Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KURIKULUM

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan)


Dosen Dr. Muhammad Syukur, M.A.

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Salsabila Azahra 11220182000013


Siska Maulidya 11220182000016
Suci Indah Larassati 11220182000019

Semester 1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai harapan
dengan tema "Manajemen Kurikulum”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda
Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang membawa kita
semua dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang akan cahaya ilmu penuh
berkah-Mu ini. Semoga kita selalu berada dalam syafa'at-Nya, Aamiin.
Dalam penyelesaian makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Muhammad Syukur, M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen
Pendidikan yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam tugas makalah pada
kesempatan kali ini. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan pada semester 1 di FITK, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
penyusunan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dalam memahami tentang Manajemen Kurikulum. Masih banyak kekurangan pada
makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan
demi perbaikan yang berarti. Segala kekurangan yang ada pada makalah ini adalah milik
penulis, dan segala kelebihannya hanyalah milik Allah SWT. Penulis hanya dapat berikhtiar,
berdo'a, ikhlas, dan mempasrahkan semuanya kepada Allah SWT. Mudah-mudahan segala
bentuk partisipasi dari berbagai pihak terkait dapat menjadi berkah. Semoga karya sederhana
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya,
Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Depok, 08 Oktober 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. I

DAFTAR ISI............................................................................................................................ II

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

A. Konsep Manajemen Kurikulum ...................................................................................... 2

B. Urgensi Manajemen Kurikulum ..................................................................................... 4

C. Prinsip Manajemen Kurikulum ....................................................................................... 5

D. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ......................................................................... 6

E. Proses Manajemen Kurikulum........................................................................................ 7

BAB III...................................................................................................................................... 9

PENUTUP ................................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang mempunyai kedudukan sangat
strategis dalam seluruh aspek pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum
dalam pendidikan dan perkembangan kehidupan perseta didik, maka dalam penyusunan
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kuat dan kokoh.
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya dipergunakan bagi para penyusun
kurikulum makro atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum
ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para
pelaksana kurikulum mikro yaitu kepala sekolah, guru, pengawas pendidikan dan pihak
lainnya yang terkait dengan tugas pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan
instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum disetiap
jenjang pendidikan. Maka penyusunan dan pengembangan kurikulum harus dilakukan
dengan benar agar dapat menfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran
secara efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep manajemen kurikulum?
2. Bagaimana urgensi manajemen kurikulum?
3. Apa saja prinsip manajemen kurikulum?
4. Apa saja ruang lingkup manajemen kurikulum?
5. Bagaimana proses pelaksanaan manajemen kurikulum?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep manajemen kurikulum dalam pembelajaran.
2. Mengetahui urgensi manajemen kurikulum dalam pembelajaran.
3. Mengetahui prinsip manajemen kurikulum dalam pembelajaran.
4. Mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum dalam pembelajaran.
5. Mengetahui proses pelaksanaan manajemen kurikulum dalam pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Manajemen Kurikulum


Kurikulum dalam Bahasa Yunani berasal dari kata curir yang artinya pelari dan curere
yang artinya tempat berpacu, maka kurikulum adalah jarak yang harus ditempuh oleh pelari.
Manajemen kurikulum merupakan suatu sistem pengelolaan kurikulum mengenai tujuan,
isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran yang
bersifat kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik untuk mewujudkan ketercapaian
tujuan pendidikan yang efisiensi dan efektivitas. Manajemen kurikulum berkenaan dengan
bagaimana kurikulum dirancang, diimplementasikan (dilaksanakan), dan dikendalikan
(dievaluasi dan disempurnakan), oleh siapa, kapan, dan dalam lingkup mana. Manajemen
kurikulum juga berkaitan dengan kebijakan siapa yang diberi tugas, wewenang, dan
tanggung jawab dalam merancang, melaksanakan, dan mengendalikan kurikulum. Dari
sudut mana pemberian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam pengembangan
kurikulum.
Secara umum manajemen kurikulum dibedakan menjadi manajemen pengembangan
kurikulum terpusat (centralized curriculum development management atau top down
curriculum development) dan manajemen pengembangan kurikulum tersebar (decentralized
curriculum development management atau bottom up curriculum development). Konsep
kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga
bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianut. Hamalik (2007:5)
menyatakan bahwa terdapat tujuh pandangan mengenai kurikulum, yaitu:
1. Kurikulum sebagai suatu program kegiatan yang terencana.
2. Kurikulum sebagai hasil belajar yang diharapkan.
3. Kurikulum sebagai reproduksi kultural.
4. Kurikulum sebagai kumpulan tugas dan diskrit.
5. Kurikulum sebagai agenda rekonstruksi sosial.
6. Kurikulum sebagai curere.
7. Sudut pandang berbeda antara kurikulum lama dan kurikulum baru.

2
Fungsi manajemen kurikulum dalam pembelajaran, yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber
maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana.
2. Meningkatkan keadilan dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui
kegiatan intrakulikuler tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang
dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif
dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu dapat
memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran
selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan
dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian ketidaksesuaian antara desain
dengan implementasi dapat dihindari.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,
kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat khususnya
dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan
kebutuhan pembangunan daerah setempat
Tujuan manajemen kurikulum dalam pembelajaran, yaitu:
1. Kurikulum sebagai suatu ide, yaitu kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, yaitu kurikulum yang diwujudkan dalam
bentuk dokumen dan memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yaitu pelaksanaan kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil, yaitu konsekuensi kurikulum sebagai suatu kegiatan
dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku dan
kemampuan tertentu peserta didik.

3
B. Urgensi Manajemen Kurikulum
Penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pada
bagian konsiderans dijelaskan bahwa pentingnya dilakukan pembaruan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan, dan salah satu strategi pembangunan pendidikan
nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran diperlukan suatu
kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (19)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang saling berhubungan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi diperlukan pendidikan yang
bermutu, berperadaban, efektif dan efisien. Kurikulum adalah komponen penting sebagai
alat pendidikan yang sangat vital dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Itu sebabnya
setiap institusi pendidikan, baik formal maupun nonformal harus memiliki kurikulum yang
sesuai dan serasi, tepat guna dengan kedudukan, fungsi dan peranan serta tujuan lembaga
tersebut. Manajemen kurikulum merupakan bagian terpenting dari manajemen pendidikan
yang menjadi pola pemberdayaan tenaga pendidikan dan sumber daya pendidikan lainnya
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum menjadi hal yang sangat menentukan
kebehasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, oleh karena itu manajemen
kurikulum menjadi tanggung jawab bersama.
Manajemen kurikulum merupakan konsep yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa ke arah mana dan bagaimana
bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa
tersebut saat ini. Fungsi kurikulum dalam pendidikan merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan dan sebagai alat kesinambungan pendidikan. Manajemen kurikulum
merupakan bagian yang terpenting dari program pendidikan, agar lembaga pendidikan
menjadi unggul atau favorit. Pengelola lembaga pendidikan minimal harus memenuhi
sejumlah kriteria, yaitu memiliki kelengkapan fasilitas baik fasilitas inti (kurikulum,
laboratorium, perpustakaan) dan fasilitas penunjang lainnya (gedung yang representatif,
media pembelajaran, alat ketrampilan), sehingga potensi bakat, minat dan prestasi peserta
didik dapat berkembang maksimal sesuai harapan dan pilihannya.

4
C. Prinsip Manajemen Kurikulum
Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu:
1. Produktivitas. Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana
agar peserta didik dapat mencapai tujuan hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum
harus menjadi sasaran manajemen kurikulum.
2. Demokratisiasi. Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksana, subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam
melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif. Bertujuan memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum dengan adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektifitas dan Efesiensi. Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga
kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya,
tenaga, waktu yang singkat.
5. Mengarahkan Visi, Misi, Tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum. Proses manajemen
kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.
Selain prinsip-prinsip tersebut, manajemen kurikulum dalam pembelajaran juga perlu
memperhatikan prinsip-prinsip lainnya, yaitu:
1. Prinsip Filosofis. Kurikulum lahir karena latar belakang dan pengaruh filsafat
pendidikan sebagai cara pandang.
2. Prinsip Sosiologis. Pendidikan tidak mungkin lepas dari pengaruh lingkungan,
sementara lingkungan terdiri atas gejala-gejala yang saling memengaruhi.
3. Prinsip Psikologis. Kontribusi psikologi terhadap studi kurikulum memiliki dua bentuk,
pertama model konseptual dan informasi yang akan membangun perencanaan
pendidikan dan kedua berisikan berbagai metodologi yang dapat diadaptasi untuk
penelitian pendidikan.
4. Prinsip Organisatoris. Manajemen kurikulum dan pembelajaran merupakan sebuah
organisasi dan secara tidak langsung membentuk sebuah lingkungan pendidikan.
Sebenarnya lingkungan dalam manajemen kurikulum merupakan lingkungan yang
terorganisasi. Lingkungan dalam manajemen kurikulum yang berbentuk organisasi
pendidikan tersebut dapat berupa organisasi formal maupun organisasi informal.

5
D. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Para ahli pendidikan di bidang pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan
telah mengenal bahwa studi pengembangan kurikulum merupakan suatu cabang disiplin
ilmu pendidikan yang mengandung ruang lingkup sangat luas. Studi ini bukan saja
mencakup kegiatan mempelajari dasar-dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum yang
dikembangkan dan dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan. Pada tingkat sekolah
kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara
kurikulum nasional (standar kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan
kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum
yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan. Ruang lingkup
manajemen kurikulum meliputi:
1. Perencanaan Kurikulum. Perencanaan kurikulum harus memperhatikan karakteristik
kurikulum yang baik dari segi isi, pengorganisasian, dan peluang untuk menciptakan
pembelajaran yang baik dan mudah diwujudkan oleh pelaksana kurikulum. Dalam
perencanaan terdapat isi dari kurikulum, proses, evaluasi dan juga kelulusan.
2. Pengorganisasian Kurikulum. Pengorganisasian kurikulum merupakan upaya untuk
mengelola dan mensinkronkan program kurikulum sehingga dapat diimplementasikan
dalam kegiatan belajar mengajar dengan optimal.
3. Pelaksanaan Kurikulum. Berupa kegiatan pengelolaan pembelajaran dan guru
mempunyai hak penuh untuk mengaplikasikan rencana yang telah dibuat pada saat
perencanaan kurikulum, yang paling penting dalam pelaksanaan kurikulum adalah
proses, yaitu kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4. Evaluasi Kurikulum. Evaluasi kurikulum adalah tindakan pengendalian, penjaminan
dan penetapan mutu kurikulum berdasarkan pertimbangan kriteria tertentu sebagai
bentuk akuntabilitas pengembangan kurikulum. Evaluasi kurikulum memegang peran
penting dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan maupun pengambilan keputusan
dalam kurikulum. Evaluasi kurikulum juga dapat dijadikan sebagai umpan balik apakah
tujuan kurikulum sudah tercapai secara maksimal, dan mengetahui kelemahan
kurikulum sehingga dapat dilakukan perbaikan yang lebih baik.

6
E. Proses Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum diarahkan agar proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan. Guru diberikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum agar
proses belajar mengajar memiliki makna yang mendalam pada diri siswa dan guru. Kepala
sekolah juga bertanggung jawab dalam mengarahkan pengembangan kurikulum dalam
pembelajaran serta melakukan supervisi dalam pelaksanaannya.
Proses pelaksanaan manajemen kurikulum meliputi:
1. Tahap Perencanaan. Pada tahap ini kurikulum perlu dijabarkan sampai menjadi rencana
pencapaian. Perencanaan merupakan proyeksi tentang apa yang harus dipenuhi untuk
mencapai tujuan dengan berbagai pertimbangan sistemik, terarah, dan disengaja.
Perencanaan bertujuan untuk mencapai seperangkat operasi yang konsisten dan
terkoordinasi guna memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan harus disusun
sebelum pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Secara mendasar perencanaan
adalah suatu proses intelektual yang melibatkan pembuatan keputusan. Proses ini
menuntut mental untuk berfikir sebelum bertindak, berbuat berdasarkan kenyataan
bukan perkiraan, dan berbuat sesuatu secara teratur. Pada tahap ini guru melakukan
persiapan dari mulai tujuan pembelajaran, materi yang akan disampaikan, metode yang
tepat yang akan digunakan, media dan alat yang mendukung proses pembelajaran buku
sumber atau referensi, dan alat evaluasi yang akan diterapkan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai
dengan yang diharapkan. Perencanaan merupakan penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan itu seefektif dan seefisien mungkin.
2. Tahap Pengorganisasian dan Koordinasi. Pengorganisasian dapat dilihat dari dua
pendekatan, yaitu secara struktural dalam konteks manajemen, dan secara fungsional
dalam konteks akademi atau kurikulum. Pengorganisasian kurikulum sebaiknya dilihat
dari kedua pendekatan tersebut, yaitu dalam konteks manajemen dan dalam konteks
akademik. Kepala sekolah dalam tahapan ini mengatur pembagian tugas mengajar,
penyusunan jadwal pelajaran, dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler. Pada tahap
perencanaan seluruh aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran dipersiapkan
secara matang dan menyeluruh agar pada tahap pengorganisasian dan koordinasi dapat
dilaksankan dengan sebaik-baiknya.

7
3. Tahap Pelaksanaan. Dalam tahap ini tugas utama kepala sekolah adalah melakukan
supervisi untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.
Dengan cara itu, guru akan merasa didampingi pimpinan sehingga akan menambah
semangat kerjanya. Pada tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah
sekolah dibawa kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau
tidak. Perencanaan, pengoragnisasian, dan pengkoordinasi telah disusun akan
dibuktikan keberhasilan dalam tahap pelaksanaan ini. Mutu pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan baik apabila guru dan kepala sekolah bersam-sama untuk
membuka diri terhadap masukan atau kritikan yang membangun.
4. Tahap Evaluasi dan Pengendalian. Dalam tahap ini paling tidak dua aspek yang perlu
diperhatikan yaitu jenis evaluasi yang dikaitkan dengan tujuan dan pemanfaatan hasil
evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif atau tidak dapat diketahui
melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi ini penting dilakukan secara benar karena bertujuan
untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan atau tidak
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Disamping itu evaluasi yang dilakukan
oleh guru dapat menjadi masukan untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh
siswa. Dari sekian banyak siswa tentunya ada diantara mereka yang menemui kesulitan
dalam belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan pemantapan
atau perhatian khusus agar tidak ketinggalan dan dapat menyesuaikan diri dengan siswa
lain. Kepala sekolah berperan dalam pengendalian sistem evaluasi agar evaluasi dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah bekerjasama
dengan guru untuk melakukan evaluasi dengan objektif agar hasil evaluasi
menunjukkan hasil belajar siswa yang sesungguhnya. Sehingga prestasi yang diraih
oleh siswa merupakan kerja keras siswa dalam dalam mengikuti proses pembelajaran.
Evaluasi yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan objektif akan dapat
mengukur kemampuan siswa dan berdampak pada peningkatan mutu yang
berkelanjutan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum merupakan suatu sistem pengelolaan kurikulum mengenai
tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran yang bersifat kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik untuk
mewujudkan ketercapaian tujuan pendidikan yang efisiensi dan efektivitas. Konsep
kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga
bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianut. Fungsi manajemen
kurikulum dalam pembelajaran, yaitu meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya
kurikulum, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, dan lain
sebagainya. Tujuan manajemen kurikulum dalam pembelajaran, yaitu kurikulum sebagai
suatu ide, kurikulum sebagai suatu kegiatan, dan lain sebagainya.
Manajemen kurikulum merupakan bagian terpenting dari manajemen pendidikan yang
menjadi pola pemberdayaan tenaga pendidikan dan sumber daya pendidikan lainnya untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum menjadi hal yang sangat menentukan
kebehasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal. Prinsip manajemen kurikulum
dalam pembelajaran, yaitu produktivitas, demokratisiasi, kooperatif, efektifitas dan
efesiensi, serta mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan evaluasi kurikulum. Proses pelaksanaan manajemen kurikulum meliputi tahap
perencanaan, tahap pengorganisasian dan koordinasi, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi
dan pengendalian.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggungjawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Triwiyanto Teguh, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
cetakan ke 1, jilid hlm 22-63.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010),
cetakan ke 3, hlm 189-202.

10

Anda mungkin juga menyukai