Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM ADMINISTRASI KURIKULUM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Yang dibina oleh Dra. Siti Umayaroh, S.Pd. M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Bunga Cika Alifvia (190151602620)


Kusuma Nur Hidayati (190151602768)
Lutfianti Rahmawati (190151602452)
Ulfa Anggun F. (190151602676)

E9 PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MALANG
FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang
teguh pada sunnahnya. Aamiin.

Penulisan eksplorasi materi ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang berjudul “Sistem Administrasi Kurikulum”.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada:

1. Dra.Siti Umayaroh, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan.

2. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan materi ini

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi Mahasiswa pada
umumnya, dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan materi ini terdapat
kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan materi ini. Kami sebagai penulis
sadar bahwa materi ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

Malang, 25 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN................................................................................................................. 1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Administrasi Kurikulum ................................................................................................... 2
2.2 Proses Administrasi Kurikulum .......................................................................................................... 3
2.3 Fungsi Administrasi Kurikulum Dalam Pendidikan ........................................................................... 8
2.4 Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum ..................................................................................... 9
BAB III ....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah
aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis
dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk
mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang
peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Adanya
beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya
untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan
kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan informasi sekarang
ini.
Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan kurikulum adalah
pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau sekolah perlu
dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga dan pembantu pimpinan yang dikembangkan
secara integral dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan
Kurikulumdisesuaikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun yang akan menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini adalah
1. Apa pengertian administrasi kurikulum ?
2. Bagaimana proses administrasi kurikulum ?
3. Apakah fungsi Administrasi kurikulum ?
4. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat kami tarik kesimpulan
mengenai tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud administrasi kurikulum.
2. Untuk mengetahui proses penyusunan administrasi kurikulum.
3. Untuk mengetahui fungsi dari administrasi kurikulum.
4. Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi kurikulum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Kurikulum

Dalam konteksnya kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam
pengertian sempit, kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan
di sekolah, sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar
yang diberikan sekolah kepada siswa selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah.
Dengan pengertian luas ini berarti usaha sekolah untuk memberikan pengalaman belajar
kepada siswa dalam upaya menghasilkan lulusan yang baik secara kuantitatif maupun
kualitatif tercakup dalam pengertian kurikulum. Dalam perspektif kebijakan pendidikan
nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Sondang S. Siagian mengemukakan definisi administrasi adalah keseluruhan
proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Menurut KBBI, adminitrasi berarti
usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara
penyelenggaraan pembinaan organisasi serta penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai
tujuan.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa adnimistrasi kurikulum merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar
secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku yang
bertalian dengan semua tugas yang memungkinkan terlaksanakannya kurikulum. Dalam
administrasi pelaksanaan kurikulum ini, tujuan administrasi tersebut adalah agar
kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik. Administrasi bertugas menyediakan atau

2
3

mempersiapkan fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat


dilaksanakan.

2.2 Proses Administrasi Kurikulum

1. Perencanaan Kurikulum
Di dalam perencanaan kurikulum terdapat sekitar masalah tanggung jawab
untuk menentukan bagaimana bentuk kurikulum itu. Perencanaan kurikulum
adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian dan karena itu dikerjakan oleh para
ahli dalam bidang perencanaan kurikulum, sehingga kurikulum harus
direncanakan baik-baik sebelumnya.
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan oleh Departemen
Pendidikan Nasional di tingkat Pusat. Ini tidak berarti bahwa ditingkat daerah dan
sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Yang dilakukan oleh Depatemen
Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Penyusunan program dan pengembangan kurikulum - Landasan program dan
pengembangan kurikulum - Garis-garis besar kurikulum - Pedoman
pelaksanaan kurikulum - Pedoman pelaksanaan kurikulum
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanan kurikulum seperti pedoman
penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal
pelajaran, penyusunan program pengajaran dan penyusunan persiapan
(satuan) acara pengajaran.
2. Pelaksanaan Kurikulum
Implementasi atau pelaksanaan kurikulum adalah penerapan rencana
kurikulum (dalam bentuk dokumen kurikulum) kedalam kurikulum aktual dalam
bentuk praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi
perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.
Implementasi yang efektif adalah hasil interaksi antara strategi
implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan dan kepemimpinan kepala
sekolah. Oleh karena itu, mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum 2013
memerlukan upaya strategis untuk mengsinergikan komponen-komponen ini,
terutama guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.
4

Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan yaitu pelaksanaan


kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Dalam tingkat sekolah yang berperan
adalah kepala sekolah dan pada tingkat kelas yang berperan adalah guru.
Walaupun dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas guru dalam
pelaksanaan kurikulum serta diadakan perbedaan tingkat dalam pelaksanaan
administrasi, yaitu tingkat kelas dan tingkat sekolah, namun antara kedua tingkat
dalam pelaksanaan administrasi kurikulum tersebut senantiasa bergandengan dan
bersama-sama bertanggung jawab melaksanakan proses administrasi kurikulum.
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk
melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Hal-hal yang
perlu dilakukan kepala sekolah sebagai pimpinan pelaksanaan kurikulum di
sekolah antara lain:
a. Kepala Sekolah Sebagai Pimpinan
Pada umumnya seorang pemimpin harus memiliki sifat/sikap/tingkah laku
tertentu yang justru merupakan kelebihan dibandingkan orang lain atau
bawahannya yang dipimpin. Sifat atau tingkah laku tersebut antara lain:
mampu mengelola sekolah (managerial skills), professional atau keahlian
dalam jabatannya, bersikap rendah hati dan sederhana
b. Perilaku Seorang Administrator
Perilaku seorang administrator penting sekali dalam hubungan dengan
perencanaan program, pengorganisasian staf, pergerakan semua pihak yang
perlu dilibatkan dalm pelaksanaan kegiatan supervisi, penilaian terhadap
personal sekolah.
Perilaku yang perlu dikembangkan oleh seorang administrator dalam
kegiatan sehari-harinya di antaranya:
1) Respond to day-in day-out for assistance subordinate
2) Render intelectual out emotional support member of his group in
carrying out the program educational
3) Permits latitude to subordinates in performing their responsibilities
4) Encourages subordinates in participate in planning
5) Makes himself available to staff for solving problems
5

6) Exhibits integrity in performance appraisal


7) Get feedback from individuals
8) Is motivates to help others to help themselves.
c. Penyusunan Rencana Tahunan
Perencanaan berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kepemimpinannya. Berdasarkan jangka waktunya, perencanaan
terdiri dari rencana jangka panjang (misalnya rencana untuk 5 sampai 10
tahun) dan rencana jangka pendek (rencana tahunan, bulanan).
d. Pembinaan Organisasi Sekolah
Pelaksanaan kurikulum membutuhkan dukungan organisasi sekolah yang
kuat. Sekolah-sekolah yang tergolong mapan, umumnya pelaksanaan
kurikulum ditunjang oleh:
1) Guru bidang studi yang memadai baik jumlah maupun kualitasnya
2) Staf karyawan tata usaha yang cakap dan terampil
3) Bagian pengadaan alat bantu mengajar
4) Bagian perpustakaan di mana sumber bacaan disediakan dan
dioperasikan sesuai dengan tuntutan kurikulum
5) Pengelolaan laboratorium tempat diadakannya percobaan dan praktek
6) Usaha kesehatan sekolah (UKS) yang dibina oleh dokter, perawat, tenaga
psikiater
7) Bagian bimbingan dan penyuluhan (BP) yang dibina oleh tenaga
konselor yang ahli
8) Bagian yang bertugas membina kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler,
kepramukaan, latihan ketrampilan
9) Organisasi siswa
10) Organisasi orang tua murid
11) Bagian kerohanian dan pembinaan masjid sekolah.
e. Koordinasi Dalam Pelaksanaan Kurikulum
Koordinasi bertujuan agar terdapat kesatuan sikap, pikiran dan tindakan
para personal dan staf pada suborganisasi dalam organisasi sekolah untuk
melaksanakan kurikulumnya.
6

Koordinasi dalam pengorganisasian diperlukan agar setiap sub organisasi


sekolah bersangkutan bergerak bersama-sama sesuai dengan tujuan, fungsi
dan ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sub
organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
f. Kegiatan Memimpin Rapat Kurikuler
Rapat guru adalah media yang paling tepat untuk memusyawarahkan
penyelenggaraan, hasil-hasil dan berbagai masalah kurikuler di sekolah.
g. Sistem Komunikasi dan Pembinaan Kurikulum
Pemimpin yang efektif adalah yang mampu berkomunikasi dengan baik
dengan semua pihak yang terlibat dalam proses administrasi, baik dalam
organisasi maupun diluar organisasi.
3. Pengawasan/Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan usaha untuk mencari bagaimana
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu
lembaga. Pengembangan kurikulum di arahkan pada pencapaian nilai-nilai umum,
konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang akan menjadi isi kurikulum yang
disusun dengan fokus pada nilai-nilai tadi.
Dalam pengembangan kurikulum terdapat dua proses utama, yakni
pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional.
a. Pedoman kurikulum meliputi
1) Latar belakang yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga
pendidikan yang menjadi sasaran, rasional bidang studi atau mata kuliah,
struktur organisasi bahan pelajaran.
2) Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan
yakni scope (ruang lingkup) dan urutan penyajiannya.
3) Desain evaluasi termasuk strategi revisi atau perbaikan kurikulum
mengenai bahan pelajaran, organisasi bahan dan strategi
instruksionalnya.
7

b. Pedoman instruksional
Pedoman instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan
isi pedoman kurikulum agar lebih spesifik sehingga lebih mudah untuk
mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas dengan demikian apa yang
diajarkan benar-benar bersumber dari pedoman kurikulum.
4. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum adalah proses sistematik pengumpulan data tentang
manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan.
Evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk
mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang
kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau
masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode
pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut. Evaluasi kurikulum bertujuan
untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan
penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti.
Evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan di mana data yang
terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk tujuan memperbaiki sistem. Evaluasi
yang seksama adalah sangat esensial dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi
dirasa sebagai suatu proses membuat keputusan, sedangkan riset sebagai proses
pengumpulan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dasar-dasar Evaluasi
Kurikulum Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting
di antaranya ialah :
a. Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah tujuan yang
telah ditentukan.
b. Melalui efektivitas kurikulum.
c. Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum. Sering
kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis. Jika
evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum diganti
seluruhnya, akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan disempurnakan serta
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
8

Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh


penerapan kurikulum berstandar nasional dipakai sebagai pedoman
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga
pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap
tahapan pelaksanaan pengembangan kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji
ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.

2.3 Fungsi Administrasi Kurikulum Dalam Pendidikan

Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan administrasi kurikulum agar


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien, dan
optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun
komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya
sebagai berikut:

1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber


maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang
terencana dan efektif.
2. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya
melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang di kelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan terpadu dapat
memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran
selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah
direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian
9

antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun
siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembalajaran yang efektifdan efisien
karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,
kurikulum yang di kelola secara professional akan melibatkan masyarakat,
khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu di sesuaikan dengan
cirri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.

2.4 Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum


Pada pelaksanaan kurikulum tugas guru yaitu mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru serta kepala
sekolah memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan. Pada proses
pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas. mencatat peran
guru sebagai:

1. Implementers
Guru berperan sebagai mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya guru menerima kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak
memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum ataupun menentukan target
kurikulum. Pada fase implementator kurikulum, peran guru dalam pengembangan
kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum yang telah disusun (sebelum
reformasi pendidikan).

2. Adapters

Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai
penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan
daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk menyelesaikan
kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
10

3. Developers
Guru memiliki wewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat
menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur
keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun
kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan
pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.

4. Researchers
Peran guru sebagai yang melakukan penelitian kurikulum. Peran ini dilaksanakan
sebagai bagian dalam tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan kinerja sebagai guru. Dalam pelaksanakan peran sebagai peneliti, guru
mempunyai tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adnimistrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini, ada beberapa langkah yang harus
ditempuh dalam proses administrasi kurikulum, antara lain :
1. Perencanaan Kurikulum
Di dalam perencanaan kurikulum terdapat sekitar masalah tanggung jawab untuk
menentukan bagaimana bentuk kurikulum itu.
2. Pelaksanaan Kurikulum
Implementasi atau pelaksanaan kurikulum adalah penerapan rencana kurikulum
(dalam bentuk dokumen kurikulum) kedalam kurikulum aktual dalam bentuk praktik
pembelajaran atau berbagai aktivitas baru.
3. Pengawasan/Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga.
4. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum adalah proses sistematik pengumpulan data tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan.
Fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum
2. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik.

11
12

4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum.
Pada pelaksanaan kurikulum tugas guru yaitu mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru serta kepala
sekolah memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan. Pada proses
pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas. mencatat peran
guru sebagai: Implementers, Adapters, Developers dan Researchers
DAFTAR PUSTAKA

Luthfiah, L., & Afriansyah, H. 2019. Administrasi Kurikulum. (Online)


(https://doi.org/10.31227/osf.io/aejhy). Diakses pada 24 Februari 2021.
Maasruloh, Haniatun. 2017. Sistem Online Administrasi Kurikulum Sebagai Solusi Perbaikan
Layanan Administrasi Di Sma Nahdlatul Ulama 1 Gresik. (journal.umg.ac.id). Diakses
pada 24 Februari 2021.
Mustofa, Lilis. 2018. Administrasi Kurikulum. (Online).
(https://lilismustofa.wordpress.com/2018/05/15/administrasi-kurikulum/). Diakses pada
24 Februari 2021.
Tirtarahardja, Umar dan Sulo, S. L. La. 2018. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Zulhardi, H. 2019. Administrasi kurikulum. (Online)


(https://doi.org/10.31227/osf.io/qav3z). Diakses pada 24 Februari 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai