan bimbingan penyuluhan
 Menyusun kalender pendidikan.

7
Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah pengaturan waktu dan
atau penjadwalan kegiatan di sekolah baik kurikuler maupun ekstrakurikuler serta kegiatan
penunjang lainnya selama satu tahun ajaran, dengan maksud agar tercapai penggunaan
waktu sekolah secara optimal dalam rangka usaha meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
 Menyusun RPP. RPP merupakarn unit terkecil program pengajaran yang disiapkan oleh
guru sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Akhir-akhir ini dalam usaha
pengembangan lebih lanjut dari para pemikir pendidikan, maka proses belajar-mengajar di
kelas disarankan (harus) lebih mengaktifkan siswa, bukan lagi pihak guru yang aktif
menyampaikan materi pelajaran.
 Melaksanakan sistem kredit sekolah. Penerapan sistem kredit dimaksudkan untuk
meningkatkan tepat guna, daya guna, dan hasil guna pendidikan, yang sekaligus dikaitkan
pula dengan sistem penilaian siswa. Yang dimaksud dengan "kredit" adalah ukuran satuan
beban belajar siswa yang ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap muka dan pekerjaan
rumah per minggu persemester.
 Menyelenggarakan evaluasi hasil belajar. Penyelenggaraan evaluasi (penilaian) hasil
belajar siswa merupakan salah satu tugas kegiatan dari tatalaksana kurikulum. Evaluasi
berguna dan bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang sejauh
manatujuan instruksional (pengajaran) telah tercapai sehingga guru dengan demikian
mengetahui apakah guru masih harus memperbaiki lagi langkah yang ia tempuh.

C. Pengembangan Kurikulum
 Peran Aktif Pengembangan Kurikulum
Kedudukan kurikulum dalam proses pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis
selain untuk mengembangakan peserta didik ke arah perkembangan yang optimal baik
jasmani maupun ruhani juga kurikulum sebagai tolak ukur dalam malihat kemajuan
pendidikan suatu bangsa. Perubahan kurikulum semestinya didasarkan atas hasil evaluasi
yang dilakukan oleh para ahli dengan melihat kenyataan yang terjadi, baik saat ini maupun
yang akan datang.
Kondisi sekarang terkait dengan kebutuhan peserta didik dan pengguna lulusan hampir
belum bisa memenuhi target kebutuhan terutama dalam aspek sikap dan keterampilan.
Secara kenyataan kondisi pendidikan saat ini terutama dalam hal kualitas belum bisa
memberikan kepuasaan terutama dalam kebutuhan moral spiritual dan emosional. Sebagai
indikator dari kenyataan di atas, bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari dengan

8
munculnya berbagai pelanggaran moral, baik yang dilakukan oleh para remaja, anakanak,
mahasiswa maupun orang tua. Kenyataan ini membuktikan bahwa pendidikan kita saat ini
masih berada pada tataran penguasaan pengetahuan belum berbicara essensial pendidikan
secara utuh dan komprehensif, terutama berkaitan dengan masalah moral atau sikap.
Secara penguasaan pengetahuan bangsa kita lebih maju dan berkembang, hal ini bisa
kita lihat perolehan nilai ujian yang diperoleh oleh peserta didik cukup tinggi bahkan tidak
sedikit perlombaan-perlombaan tingkat nasional maupun internasional diraihnya, akan
tetapi hal-hal yang terkait dengan mental masih jauh dari harapan cita-cita bangsa ini,
Berangkat dari pemikiran di atas serta melihat kondisi hasil pendidikan kita saat ini maka,
oreintasi pendidikian kita perlu penyempurnaan yang diawali dari penyusunan kurikulum
yang lebih mengutamakan kepentingan sumber daya manusia yang memiliki mental yang
unggul.
 Anatomi Kurikulum
Anatomi dapat diartikan sebagai struktur atau komponen yang selalu menjadi kajian
dalam kurikulum. Anatomi kurikulum itu paling tidak ada 4 komponen, yaitu; tujuan, materi,
metode dan evaluasi. Ke empat komponen ini satu sama lain saling berkaitan dan
berhubungan. Komponen merupakan unsur atau bagian yang sangat esensial dalam
keseluruhan kegiatan pendidikan. Komponen kurikulum dimaksudkan adalah bagian atau
unsur yang satu sama lain saling berhubungan dan terkait. Unsur atau bagian yang ada pada
kurikulum itu adalah rumusan tujuan; susunan materi atau bahan ajar; pendekatan,
model,strategi apa yang akan digunakan; dan evaluasi baik terhadap hasil maupun proses.

Untuk memahami rumusan di atas mari kita lihat pendapat Ralph W. Tyler (1975),
menyajikan empat langkah pengembangan kurikulum (four-step model) yang disajikan dalam
bentuk pertanyaan yang mendasar tentang pengembangan kurikulum dan maupun
pembelajaran (instruction). Pertanyaan pertama yang diajukan dalam pengembangan
kurikulum adalah 1). Tujuan pendidikan apa yang seharusnya di capai oleh sekolah?
pertanyaan ini lebih dioreintasikan kepada arah dari suatu program atau tujuan kurikulum
yang diinginkan, 2). Pengalaman belajar apa yang harus ditanamkan pada peserta didik?
pertatanyaan kedua ini lebih mengarah pada materi atau konten apa yang harus disediakan
dan diberikan supaya tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai, 3). Bagaimana
pengalaman belajar tersebut terorganisir secara efektif? pertanyaan ketiga ini mengenai
strategi apa yang bisa dilaksanakan dalam proses pembelajaran supaya tujuan dan materi
yang disampaikan bisa dipahami dan dimplementasikan, pertanyaan ke empat 4). Bagaimana

9
kita bisa menetukan ketercapaian tujuan? Pertanyaan ke empat ini terkait dengan alat ukur
yang bisa digunakan untuk mengatahui keberhasilan kegiatan melalui pelaksanaan evaluasi. 6

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam


suatu kegiatan pengembangan kurikulum. Komponen-komponen itu tidaklah berdiri sendiri,
tetapi saling pengaruh-mempengaruhi, berinteraksi, satu sama lain dan membentuk suatu
sistem (system). Suatu system dimaksudkan bahwa kurikulum tersebut terdiri dari aspek
tuujuan,konten atau isi, strategi atau model,pendekatan dan metode serta terakhir adalah
evaluasi. Jadi kurikulum itu pada dasarnya terdiri dari 4 komponan dan satu sama lainnya
saling berhubungan.

Langkah-langkah dalam pengembangannya dimulai dari rumusan tujuan artinya


sebelum guru mempersiapkan materi dan strategi maka terlebih dahulu merenungkan tentang
tujuan apa yang diinginkan dari proses pendidikan, artinya kompetensi apa yang harus
dimiliki oleh peserta didik setelah materi tersebut disampaikan. Ke empat komponen tersebut
sering disebut sebagai dimensi kurikulum. Dengan demikian kurikulum dapat dipandang dari
aspek empat komponen yaitu kurikulum sebagai Ide, sebagai proses dan evaluasi. Ke-empat
aspek dimensi dalam pengembangan kurikulum menjadi sesuatu yang sangat penting dalamm
merrumuskan strategic ke depan terkait dengan tuntutan dan permintaan pendidikan yang
berkaulaitas.

Menurut Hamid Hasan (1988), kurikulum itu bukanlah sesuatu yang tunggal, akan
tetapi merupakan sesuatu yang beragam, artinya ketika mengartikan kurikulum tersebut bisa
dilihat dari aspek berbagai dimensi. Melalui pembagian dimensi ini lebih mempermudah bagi
pengembangan kurikulum itu untuk melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang sudah,
sedang dan akan digunakan, sehingga pengembang kurikulum tinggal menggunakan salah
satu dari empat dimensi.

Maka proses pengengembangan kurikulum dapat dirumuskan dalam langkah-langkah


berikut : 1). Merumuskan apa yang ingin dicapai; 2). Menentukan isi/bahan; 3). Merancang
metode; 4). Menentukan alat evaluasi. Langkah-langkah tersebut menggambarkan aspek-
aspek atau komponen-komponen yang harus dikembangkan dalam setiap kegiatan
pengembangan kurikulum dan pengembangan pembelajaran.

6
Masykur, Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, (Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja, 2013),
hlm. 17

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengertian kurikulum secara umum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara
kegiatan belajar mengajar. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman belajar atau
pendidikan bagi siswa pada hakekatnya adalah kurikulum.
2. Ketatalaksanaan kurikulum dapat dilihat dari bagaimana kurikulum tersebut terlaksana,
mulai dari pengorganisasian kurikulum, struktur program kurikulum, tugas-tugas yang erat
kaitannya dengan guru dan proses belajar-mengajar.
3. Pengembangan kurkulum didasarkan kepada hasil / output yang masih jauh dikatakan
baik, yang hal ini terlihat dari banyaknya peserta didik yag masih belum berkompeten
dalam bidang akademis dan kematangan kepribadian yang kurang baik.
4. Pengembangan kurikulum haruslah ditinjau dari aspek-aspek kurikulum itu sendiri yakni
pengembangan tujuan, materi, metode, dan evaluasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Masykur. (2013). Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Bandar Lampung: CV,
Anugrah Utama Raharja.
Nasution. (2008). Asas-asas Kurikulum. Bumi Aksara.
Yusuf, M. (2018). Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: IAIN Palopo.

12

Anda mungkin juga menyukai