Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah


Dosen Pengampu: Deden Herdiana Altaftazani, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Winda Kurnia Fitriani (20060231)
2. Fifi Niokeni (20060135)
3. Anisahwa Depiyanti (20060130)
4. Aulia Rahman (20060361)
5. Ayu Jessy Yustifa (20060387)
Maharani
6. Putri Regina Solihah (20060116)
7. Jihan Rizqi Maulidina (20060300)
8. Santi Nabuasa
9. Salmi Fadlilah Mulyadi (20060318)
Kelas A3 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manajemen Implementasi
Kurikulum ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW kepada pada keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Adapun tujuan dari kepenulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang ditulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................1

C. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum ............................................................... 2

B. Ruang lingkup manajemen kurikulum .......................................................... 3

C. Prinsip pengembangan kurikulum .................................................................4

D. Tahapan implementasi kurikulum .................................................................8

E. Komponen-komponen kurikulum..................................................................9

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

B. Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling


berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri
dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini
kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama
diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi
dengan baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal.

Melihat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum sangat
diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses pengorganisasian
ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu yang implikasinya
menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan pelaksanaan kurikulum, seorang
yang mengelola lembaga pendidikan harus menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus
pendidikan ataupun kurikulumnya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang
pengertian, tujuan, fungsi, prinsip-prinsip, ruang lingkup, proses, dan faktor pendukung serta
penghambat manajemen kurikulum, serta hubungan teori pendidikan dan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Manajemen Kurikulum?


2. Ruang lingkup kurikulum?
3. Prinsip pengembangan kurikulum?
4. Tahapan implementasi kurikulum?
5. Komponen-komponen kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Manajemen implementasi kurikulum


2. Untuk Mengetahui Ruang lingkup kurikulum
3. Untuk Mengetahui Prinsip pengembangan kurikulum
4. Untuk Mengetahui Tahapan implementasi kurikulum
5. Untuk Mengetahui omponen-komponen kurikulum
ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum


Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
“pelari” dan curure yang berarti “tempat berpacu” istilah kurikulum berasal dari dunia
olahraga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno. Dalam bahasa Prancis,
istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti
suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan finish
untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Manajemen kurikulum merupakan salah satu bagian dari manajemen pendidikan.
Sebelum lebih jauh berbicara tentang manajemen kurikulum, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan tentang pengertian manajemen itu sendiri.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manajemen bisa
diartikan sebagai seni, ilmu dan profesi. Follet mengatakan, “manajemen sebagai seni,
karena mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, seorang manajer harus bisa
mengatur dan menggerakan orang untuk melakukan tugas-tugasnya”. Dikatakan sebagai
ilmu oleh Gulick karena “manajemen dipandang sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
yang secara sistematik berusaha memahami dan bagaimana orang bekerja”. Dikatakan suatu
profesi karena menjadi manajer seseorang dibutuhkan keahlian khusus dan profesional.
Jhonson dalam Nasbi (2017) mengemukakan bahwa “manajemen adalah proses
mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk
menyelesaikan suatu tujuan”, yang dimaksud sumber-sumber disini adalah mencakup
orang-orang, alat, media, barang, uang dan sarana yang akan diserahkan dan
dikoordinasikan agar terpusat dalam rangka penyelesaian tujuan.
Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah kegiatan pengaturan
yang meliputi perencanaan, pengorganisasianm penggerakan atau pelaksanaan, dan
pengawasan atau evaluasi agar program pendidikan dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang

2
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang berbasis pada masyarakat. Kegagalan
dalam memanaje sebuah kurikulum akan berakibat fatal keberhasilan dunia pendidikan.
Oleh karena itu, setiap penanggungjawab lembaga pendidikan dan seluruh stakeholder
pendidikan harus memiliki visi yang sama dalam merencanakan, mengorganisasi,
melaksanakan dan mengevaluasi sebuah kurikulum.

B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum

Ruang Lingkup Manajemen KurikulumDalam manajemen kurikulum ada beberapa ruang


lingkup yang perlu diketahui, karena manajemen kurikulum ini merupakan bagian dari
studi kurikulum. Ruang lingkup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut :

1)Manajemen Perencanaan KurikulumPerencanaankurikulum adalah perencanaan


aktifitas belajar yang bertujuan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku
yang diharapkan dan menilai sampai mana perubahan-perubahan yang telah terjadi
pada siswa untuk kemudian dievaluasi.Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai
pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan,
media penyampaian, tindakan yang diperlukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang
diperlukan, sistem control, dan evaluasi untuk mencapai tujuan organisasi.

2)Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan KurikulumManajemen pengorganisasian


dan pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua tindakan yang berhubungan
dengan perincian dan pembagian semua tugas yang memungkinkan terlaksana.
Dalam hal ini manajemen bertugas menyediakan fasilitas material, personal dan kondisi-
kondisi supaya kurikulum dapat terlaksana.Pelaksanaan kurikulum dibagi dua
:a)Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini ditangani oleh kepala
sekolah.b)Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam halinidibagi dan ditugaskan
langsung kepada para guru.Peran-peran penting pada manajemen pelaksanaan kurikulum
adalah :a)Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.b)Kepala sekolah dalam
kepemimpinan bersama.c)Kepala Departemen atau Wakil KepalaSekolah dalam
Manajemen Kurikulum.

3)Supervisi Pelaksanaan KurikulumSupervisi atau pemantauan kurikulumadalah


pengumpulan informasi berdasarkandata yang tepat, akurat, dan lengkap tentang
pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu tertentu oleh pemantau ahli untuk
mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Secara garis besar pemantauan kurikulum
3
bertujuan untuk mengumpulkan seluruh informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan dalam memecahkan masalah.

4)PenilaianKurikulumPenilaian kurikulum atau evaluasi kurikulum merupakan bagian dari


sistem manajemen. Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan
menyajikan data untuk penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi
atau diganti.

5)Perbaikan KurikulumPerbaikan kurikulum sangat dipengaruhi oleh perubahan


lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian supaya dapat memenuhi
permintaan. Perbaikan kuikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, yaitu proses dan produk.

6)Sentralisasi dan Desantralisasi KurikulumManajemen sentralisasi dan desantralisasi


adalah memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil manageratau yang berada
di suatu puncakpada sebuah struktur organisasi. Kelemahan sistem ini adalah dimana
sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang
berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi
lama[4, pp. 7–14]

C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum


Sukmadinata mengelompokkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ke dalam dua hal,
yakni prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus.6 Kurikulum dikembangkan
berdasarkan pada prinsip-prinsip yang dianutnya. Prinsip itu pada dasarnya merupakan kaidah
yang menjiwai kurikulum tersebut.
1. Prinsip Umum
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum:
a. Prinsip relevansi Secara umum istilah relevansi diartikan sebagai kesesuain atau keserasian
pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Artinya pendidikan dipandang relevan
jika hasil perolehan pendidikan itu bersifat fungsional. Ada dua macam relevansi yang
harus dimiliki kurikulum, yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu
sendiri. Relevansi ke luar maksunya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat.
Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Kurikulum
juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada kesesuain atau konsistensi anatara

4
komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan
penilaian.
b. Prinsip fleksibilitas Fleksibilitas ini artinya lentur/tidak kaku dalam memberikan
kebebasan bertindak. Dalam kurikulum pengertian itu dimaksudkan kebebasan dalam
memilih program-program pendidikan bagi murid dan mengembangkan program
pendidikan bagi para guru
c. Prinsip kontinuitas Prinsip kontinuitas yaitu berkesinambungan. Perkembangan dan proses
belajar akan berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-
henti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga
hendaknya berkesinambungan anatar satu tingkat kelas, dengan kelas lainnya, antara satu
jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan
pekerjaan.
d. Prinsip praktis Yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dana biayanya
juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisien. Betapapun bagus dan idealnya suatu
kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal
pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum
dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan
waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga
praktis.
e. Prinsip Efektifitas Dalam sajian bidang pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan dengan
efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini dalam
pengembanagan kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler
membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.
2. Prinsip Khusus Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum:
a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah
semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya
mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat
umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus).
b. Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu
mempertimbangkan beberapa hal :
- Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil
belajar yang khusus dan sederhana

5
- Isi bahan harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
- Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan siitematis
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan belajar mengajar Pemilihan proses belajar
mengajar yang digunakan hendaknya memperlihatkan hal-hal sebagai berikut:
- Apakah metode/tekhnik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar
bahan pelajaran?
- Apakah metode/tekhnik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat
melayani perbedaan individual siswa?
- Apakah metode/tekhnik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-
tingkat?
- Apakah metode tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif,
afektif, dan psikomotor?
- Apakah metode/tekhnik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru
atau kedua-duanya?
- Apakah metode/tekhnik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru?
- Apakah metode/tekhnik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan
di rumah, juga mendorong pengunnan sumber yang ada dirumah dan di masayarakat?
- Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan
“learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”

d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran Proses belajar-
mengajar yang baik perlu didukung oleh pengunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat:

- Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Biala
laat tersebut tidak ada apa penggantinya?
- Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan: bagaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, pembiyaannya, waktu pembuatan?
- Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul,
paket belajar, dan lain-lain?
- Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian Penilaian merupakan bagian
integral dari pengajaran :
- Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya langkah-langkah sebagai berikut:
Rumusan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif,
6
dan psikomotor. Uraiakan ke dalam bentuk tingkah-tingkah laku murid yang dapat
diamati. Hubungkan dengna bahan peljaran. Tuliskan butir-butir test.
- Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa hal :
Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan ditest?
Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test?
Apakah test tersebut berbentuk uaraian atau objektif?
Apakah test tersebut diadministrasikan oleg guru atau oleh siswa?
- Dalam pengelohan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil test?
Apakah digunakan formula quessing?
Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
Skor standar apa yang digunakan?
Untuk apakah hasil-hasil test digunakan?
d. Pengembangan Kurikulum Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak
yang turut berpartisipasi, yaitu: administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli
kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid serta
tokohtokoh masyarakat.
1. Peranan para administrator pendidikan Para administrator pendidikan ini terdiri dari:
direktur bidang pendidikan, pusat pengembangan kurikulum, kepala kantor wilayah,
kepala kantor kabupaten dan kecamatan serta kepala sekolah. Peranan para
administrator si tingkat pusat (direktur dan kepala pusat) dalam pengembangan
kurikulum adalah menyusun dasar-dasar hukum, menyusun kerangka dasar seta
program inti kurikulum
2. Peranan para ahli Pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas perubahan
tuntutan kehidupan dalam masyarakat, tetapi juga perlu dilandasi oleh perkembangan
konsep-konsep dalam ilmu. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum membutuhkan
bantuan pemikiran para ahli, baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, maupun ahli bidang
studi/disiplin ilmu. Partisipasi para ahli pendidikan dan ahli kurikulum terutama sangat
dibutuhkan dalm pengembangan kurikulum pada tingkat pusat. Apabila
pengembanagan kurikulum sudah banyak dilakukan pada tingkat daerah atau local,
maka pertisipasi mereka pada tingkat daerah, lokal bahkan sekolah juga sangat

7
diperlukan, sebab apa yang telah digarikan pada tingkat pusat belum tentu dapat dengan
mudah dipahami oleh para pengembangan dan pelaksana kurikulum di daerah.
3. Peranan guru Guru memegang peranan yang cukup penting baik di dalam
perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Dia adalah perencana, pelaksana, dan
pengembang kurikulum bagi kelasnya. Peranan guru bukan hanya menilai perilaku dan
prestasi belajar murid-murid dalam kelas, tetapi juga menilai implementasi kurikulum
dalam lingkup yang lebih luas
4. Peranan orang tua murid Orang tua juga mempunyai peranan dalam pengembangan
kurikulum peranan mereka dapat berkenaan dengan dua hal: pertama dalam penyusunan
kurikulum dan kedua dalam pelaksanaan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum
mungkin tidak semua orang tua dapat ikut seta, hanya terbatas kepada beberapa orang
tua saja yang cukup waktu dan mempunyai latar belakang yang memadai.

D. Tahapan Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum dapat juga diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (written
curriculum) kedalam bentuk pembelajaraan. Implementasi dapat juga diartika sebagai
pelaksanaan dan penerapan. Ada beberapa pendapat yang dikutip dari Binti Maunah
diantaranya pendapat Majone dan Wildavky (1979) yang menegemukakan bahwa implementasi
adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan (dalam pressma. dan Wildavzky, 1984).
Implementasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan ide dan konsep. Adapun
kurikulum dapat diartikan dokumen kurikulum (kurikulum otensial). Dikemukakan juga bahwa
implementasi kurikulum merupakan proses interaksi antara fasilitator sebagai

penegembangan kurikulum , dan peserta didika sebagai subjek belajar.

1.Tahapan - tahapan Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum mencakup tiga tahapan pokok yaitu;

a. Pengembangan program, mencakup program tahunan, semester atau catur wulan,bulanan,


mingguan dan harian. Selain itu ada juga program bimbingan dan konseling atau program
remedial.

8
b. Pelaksanaan pembelajaran. Pada hakekatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya.sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih
baik.

c. Evaluasi, proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum caturwulan atau
semester serta penilaian akhir formatif atau sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara
utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.

E. Komponen-komponen Kurikulum

Tujuan

Evaluasi Isi

Metode

Bagan diatas ini menggambarkan bahwa system kurikulum terbentuk oleh 4 komponen yaitu,
komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi, pencapaian tujuan dan komponen
evaluasi. Sebagai suatu system,setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Manakala salah satu komponen yang terbentuk sister kurikulum terganggu atau tidak berkaitan
dengan komponen lainnya maka system kurikulum juga akan terganggu (Rusyani, 2009)

1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam sekala
macro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau system nilai yang
dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang
dicita-citakan. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat
umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur,yang kemudian
dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:

9
a. Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan
merupakan sasaran yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha 4 pendidikan.
Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal
sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh
pemerintah dalam bentuk undan-undang. Secara jelas tujuan pendidikan nasional
yang bersumber dari system nilai pancasila dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehudupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setip lembaga
pendidikan. Tujuan institusional merupan tujuan antara untuk mencapai tujuan
umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang
pendidikan, misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan,
dan jejnjang pendidikan tinggi.
c. Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang setudi atau
mata pelajaran. Tujuan kurikuler juga pada dasarnya merupakan tujuan antara untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler
harus dpat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional.
d. Tujuan Pembelajaran yang merupakn bagian dari tujuan kurikuler,dapat
didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali
pertemuan. Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk
memahami karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran disuatu sekolah,
maka menjabarkan tujuan pembelajaran adalah tugas guru.
e. Menurut Bloom, dalam bukunya yang berjudul Taxonomy of Educational
Objectives yang terbit pada tahun 1965, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus
dirumuskan dapat digolongkan kedalam 3 klasifikasi atau 3 domain ( bidang ), yaitu
domain kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Komponen Isi /Materi Pelajaran

10
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan
disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik
pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
b. Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran.
c. Materi atau aktivitas yang dilakukan seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai.
Dalam lingkup yang lebih luas yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada
hakikatnya, isi / materi kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman yang
dikembangkan dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi
kurikulum itu dapat dikelompokan menjadi:
a. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur keilmuan.
b. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik buruk, nilai dan moral.
c. Estetika, pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seninya.Komponen
Metode/Strategi
3. Komponen Metode, Strategi dan Model Pembelajaran
Komponen strategi merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting,
sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Beberapa istilah yang perlu
difahami berkaitan dengan komponen ini adalah pendekatan, strategi, model dan
metode dalam pembelajaran. (Agama et al., n.d.)
a. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran
melalui suatu cara pandang tertentu; atau aplikasi suatu cara pandang dan pandangan
tertentu dalam memahami makna pembelajaran. Berbagai pendekatan dalam rangka
memahami makna pembelajaran antara lain: pendekatan filsafati, pendekatan
psikologi dan pendekatan sistem.
b. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa, guru, dan
sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
c. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk
merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan

11
dalam membentuk materi-materi pembelajaran-termasuk buku-buku, film-film, pita
kaset dan program media komputer, dan kurikulum. Banyak model pembelajaran
yang bisa dikembangkan diantaranya pembelajaran kontekstual, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran inkuiri, pembelajaran model PAKEM, pemodelan dan
pembelajaran afektif (Saridudin, 2021).
4. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum untuk melihat efektifitas
pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Evaluasi juga
digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Dengan
evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran,
keberhasilah siswa, guru dan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi dapat
dibuat keputusan kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan
yang diperlukan. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari proses pengembangan
kurikulum (Saridudin, 2020).
evaluasi kurikulum harus mencakup:
a. Menilai pencapaian tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan sebelumnya.
b. Bagaimana metode yang digunakan dalam kurikulum itu efektif atau tidak sehingga
bisa mempermudah ketercapaian tujuan.
c. Melihat pengaruh kurikulum itu pada prestasi dan sikap peserta didik, apakah
kemajuan dan perkembangan mereka baik atau buruk.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Memanej kurikulum merupakan kegiatan yang penting dilakukan dalam sebuah


dunia pendidikan karena manajemen kurikulum merupakan kegiatan pengaturan yang
memiliki ruang lingkup diantaranya manajemen perencanaan kurikulum, manajemen
pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum, supervise pelaksanaan kurikulum,
penilaian kurikulum, perbaikan kurikulum, sentralisasi dan desentralisasi. Kegiatan ini
memiliki tujuan agar program pendidikan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Adapun komponen kurikulum diantaranya dilihat dari
tujuan, isi, metode, serta evaluasi.

Dengan adanya manajemen kurikulum, maka akan terbentuk pengembangan


kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan. Prinsip dari pengembangan
kurikulum dibagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Prinsip umum diantaranya
prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektifitas. Prinsip khusus
diantaranya berkenaan dengan tujuan pendidikan, isi pendidikan, pemilihan belajar
mengajar, pemilihan media dan alat ajar, dan pemilihan kegiatan penilaian. Secara garis
besar, tahapan implementasi kurikulum meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.

B. Saran

Dengan adanya pembahasan mengenai manajemen implementasi kurikulum ini,


diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut mengenai pembahasan ini dan dapat
memanfaatkannya dalam kegiatan pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nasbi, I. (2017). Manajemen Kurikulum: Sebuah Kajian Teoritis. Idaarah: Jurnal Manajemen
Pendidikan, 1(2).

Sayuti, A. (2021). Strategi Manajemen Kurikulum dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan.


Jurnal An-nur, 1(1), 54-55.

Ma'arif, F. (2020). Manajemen Kurikulum. Prosiding Nasional, 3, 207-214.

http://ardhinoor.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/2023/2015/12/Implementasi-
ardhi.pdf

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/55528000/MAKALAH_PENGEMBANGAN_KURIK
ULUM.pdf-libre.pdf?1515856892=&response-content-
disposition=inline%3B+filename%3DPENGEMBANGAN_KURIKULUM_REVISI_MAKA
LAH.pdf&Expires=1670742301&Signature=FRdlKh18UUmg8rOeVQIaUUFrmhY1f~ehVK
hMKl9WLDPocvk7I8ExU~aLPu7pl9n-
k8B~9GXbac4h0ZnHhvBBSGEC6vk1NBlb~8~Vck6SH~anfKb3TQcQ~WrJlCFNUaX0PZ~
cBUACBLi7gM0ABQsQ6uS2YHDFvlRPmLRnuubjIYr7b8QF-
Dqv92lz5Ld~slMvyNM9OVpov~anRqpg0y-onpfasJ8MiLMFOKJ4G6826AUgSu5v3ru-
81p0Cr84LDuhtatuIO2~t2PRwS7163X1WVrApsIJ1~IAjhtIX29CP7oRkUdjfDCqZe3WVllD
kkQvkvZZZrArTkRboIBaxZTq7A__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

Agama, P. P., Badan, K., Dan, L., Kementerian, D., & Ri, A. (n.d.). KURIKULUM. 1–21.

Rusyani, E. (2009). Kurikulum dan Pengembangan. Kurikulum Dan Pembelajaran, 43–58.

14

Anda mungkin juga menyukai